Nim : 210313191
Kelas : M213i
Matkul : Akuntansi manajemen semester 5
Jawab !
1. Pengertian EOQ adalah Economic Order Quantity, yang dalam akuntansi berarti jumlah unit
ideal yang harus dibeli perusahaan guna memenuhi permintaan. Akan tetapi, jumlah yang dibeli
tersebut harus memperhatikan aspek biaya persediaan, seperti biaya penyimpanan, kekurangan stok,
sampai biaya pesanan.
- Manfaat Economic Order Quantity.
Economic Order Quantity bisa membantu perusahaan agar persediaan dapat dikelola dengan lebih
efisien. Lebih lengkapnya mengenai manfaat Economic Order Quantity sebagai berikut.
- Mengurangi Sampah Serta Pemborosan . Pertama, Economic Order Quantity itu dapat
membantu mengurangi sampah sekaligus mengurangi pemborosan. Pasalnya, tidak semua barang
persediaan dapat disimpan dalam waktu yang lama. Karena memang ada beberapa jenis barang
yang mudah rusak.
- Meningkatkan Efisiensi. Lebih lanjut lagi, perhitungan Economic Order Quantity membantu
perusahaan dalam membuat keputusan yang baik khususnya untuk masalah penyimpanan serta
pengelolaan barang persediaan.
- Meminimalisir Kehabisan Stok. Economic Order Quantity membantu meminimalisir
kemungkinan perusahaan kehabisan stok. Selain itu, Economic Order Quantity ini akan membantu
memperlancar proses restocking sekaligus menghasilkan layanan yang lebih baik untuk pelanggan
karena barang ada ketika mereka butuhkan.
- Menekan Biaya Persediaan. Ternyata, menyimpan barang persediaan juga memerlukan biaya.
Contohnya untuk biaya perawatan, biaya sewa gudang dan lain sebagainya. Biaya bisa naik karena
berbagai hal dan tentunya ini akan memberatkan usaha. Dengan Economic Order Quantity,
perusahaan bisa menentukan berapa tepatnya barang yang sebaiknya dipesan untuk jangka waktu
tertentu.
2. Apa saja hal-hal penting yang perlu diperhatikan saat menghitung EOQ :
- Konsistensi permintaan.
Permintaan konsisten akan memberikan data akurat bagi penghitungan EOQ. Namun apabila
permintaan berdasarkan efektivitas biaya, kelebihan dan kekurangan stok bisa terjadi.
- Pengelolaan sesuai frekuensi pemesanan.
Petugas gudang dan tim pembelian harus siap menerima barang sesuai dengan frekuensi
pemesanannya. Pengelolaan di dalam gudang juga harus dipersiapkan berdasarkan hitungan EOQ.
- Variasi nilai item.
Apabila barang memiliki nilai yang bervariasi, maka frekuensi pemesanan ulang tidak harus
disamakan semuanya berdasarkan penghitungan dari EOQ
- Pemasokan barang sesuai jadwal.
Stok barang harus selalu tersedia sesuai pemesanan. Maka dari itu, pemasokan barang harus
berjalan berdasarkan jadwal dan penghitungan EOQ agar tidak terjadi kehabisan stok.
b. JIT purchasing
- Pengiriman dalam jumlah kecil untuk keperluan produksi dalam waktu tertentu. Pengiriman
sangat sering
- Pengiriman disesuaikan dengan jadwal produksi produsen
- Terdapat sedikit supplier dalam setiap bagian. Terkadang dalam memenuhi beberapa
kebutuhan perusahaan hanya terdapat satu supplier
- Dibutuhkan sedikit persediaan karena pengiriman dilakukan sangat sering, tepat waktu, dengan
kualitas yang tinggi
- Perjanjian pembelian dalam jangka panjang
- Pertukaran informasi produsen dan supplier sangat besar, termasuk waktu produksi, proses
produksi, dan lain sebagainya
- Departemen pembelian adalah fasilitator komuniaksi untuk setiap bagian produksi
- Produsen bekerja sama dengan supplier untuk mengurangi pengeluaran supplier sehingga bisa
menekan harga dari supplier
- Letak geografis sangat penting.
5. - Pengertian MRP atau Material Requirements Planning adalah sistem yang digunakan
perusahaan untuk menghitung komponen dan bahan baku yang dibutuhkan untuk proses
manufaktur produk. Sistem ini dibutuhkan untuk menyesuaikan suplai dan permintaan produk
dengan kapasitas inventori.
- Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah perangkat lunak atau software yang
digunakan untuk membantu mengatur aktivitas bisnis harian. Aktivitas yang dapat diatur
menggunakan ERP mencakup—namun tidak terbatas pada—pembukuan, manajemen proyek, dan
manajemen dan kepatuhan risiko. Pada dasarnya, ERP bisa diartikan sebagai komputerisasi operasi
bisnis menggunakan software.
perbedaan kedua sistem ini sudah terlihat cukup jelas. MRP merupakan sebuah sistem manajemen
operasional inventori, sedangkan ERP adalah program operasional bisnis. Artinya, MRP hanya
mencakup satu bagian dari operasional bisnis, sedangkan ERP mencakup operasi bisnis secara
keseluruhan.