Anda di halaman 1dari 3

2.

1 Pemasaran : Disiplin Ilmu Universal


Dasar keberhasilan program pemasaran global adalah pemahaman yang mendalam akan
disiplin ilmu pemasaran. Pemasaran adalah proses mengkonsentrasikan berbagai sumber daya
dan sasaran dari sebuah organisasi terhadap kesempatan dan kebutuhan lingkungan. Fakta yang
utama dan paling fundamental adalah bahwa pemasaran merupakan disiplinilmu universal.
Disiplin ilmu pemasaran dapat diterapkan di Amerika Serikat maupun di Jepang. Walaupun
pemasara bersifat universal, kebiasaan pemasaran tentu bervariasi dari satu negara ke negara
lain. Setiap orang memiliki sifat unik, dan setiap negara juga unik. Kenyataan akan adanya
peredaan itu menunjukan bahwa kita tidak selalu dapat menerapkan pengalaman dari sebuah
negara untuk dipakai di negara lain. Bisa pelanggan, pesaing, saluran distribusi, dan media yang
tersedia berbeda, berarti rencana pemasaran kita harus dirubah.

2.2 Konsep Pemasaran


Konsep pemasaran telah berkembang dari konsep semula, yang memfokuskan pemasaran
pada produk dan dengan membuat produk yang lebih baik dimana yang lebih baik itu
didasarkan padaa standar dan nilai internal. Tujuannya adalah laba, dan cara pencapaiannya
adalah menjual, atau membujuk pelanggan potensial untuk mempertukarkan uangnya dengan
produk perusahaan.

2.3 Konsep baru pemasaran dan Eempat P


Konsep baru dalam pesaran yang muncul sekitar tahun 1960, mengalihkan fokus pemasaran dari
produk ke pelanggan. Tujuannya masih tetap laba, tetapi cara menjadi lebih luas, mencangkup
seluruh bauran pemasaran yaitu : product, price, promoyion, place.

2.4 Konsep Strategis Pemasaran


Dari tahun 1990 jelas terlihat bahwa konsep baru dari pemasaran sudah ketinggalan
zaman dan zaman menuntuk konsep sktrategis. Konsep pemasaran strategis pemasaran, suatu
perkembangan yang besar dalam sejarah pemikiran pemasaran, mengubah fokus pemasaran dari
produk ke pelanggan dalam konteks lingkungan eksternal yang lebih luas. Agar dapat berhasil
pemasaran harus mengetahui pelanggan termasuk dalam konteks persaingan, kebijakan dan
peraturan pemerintah, ekonomi secara luas, sosial, dan tekanan politik makro yang membentuk
evolusi pasar. Dalam pemasaran global ini mungkin berarti kerjasama yang erat tentang
perundingan perdagangan pemerintah negara sendiri dan pejabat lain serta pesaing industri agar
dapat mengakses pasar negara sasaran.

Perubahan evolusioner lainnya dalam pergesaran ke konsep strategis pemasaran adalah


dalam hal tujuan pemasaran, yaitu dari laba menjadi keuntungan bagi para pemercaya
(stakeholder). Mereka adalah individu atau kelompok yang mempunyai kepentingan terhadap
kegiatan sebuah perusahaan. Yang masuk dalam kategori ini adalah karyawan dan manajemen,
pelanggan, masyarakat, dan pemerintah.
Dalam konsep strategis kemampuan menghasilkan laba tidak dilupakan. Bahkan
sebenarnya, ity merupakan cara kritis gua pemciptakan manfaat bagi para pemercaya. Caraa yag
dipakai oleh strategis pemasaran adalah manajemen sttrategiss, yang memadukan pemasaran
dengan konsep manajemen dengan fungsi manajemennya. Salah satu tugas dari manajemen
strategis adalah menghasilkan laba, yang menjadi sumber dana untuk investasi bisnis dan untuk
memberi penghargaan kepada para pemegang saham dan manajemen. Jadi laba masih
merupakan tujuan yang kritis dan dijadikan ukuran keberhasilan pemasaran, akan tetapi laba
bukanlah hasil akhir yang berdiri sendiri. Tujuan dari pemasaran adalah menciptakan nilai bagi
para pemercaya dan pemercaya yang paling utama adalah pelanggan. Bila pelanggan anda dapat
dapat nilai yang lebih besar dari pesaing anda karena pesaing bersedia menerima balas jasa
dengan laba yang lebih rendah atas investasi dan manajemen, pelanggan akan memilih pesaing.
Dan akhirnya anda akan tersingkir dari bisnis. Serangan spektakuler dari clone terhadapa pasar
komputer pribadi IBM menggambarkan bahwa bahkan perusahaan terbesar dan ppaling
berpengaruhpun dapat ditantang oleh pesaing yang lebih efisien atau yang bersedia menerima
laba lebih rendah.
Akhirnya konsep strategis pemasara telah menggeser paradigma memaksimalkan mikro
ekonomi terjadi fokus pada pengelolaan kemitraan strategis dan mempromosikan perusahaan
diantara para penjual dan pelanggan. Konsep pemasaran yang diperluas ini dinamakan
pemasaran tanpa batas oleh Jack Welch, ketua dan CEO General Electric.

