MANAJEMEN PEMASARAN
KELOMPOK 3
.
A. MEMAHAMI PENETAPAN
HARGA
Sepanjang sejarah, harga ditetapkan melalui negosiasi antara
pembeli dan penjual
Dulu, harga beroperasi sebagai determinan utama pilihan pembeli.
Konsumen dan pengecer menekan produsen menurunkan harga.
Hasilnya adalah pasar dengan diskon besar-besaran dan promosi
penjualan.
Lingkungan Penetapan Harga
yang Berubah
Kini, praktik penetapan harga mengalami perubahan besar
Banyak perusahaan melawan kecenderungan harga yang rendah dan
berhasil mendorong konsumen membeli produk dan jasa yang lebih mahal
dengan menggabungkan formulasi produk unik yang melibatkan kampanye
pasar
Contoh : Coca Cola
sukses menjual
produk Coke Blak
dengan harga 2 kali
lipat dari harga Coca
Cola biasa
Lingkungan Penetapan Harga
yang Berubah: Peran Internet
Internet memiliki andil membalik tren penetapan harga.
Sebab pembeli bisa:
Mendapatkan perbandingan harga secara langsung dari ratusan pemasok
Menyebutkan harga dan berusaha membuatnya dipenuhi penjual
Sebab penjual bisa :
Mengamati perilaku pelanggan dan menghantarkan penawaran kepada
perorangan
Memberikan akses untuk harga khusus kepada pelanggan tertentu
Sementara pembeli dan penjual dapat:
Menegosiasikan harga di bursa lelang dan bursa online
Bagaimana Perusahaan
Menetapkan Harga
Perusahaan melakukan penetapan harga dengan berbagai cara.
– Di perusahaan kecil, harga ditentukan atasan
– Di perusahaan besar, penetapan harga ditangani oleh manajer
divisi dan manajer lini produk. Bahkan, manajemen puncak
menetapkan tujuan dan kebijakan penetapan harga umum
– Dalam industri seperti pesawat, kereta dan perusahaan minyak,
juga dibentuk departemen penetapan harga untuk mengatur
atau membantu dapartemen lain dalam menetapkan harga
Psikologi Konsumen dan
Penetapan Harga
Keputusan pembelian didasarkan pada bagaimana konsumen
menganggap harga dan berapa harga aktual saat ini yang mereka
pertimbangkan-bukan harga yang dinyatakan pemasar. Pelanggan
mungkin memiliki batas bawah harga di mana harga yang lebih rendah
dari batas itu menandakan kualitas buruk atau kualitas yang tidak dapat
diterima, dan juga batas atas harga yang di mana harga yang lebih tinggi
dari batas itu dianggap terlalu berlebihan dan tidak sebanding dengan
uang yang dikeluarkan.
Memahami bagaimana konsumen sampai pada persepsi harga
mereka adalah prioritas pemasaran yang penting. Berikut ini kami
mempertimbangkan tiga topik kunci-harga referensi, asumsi harga-
kualitas, dan akhiran harga.
HARGA REFERENSI
Harga yang wajar” (harga produk seharusnya)
– meskipun konsumen mungkin mempunyai pengetahuan yang
cukup banyak tentang kisaran harga yang terlibat, ternyata Harga umum
hanya sedikit konsumen yang dapat mengingat harga spesifik
produk secara akurat.Meskipun demikian, ketika mempelajari Harga terakhir yang dibayarkan
produk, konsumen sering menerapkan harga referensi
(reference price), membandingkan harga yang diteliti dengan Batas atas harga
harga referensi internal yang mereka ingat atau dengan
kerangka referensi eksternal seperti “harga eceran reguler” Batas bawah harga
yang terpasang.
Harga pesaing
– Ketika konsumen mengingat satu atau lebih kerangka referensi
ini, harga anggapan mereka dapat bervariasi dari harga yang
Harga masa depan yang diharapkan
dinyatakan
ASUMSI HARGA-KUALITAS
contoh: P&G mengeluarkan produk “Clean White” – Pengaturan pembelian kembali. Penjual menjual
sebagai versi murah deterjen di Cina tanpa bahan sebuah pabrik, peralatan atau teknologi ke negara
lain dan menyetujui untuk menerima sebagian
penghilang noda dan pewangi.
pembayaran dalam bentuk hasil produksi yang
diproduksi dengan peralatan yang dipasok.
– Barter. Pembeli dan penjual secara langsung – Offset. Penjual menerima pembayaran penuh cesara
bertukar barang, tanpa uang dan campur tangan tunai tatapi setuju untuk membelanjakan sejumlah
pihak ketiga uang didalam negara tersebut selama periode yang
ditentukan
2. Diskon Harga dan Insentif
Sebagian besar perusahaan akan menyesuaikan harga mereka dan memberikan diskon dan insentif
untuk pembayaran dini, pembelian volume, dan pembelian di luar musim. perusahaan harus melakukannya
dengan cermat atau menemukan laba mereka lebih rendah daripada yang direncanakan.
Diskon Pengurangan harga bagi pembeli yang membayar tagihannya tepat waktu.
Diskon Kuantitas Pengurangan harga kepada mereka yang membeli volume besar.
Diskon ditawarkan oleh produsen kepada anggota saluran dagang jika mereka akan melakukan
fungsi tertentu, seperti penjualan, penyimpanan, dan pencatatan. Produsen harus
Diskon Fungsional menawarkan diskon fungsional yang sama dengan setiap saluran.
Pengurangan harga kepada mereka yang membeli barang atau jasa di luar musim. Hotel, motel
dan maskapai penerbangan menawarkan diskon musiman dalam periode penjualan yang
Diskon Musiman lambat.
– Penetapan harga pemimpin kerugian (loss-leader). Tindakan ini layak dilakukan jika pendapatan penjualan tambahan
tersebut mengkompensasi marjin yang lebih rendah atas barang yang dijual rugi.
– Penetapan harga acara khusus. Penjual akan menetapkan harga khusus pada musim-musim tertentu untuk menarik lebih
banyak.
– Rabat tunai. Perusahaan mobil dan barang konsumen lain menawarkan rabat tunai untuk mendorong pembelian produk
produsen dalam periode waktu tertentu. Rabat dapat membantu menghabiskan persediaan tanpa memotong harga resmi
yang dinyatakan.
– Pembiayaan berbunga rendah. Alih-alih menurunkan harga, perusahaan dapat menawarkan pembiyaan berbunga rendah
kepada pelanggan. Produsen mobil menggunakan pembiayaan tanpa bunga untuk menarik lebih banyak pelanggan.
– Jangka waktu pembayaran yang lebih panjang. Penjual, terutama bank pinjaman dan perusahaan mobil, merentangkan
pinjaman untuk periode yang lebih panjang dan menurunkan pembayaran bulanan. Konsumen sering terlihat tidak khawatir
tentang biaya (suku bunga) pinjaman dan lebih khawatir tentang apakah mereka dapat melakukan pembayaran bulanan.
– Jaminan dan kontrak jasa. Perusahaan dapat mempromosikan penjualan dengan menambahkan jaminan gratis atau berbiaya
murah atau kontrak jasa.
4. Penetapan Harga
Terdeferensiasi
Diskriminasi harga (price discrimination) terjadi ketika perusahaan menjual produk atau
jasa dengan dua harga atau yang tidak mencerminkan perbedaan proporsional dalam biaya.