Anda di halaman 1dari 7

Point2 ppt penetapan harga produk dan biaya siklus hidup.

# PENETAPAN HARGA PRODUK


• Pengertian Harga
- Harga dapat didefinisikan secara sempit sebagai jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk
atau jasa

- Atau dapat didefinisikan lebih luas sebagai jumlah nilai yang ditukarkan konsumen untuk
keuntungan memiliki dan menggunakan produk atau jasa

• Tujuan Penetapan Harga


- Meningkatkan penjualan
- Mempertahankan dan memperbaiki market share
- Stabilitas harga
- Mencapai target pengembalian investasi
- Mencapai laba maksimum

• Elemen Penting dalam Bauran Pemasaran


Harga tetap menjadi elemen penting dalam bauran pemasaran, karena:
–Harga merupakan satu-satunya elemen dalam bauran pemasaran yang mendatangkan pendapatan;
semua elemen lainnya melambangkan biaya
–Harga juga merupakan salah satu elemen yang paling fleksibel dalam bauran pemasaran
–Tidak seperti fitur produk dan komitmen saluran, harga dapat dinaikkan atau diturunkan dengan
cepat

• Tantangan Penetapan Harga


• Tantangan penetapan harga adalah menemukan harga yang memungkinkan perusahaan
mendapatkan laba yang wajar dengan cara dibayar untuk nilai pelanggan yang diciptakannya

• Problem Penetapan Harga

- Banyak perusahaan yang kurang baik dalam menangani penetapan harga—keputusan penetapan
harga dan persaingan harga merupakan problem utama bagi banyak eksekutif pemasaran
- Problem penetapan harga juga sering timbul karena manajer terlalu cepat untuk menurunkan
harga, harga terlalu berorientasi pada biaya daripada nilai pelanggan yang diciptakan, atau harga
tidak selaras dengan bauran pemasaran lainnya

• Persepsi Nilai Pelanggan

- Penetapan harga yang baik dimulai dengan memahami keseluruhan nilai suatu produk atau jasa
yang diciptakan bagi pelanggan dan menetapkan harga yang dapat menangkap nilai tersebut
- Persepsi pelanggan dari nilai produk menetapkan batas atas harga
- Bila pelanggan merasa bahwa harga lebih besar daripada nilai produk, mereka tidak akan
membelinya
- Penetapan harga berdasarkan nilai menggunakan persepsi nilai dari pembeli, bukan dari biaya
penjual, sebagai kunci dari penetapan harga
- Perusahaan dapat mengejar salah satu dari dua jenis penetapan harga berdasarkan nilai
- Penetapan harga berdasarkan nilai yang baik termasuk menawarkan kombinasi yang tepat dari
kualitas dan layanan yang baik pada harga yang wajar

• Biaya Perusahaan dan Biaya Produk

- Harga yang ditetapkan oleh perusahaan akan berada di antara tingkat harga yang terlalu tinggi
untuk menciptakan sebuah permintaaan dan tingkat harga yang terlalu rendah untuk menciptakan
laba
- Persepsi pelanggan tentang nilai menetapkan batas atas harga, sedangkan biaya perusahaan dan
produk menetapkan batas bawah harga
- Penetapan harga berdasarkan biaya meliputi penetapan harga berdasarkan biaya produksi,
distribusi, dan penjualan produk ditambah tingkat pengembalian yang wajar untuk usaha dan risiko
- Biaya merupakan pertimbangan penting dalam menetapkan harga
- Namun, penetapan harga berdasarkan biaya cenderung digerakkan oleh produk dan bukannya
digerakkan oleh pelanggan
- Perusahaan mendesain apa yang menurutnya merupakan produk yang bagus dan menetapkan
harga yang dapat menutupi biaya dengan suatu margin keuntungan
- Bila ternyata harga terlalu tinggi, perusahaan harus berkompromi untuk markup yang lebih rendah
atau penjualan yang lebih rendah, keduanya menghasilkan laba yang mengecewakan

