Anda di halaman 1dari 12

PROFIL

Saat ini masyarakat Indonesia tentunya menyukai makanan mie instan, salah satunya mie
instan dari Indomie. Banyak masyarakat yang sudah mengkonsumsi produk dari Indomie dan
menjadi makanan instan yang paling sering dibeli oleh masyarakat. Produk dari Indomie pun juga
sudah terkenal hingga ke negera luar.

Indomie diproduksi oleh anak perusahaan Indofood Indonesia yaitu Indofood CBP,
pertama kali produksi pada tahun 1972 dan mengeluarkan mie instan rasa kaldu ayam. Pada tahun
1982 keluar rasa baru yaitu Indomie Kari Ayam, hingga muncul Indomie Mie Goreng pada 1983.
Saat ini rasa-rasa dari Indomie juga sudah berkembang dan bervariasi.

Dalam perkembangan Indomie didalam pasar lokal, Indofood berusaha untuk


mengembangkan pasarnya ke manca negara sehingga pada tahun 1992 pertama kalinya Indomie
mengekspor produknya. Awalnya, Indofood membentuk Direktorat Ekspor dengan tugas fokus
mengembangkan ekspor Indomie ke berbagai negara. Tim ini aktif mempelajari semua izin impor
di setiap negara. Lalu tahap selanjutnya adalah menetapkan target negara. Pada saat itu, sasaran
utamanya adalah negara dengan tenaga kerja Indonesia paling banyak, yaitu Hong Kong, Taiwan,
Arab Saudi, dan negara lainnya. Selain menargetkan pada negara dengan tenaga kerja Indonesia,
Indofood juga menargetkan negara yang menjadi tujuan pelajar Indonesia melanjutkan
pendidikannya diluar negeri, seperti Amerika Serikat dan Australia.

Sampai saat ini Indomie sudah dipasarkan dan berkembang di lebih dari 80 negara.
Kepopuleran Indomie diluar negeri memang sudah tidak diragukan kembali, seperti salah satu
berita yang dapat dikutip berikut ini, “Beberapa produk makanan Indonesia yang digemari para
pengunjung pameran Utazas di Hungaria, antara lain Indomie, kacang Garuda, biskuit Gerry,
Inaco Nata Decoco, dan permen Kopiko”. Hal ini terbukti dengan penghargaan yang telah diraih
oleh Indomie.

Perkembangan Indomie sendiri di setiap negara tersebut ditunjang oleh


dibentuknya regional office. Bahkan Indomie membangun pabrik tersendiri di negara-negara yang
merupakan target utama Indomie, seperti Nigeria. Pabrik-pabrik tersebut didirikan dengan tujuan
agar Indofood tetap bisa mengekspor produk lainnya, tidak harus diekspor dari Indonesia, sehingga
memudahkan pendistribusian. Selain itu, adanya keberadaan toko-toko Indonesia atau asian
market di luar negeri juga membantu perkembangan Indomie di negara tersebut.

RISET INDOMIE

Seperti yang diketahui bahwa dalam produk Indomie ini sangat banyak varian rasanya.
Varian rasa Indomie ini bisa sampai kurang lebih 63 varian rasa. Varian Indomie bermacam-
macam, yaitu Indomie Goreng, Indomie Kuah, Indomie Goreng Jumbo, Indomie Kuliner
Indonesia, Indomie Real Meat, Indomie Premium Collection, Indomie Hype Abis, Indomie Taste
of Asia, Indomie My Noodlez, dan Indomie Chatz Mie. Dalam varian tersebut ada masing-masing
rasa yang dimana masyarakat masih bisa memilih rasa yang diinginkan dan disukainya. Sangat
banyak sekali bukan variannya?

