Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga
menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan
produknya baik berupa barang maupun jasa.
Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun
jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi
perusahaan.
Dasar dari strategi penetapan harga suatu perusahaan dapat digambarkan sebagai sebuah tripod,
dengan biaya bagi penyedia, persaingan, dan nilai bagi pelanggan sebagai ketiga kakinya.
Tripod Penetapan Harga
Biaya yang perlu ditutupi suatu perusahaan biasanya membutuhkan harga yang
minimum atau batas terendah, untuk tawaran jasa tertentu, dan nilai persepsi tawaran tersebut
bagi pelanggan menentukan batas maksimum, atau batas tertinggi. Harga yang dikenakan
pesaing untuk jasa yang sama atau pengganti umumnya menentukan dimana letak harga yang
sesungguhnya harus ditetapkan, dalam rentang batas terendah dan tertinggi tersebut.
a. Penetapan harga berdasarkan biaya
Harga ditetapkan dalam kaitannya dengan biaya financial. Perusahaan yang ingin
mendapatkan keuntungan harus menutup semua biaya variable, semi variable, dan tetap
dalam memproduksi dan memasarkan jasa dan kemudian menambahkan marjin yang
mencukupi untuk menghasilkan laba yang memuaskan. Pendekatan biaya-akuntansi
tradisional ini bekerja dengan baik untuk perusahaan jasa dengan sebagian besar biaya
variabel dan / atau biaya semi-variabel misalnya pada banyak layanan/jasa professional.
Untuk perusahaan jasa dengan biaya tetap tinggi dan lini produk yang kompleks dengan
infrastruktur bersama seperti dalam perbankan ritel, mungkin menggunakan pendekatan
berbasis aktivitas yang lebih kompleks juga disebut pendekatan “ABC”. Untuk perusahaan
seperti itu, ABC adalah cara yang lebih akurat untuk mengalokasikan biaya tidak langsung
yaitu, biaya overhead.
ABC menghubungkan sumber daya yang diperlukan untuk melakukan suatu kegiatan.
Serangkaian kegiatan yang terdiri dari proses yang diperlukan untuk membuat dan
memberikan layanan tertentu kemudian digabungkan. Ketika menentukan biaya tidak
langsung dari suatu layanan, perusahaan melihat sumber daya yang diperlukan untuk
melakukan setiap kegiatan, dan kemudian mengalokasikan biaya tidak langsung ke
layanan berdasarkan jumlah dan jenis kegiatan yang diperlukan untuk melakukan layanan.
Dengan demikian, biaya sumber daya atau biaya tidak langsung akan terkait dengan variasi
dan kompleksitas layanan yang dihasilkan dan tidak hanya pada volume fisik saja.
1. Bekerja dengan tenaga operasional yang ahli untuk mengurangi waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan pembelian, pengiriman dan konsumsi jasa.
2. Meminimalkan biaya psikologis layanan yang tidak diinginkan pada setiap tahap dengan
menghilangkan atau mendesain ulang prosedur yang tidak menyenangkan atau tidak
nyaman, mendidik pelanggan tentang apa yang harus diharap, dan melatih kembali staf
agar lebih ramah dan lebih membantu.
3. Menghilangkan atau meminimalkan usaha fisik yang tidak diinginkan, terutama selama
pencarian dan proses pengiriman. Tingkatkan rambu dan "pemetaan jalan" di fasilitas dan
di laman web dapat membantu pelanggan menemukan jalan mereka dan mencegah mereka
tersesat dan frustrasi.
4. Mengurangi biaya layanan sensoris yang tidak menyenangkan dengan menciptakan visual
yang lebih menarik di lingkungan sekitar, mengurangi kebisingan, memasang furnitur dan
peralatan yang lebih nyaman, dan membatasi bau menyengat.