• Faktor Internal
- Faktor internal lainnya yang mempengaruhi keputusan penetapan harga yaitu keseluruhan strategi
pemasaran perusahaan, tujuan, bauran, dan organisasi penetapan harga
- Harga hanya salah satu elemen dari strategi pemasaran perusahaan yang lebih luas
- Bila perusahaan memilih pasar sasaran dan positioning secara cermat, maka bauran pemasarannya,
termasuk harga, akan mengikutinya
- Beberapa perusahaan memposisikan produk mereka terhadap harga dan kemudian menyesuaikan
keputusan bauran pemasaran lain terhadap harga yang ingin mereka kenakan
- Perusahaan lain tidak menekankan harga dan menggunakan bauran pemasaran lain untuk
menciptakan posisi nonharga mereka
- Tujuan penetapan harga pada umumnya termasuk bertahan hidup, maksimalisasi keuntungan saat
ini, kepemimpinan pangsa pasar, atau mempertahankan pelanggan dan membangun hubungan
- Keputusan harga harus dikoordinasikan dengan desain produk, distribusi, dan keputusan promosi
untuk membentuk program pemasaran yang konsisten dan efektif
- Terakhir, untuk mengkoordinasikan tujuan dan keputusan penetapan harga, manajemen harus
memutuskan siapa dalam organisasi yang bertanggung jawab menetapkan harga

• Faktor eksternal
- Faktor eksternal lainnya dalam pertimbangan penetapan harga yaitu kondisi alamiah pasar dan
permintaan, strategi dan harga pesaing, dan faktor lingkungan seperti ekonomi, kebutuhan penyalur,
dan tindakan pemerintah
- Kebebasan penetapan harga oleh penjual bervariasi untuk setiap jenis pasar
- Pada akhirnya, pelanggan memutuskan apakah perusahaan telah menetapkan harga dengan benar
- Pelanggan menimbang antara harga terhadap nilai anggapan untuk menggunakan produk—bila
harga melebihi jumlah nilai, pelanggan tidak akan membelinya
- Sehingga perusahaan harus memahami konsep seperti kurva permintaaan (hubungan
harga-permintaan) dan elastisitas harga (sensitivitas konsumen terhadap harga)
- Konsumen juga membandingkan harga suatu produk dengan harga produk pesaingnya
- Sebuah perusahaan harus mempelajari nilai pelanggan dan harga dari tawaran pesaing

• KEBIJAKSANAAN PENENTUAN HARGA


•Terdapat 6 (enam) kebijaksanaan penentuan harga, yaitu :
1. Penentuan harga produk baru (New Product Pricing)
- Price Skimming
- Penetration Pricing
2. Potongan harga (Price Discounts)
- Quantity Discounts
- Seasional Discounts
- Cash Discounts
3. Price Lining
4. Transer Pricing
5. Pricing in Times of Uncertaint
6. Geograpic Price Considerations:
- Penetapan harga FOB(Free On Board)
- Uniform-Delivered Pricing
-Freight-Absarption Pricing

• TIPE PENETAPAN HARGA BERDASARKAN BIAYA


•1. Mark Up Pricing
•2. Variabel Cost Pricing
•3. Break Event Pricing

• Mark Up Pricing
•Mark up Pricingberbeda-beda dalam suatu swalayan karena:
1. Adanya persaingan dalam kelas produk yang ada
2. Volume penjualan produk tersebut
3. Resiko yang terjadi dalam menjual masing-masing produk

• Variabel Cost Pricing


•Penentuan Harga Berdasarkan Biaya Variabel :
- Dalam jangka pendek suatu perusahaan harus memproduksi serta
memasarkan produk dengan ketentuan bahwa revenueyang dihasilkan lebih
besar dibandingkan dengan biaya variabel tabel .
- Revenuemelebihi biaya variabel disebut "Contribution Margin".

• Break Event Pricing


1. Analisis Titik Impas
2. Analisis Peluang Pokok

-Produksi dalam BEP = Biaya tetap total


Hrg jual 1 unit – Ve 1 unit

• Contoh BEP
•Contoh: Sebuah produk dijual dengan harga $ 80, biaya variabel $ 30 per unit, biaya tetap $ 10000.
10.000 = = 200 unit
80-30
•Marjin per unit sebesar $ 50

# Biaya siklus hidup

• Pengertian Life Cycle Costing

Life cycle costing merupakan teknik manajemen yang digunakan untuk mengidentifikasi dan
memonitor biaya produk selama siklus hidupnya. Siklus hidup meliputi semua tahap, mulai dari
perancangan produk dan pembelian bahan baku hingga pengiriman dan pelayanan atas produk yang
sudah jadi.

