BAB I
PENDAHULUAN
2. Dari variabel atribut produk yang terdiri dari merek, mutu produk, sifat produk,
kemasan dan label manakah yang berpengaruh dominan terhadap keputusan
pembelian krupuk Cap Bandeng Pada UD. Subur Jaya Lamongan?
C. Tujuan Penelitian
Untuk menganalisis pengaruh atribut produk yang terdiri dari merek, mutu
produk, sifat produk, kemasan dan label terhadap terhadap keputusan pembelian
krupuk Cap Bandeng Pada UD. Subur Jaya Lamongan.
2. Untuk menganalisis dari variabel atribut produk yang terdiri dari merek, mutu
produk, sifat produk, kemasan dan label, variabel mana yang berpengaruh
dominan terhadap terhadap keputusan pembelian krupuk Cap Bandeng Pada UD.
Subur Jaya Lamongan.
D. Kegunaan Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan bagi pihakpihak berikut:
1. Bagi penulis
Untuk menerapkan teori-teori dan pengetahuan yang didapat di bangku kuliah ke
dalam masalah yang sebenarnya terjadi pada suatu perusahaan.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan masukan bagi perusahaan
terutama sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang
terkait dengan penentuan atau perancangan atribut produk yang tepat.
3. Bagi pihak lain
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi khususnya bagi yang
berminat pada permasalahan bauran pemasaran khususnya mengenai atribut
produk serta pengaruhnya terhadap keputusan pembelian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Adalah barang yang secara utuh memasuki produk pemanufaktur dan dapat
dikelompokkan menjadi:
(a) Bahan baku
Terdiri dari dua kelas utama, yakni produk pertanian dan produk hasil alam.
(b) Material dan suku cadang jadi
Terdiri dari material komponen dan suku cadang komponen.
(2) Barang modal
Adalah barang-barang yang dapat digunakan untuk jangka waktu lama (long
lasting) yang memudahkan pengembangan dan atau pengolahan produk jadi.
Ada dua kelompok yaitu:
(a) Instalasi
Terdiri dari gedung dan peralatan
(b) Peralatan
Terdiri dari peralatan dan perkakas pabrik yang portabel, serta peralatan kantor.
(3) Persediaan dan layanan (Supplies and service)
Adalah barang-barang yang tidak dapat dipakai untuk jangka waktu lama yang
memudahkan pengembangan atau pengelolaan produk jadi. Persediaan terdiri
dari persediaan operasi dan barang untuk perawatan dan perbaikan. Sedangkan
layanan terdiri dari layanan perawatan dan perbaikan serta layanan konsultasi
bisnis.
b. Atribut Produk
Atribut produk merupakan unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh
konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Menurut
Tjiptono (2002: 104-108) atribut produk antara lain meliputi:
a) Merk
Merk merupakan nama, istilah, tanda, simbol/lambang, desain, warna, gerak,
atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat
memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing.
b) Pembungkusan/kemasan
Pengemasan (packaging) merupakan proses yang berkaitan dengan
perancangan dan pembuatan wadah (container) atau pembungkus (Wrapper)
untuk suatu produk. Tujuan penggunaan kemasan antara lain meliputi:
Menurut Kotler dalam Herujati (2000:62) Komponen pokok suatu atribut produk
yang dihasilkan oleh perusahaan terdapat lima unsur pokok yang mempengaruhi
keputusan pembelian dari konsumen yaitu merk, mutu produk, sifat produk,
kemasan dan label. Penjelasan dari kelima unsur tersebut akan diuraikan di
bawah ini:
1) Merk
Merek adalah nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau kombinasi hal-hal
tersebut, yang dimaksud untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang
atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk penjual (Kotler
terjemahan Herujati, 2000:63).
Dalam melakukan pembelian konsumen tidak hanya memperhatikan macam dari
produk. Tapi juga merek dari produk tersebut , merek lebih dari sekedar simbol,
merek dapat memiliki 6 tingkatan perhatian sebagai berikut (Kotler, 2000:63)
dalam Herujati:
a) Atribut
Merek mengikat pada atribut-atribut tertentu. Atribut merupakan suatu tanda
atau simbol yang memberi identitas untuk suatu barang atau jasa yang dapat
berupa kata-kata, gambar, atau kombinasi.
b) Manfaat
Suatu merek lebih dari serangkaian manfaat.
c) Nilai
Merek menyatakan sesuatu tentang nilai produksen. Mercedes menyatakan
kinerja tinggi, keamanan porche dan lain-lain. Pemasar merek harus dapat
mengetahui kelompok pembeli mobil dimana mencari-cari nilai.
d) Budaya
Merek mewakili budaya tertentu.
e) Kepribadian
Merek mencerminkan kepribadian tertentu.
f) Pemakai
Merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau mempergunakan produk
tersebut.
Suatu produk akan memiliki merek yang baik jika mereknya mempunyai
karakteristik-karakteristik tertentu. Karakteristik tersebut tentunya harus
mempunyai manfaat dan memberikan nilai bagi produk tersebut. Selain itu,
karakteristik merek yang baik adalah yang mempunyai ciri khas tersendiri
sehingga konsumen dapat membedakan yang mana merek produksi yang baik
mana merek produksi yang kurang baik.