Karena banyaknya varian rasa yang dimiliki oleh Indomie, maka dari itu kami akan
memfokuskan pada dua varian Indomie Goreng dan Indomie kuah yang varian rasanya Mi Goreng
Original dan Ayam Bawang, seperti gambar di bawah ini:

Gambar 1 Indomie Goreng Original


Gambar 2 Indomie Kuah Rasa Ayam Bawang
Secara segi harga kedua varian rasa diatas memang tidak saling terpaut jauh. Pada gambar
1 Indomie Mi Goreng Original dilihat dari harganya sekitar Rp 2.250 1sampai Rp 2.7002.
Sedangkan, pada gambar 2 Indomie Ayam Bawang harganya sekitar Rp 2.600 3sampai Rp3.0004.
Dilihat dari harga, kedua varian rasa tersebut sangat berbeda. Harga Indomie Mi Goreng Original
lebih murah daripada harga Indomie rasa Ayam Bawang. Dalam ukurannya pun ternyata berbeda
pula, yaitu Mi Goreng Original berukuran 85 gram, dan Indomie Ayam Bawang berukuran 69
gram.

Apa saja si kandungan dalam varian rasa kedua indomie ini? Apakah sama kandungannya?
Kandungan varian rasa Indomie Mi Goreng Original dibagi menjadi 4, yaitu mi, bumbu, minyak,
dan kecap manis. Mi terdapat tepung terigu, minyak nabati, tepung tapioka, garam, penstabil,
pengatur keasaman, mineral (zat besi), pewarna (tartrazin CI 19140), antioksidan (TBHQ). Bumbu
terdapat gula, garam, penguat rasa mononatrium glutamat (MSG), bubuk bawang putih, bubuk
bawang bombay, perisa identik alami ayam (mengandung penguat rasa dinatrium inosinat dan
guanilat), bubuk lada dan vitamin (A, B1, B6, B12, Niasin, Asam Folat, Pantotenat). Minyak
terdapat minyak nabati dan bawang merah. Dan kecap manis terdapat gula (mengandung sulfit),
air. Sedangkan, kandungan dalam varian rasa Indomie rasa Ayam Bawang dibagi menjadi 3, yaitu

1
Sumber: https://shopee.co.id/INDOMIE-GORENG-ORIGINAL-i.39122849.5308891948 dikutip pada
tanggal 1/03/2021 pada pukul 13.40 WIB.
2
Sumber: https://www.klikindomaret.com/product/mie-goreng-plus dikutip pada tanggal 1/03/2021
pada pukul 14.00 WIB.
3
Sumber: https://www.klikindomaret.com/product/mie-instant-11 dikutip pada tanggal 1/03/2021 pada
pukul 14.02 WIB.
4
Sumber: https://shopee.co.id/ECERAN-Indomie-Ayam-Bawang-Indomie-Kuah-Instan-Mie-Instan-
Indonesia-Banget-69gr-i.205893329.6017878317 dikutip pada tanggal 1/03/2021 pada pukul 13.44
WIB.
mi, bumbu, dan minyak. Mi ada tepug, minyak sayur, tepung tapioka, garam, pemantap (nabati
dan natrium tripolifosfat), pengatur keasaman, mineral (zat besi), pewarna (tartrazin CI 19140),
antioksidan (TBHQ). Bumbu terdapat garam, gula, penguat rasa mononatrium glutamat (MSG),
perisa ayam (mengandung pewarna penguat rasa ribotida), bubuk bawang putih, perisa bawang
bombay, bubuk lada, daun bawang, vitamin (A,B1, B6, B12, niasin, asam folat, pantotenat) dan
bubuk cabe. Minyak ada minyak sayur dan bawang merah. Dilihat dari kandungan kedua varian
rasa indomie ini berbeda. Namun, ada beberapa kandungan yang sama pula didalamnya.

