Sistem imun adalah kumpulan sel dan molekul yang bertanggung jawab untuk
mempertahankan tubuh dari berbagai mikroba patogen yang berada di lingkungan. Dalam
imunologi, dikenal istilah antigen, yaitu suatu zat yang mampu mengaktivasi sistem imun dengan
cara berikatan dengan antibodi atau sel T/limfosit T yang merupakan bagian dari sistem imun
adaptif. Antigen dapat berasal dari lingkungan luar tubuh (non-self) atau terdapat pada sel-sel
tubuh (self-antigen) (Kumar et al., 2013). Pada keadaan normal, terdapat toleransi imun terhadap
self-antigen sehingga sistem imun seseorang tidak menyerang tubuhnya sendiri. Sedangkan,
autoimunitas adalah keadaan sistem imun seseorang menyerang sel-sel atau jaringan tubuhnya
sendiri yang disebabkan karena adanya gangguan proses-proses sistem imun terhadap tubuh dan
menyebabkan timbulnya Autoimmune Disorder (autoimun). Autoimun terdiri lebih dari 100 jenis
yang dapat menyerang berbagai bagian tubuh, seperti: otak, jantung, saraf, otot, kulit, sendi, mata,
paru-paru, ginjal, saluran pencernaan, kelenjar-kelenjar, dan pembuluh darah (National Institute of
Arthritis and Musculosceletal and Skin Diseases, 2016).
Salah satu jenis autoimun yang menyerang kulit adalah Psoriasis. Orang dengan Psoriasis
(ODEPA) memiliki bercak-bercak merah dan bersisik pada kulit yang umumnya terasa gatal,
panas, dan terasa pedih. Psoriasis biasanya dapat muncul di wajah, kulit kepala, tangan, kuku,
kaki, siku, lutut, alat kelamin, dan bagian tubuh dengan lipatan. Psoriasis juga berhubungan
dengan penyakit serius lainnya, seperti diabetes, penyakit jantung, dan depresi. (National
Psoriasis Foundation, 2018).
Menurut data WHO, prevalensi psoriasis di dunia sebesar 125 juta. Namun, di Indonesia
belum diketahui secara pasti jumlah penderitanya. Dilansir dari Kompas.com (2016), berdasarkan
data dari Departemen Kulit dan Kelamin FKUI dan RSCM, terdapat 71 kasus baru psoriasis pada
tahun 2015. Dalam wawancara Detik Health (2016) pada peringatan Hari Psoriasis Sedunia (2016)
dengan dr Theresia Sandra Diah Ratih, MHA, Kepala Sub Direktorat Penyakit Paru Kronik dan
Gangguan Imunologi, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM),
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, perkiraan
data sementara ODEPA di Indonesia berjumlah 1% sampai 3% dan biasanya ditemui pada usia
15-30 tahun. Namun, diperkirakan jumlah penderitanya masih lebih banyak daripada jumlah
tersebut dan masih terus bertambah.
Psoriasis memang bukan penyakit yang mematikan, namun dengan keadaan kulit yang
dialami oleh ODEPA, mereka menjadi kurang percaya diri. Tak jarang, beberapa orang pun masih
menganggap psoriasis sebagai penyakit menular. Keadaan tersebut bisa membuat ODEPA
menjadi stres yang akan mempengaruhi peningkatan produksi hormon kortisol yang bisa memicu
psoriasis semakin parah. Kortisol juga dapat meningkatkan saraf simpatis yang membuat jantung
berdebar-debar dan merasa tegang. Kortisol juga dapat menurunkan serotinin yang membuat hati
seseorang akan semakin buruk hingga terjadi depresi. Dapat disimpulkan bahwa ODEPA juga
memerlukan dukungan sosial dari keluarga, orang-orang terdekat, dan dari sesama ODEPA
selama masa penyembuhannya. (Maharani, 2016).
Selain itu, psoriasis juga termasuk jenis penyakit menahun atau dengan kata lain tidak
dapat disembuhkan sepenuhnya dari tubuh seseorang, tetapi gejalanya bisa ditekan hingga remisi.
Penggunaan salep oles (topikal), obat telat (sistemik), penyinaran UV A dan UV B merupakan
beberapa cara pengobatan atau terapi psoriasis. ODEPA juga harus selektif dalam memilih produk
perawatan kulit karena sensitivitas kulit yang lebih tinggi. (Simposium 9 April 2016 di Kementerian
Kesehatan, 2016).