Produsen membuat suatu merek untuk produknya karena ada tujuan-tujuan
tertentu yang dapat diambil manfaatnya oleh penjual (produsen) maupun
pembeli (konsumen), ada banyak manfaat dari pencantuman merek pada suatu
produk. Manfaat dari pencantuman merek adalah (Kotler, 2000:66) dalam
Herujati:
a) Nama merek mempermudah penjual untuk memproses pesanan, menelusuri
dan menemukan masalah
b) Nama merek dan tanda merek memberi perlindungan pada kenaikan produk
dan pemalsuan oleh yang lain
c) Merek memberi penjual kesempatan untuk menarik konsumen yang loyal dan
menguntungkan
d) Merek membantu penjual untuk melakukan segmentasi pasar
e) Merek yang kuat membantu membangun citra perusahaan
2) Mutu Produk
Mutu adalah salah satu alat penting bagi pemasar untuk menetapkan posisi
mutu produk, berarti kemampun produk itu untuk meleksanakan fungsinya,
termasuk didalamnya keawetan, keandalan, ketepatan, kemudahan
dipergunakan untuk diperbaiki. Serta atribut bernilai yang lain (Kotler dan
Armstrong, dalam Bakowatun 2001:279).
Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality) yaitu, citra dan reputasi produk
serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Biasanya karena kurangnya
pengetahuan pembeli atau atribut / ciri-ciri produk yang akan dibeli, maka
pembeli mempersepsikan kualitasnya dan aspek harga, nama merek, iklan,
reputasi perusahaan, maupun negara pembuatnya.
3) Sifat Produk
Sifat produk disebut juga dengan istilah ciri produk yang dalam bahasa inggris
disebut produk feature. Suatu produk dapat ditawarka dalam berbagai sifat,
sebuah model Polos produk berupa tambahan apapun merupakan titik awal.
Perusahaan dapat menciptakan model dari tingkat lebih tinggi dengan
menambahkan beberapa sifat.
Sifat adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dengan
produk pesaing (Kotler and Amstrong, dalam Bakowatun 2001:281). Menjadi
produsen yang pertama yang memperkenalkan sifat baru yang dibutuhkan dan
nilai tinggi oleh pelanggan adalah salah satu cara yang paling efektif untuk
bersaing. Produsen tidak perlu menawarkan produk yang nilainya rendah bagi
pelanggan dalam hubungan dengan biaya sebaliknya. Sebaliknya sifat-sifat
produk yang sifatnya tinggi bagi pelanggan dalam hubungan dengan biaya perlu
untuk ditambahkan.
4) Kemasan
Kesadaran akan pentingnya kemasan yang menarik dan baik semakin
meningkat. Karena pentingnya fungsi kemasan dalam pemasaran dan
merupakan atribut yang dilihat konsumen paling awal. Tidak jarang konsumen
bersedia membayar lebih untuk memudahan penampilan, kehandalan dan
prestise dari kemasan yang lebih baik. Faktor lainnya adalah makin meluasnya
penjualan dengan sistem swalayan (self service), makin meningkatnya standar
kesehatan dan sanitasi yang dituntut masyarakat.
Dalam pemasaran suatu produk, pemberian wadah atau kemasan dapat
memainkan peran kecil, misalnya paku, sekrup atau peran yang penting,
misalnya pada kosmetika. Masalah kemasan dirumuskan sebagai segala kegiatan
merancang dan memperbaiki kaidah atau bungkus suatu produk (Kotler dalam
Herujati, 2000:119)
Kemasan juga didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan
memproduksi bungkus atau kemasan suatu produk. Ada tiga alasan mengapa
kemasan diperlukan
Kemasan memenuhi sasaran, Keamanan (safety) dan kemanfaatan (utilitarian)
Kemasan bisa melaksanakan program pemasaran perusahaan
Perusahaan atau penjual harus memutuskan fungsi mana yang akan dipakai.
Fungsi-fungsi tersebut antara lain:
2) Sub budaya
Sub budaya adalah sekelompok orang dengan sistem nilai terpisah berdasarkan
pengalaman dan situasi kehidupan yang umum
3) Kelas sosial
Kelas sosial adalah divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan
para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan tingkah laku yang serupa.
b. Faktor sosial
Kelas sosial ditentukan oleh satu faktor tunggal, seperti pendapatan, tetapi
diukur sebagai kombinasi dari pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan dan
variabel lain. Dalam beberapa sistem sosial, anggota dari kelas yang berbeda
memelihara peran tertentu dan tidak dapat mengubah posisi sosial mereka.
4) Gaya hidup
Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas (pekerjaan, hobi,
berbelanja, olahraga, kegiatan sosial), minat (makanan, mode, keluarga,
rekreasi) dan opini yang lebih dari sekedar kelas sosial dan kepribadian
seseorang, gaya hidup menampilkan pola bereaksi dan berinteraksi seseorang
secara keseluruhan di dunia.