2.2 Tiga Prinsip Pemasaran


Inti dari pemasaran dapat diringkas dalam tiga prinsip dasar. Prinsip yang pertama
mengidentifikasi tujuan dan tugas pemasaran, yang kedua realitas persaingan pemasaran, dan
yang terakhir yaitu berbagai cara utama untuk mencapai dua prinsip pertama.

2.2.1 Nilai Pelanggan Dan Persamaan Nilai


Inti sari pemasaran adalah menciptakan nilai pelanggan yang lebih besar dan pada nilai
yang diciptakan oleh pesaing. Nilai bagi pelanggan dapat ditingkatkan dengan memperluas atau
memperbaiki produk dan atau manfaat jasa dengan menurunkan harga atau gabungandari unsur
ini. Perusahaan yang menurunkan harga sebagai senjata bersaing harus mempunyai trategi

keunggulan biaya dalam menciptakan keunggulan kempetitif yang dapat dipertahankan.


Pengetahuan mengenai pelanggan digabungan dengan inovasi dan kretifitas dapat mengarah
pada perbaikan produk dan jasa yang berarti bagi pelanggan. Bila manfaat itu cukup kuatdan
bbernilai bagi pelanggan, perusaan tidak perli menjadi pesaing yang menawarkan produk dengan
harga lebih rendah untuk memenangkan persaingan.

2.2.2 Keunggulan Kompetitif Atau Diferensial.


Keunggulan kompetitif adalah penawaran total, dihadapkan pada persaingan yang
relevan, yang lebih menarik pelanggan. Keunggulan tersebut dapat muncul dalam unsur apapun
yang ditawarkan oleh perusahaan antara lain produk, harga, iklan , dan promosi ditempat
penjualan, serta distribusi produk itu sendiri.
Salah satu strategi yang sangat kuat untuk melakukan penetrasi pasar nasional baru
adalah menawarkan produk superior dengan harga yang lebih murah. Keunggulan harga dengan
cepat akan menarik perhatian pelanggan dan bagi pelanggan yang membeli produk tersebut,
kualitas yang lebih baik akan memberikan suatu kesan.

2.2.3 Fokus
Fokus diperlukan untuk berhasil dalam tugas menciptakan nilai pelanggan pada
keunggulan kompetitif. Semua perusahaan terkemuka, besar dan kecil, mengalami sukses karena
mereka memahami dan menerapkkaan prinsip dasar ini. IBM sukses karena perusahaan ini
dengan jelas memfokuskan pada kebutuhan dan keinginan pelanggan dari pada perusahaan lain
dalam industri pemrosesan data yang baru muncul. Salah satu alasan mengapa IBM menghadapi
krisis diawal tahun 1990an adalah karena para pesaingnya telah lebih jelas memfokuskan pada
kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dell dan Compaq memberikan keandalan pengolahan dan
harga rendah pada para pelanggan; IBM menawarkan produk dengan keandalan yang sama tetapi
dengan harga lebih mahal.foku yang jelas terhadap kebutuhan dan keinginan pelanggan serta
pada penawaran yang bersaing diperlukan untuk menggerakan usaha, yang diperlukan untuk
mempertahankan keunggulan yang membedakan. Semuanya ini hanya dapaat dicapai dengan
memfokuskan sumber daya dan usaha pada kebutuhan dan keinginan pelanggan serta cara
menyampaikan suatu produk yang akan memenuhi kebutuhan dan keingiinan tadi.

Anda mungkin juga menyukai