BALANCE SCORECARD
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia – Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Pendidikan ini tepat pada waktunya. Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas yang diberikan kepada kelompok kami.
Harapan kami semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman dari para pembaca. Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata Bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima kritik dan saran dari pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki makalah
ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER .…............................................................……………………………..………i
KATA PENGANTAR ...........................................……………………………………ii
DAFTAR ISI ............................................................………………………….……….iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................2
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan .............................................................................................................14
3.2 Saran.....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
BSC sebagai suatu sistem pengukuran kinerja perusahaan yang memadukan secara
komprehensif ukuran dari aspek keuangan maupun non keuangan, digunakan untuk
mengevaluasi kinerja jangka pendek maupun jangka panjang, baik yang bersifat intern
maupun ekstern perusahaan. Aplikasi BSC dimulai dari akarnya yaitu pembelajaran dan
pertumbuhan yang memberikan kontribusi pada proses bisnis internal, sehingga
pelanggan menjadi puas dan pada akhirnya perusahaan akan mendapatkan keuntungan
yang tercermin dalam performasi keuangan.
Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisannya adalah sebagai
berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Perspektif Finansial
2. Perspektif Customer
B. Customer retention
Pengukuran dapat dilakukan dengan mengetahui besarnya prosentase pertumbuhan bisnis
dengan jumlah customer yang saat ini dimiliki oleh perusahaan.
C. Customer acquisition
Pengukuran dapat dilakukan melalui prosentase jumlah penambahan customer baru dan
perbandingan total penjualan dengan jumlah customer baru yang ada.
D. Customer satisfaction
Pengukuran terhadap tingkat kepuasan pelanggan ini dapat dilakukan dengan berbagai
macam teknik diantaranya adalah : survei melalui surat (pos), interview melalui telepon, atau
personal interview.
e. Customer profitability
4
Pengukuran terhadap customer profitability dapat dilakukan dengan menggunakan
teknik Activity Based-Costing (ABC).
Dalam perspektif ini, perusahaan melakukan pengukuran terhadap semua aktivitas yang
dilakukan oleh perusahaan baik manajer maupun karyawan untuk menciptakan
suatu produk yang dapat memberikan kepuasan tertentu bagi customer dan juga para
pemegang saham. Dalam hal ini perusahaan berfokus pada tiga proses bisnis utama
yaitu: proses inovasi, proses operasi, proses pasca penjualan. (Wardhana, 2013, Vol.2 No.4 )
Balance Scorecard pertama kali dipublikasikan tahun 1992 oleh Robert Kaplan dan
David Norton dalam Harvard Business Review metode pengukuran mereka: ‘the Balance
Scorecard – Measures that Drive Performance’. BSC adalah alat yang menyediakan pada
para manager pengukuran Komprehensif bagaimana organisasi mencapai kemajuan lewat
sasaran-sasaran strategisnya. Metode ini menjelaskan bagaimana asset intangible dimobilisasi
dan dikombinasikan dengan asset tangible untuk menciptakan proposisi nilai pelanggan yang
berbeda dan hasil financial yang lebih unggul (Kaplan dan Norton, 2001).
Norton dan Kaplan menempatkan BSC sebagai alat organisasi untuk mengelola
kebutuhan sahamnya . lebih jauh mereka menganjurkan BSC sebagai alat untuk memperbaiki
aliran informasi dan komunikasi antara top eksekutif dan managemen menengah dalam
perusahaan. BSC juga bertujuan memperbaiki sistem konvensional pengendalian dan
akuntansi dengan memperkenalkan fakta yang lebih kualitatif dan non financial.
Pertimbangan sasaran financial sebagian besar masih serupa dengan sistem tradisional
menajemen dan akuntansi. Satu perbaikan penting dari BSC terletak pada fokusnya
mendorong nilai bagi profitabilitas masa depan perusahaan. Perspektif pasar bertujuan
mengidentifikasi segmen pelanggan yang berkontribusi pada sasaran financial. Dalam istilah
manajemen berbasis pasar, dimensi ini membuat perusahaan mampu mencapai proses dan
produk internal yang sejalan dengan keperluan pasar. Dalam dimensi internal processes,
perusahaan harus mengidentifikasi dan menstrukturkan secara efisien proses-proses
5
pendorong nilai internal yang vital terkait dengan sasaran pelanggan dan pemegang saham.
Perspektif organizational developmaent akhirnya mencoba menggambarkan semua aspek
terkait dengan staf dan organisasional yang vital pada proses reengineering organisasi.
