PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Batik merupakan salah satu warisan budaya yang masih terus dilestarikan
hingga saat ini. Batik tidak hanya sekedar kain dengan motif yang berwarna-
warni, namun jauh dibandingkan hal tersebut merupakan salah satu warisan
budaya kultural Indonesia dan telah dinobatkan oleh UNESCO dalam kategori
warisan budaya tak benda. Batik erat kaitannya dengan adat kebudayaan Jawa,
namun sekarang ini banyak daerah lain yang turut melestarikan batik hingga
timbul “Batik Nusantara” dengan keanekaragamannya. Covid-19 telah membuat
sedikit perubahan dalam pelestarian budaya batik. Pandemi virus Corona bukan
hanya sekedar bencana kesehatan, virus yang dikenal sebagai Covid-19 ini telah
menimbulkan kekacauan di sektor ekonomi. Tidak hanya industri besar, pandemi
virus Corona telah membuat pelaku UMKM di Indonesia mulai gelisah.
Keberadaan UMKM yang peranannya memberikan sumbangsih yang cukup besar
terhadap laju perekonomian tidak lepas terdampak dari wabah Covid-19. Pelaku
Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) merasakan dampak Covid 19 yang
signifikan. Pelemahan perekonomian Indonesia akan berdampak terhadap semua
industri di Indonesia, termasuk Industri batik. Industri batik ikut terdampak karena
melibatkan bahan baku import dan penjualan di luarnegeri. Walau ada beberapa
industri batik yang bisa lepas dari hiruk pikuk dampak Covid 19 dan mampu
mengalamai pertumbuhan usaha. Hal-hal yang mempengaruhi industri batik
mampu bertahan dan mengalami pertumbuhan adalah pengusaha batik telah
memiliki konsumen loyal, dan pengusaha batik melakukan inovasi dan kreatifitas
dengan berani menggeser focus dan jenis usaha yang dikerjakan. Pandemi Covid-
19 menyebabkan ekonomi negara di seluruh dunia terguncang, dan tidak
terkecuali di Indonesia. Pelaku Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM)
merasakan dampak Covid 19 yang signifikan. Tetapi ada beberapa UMKM yang
tidak terlalu terdampak dengan adanya Covid 19.
I.II Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat di rumuskan sebuah rumusan masalah
diantaranya yaitu:
1. Jelaskan karakteristik UMKM batik di Indonesia, bagaimana
karakteristik tersebut menjadi dominan atau mampu mendukung
eksistensi UMKM batik?
2. Sebutkan motif batik tradisional yang saat ini masih familiar dan
sering digunakan oleh masyarakat Indonesia beserta filosofinya,
mengapa motif tradisional tersebut dapat bertahan Hingga saat ini ?
3. SWOT Analisis
4. Jelaskan bagaimana perjalanan batik Indonesia hingga diakui dunia
dengan dikukuhkan oleh UNESCO tahun 2009 lalu ?
5. Sebagai generasi muda, kira-kira apa yang perlu Saudara sampaikan
pada masyarakat tentang Warisan budaya yaitu batik Indonesia ?
Jelaskan !
6. Hal apa yang akan Saudara angkat agar UMKM batik Indonesia
mampu bersaing dengan Handicraft yang menyerupai batik yang
dibuat oleh negara lain ?
7. Uraikan cara mengemas batik dalam konsep digitalisasi agar mampu
mengikuti Perkembangan di era society 5.0 !
I.IIITujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :
1. Mengetahui karakteristik UMKM Batik Indonesia
2. Mengetahui eksistensi batik Indonesia
3. Mengetahui analisis SWOT yang didalamnya terdapat
Kekuatan(Strenght), Kelemahan(Weakness), Peluang(Opportunity), dan
Ancaman(Threa)
4. Mengetahui perjalanan batik hingga diakui dunia dengan dikukuhkan oleh
UNESCO tahun 2009
5. Mengetahui bagaimana cara generasi muda menyampaikan pada
masyarakat tentang warisan budaya yaitu batik Indonesia
6. Mengetahui bagaimana UMKM batik Indonesia mampu bersaing dengan
handcraft yang menyerupai batik yang dibuat oleh negara lain
7. Mengetahui cara pengemasan batik dalam konsep digitalisasi agar mampu
mengikuti perkembangan di era society 5.0
BAB II
PEMBAHASAN
Laweyan Surakarta
Di klaster Surakarta jenis produknya menggunakan batik tulis, cap,
beberapa menggunakan printing (mesin). Desain motif nya spesifik untuk setiap
pengusaha, pola produksi bergelombang, kapasitas terbatas dengan subkontrak.
Tujuan pasar dan sistem distribusi menggunakan jalur distribusi tingkat, satu
tingkat, dan dua tingkat.
Pasirsari Pekalongan
Yang dihasilkan adalah batik tulis, batik cap, dan sebagian kecil batik
printing (tekstil bermotif batik). Ragam produk akhirnya selain kain
batik, lebih banyak berupa pakaian jadi maupun selendang untuk
ekspor. Selain itu juga ada sebagian kecil perlengkapan rumah tangga seperti
set taplak meja, sprei, bed cover, danlainnya. Tetapi dalam industri terjadi
duplikasi dalam rangka meningkatkan kuantitas produksi.
Lasem
produknya adalah hanya batik tulis saja dengan motif khas yang ada
sejak dahulu, kombinasi dari budaya Cina dan Jawa.
Batik merupakan salah satu warisan budaya yang masih terus dilestarikan
hingga saat ini. Batik tidak hanya sekedar kain dengan motif yang berwarna-
warni, namun jauh dibandingkan hal tersebut merupakan salah satu warisan
budaya kultural Indonesia dan telah dinobatkan oleh UNESCO dalam kategori
warisan budaya tak benda. Batik mempunyai berbagai karakteristik tertentu, dan
terdapat banyak motif dengan filosofinya yang dapat bertahan hingga saat ini.
UNESCO mengakui batik sebagai warisan dunia karena memenuhi kriteria, antara
lain kaya dengan simbol dan makna filosofi kehidupan rakyat Indonesia.
Arkeolog Belanda, JLA Brandes, menyatakan bahwa batik merupakan salah satu
dari 10 kebudayaan asli yang dimiliki bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, S. & Syahputa, A. A. (2020). Sistem Imun Tubuh Pada Manusia. Visual
Heritage: Jurnal Kreasi Seni dan Budaya, 2(3), 144-149
Levani, Y. (2019). PERKEMBANGAN SEL LIMFOSIT B DAN
PENANDANYA UNTUK FLOWCYTOMETRY. MAGNA MEDICA:
Berkala Ilmiah Kedokteran Dan Kesehatan, 1(5), 50.
Laili, I. (2020). PENGARUH ANTIBODI IgM DAN IgG TERHADAP
SEVERITAS COVID-19 PENGARUH ANTIBODI IgM DAN IgG
TERHADAP SEVERITAS COVID-19. Thesis, 2–9.
Orakpoghenor, O., Avazi, D. O., Markus, T. P., & Olaolu, O. S. (2019).
Lymphocytes: A Brief Review. Scientific Journal of Immunology &
Immunotherapy, 3(1), 4–8.