5. Menyarankan cara di mana pelanggan dapat mengurangi biaya moneter, termasuk diskon
dengan mitra pemasok (misalnya parkir) atau menawarkan surat atau pengiriman online
dimana kegiatan yang sebelumnya membutuhkan kunjungan pribadi
2.4.Manajemen Pendapatan
Banyak bisnis jasa kini fokus pada strategi untuk memaksimalkan pendapatan atau kontribusi
yang dapat diperoleh dari kapasitas yang tersedia pada suatu titik waktu tertentu. Manajemen
pendapatan penting dalam penciptaan nilai karena memastikan pemanfaatan kapasitas yang
lebih baik dan kapasitas cadangan untuk segmen yang membayar lebih tinggi.
Manajemen pendapatan ini paling efektif bila diterapkan pada bisnis layanan yang dicirikan
oleh:
Struktur biaya tetap tinggi dan kapasitas yang relatif tetap sehingga persediaan mudah
rusak.
Variabel dan permintaan tidak pasti.
Memvariasikan sensitivitas harga pelanggan.
Dalam prakteknya, manajemen pendapatan juga dikenal sebagai manajemen hasil yang
melibatkan pengaturan harga sesuai dengan tingkat permintaan yang diprediksi di antara
segmen pasar yang berbeda. Segmen harga paling tidak sensitif adalah yang pertama kali
diberikan kapasitas, dengan membayar harga tertinggi kemudian segmen lain mengikuti dengan
harga yang semakin rendah. Karena bayaran segmen lebih tinggi sering lebih dekat dengan
waktu konsumsi aktual, perusahaan membutuhkan disiplin pendekatan untuk menghemat
kapasitas mereka daripada hanya menjual dengan cara first-come, first –served. Misalnya,
seseorang yang melakukan perjalanan bisnis sering memesan kursi maskapai penerbangan,
kamar hotel, dan sewa mobil dengan pemberitahuan singkat, tetapi wisatawan dapat memesan
perjalanan liburan di beberapa bulan lebih awal, dan penyelenggara konvensi sering memblokir
ruang hotel berbulan-bulan sebelumnya untuk acara besar.
Dalam kasus maskapai penerbangan, model-model ini mengintegrasikan basis data historis
besar-besaran perjalanan penumpang di masa lalu dan dapat meramalkan permintaan hingga
satu tahun kedepan untuk masing-masing keberangkatan individu. Pada interval tetap, manajer
pendapatan yang ditugaskan untuk rute tertentu di maskapai besar - memeriksa kecepatan
pemesanan sebenarnya (yaitu, penjualan pada waktu tertentu sebelum keberangkatan) dan
bandingkan dengan kecepatan yang diramalkan. Jika penyimpangan signifikan ada antara
permintaan aktual dan ramalan, manajer akan menyesuaikan ukuran dari daftar persediaan.
Misalnya, jika kecepatan pemesanan untuk segmen pembayaran yang lebih tinggi lebih kuat
dari yang diharapkan, kapasitas tambahan dialokasikan untuk segmen ini dan diambil dari
segmen pembayaran terendah. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan pendapatan dari
penerbangan.
2.5.Elastisitas Harga
Konsep elastisitas menggambarkan seberapa peka permintaan terhadap perubahan
harga. Apabila elastisitas harga berada pada keseimbangan. Penjualan jasa akan naik (atau
turun) dengan presentase yang sama besarnya dengan penurunan (atau kenaikan) harga. Apabila
perubahan kecil dalam harga berdampak besar pada penjualan, permintaan terhadap produk itu
disebut elastis terhadap harga. Tetapi, apabila perubahan hanya berpengaruh kecil terhadap
penualan, permintaan disebut inelastis terhadap harga. Dalam kurva memperlihatkan
kecenderungan permintaan yang sangat elastis (perubahan kecil pada harga menghasilkan
pengaruh besar pada jumlah permintaan) dan permintaan yang sangat tidak elastis. (walaupun
perubahan harganya besar maka hanya berpengaruh kecil terhadap jumlah permintaan).