Cetaphil adalah produk perawatan kulit dari Galderma. Dalam situs resmi Cetaphil
Indonesia, disebutkan bahwa Galderma adalah sebuah perusahaan yang berkomitmen untuk
selalu memberikan solusi medis yang inovatif demi memenuhi kebutuhan perawatan kulit
sekaligus memberikan pelayanan kesehatan yang profesional di seluruh dunia. Lebih dari 30
tahun, Galderma memfokuskan diri untuk memberikan solusi medis yang inovatif untuk masalah
kulit seperti jerawat, rosacea (bintik kemerahan), psoriasis (radang kemerahan), masalah kulit
lainnya yang timbul akibat steroid, onychomycosis (infeksi jamur di kuku), kelainan pigmen kulit,
kanker kulit, dan perawatan serta solusi perbaikan untuk penuaan kulit. Galderma melebarkan
sayapnya dengan mendistribusikan Cetaphil ke Indonesia dengan brand Cetaphil Indonesia.
Sebagai sebuah brand, Cetaphil Indonesia sudah memiliki berbagai media sosial seperti
Instagram (@cetaphil_id) dengan 71.000 followers sejak 2016, YouTube (Cetaphil Indonesia)
dengan 11.063 subscriber sejak 2015, Facebook (Cetaphil Indonesia) dengan 240.000 followers
sejak 2013 dan Twitter (@cetaphil_id) dengan 756 followers sejak 2016.1 Berbagai aktivitas
komunikasi dan kampanye yang telah dilakukan Cetaphil Indonesia dipublikasikan melalui seluruh
media sosial. Sehingga konten yang dipublikasikan melalui berbagai media sosial tersebut relatif
sama.
Cetaphil Indonesia mengkombinasikan penggunaan earned media dengan shared media
yang diimplementasikan melalui program “The Cetaphil Experience” yaitu gathering beauty blogger
dan vlogger serta beberapa pemenang photo competition di enam negara Asia Tenggara yang
tergabung dalam komunitas bernama CetaphilLadies untuk mendapatkan skin care retreat dalam
berbagai aktivitas seperti workshop dan fun games sebagai edukasi skin confident maupun
product knowledge Cetaphil. Pada 2015 kegiatan ini diselenggarakan di San Benito, Filipina.
Sedangkan pada 2016 diselenggarakan di Bali.
Cetaphil Indonesia juga fokus kepada meningkatkan edukasi, dapat dilihat sejak akhir 2016
saat Cetaphil Indonesia melakukan workshop office to office dengan tema “Cetaphil Ahli Kulit
1
Data pada Senin, 18 Maret 2019 pukul 06.00 WIB
Sehat” bersama Majalah Marie Claire yang menghadirkan dokter ahli kulit, Brand Manager
Cetaphil serta beauty influencer blogger atau vlogger di berbagai kantor seperti AXA, Nestlé dan
BTPN (Setiawan, 2017). Cetaphil Indonesia juga bekerjasama dengan event @facetofeet_id untuk
mengisi kegiatan talkshow di Mall. Talkshow dengan tema “Menjaga Kulit Sehat si Kecil” juga
dilakukan dalam peluncuran Cetaphil Baby di Jakarta Convention Center yang mengundang
influencer Tya Ariestya bersama Brand Manager Cetaphil Indonesia dan dokter ahli kulit. Konten
dalam media sosial Cetaphil juga sering berisi cara penggunaan produk, tips & trick cara merawat
kulit, masalah-masalah pada kulit, kuis mengenai fakta dan mitos kulit, memberikan ucapan pada
hari-hari penting, membahas keindahan alam Indonesia, hingga melakukan survei berhadiah.
Pada 25 April 2017, Cetaphil mengadakan PR Lauching bertajuk “Cetaphil Kulit Sehat”
sekaligus secara resmi memperkenalkan Andien Aisyah sebagai Cetaphil Brand Ambassador di
Avec MOI, Jakarta. Sejak saat itu, Andien bertanggung jawab untuk ikut mempromosikan Cetaphil
melalui media sosial miliknya yaitu Facebook, Instagram dan LINE. Sebagai brand ambassador,
Andien juga dijadikan face of visual atau wajah dari berbagai media sosial Cetaphil maupun brosur
pada produk (Hanafia, 2017). Selain itu Andien juga berkesempatan untuk menghadiri acara
Cetaphil Experience 2017 di Phuket, Thailand. Cetaphil Experience 2017 memang sedikit berbeda
dengan dua tahun sebelumnya, karena tidak menggaet banyak beauty influencer melainkan mulai
fokus pada Key Opinion Leader yang ditunjuk yaitu Brand Ambassador Cetaphil dan juga media
partner seperti @beautyjournal.
