Anda di halaman 1dari 15

PENETAPAN HARGA DALAM

PRAKTEK

1
PENETAPAN HARGA

Pengertian ;
Harga : Nilai tukar atas produk atau
Jasa.
Harga :
Jumlah nilai yang di pertukarkan
para konsumen untuk mencapai
manfaat penggunaan produk atau
jasa.
2
1

Bagian Produk yang


bersangkutan
2 3

Sasaran Faktor-Faktor
Perusahaan Internal
Kebijakan penentuan
Harga & keputusan 5
4
Kondisi
Pesaing Ekonomi
6

Ciri-Ciri
Konsumen

FAKTOR-FAKTOR DALAM PENENTUAN HARGA.


3
• Pada kajian terdahulu, telah diketahui :
• Sebuah Perusahaan berproduksi pada
saat MR=MC, kemudian menetukan harga
sesuai dg kurva permintaan yang
dihadapinya. Dapat diketahui secara
akurat tentang kurva permintaan &
kurva biaya (Konteks certainty).
• Kondisi tersebut harus diperluas untuk
memperhitungkan praktek - praktek
penentuan harga yang aktual.

4
Penentuan Harga untuk beberapa
Jenis Produk :
1. Penentuan harga Produk yang memiliki
Keterkaitan Permintaan.
2. Penentuan harga Produk Optimum
dan Pemanfaatan kapasitas pabrik.
3. Penentuan harga Optimum untuk
Produk Gabungan.
- Diproduksi dalam Proporsi Tetap
- Diproduksi dalam Proporsi Variabel

5
PENENTUAN HARGA DALAM
PRAKTEK
• Penentuan Harga Biaya Plus atau Markup
Pricing .
• Markup Pricing : merupakan penetapan
harga dimana harga tertentu ditetapkan
dengan menambahkan suatu prosentase
tetap diatas Biaya.
• Biaya terdiri dari AVC dan biaya Overhead
rata-rata.

6
Rumus Markup atas biaya :

P C
m
C
• m = markup, P sebagai harga, C sebagai biaya
rata-rata yang dialokasikan penuh(AVC+AOH)
• Dari persamaan diatas diperoleh :
m.C = P- C
P  C (1  m) P = m.C+C
P = C(1+m)

7
Contoh :
• Output normal 100 unit, Proyeksi biaya
Variabel dan Overhead Total $ 1000 dan $
600. ingin ditetapkan 25 persen Markup
atas biaya.
• Penyelesaian :
• AVC $10 dan overhead rata2 $6 sehingga
C =$16. P = 16(1+0,25)= $20.
• m= (20-16)/16 = 0,25. atau 25%
8
Beberapa kelebihan Markup Pricing /
Harga Biaya Plus.
• Informasi yang diperlukan lebih sedikit,
dibandingkan dengan konsep marginalis.
• Mudah dan sederhana untuk digunakan.
• Menghasilkan harga yang relatif stabil,
ketika biaya tidak terlalu banyak
berubah dg berlalunya waktu.
• Memberikan pembenaran yang jelas
untuk peningkatan harga karena adanya
peningkatan biaya.
9
Evaluasi terhadap penentuan Harga
Biaya Plus / Markup Pricing
• Penentuan harga biaya Plus bukan
berdasarkan pada biaya marjinal atas
produk.
• Penentuan harga biaya Plus mengabaikan
kondisi permintaan.
• Kritik-kritik tersebut akhirnya bisa
dijelaskan/disanggah melalui beberapa
pembuktian sebagai berikut.

10
• Penentuan harga tidak akan
menyebabkan terjadinya harga produk
yang jauh berbeda dari konsep marginalis,
karena hingga tingkat dimana MC tetap
maka MC = biaya rata-rata yang teralokasi
penuh ( MC = C)

P A P A
Markup
C=MC D B

MR C

Qo Q Qo Q
11
• Perusahaan menetapkan Markup yang lebih
tinggi utk permintaan yang kurang elastis,
dibanding dengan permintaan yang lebih elastis.
• Sehingga dapat ditunjukkan harga biaya plus
akan menyebabkan terjadinya harga yang
mendekati maksimum laba.
• Untuk hal ini akan dimulai dengan rumus ;

 1 
MR  P 1  
 Ep 

12
MR MR Ep
P   MR
1  1 / Ep Ep  1 / Ep Ep  1

• Karena laba maks ketika MR=MC maka :


Ep
P  MC
Ep  1
• Hingga tingkatan tertentu MC perush konstan,
maka MC=C, dengan mensubstitusi C untuk
MC maka :
Ep
PC
Ep  1
13
• Karena P = C (1-m) maka :
Ep
C (1  m)  C
Ep  1
atau
Ep
1 m 
Ep  1
• Sehingga Markup yang Optimum adalah :

Ep
m 1
Ep  1
14
Contoh :
• Jika Ep=-1,5 maka m=2 atau 200%
• Jika Ep=-2 maka m=1 atau 100 %
• Jika Ep=-3 maka m=0,5 atau 50%
• Sehingga dapat disimpulkan bahwa
markup yang optimum lebih rendah
untuk elastisitas permintaan yang tinggi.
• Kenyataan dalam realita, perusahaan
menetapkan markup lebih tinggi
terhadap produk yang inelastis.

15

Anda mungkin juga menyukai