Setiap produk pastinya akan memiliki kekurangan dan kelebihannya. Kelebihan dalam
Indomie ini pertama memiliki aroma yang enak dan sedap bahkan saat baru ingin dibuat.
Aromanya berbeda dari produk-produk mie lainnya, yang dimana Indomie ini memiliki aroma
yang khas sendiri dan aromanya menggoda. Kedua memiliki kemasan yang beragam. Bukan hanya
aromanya saja yang enak dihirup, tetapi desain dalam prosuk Indomie ini memiliki beragam warna
yang berbeda-beda sesuai dengan varian rasanya. Dari kemasannya yang mencolok juga mempu
memikat penikmat. Ketiga Indomie memiliki sangat banyak varian rasa. Dimana masyarakat bisa
memilih sesuai dengan keinginan dan kesukaannya dimana masyarakat tidak akan bosan kalau
memakan Indomie. Keempat, mudah dijangkau atau didapatkannya. Karena di warung-warung
terdekat pun juga tersedia produk dari Indomie. Kelima, bukan hanya mudah dijagkau, tetapi
mudah juga dimakannya. Setelah memiliki kelebihan, ada kekurangannya pula didalam produk
Indomie, yaitu pertama mengadung bahan kimia. Memang setiap produk mie tentunya memiliki
beberapa kandungan zat yang tidak terlalu baik untuk kesehatan tubuh. Namun, Indomie ini masih
aman untuk dimakan hanya saja harus ada batasan waktu untuk tidak memakannya setiap hari
ataupun setiap saat. Kedua, diambil dari opini masyarakat bahwa Indomie ini walaupun banyak
variannya, tetapi ada beberapa varian rasa yang diadaptasikan berbeda dari rasa aslinya.

Peluang dari produk Indomie ini bisa dijadikan sebagai perwakilan Indonesia untuk
makanan internasional, yang dimana sama seperti icon di Indonesia. Namun, ada ancaman dari
kemasan Indomie itu sendiri. Karena kemasan yang terbuat dari plastik maka dari itu tidak bisa
didaur ulang. Dan karena Indomie ini termasuk makanan instan atau mi instan yang pastinya akan
ada bahaya jika dikonsumsi terlalu banyak dan terus-menerus. Bahaya jika mengonsumsi Indomie
terlalu banyak bisa menyebabkan obesitas, menghambat penyerapan nutrisi, beresiko kanker,
tekanan darah tinggi, kerusakan hati, dan lainnya.
TARGETING INDOMIE

Produk Indomie yang bervarian rasa Mi Goreng Original dan Ayam Bawang termasuk
Indomie yang banyak diminati dan disukai oleh masyarakat. Karena dilihat dari psikografis-nya
Indomie ini bisa dimakan secara praktis dalam memasaknya dan tidak memerlukan waktu yang
lama. Bukan hanya praktis dan cepat saja, tetapi juga dilihat dari harganya yang hanya sekitaran
Rp 2.500 sampai Rp 3.000-an yang terbilang cukup murah. Indomie dapat dikonsumsi baik
perempuan ataupun pria.

Melalui demografis Indomie ini produk yang tidak dikhususkan hanya untuk orang dewasa
saja, tetapi juga bisa dikonsumsi oleh anak-anak dan orang tua. Mulai dari usia 2 tahun sudah
diperbolehkan untuk mengonsumsi mie instan atau Indomie. Untuk usia 2 tahun diperbolehkan
karena proses pencernaannya sudah bekerja dengan baik, tetapi tidak mengonsumsinya secara
berlebihan dan tidak terlalu sering. Karena pada umumnya anak usia dibawah 5 tahun harusnya
mendapatkan asupan gizi dan nutrisi yang cukup. Untuk orang dewasa dan orang tua juga dapat
mengonsumsikan Indomie, tetapi juga memiliki batasan dalam memakan Indomie.

Produk Indomie dilihat dari geografisnya dapat ditemukan di kota ataupun di desa dan bisa
juga dibeli di supermaket dan warung terdekat. Karena produk ini termasuk makanan secara instan,
maka dari itu pada kemasan Indomie sudah ada tulisan halal dan logo MUI yang dimana bisa
dikonsumsi oleh seluruh agama. Pada dasarnya Indomie menargetkan marketnya kepada orang
yang berekonomi menengah ke bawah. Dan produk Indomie ini menargetkan audience-nya ke
seluruh kalangan masyarakat.