5) Kepribadian dan Konsep Diri
Kepribadian setiap orang jelas mempengaruhi tingkah laku membelinya.
Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologi unik yang menyebabkan
respons yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan dirinya
sendiri. Kepribadian biasanya diuraikan dalam arti sifat-sifat seperti rasa percaya
diri, dominasi, kemudahan bergaul, otonomi, mempertahankan diri, kemampuan
menyesuaikan diri, dan keagresifan. Kepribadian dapat bermanfaat untuk
menganalisis tingkah laku konsumen untuk pemilihan produk atau merek
tertentu.
d. Faktor psikologis
Pilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh faktor
psikologi yang penting:
1) Motivasi
Kebutuhan yang cukup untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk
memuaskan kebutuhan.
Dalam motif pembelian produk menurut Engel (2000:285) adalah dengan
mempertimbangkan dua manfaat yaitu: Manfaat utilitarian merupakan atribut
produk fungsional yang obyektif. Manfaat hedonik, sebaliknya mencakup respon
emosional, kesenangan panca indera, mimpi dan pertimbangan-pertimbangan
estetis.
2) Persepsi
Persepsi adalah proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasikan
dan mengintepretasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti
mengenai dunia.
3) Pengetahuan
Menurut Kotler dalam Herujati (2000:157) menyatakan:
Tahap dari proses keputusan pembeli, yaitu konsumen mengambil tindakan lebih
lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas. Yang
menentukan pembeli merasa puas atau tidak puas dengan suatu pembelian
terletak pada hubungan antara harapan konsumen dengan prestasi yang
diterima dari produk. Bila produk tidak memenuhi harapan, konsumen merasa
tidak puas, bila memenuhi harapan konsumen merasa puas, bila melebihi
harapan konsumen akan merasa puas.
Konsumen mendasarkan harapan mereka pada informasi yang mereka terima
dari penjual, teman dan sumber-sumber yang lain. Bila penjual melebih-lebihkan
prestasi produknya, harapan konsumen tidak akan terpenuhi dan hasilnya
ketidakpuasan. Semakin besar antara kesenjangan antara harapan dan prestasi,
semakin besar ketidakpuasan kosumen. Hal ini menunjukkan bahwa pembeli
harus membuat pernyataan yang jujur mengenai prestasi produknya sehingga
pembeli akan puas.
B. Penelitian Terdahulu Yang Relevan
Hasil penelitian Ferrinadewi, Erna (2005) dari Universitas Kristen Petra Surabaya
yang mengambil judul Atribut Produk yang Dipertimbangkan dalam Pembelian
Kosmetik dan Pengaruhnya pada Kepuasan Konsumen di Surabaya.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan atribut produk manakah yang dinilai
konsumen menjadi atribut terpenting dalam pemilihan konsumen, dan kemudian
dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui hasilnya terhadap kepuasan konsumen.
Studi ini menggunakan analisa faktor untuk kemudian dianalisis lebih lanjut
dengan menggunakan regresi sederhana untuk mengetahui pengaruh setiap
faktor terhadap kepuasan konsumen. Hasilnya terdapat 3 faktor atribut yang
dinilai penting oleh konsumen dalam pemilihan produk kosmetik yaitu faktor
kualitas, resiko dan merek. Faktor kualitas dan faktor merek berpengaruh lebih
besar terhadap kepuasan konsumen kosmetik daripada resiko.
Selanjutnya hasil penelitian Nully Ratih, W (2006) dari Universitas Merdeka
Malang dengan Judul: Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Kaos Joger Bali penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh atribut produk (yang terdiri dari merek, mutu produk, sifat produk, dan
kemasan) terhadap keputusan pembelian produk kaos Joger Bali serta
mengetahui variabel atribut (yang terdiri dari merek, mutu produk, sifat produk,
dan kemasan) yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian
produk kaos Joger Bali.
Dengan menggunakan analisis regresi linier berganda di dapatkan hasil
penelitian bahwa variabel merek, mutu produk, sifat produk, dan kemasan,
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk kaos Joger, dari
hasil analisis juga terbukti variabel sifat produk berpengaruh dominan terhadap
keputusan pembelian produk kaos Joger. Dari hasil analisis diperoleh nilai
adjusted R square (R2) sebesar 0,936 hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas
(X1, X2, X3, dan X4) secara bersama-sama memberikan kontribusi terhadap
keputusan pembelian produk kaos Joger sebesar 93,4% dan setelah disesuaikan
nilai sisanya sebesar 6,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan
dalam penelitian ini.
C. Hipotesis
Hipotesis ini merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang
kebenarannya masih harus diuji secara empiris.
Dari perumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori dan telah dituangkan
dalam kerangka pikir, maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
1. Diduga atribut produk yang terdiri dari merek, mutu produk, sifat produk,
kemasan dan label, berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
krupuk Cap Bandeng Pada UD. Subur Jaya Lamongan.
2. Diduga variabel mutu produk berpengaruh dominan terhadap keputusan
pembelian krupuk Cap Bandeng Pada UD. Subur Jaya Lamongan.