• Pentingnya Life Cycle Costing

- Untuk meningkatkan kesadaran biaya


- Evaluasi Seluruh biaya hidup
- Memaksimalkan pendapatan
- Memahami latar belakang teoritis nilai waktu uang dan analisis risiko serta dampaknya terhadap
proses pengambilan keputusan

• BUILDING MAINTENANCE ?
- Kebutuhan bangunan masyarakat dipenuhi oleh kegiatan konstruksi yang saling terkait dalam
mempertahankan,memonegititasi dan mengganti stok bangunan yang ada dan dengan membangun
kembali bangunan baru tambahan.
- Secara umum, bangunan yang lebih mudah beradaptasi, semakin lama periode penggunaan,
mengakibatkan biaya perawatan dan biaya konstruksi lebih tinggi.
- Sejauh mana pemeliharaan yang dimasukan pada tahap perancangan kemungkinan akan
bergantung pada apakah pemilik akan penggunaan berlangganan atau tidak.
- Dimana pemiliknya adalah pengembang yang bermaksud menjual atau menyewakan bangunan
pada saat penyelesaian, kemungkinan besar maintenance akan dipertimbangkan hanya sejauh
kemungkinan mempengaruhi harga sale atau sewa.
- Apabila persyaratan desain dinyatakan dalam bentuk spesifikasi kinerja, ini dapat digunakan
untuk menetapkan standar pemeliharaan dan digabungkan dalam manual pemeliharaan
bersama-sama dengan rincian terkait lainnya mengenai pembangunan building dan layanannya.

. Biaya Pemeliharaan Energi LCC


- 70 produksi energi di negara industri negara-negara menggerakkan motor listrik
- 70 motor listrik menggerakkan pompa, kompresor dan penggemar - Sistem yang dipompa
mencakup 20 dunia kebutuhan energi listrik
- Biaya energi dan pemeliharaan selama umur a sistem pompa biasanya lebih dari 10 kali lipatnya
harga pembelian.

• Penentuan Biaya Siklus Hidup


- Aktivitas Hulu Aktivitas Hilir
- Industri dengan biaya hulu tinggi
peranti lunak komputer, farmasi
- Industri dengan biaya hilir tinggi pakaian mode, kosmetik
- Rantai nilai menunjukkan keterkaitan Hulu dan Hilir untuk sebuah produsen

• Klasifikasi Biaya Life Cycle Costing

LCC Merupakan suatu rencana mengenai pengeluaran usulan dari suatu proyek konstruksi
sepanjang usia proyek tersebut. Pada pelaksanaan pembangunan, mulai dari ide, studi kelayakan,
perencanaan, pelaksanaan, sampai pada operasi pemeliharaan dan pembongkaran membutuhkan
bermacam-macam biaya yang dikelompokkan menjadi beberapa komponen, yaitu : biaya awal,
biaya penggunaan dan biaya perwatan.

Total biaya selama siklus hidup dibagi menjadi 3, yaitu:

- Biaya hulu, terdiri dari riset dan pengembangan, desain yang membuat prototype, pengujian,
teknis, dan pengembangan kualitas.
- Biaya produksi, terdiri dari pembelian, biaya produksi langsung, biaya produksi tidak langsung.
- Biaya hilir, terdiri dari pemasaran dan distribusi pengemasan, pengangkutan, contoh, promosi,
advertensi, dan pelayanan serta garansi keluhan, pelayanan, pertanggungjawaban produk, dukungan
kepada pelanggan.

• Life Cycle Cost dapat dirumuskan :

LCC = Biaya Awal + Biaya Penggunaan +Biaya Perawatan dan Penggantian

• Pengembangan Model LCC

Kegiatan utama dari Siklus Hidup Biaya pengembangan model adalah Perincian Biaya Struktur
(CBS) pembangunan dan pemilihan komponen biaya metode estimasi. Output LCC adalah
perkiraan Biaya Life Cycle, termasuk distribusi pada skala waktu, biaya driver, kepekaan estimasi
parameter tertentu dan risiko akibat ketidakpastian parameter desain.