Untuk menentukan reaksi perubahan harga permintaan itu, maka perlu elastisitas harga
dari permintaan (price elacticity of demand) yang rumusnya adalah sebagai berikut :
Apabila perubahan harga menyebabkan perubahan permintaan tidak banyak, maka
permintaan itu inelastis. Sebaliknya apabila perubahan harga menyebabkan perubahan
permintaan banyak, maka disebut elastis. Makin kurang elastisitas suatu permintaan, akan
semakin besar keuntungan penjualan bila ia menaikkan harga.
Faktor yang menyebabkan elastisitas harga terhadap permintaan, diantaranya:
1. Ada tidaknya barang substitusi
2. Perubahan selera konsumen.
Fences/ Pagar dapat berupa fisik atau non-fisik. Pagar fisik mengacu pada produk yang nyata
perbedaannya terkait dengan harga yang berbeda, seperti lokasi tempat duduk di teater, ukuran
dan perabotan kamar hotel, atau produk bundel (misalnya, first class adalah lebih baik dari
ekonomi). Sebaliknya, nonfisik fences mengacu pada perbedaan dalam konsumsi, transaksi,
atau karakteristik pembeli, tetapi layanan ini pada dasarnya sama. Misalnya, tidak ada
perbedaan dalam kursi kelas ekonomi atau layanan apakah seseorang membeli tiket dengan
diskon besar atau membayar harga penuh). Contoh non-fisik fences termasuk juga didalamnya
harus memesan dalam jangka waktu tertentu, tidak bisa membatalkan atau mengubah
pemesanan atau harus membayar pembatalan atau mengubah hukuman, atau harus tinggal
selama akhir pekan
Pola Beroperasi
Kegiatan operasional AirAsia mengikuti pola operasi sebagai berikut :
a. Harga hemat, tanpa embel embel
Harga AirAsia selalu lebih rendah dibandingkan maskapai lainnya. Layanan jasa
seperti ini sangat cocok bagi penumpang yang hanya ingin terbang tanpa memikirkan service
lainnya seperti makanan, tanpa layanan airport lounge, tanpa mengikuti program loyalty
frequent flyer miles. Semua ini lebih baik di tukar dengan harga kursi yang 80% jauh lebih
murah dibandingkan dengan mengikutsertakan layanan layanan tersebut.
Tidak memberikan makanan atau minuman. Namun AirAsia mempunyai 'Snack
Attack', yang menyajikan berbagai macam pilihan lezat untuk makanan dan minuman dengan
harga yang terjangkau dan hanya untuk para tamu AirAsia. Tamu dapat membelinya di dalam
pesawat.
b. Frekuensi Terbang Tinggi
Frekuensi terbang AirAsia yang tinggi bertujuan untuk kenyamanan para tamu.
Maskapai inimempraktekkan pola 25 menit untuk tinggal landas, dimana merupakan yang
paling cepat di Asia, sehingga menghasilkan utilisasi pesawat yang tinggi, biaya makin rendah
dan produktivitas staf/maskapai yang makin meningkat.
c. Untuk Kenyamanan Tamu
AirAsia berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang nyaman untuk membuat
perjalanan lebih mudah. Tamu dapat melakukan pembelian dengan kenyamanan berikut :
1. Call Center (Pusat Layanan Telepon) - Berdiri pada bulan februari 2004, Call Center
AirAsia berlokasi di Halim Perdana Kusuma dengan 60 layanan sambungan telepon untuk
kenyamanan para tamu dalam membeli penerbangan.
2. Terbang tanpa tiket - Diluncurkan pada tanggal 18 April 2002, konsep ini melengkapi
layanan pembelian dari Internet booking AirAsia dan layanan Call Center dengan
menyediakan alternatif murah biaya dari tiket cetak asli. Tamu tidak lagi perlu repot repot
untuk mengambil tiket!