Asumsi dasar penerapan BSC adalah organisasi pada intinya adalah institusi pencipta
kekayaan, karena itu semua kegiatannya harus dapat mengahsilakan tambahan kekayaan, baik
secara lansung maupun tidak lansung. (ANDIE TRI PURWANTO, 2003)
BSC pada awalnya dikembangkan dan tumbuh dengan pesat di lingkungan dunia
bisnis, khususnya di Amerika Serikat (AS). Perkembangan implementasi BSC yang dinilai
berhasil ternyata merupakan daya tarik untuk kemungkinan diimplementasikan atau
dilaksanakan di lingkungan birokrasi pemerintahan, di sektor public. BSC merupakan
pendekatan baru manajemen strategik yang dikembangkan di awal tahun 1990-an oleh
Kaplan dan Norton. Perkembangan selanjutnya menempatkan BSC sebagai alat (tools)
manajemen strategik yang lebih responsif terhadap setiap perubahan lingkungan, baik
internal maupun terutama eksternal (yang lebih sulit dikendalikan). (Santhi, 2013)
6
2.4 Keunggulan dan Kelemahan Balance Scorecard
Hasil evaluasi pengukuran kinerja berdasarkan balanced scorecard yang mencakup keempat
perspektifnya baik keuangan maupun non-keuangan ternyata mampu menimbulkan rencana
strategis yang bisa dirumuskan, ditetapkan dan dicapai di masa yang akan datang dalam
usaha memperbaiki atau meningkatkan kinerja perusahaan. Keunggulan balanced scorecard
ini tertuang dalam empat karakteristik (Mulyadi, 2005:11-15) yaitu: komprehensif, koheren,
seimbang dan terukur. Keempat karakteristik tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Komprehensif
Balanced scorecard memperluas perspektif yang dicakup dalam perencanaan strategik, yaitu
dari yang sebelumnya hanya terbatas pada perspektif keuangan, meluas ketiga perspektif
yang lain seperti pelanggan, proses, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Perluasan
perspektif rencana strategik ke perspektif non keuangan tersebut menghasilkan manfaat, yaitu
menjanjikan kinerja keuangan yang berlipat ganda dan berkesinambungan serta
memampukan organisasi untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompleks. Strategi-strategi
yang ditetapkan ke dalam tiap perspektif memperluas lingkup bisnis perusahaan dalam
mencapai misi dan visi perusahaan. Kekomprehensifan atas sasaran strategis ini adalah
respon yang tepat bagi perusahaan dalam menghadapi lingkungan bisnis yang kompleks.
2. Koheren
3. Seimbang
Keseimbangan sasaran strategik yang dihasilkan oleh sistem perencanaan strategik penting
untuk menghasilkan kinerja keuangan berkesinambungan.
4. Terukur
Keterukuran sasaran strategik yang dihasilkan oleh sistem perencanaan strategik menjanjikan
ketercapaian berbagai sasaran strategik yang dihasilkan oleh sistem tersebut. Balanced
scorecard mengukur sasaran-sasaran strategik yang sulit untuk diukur
7
1. Korelasi yang buruk antara ukuran perspektif non-finansial dan hasilnya.
Tidak ada jaminan bahwa keuntungan masa depan akan mengikuti pencapaian target dalam
perspektif non-finansial. Mungkin ini adalah masalah terbersar dalam Balanced scorecard
karena terdapat asumsi bahwa keuntungan masa depan tidak mengikuti atau berkaitan dengan
pencapaian tujuan non-finansial.
Manajer adalah yang paling bertanggung jawab terhadap kinerja keuangan. Hal ini
menyebabkan manajer lebih peduli terhadap aspek finansial dibandingkan aspek lainnya.
Banyak perusahaan dalam memperbesar tujuan mereka tidak memiliki alat untuk
meningkatkannya. Ini adalah salah satu kelemahan Balanced scorecard. Tanpa metode untuk
peningkatan, peningkatan tidak disukai untuk terjadi meskipun sebaik apapun tujuan baru
tersebut.
Banyak perusahaan tidak memiliki mekanisme formal untuk meng-update ukuran untuk
mencocokkan dengan perubahan strategi. Hasilnya perubahan masih menggunakan ukuran
yang berbasis strategis lama.
Tidak ada jawaban untuk pertanyaan seberapa kritis ukuran yang seseorang manajer dapat
ukur pada saat bersamaan tanpa kehilangan fokus. Jika terlalu sedikit manajer akan
mengabaikan ukuran yang sangat penting dalam mencapai sukses. Bila terlalu banyak, akan
menimbulkan resiko manajer bisa kehilangan fokus dan mencoba untuk melakukan terlalu
banyak hal dalam waktu bersamaan.
B. Customer perspective
Scorecard pada perspective ini menjawab pertanyaan “Untuk mewujudkan visi kita
apa yang harus kita perlihatkan kepada customer kita?”
Keempat perspective di dalam BSC ini menyatakan adanya saling keterkaitan untuk
dapat menggambarkan strategi yang dimiliki perusahaan. (Singgih, DESEMBER 2001)
Manajemen strategik merupakan rangkaian dua kata yang terdiri dari kata
“manajemen” dan “strategi”, di mana masing-masing kata tersebut memiliki pengertian
tersendiri, dan setelah dirangkaikan menjadi satu pemahaman secara terminologi. (Murniati,
2008) mengatakan bahwa manajemen strategik merupakan kegiatan yang harus diselesaikan
oleh manajemen puncak bersama personil secara terus menerus, dan merupakan siklus yang
mampu melahirkan keputusan untuk memenuhi relevansi kebutuhan organisasi dengan
kebutuhan lingkungan.
Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat
ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep mengenai strategi selama 30 tahun terakhir.
Berikut ini adalah perkembangannya:
9
A. Chandler (1962):
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan
jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya.
Strategi merupakan alat untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dengan demikian salah
satu fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak ada.
Strategi merupakan respon – secara terus-menerus maupun adaptif – terhadap peluang dan
ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi
organisasi.
D. Porter (1985):
Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing.
(Mulyadi, 2001) berpendapat bahwa strategi adalah pola tindakan utama yang dipilih
untuk mewujudkan visi organisasi, melalui misi. Strategi membentuk pola pengambilan
keputusan dalam mewujudkan visi organisasi, Dengan tindakan berpola, perusahaan dapat
10
mengerahkan dan mengarahkan seluruh sumber daya organisasi secara efektif ke perwujudan
visi organisasi. Sebagai contoh, perusahaan yang memilih differentiation strategy akan
memilih pola tindakan untuk menjadikan perusahaan berbeda karenam keunggulannya di
dalam persaingan. Di lain pihak, perusahaan yang memilih low cost strategy akan memilih
pola tindakan yang berfokus ke pengelolaan aktivitas (activity management) untuk
menjadikan perusahaan unggul dalam persaingan biaya penyediaan produk dan jasanya
terendah di antara para pesaingnya.
Berdasarkan beberapa pendapat dan pandangan para ahli tentang definisi strategi,
maka dapat disimpulkan dari beberapa teori yang ada bahwa strategi adalah sebuah tindakan
atau sesuatu yang dilakukan oleh perusahaan atau seseorang untuk mencapai tujuan dan
sasaran yang diinginkan agar dapat lebih baik atau unggul dari para pesaingnya. Semua
konsep strategi tersebut berfokus pada cara untuk memenangkan sebuah persaingan yang
sangat ketat dengan tujuan mendapatkan pasar yang sama dengan kompetitor, dan kondisi
tersebut dikenal sebagai samudra merah (Red Ocean). Chan Kim dan Renee (2006)
berpendapat bahwa samudra merah merupakan semua industri yang ada saat ini (ruang pasar
yang sudah dikenal).
Perencanaan yang baik merupakan cermin manajemen yang baik dan perencanaan yang
baik lah yang menjanjikan hasil baik. Dengan demikian setiap penciptaan alat yang mampu
meningkatkan kualitas perencanaan, akan memperbaiki manajemen, dan sebagai akibatnya
akan menjanjikan peningkatan hasil. Balanced Scorecard meningkatkan kualitas perencanaan
11
dengan menjadikan perencanaan yang bersifat strategik terdiri dari tiga tahap terpisah yang
terpadu:
Balance scorecard menekankan bahwa semua ukuran keuangan dan non keuangan harus
menjadi bagian dari sistem informasi untuk seluruh karyawan pada semua tingkat organisasi
berdasarkan visi dan strategi dari suatu unit usaha. Visi dan strategi itu diterjemahkan ke
dalam empat perspektif yang masing – masing dinyatakan dalam bentuk tujuan yang ingin
dicapai organisasi. Balanced scorecard lebih dari sekedar sistem pengukuran operasional,
12
perusahaan yang inovatif menggunakan scorecard sebagai sebuah sistem manajemen strategis
untuk mengelola strategi jangka panjang. Perusahaan menggunakan fokus pengukuran
scorecard untuk menghasilkan berbagai proses manajemen penting, diantaranya:
13
BAB. III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Balance scorecard merupakan alat untuk mengukur kinerja suatu organisasi. Yang
dimana balance scorecard sebagai penyeimbang dalam pengukuran kinerja seperti finansial
dengan non finansial, jangka pendek daan jangka panjang. Balance scorecard mempunyai
peran penting terutama dalam strategi suatu organisasi. Yang dimana visi dan misi suatu
organisasi di terjemahkan ke dalam empat perspektif yaitu perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan, perspektif proses, perspektif pelanggan, dan perspektif keuangan. Artinya
untuk mencapai visi dan tujuan suatu organisasi maka keempat perspektif ini harus
berhubungan satu dengan yang lain agar visi dan tujuan suatu organisasi dapat tercapai.
3.2 Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/11636596/BALANCE_SCORECARD_DALAM_MANAJEMEN
_STRATEJIK
https://tipsserbaserbi.blogspot.com/2017/03/keunggulan-dan-kelemahan-balanced-
scorecard.html
http://nailatulhanifah.blogspot.com/2018/04/makalah-balance-scorecard-kelompok-4.html
15