STRATEGI DAN TAKTIK

1. Segmentasi, Targeting dan Positioning

• Segmentasi
Segmentasi sendiri adalah proses pengelompokan terhadap pembeli yang heterogen
sehingga menghasilkan tujuan dalam produk untuk memasarkan produknya bergantung
pada geografis,demografis,psikografis. Indomie menargetkan pasarnya tentunya dengan
metode ini untuk mengetahui dimana dan pada siapa mereka mengiklankannya.

• Geografis
Menargetkan seluruh wilayah Indonesia bahkan hingga mancanegara seperti yang tertera
dalam iklan yang sudah ada, dengan menampilkan lagu yang menunjukkan tujuan pasar
dalam lirik ‘dari sabang sampai merauke’.
• Psikografis
Menargetkan konsumen mereka pada mereka yang memiliki gaya hidup konsumtif,
hemat, dan serba instan.
• Demografis
Menargetkannya pada seluruh orang tanpa memandang kelamin, pekerjaan, suku, ras,
agama dan sebagainya.
• Targeting
Target pasar dari Indomie adalah untuk semua kalangan seperti demografis yang sudah
ditargetkan namun terkecuali untuk mereka yang masih balita karena kandungan dalam
Indomie ditakutkan tidak bisa ditahan oleh balita yang masih lemah fisiknya.

• Positioning
Perbedaan Indomie dibanding merk lain adalah kualitas rasa yang disajikan Indomie yang
saat ini bagi sebagian orang dirasa paling enak serta Penyajiannya yang sangat instan
begitu diunggulkan walaupun sekarang sudah muncul banyak pesaing-pesaing. Yang
menjadi perbedaan lagi adalah Indomie memiliki riset mendalam pada para konsumen
sehingga kualitas Indomie tetap terjaga.

2. Copywriting

Indomie sendiri memiliki copywritingnya yaitu ‘Indomie Seleraku’ disertakan pula


dengan nada yang khusus diciptakan dari perusahaan sehingga membuat sebagian konsumen
menjadi terngiang dengan nada yang sudah diciptakan. Copywriting tersebut berarti bahwa
Indomie sudah menjadi ciri khas dan selera orang-orang di Indonesia yang multikultur ini
tanpa memandang apa agama,ras,suku, gender.
Gambar 3 Copywriting Indomie
3. Perilaku Konsumen

Dalam menyajikan rasa Indomie menampilkan produk yang sama tetapi dengan
rasa yang berbeda karena sebelum dipasarkan, Melalui riset mendalam indomie dibuat
berdasarkan selera masyarakat di tiap daerahnya lalu membuat produk tentunya denngan
menggunakan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen seperti faktor pribadi
dimana Indomie sendiri dipasarkan di seluruh kalangan dengan memperhatikan
perekonomian masyarakat yang ada di Indonesia. Indomie dijual dengan harga yang sangat
murah sehingga semua orang bisa merasakan kenikmatan indomie ini. Tentunya juga tidak
terlepas dari gaya hidup dimana kebanyakan anak kost dalam menghemat biaya mereka
biasanya memakan indomie agar tetap berhemat dengan uang yang terbatas. Lalu terdapat
Faktor Marketing Strategy yang menjadi inti dari pemasaran Indomie ini. Dengan meneliti
segala kesukaan orang-orang dari berbagai daerah sebelum meluncurkan produk
menghasilkan bahwa orang-orang di luar jawa lebih suka makan mie dengan cabai yang
berbentuk bubuk sedangkan dari masyarakat di jawa lebih suka makan mie dengan cabai
yang sudah berbentuk cair atau saus.

4. Creative Song

Indomie menampilkan iklan yang sangat berkualitas dan selalu menjaga nilai-nilai
budaya tanpa adanya stratifikasi. Bahkan Indomie membuat lagu yang bertajukkan nusantara
yang amat heterogen ini, seperti yang terkandung dalam liriknya yaitu :
Dari Sabang sampai…

ke Merauke.

Dari Timor sampai…

ke Talaud.

Indonesia Tanah airku

Indomie seleraku....

Dari Desa sampai…

ke Kota.

Dari Gurun sampai…

ke Pegunungan.

Indonesia Tanah airku

Indomie seleraku....