• Penggunaan Model LCC

LCC untuk Supplier :

- Dengan menggunakan LCC, Supplier dapat mengoptimalkan desain mereka dengan mengevaluasi
alternatif dan dengan melakukan studi trade-off.
- Dengan menggunakan LCC, Supplier dapat mengevaluasi berbagai strategi biaya operasi dan
pemeliharaan (untuk membantu pengguna produk).
LCC untuk Customer :

- Dengan menggunakan LCC, pelanggan dapat mengevaluasi dan membandingkan produk-produk


alternatif.
- Dengan menggunakan LCC, pelanggan dapat menilai kelayakan ekonomi proyek atau produk.

• Target costing
Target costing merupakan cara yang sangat bermanfaat untuk mengelola kebutuhan terhadap
trade-off antara peningkatan fungsionlitas dan semakin tingginya biaya. Lima tahap untuk
implementasi target costing yaitu:
1. Menentukan harga pasar
2. Menentukan laba yang diharapkan
3. Menghitung target biaya (target cost) pada harga pasar dikurangi laba
yang diharapkan.
4. Menggunakan rekayasa nilai (value) untuk mengidentifikasi cara yang
dapat menurunkan biaya produk.
5. Menggunakan kaizen costing dan pengendalian operasional untuk
terus menurunkan biaya.

• Teori Kendala (Theory of Constraint).


Teori ini berfokus pada aktivitas produksi atau pemanufakturan. Teori kendala dikembangkan oleh
Goldratt and Cox untuk membantu para manajer meningkatkan profitabilitas perusahaan secara
keseluruhan.
Lima tahap dalam analisis teori kendala yaitu:
1. Mengedentifikasi kendala yang mengikat
2. Menentukan pemanfaatan yang paling efisien untuk setiap kendala
yang mengikat
3. Mengelola aliran sepanjang kendala mengikat
4. Menambah kapasitas pada kendala yang mengikat
5. Merancang ulang proses pemanufakturan ke arah fleksibilitas dan
“througput” yang cepat.

• MANAJEMEN BIAYA (SALES LIFE CYCLE)


Sales life cycle berhubungan dengan tahap-tahap penjualan produk dan jasa di pasar yaitu mulai
dari pengenalan produk atau jasa sampai pada tahap kematangan dan kemudian penurunan produk
dari pasar. Berikut diuraikan tahap-tahap tersebut :
- Tahap 1: Pengenalan Produk. Dalam tahap pertama terdapat sedikit persaingan, dan penjualan
perlahan-lahan mengalami peningkatan karena pelanggan mulai sadar akan adanya produk atau jasa
baru. Biaya relatif tinggi karena tingginya pengeluaran untuk riset & pengembangan dan biaya
modal untuk memasang fasilitas produksi dan upaya pemasaran. Harga relatif tinggi karena adanya
diferensiasi produk dan biaya tinggi pada tahap ini serta jenis atau variasi produk terbatas.
- Tahap 2: Pertumbuhan. Penjualan mulai tumbuh secara cepat dan variasi produk meningkat.
Produk sedang menikmati manfaat dari adanya diferensiasi. Persaingan semakin meningkat dan
harga mulai lunak.
- Tahap 3: Kematangan. Penjualan terus meningkat, tetapi dengan tingkat kenaikan yang menurun.
Ada pengurangan persaingan dan variasi produk. Harga juga tetap lunak, dan diferensiasi tidak lagi
penting. Persaingan berdasarkan biaya, persaingan kualitas dan fungsionalitas tidak dapat diubah.
- Tahap 4: Penurunan. Penjualan mulai menurun, demikian pula jumlah pesaing. Harga menjadi
stabil. Menekankan pada kembalinya diferensiasi. Perusahaan yang dapat bertahan adalah
perusahaan yang dapat melakukan diferensiasi pada produk mereka, mengendalikan biaya, kualitas
pengiriman yang baik dan pelayanan yang baik. Pengendalian terhadap biaya dan jaringan
distribusi yang efektif merupakan kunci untuk terus dapat bertahan.

Anda mungkin juga menyukai