3. Beli lewat Internet - sebagai maskapai pertama yang memperkenalkan layanan ini di
Asia, AirAsia menawarkan cara baru yang nyaman dalam membeli kursi AirAsia melalui
website www.airasia.com.Tidak perlu telepon, tidak perlu antri. www.airasia.com di
luncurkan pada tanggal 10 Mei 2002, dan sekarang tersedia dalam 6 bahasa - English,
Bahasa Malaysia, Mandarin, Thai dan Bahasa Indonesia.
4. Reservasi dan kantor penjualan - Tersedia di bandara dan di kota untuk kenyamanan
bagi tamu yang ingin datang langsung.
5. Travel agent resmi - AirAsia juga memperkenalkan layanan online B2B kepada travel
agent. Fitur berbasis internet dengan informasi ketersediaan kursi secara real time yang
pertama di Asia. Travel agent dapat melakukan pembayaran secara virtual melalui kartu
kredit.
6. Layanan pelanggan untuk lebih baik - AirAsia secara terus menerus cari mencari cara
untuk melayani lebih baik dan memberikan penghematan lebih lagi kepada tamu nya.
d. Keamanan yang utama
AirAsia (PT. IAA) melakukan pemeriksaan rutin pesawatnya di hangar Garuda
Maintenance Facilities (GMF). Kegiatan in merupakan komitmen kepada masyarakat bahwa
Indonesia AirAsia selalu patuh pada ketentuan keselamatan penerbangan.
Saat ini GMF sudah memiliki approval EASA (sertifikasi dari authority Eropa) dan
FAA (sertifikasi dari authority Amerika) yang berarti kualitas perawatan pesawat di GMF
sudah diakui oleh dunia internasional
e. Optimalisasi biaya
AirAsia berusaha keras untuk memaksimalkan keuntungan melalui harga hematnya
dengan layanan berkualitas. Maskapai berusaha mengoptimalisasi biaya dengan cara tinggal
landas dalam waktu yang singkat, tidak memberikan layanan embel embel seperti makanan
dan minuman, menggunakan satu tipe pesawat untuk menghemat biaya pelatihan, dan semua
ini penghematan ini dikembalikan kepada pelanggan dengan memberikan harga yang sangat
hemat.
Konsep AirAsia adalah penerbangan yang berbiaya rendah ( low cost ) dengan
mengurangi hal-hal yang meningkatkan biaya seperti :
1. Tiket dipesan melalui internet atau dibeli ke counter dengan bentuk tiket selembar
kertas. Hal ini dilakukan untuk mengurangi pemborosan yang selama ini dilakukan,
dimana tiket menggunakan kertas yang bagus dan jumlah lembarannya hampir 5
lembar. Dengan tiket selembar kertas, maka pemborosan biaya dapat dilakukan.
2. Mengurangi biaya dengan tidak menyediakan menu makanan atau minuman bagi
penerbangan yang membutuhkan waktu paling lama 2 jam. Dengan pengurangan
penyediaan makanan, diharapkan dapat mengurangi biaya yang di bebankan kepada
penumpang.
3. Mengurangi penerbangan dari satu daerah ke daerah atau dari satu negara ke negara
lain menggunakan transit. Kalau setiap penerbangan transit, maka biaya pemakaian
airport akan di bebankan sangat besar. Untuk itu, mereka berusaha setiap penerbangan
tidak ada transit dan langsung ke tempat tujuan.
4. Counter tiket pesawat sangat sedikit dan biasanya pesanan tiket melalui media internet.
Hal ini dilakukan agar sedikit mempergunakan tenaga kerja seperti ticketing dan
penjaga counter, sehingga pembebanan biaya tenaga kerja dapat diminimalkan.
Tinjauan strategi penetapan harga Air Asia dalam konteks pemasaran jasa.