Selain untuk memasarkan produk mereka, Indomie juga memberikan nilai-nilai yang
ada pada Indonesia ini yaitu “Bhinneka Tunggal Ika”.

5. Digital Campaign :

1. Video Advertising
Karena televisi sudah mulai ditinggalkan, media sosial ataupun youtube menjadi
pilihan terbaik untuk memasarkan produk dengan membuat video yang tentunya
mempertahankan nilai-nilai nusantara dengan durasi yang tidak lebih dari satu menit lalu
bisa ditampilkan di Youtube dan tentunya untuk mengurangi biaya pengiklanan karena
biaya pengiklanan sangatlah besar.

2. Online Shopping
Memasarkan indomie secara online dalam aplikasi aplikasi online shop dan
tentunya memberikan tawaran diskon yang menarik karena tujuan dari online shopping
ini bukanlah untuk menjual produk tapi mengiklankan produk karena apabila terdapat
diskon maka produk ini akan terlihat di halaman depan aplikasi shopping. Penjualan
bukan menjadi bagian utama adalah karena saat ini Indomie sudah dijual menyeluruh
sehingga konsumen bisa mendapatkannya secara langsung. Tentunya dengan
menambahkan diskon hal ini bisa menjadi alternatif untuk mengiklankan produk tanpa
harus membayar.

Gambar 4 Marketplace Indomie


DAFTAR PUSTAKA
Fazrul, I. 6 Februari 2021, https://www.99.co/blog/indonesia/varian-rasa-indomie-favorit-
indonesia/. Diakses pada tanggal 28 Februari 2021.
Rohmitriasih, M. 24 Juli 2019, https://www.fimela.com/parenting/read/4020486/usia-berapa-
anak-boleh-mulai-mengonsumsi-mi-instan. Diakses pada tanggal 28 Februari 2021.
Setyorini, T. 4 Desember 2020, https://www.merdeka.com/gaya/64-rasa-indomie-yang-pernah-
beredar-di-pasaran-sudah-coba-semua.html?page=all. Diakses pada tanggal 28 Februari
2021.
Vinda. 23 Maret 2020, https://productnation.co/id/19727/indomie-instan-enak-spesial-indonesia/.
Diakses pada tanggal 28 Februari 2021.
https://www.selera.id/pilih-mana-indomie-vs-mie-sedap/ dikutip pada tanggal 28/3/2121 pada
pukul 10.30
https://id.quora.com/Apa-kekurangan-dan-kelebihan-produk-Indomie dikutip pada tanggal
28/3/2021 pada pukul 14.45
Pratiwi, Fithria. 2019. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4615613/11-bahaya-makan-
mi-instan-terlalu-sering dikutip pada tanggal 1/3/2021 pada pukul 15.00
Utami Anindya, Fajria. 2020. https://www.wartaekonomi.co.id/read273075/sejarah-indomie-mi-
instan-terenak-no-1-di-dunia?page=2 dikutip pada tanggal 1/3/2021 pada pukul 15.55
https://bbs.binus.ac.id/bbslab/2019/12/perkembangan-indomie-di-pasar-
global/#:~:text=Indomie%20adalah%20merek%20produk%20mi,salah%20satu%20bahan
%20pangan%20pokok dikutip pada tanggal 1/3/2021 pada pukul 17.35
Jobdesk Kelompok 2 ( Indomie )

Nama Kelompok : 1. Andika Aldi Prasetyo – 362019122

2. Alan Hermantus Tamalagi – 362019067

3. Naftali Gloria Manopo – 362019121

4. Nazha Arga Jaya Pradika – 362019607

5. Frisca Ivena Archie – 362019011

6. Bio Lavega Adiputri – 362019018

Pembagian Jobdesk :

1. Account Executive : Alan Hermantus Tamalagi – 362019122


2. Copywriter : - Frisca Ivena Archie – 362019011
- Naftali Gloria Manopo - 362019121
3. Cretive Director : Nazha Arga Jaya Pradika - 362019607
4. Art Director : - Bio Lavega Adiputri – 362019018
- Andika Aldi Prasetyo - 362019122

Anda mungkin juga menyukai