Strategi Air Asia dalam menciptakan pasarnya di Asia khususnya di Indonesia, Air Asia
dengan sangat cermat melakukan penetrasi harga yang sangat murah dan berbeda dengan
maskapai penerbangan lainnya, belum lagi dengan promo-promo yang mereka tawarkan.
Dengan strategi low cost Air Asia bisa mendapat sambutan yang positif dan antusiasme yang
tinggi dari target audience. Berlibur pun kini dipandang sudah menjadi suatu keharusan bagi
sebagian orang setelah melihat murahnya harga tiket penerbangan yang ditawarkan Air Asia.
Di masa mendatang bukan tak mungkin maskapai penerbangan ini akan tumbuh dan
berkembang pesat.
Penutup
A. Kesimpulan
1. Perbandingan harga Air Asia dengan maskapai lain atau Lion air, kedua penerbangan ini beti
(beda tipis). ). Lion Air sedikit lebih mahal, bahkan pada kelas promo, namun dengan bagasi
lebih leluasa, 25 kg. Air Asia sedikit lebih murah, dengan bagasi pilihan 15, 20 atau 25 kg,
dan tambahan biaya untuk pilihan tersebut (dengan keseluruhan hasil tetap lebih murah). Bagi
yang tak mau report dengan urusan hitung-hitung per-bagasi-an, Lion Air adalah pilihan
menarik. Harga bukanlah faktor differensiator dalam kasus ini, kecuali bagi pelanggan yang
berprinsip saving for every penny.
2. Strategi Air Asia dalam menciptakan pasarnya di Asia khususnya di Indonesia, Air Asia
dengan sangat cermat melakukan penetrasi harga yang sangat murah dan berbeda dengan
maskapai penerbangan lainnya, belum lagi dengan promo-promo yang mereka tawarkan.
Dengan strategi low cost Air Asia bisa mendapat sambutan yang positif dan antusiasme yang
tinggi dari target audience. Di masa mendatang bukan tak mungkin maskapai penerbangan ini
akan tumbuh dan berkembang pesat.
3. Air Asia kini memiliki pelanggan setia yang kebanyakan kalangan muda, untuk saat ini
dampak tersebut memang kurang signifikan, namun dimasa mendatang kebiasaan berlibur
dengan menggunakan Air Asia akan terpatri dalam pikiran penggunanya. Dengan tiket promo
yang murah yang ditawarkan Air Asia, berlibur dapat menjadi suatu kebiasaan dan hal tersebut
dapat menguntungkan Air Asia yang sejak awalnya memiliki image berlibur murah
dengan tagline “Now Everyone Can Fly”. Air Asia dapat secara perlahan menambah dan
meluaskan pangsa pasarnya, namun dengan perlahan menaikkan harga tiketnya sedikit demi
sedikit mungkin tidak akan disadari dan berpengaruh bagi pengguna Air Asia karena aspek
psikologis penggunanya telah terserang oleh image yang telah dibangun Air Asia sejak
awalnya.
B. Saran
Menambahkan fasilitas – fasilitas dan pelayanan yang lain dengan tetap
mempertahankan strategi low cost. Tiket promo Air Asia jam penerbangan pada siang hari
tidak pada malam hari. Dalam persaingan dengan maskapai lain Air asia tetap mempertahankan
strateginya dengan menggunakan strategi low cost.
Daftar Pustaka
Lovelock &wright. 2007. Manajemen Pemasaran Jasa. PT.Indeks. Jakarta
www.google.co.id/marionmarketing.blogspot.com/2012/01/low-cost-carriers-strategy-air-
asia.html
www.google.co.id/elqorni.wordpress.com/2008/06/13/strategi-pemasaran-jasa.html
www.airasia.com
www.google.co.id/pemasaran.tumblr.com/page/2
www.google.co.id/cessee.com/2012/04/19/strategi-harga-tiket-penerbangan-murah-ala-air-
asia.html
www.gudono.com/apps/forum/topics/show/3446744