Dalam strategi pemasaran Cetaphil memberikan berbagai diskon dengan menggandeng
jaringan retail seperti, Century; Watson dengan menyelenggarakan kompetisi foto dengan hadiah
meet and greet bersama Andien; lalu Guardian dalam menyelenggarakan kompetisi foto melalui
media sosial #GuardianxCetaphil. Untuk e-commerce Cetaphil telah menggandeng Lazada,
Bukalapak, Tokopedia, Shopee, BliBli.com, Mothercare, Orami serta Sociolla hingga peluncuran
produk spesial Beauty Box Cetaphil X Sociolla. Selain itu, Cetaphil juga aktif memanfaatkan paid
media dengan memasang iklan pada YouTube maupun Instagram. Iklan tersebut berupa testimoni
atau first impression para wanita yang oleh Andien diajak mencoba produk Cetaphil.
Awareness dan product knowledge dari Cetaphil sudah sangat baik di masyarakat
Indonesia, salah satunya dapat dibuktikan dari Cetaphil Gentle Clean Cleanser yang terpilih
menjadi Facial Wash Best Beauty Awards dari Female Daily pada tahun 2017 dan 2018. Produk
yang sama juga terpilih menjadi Pembersih Terbaik versi Clozette Beauty Awards tahun 2016.
Namun untuk semakin membangun self-congruence diperlukan juga identitas yang kuat
melalui owned media. Karena hingga saat ini aktifitas di media sosial Cetaphil mayoritas
mendapatkan feedback yang terbilang masih sedikit dibandingkan jumlah followers yang ada.
Untuk akun YouTube, terdapat satu video yang memiliki likes mencapai 5.100 yaitu mengenai cara
penggunaan produk dan video Cetaphil Face Wash Challenge dengan likes mencapai 487.
Sedangkan video lainnya memperoleh likes di bawah 100 bahkan beberapa video memiliki likes
dibawah 10. Untuk akun Instagram like paling banyak yang diperoleh foto adalah sekitar 2000 dan
viewers video paling banyak sekitar 39.000. Bahkan untuk akun Twitter aktivitasnya feedback-nya
terbilang masih sangat kurang. Untuk Facebook, aktivitas feedback pada awal tahun 2019 ini
semakin sepi dan menurun.
Bersamaan dengan hashtag #BeralihkeCetaphil yang mulai diangkat pada akhir 2018
hingga 2019 ini, diperlukan alasan lebih dari sekedar manfaat produk untuk membuat konsumen
benar-benar memiliki ketertarikan dan rasa simpati terhadap Cetaphil Indonesia. Maka dari itu,
kami merancang sebuah program public relations bernama Cetaphil Connect Community sebagai
sebuah wadah untuk meningkatkan ketertarikan dan dukungan dari masyarakat Indonesia
terhadap psoriasis. Program tersebut juga mendukung fokus Galderma sebagai pemberi solusi
medis yang inovatif untuk masalah kulit, salah satunya psoriasis.
ANALISIS SITUASI
Strength Weakness
Cetaphil telah teruji secara klinis aman Cetaphil Indonesia belum pernah menyuarakan
digunakan untuk ODEPA (Orang dengan dukungannya terhadap isu kesehatan secara
Psoriasis) khusus melalui campaign
Opportunity Threat
Cetaphil Indonesia mendapatkan kepercayaan Respon melalui media sosial Cetaphil Indonesia
yang tinggi dari para konsumen terbukti dari khususnya Instagram masih terbilang rendah.
menjadi pemenang Facial Wash Best Beauty Dapat dilihat dari rate engagement yang hanya
Awards dari Female Daily pada tahun 2017 dan sebesar 0,97%, engagement/post 689,
2018. Produk yang sama juga terpilih menjadi likes/post 644, comments/post 45 (pengukuran
Pembersih Terbaik versi Clozette Beauty Sociobuzz 18 Maret 2018)
Awards tahun 2016.
TUJUAN
STRATEGI
Strategi Pesan (Master Narrative)
Cetaphil’s Connect Community
“To Connect The Unconnected Psoriasis Warriors and Psoriasis Supporters” yaitu untuk
mengkoneksikan sesama ODEPA (Orang dengan Psoriasis) maupun orang yang peduli
terhadap ODEPA agar dapat saling mendukung dan tetap berjuang dalam kehidupan. Mereka
akan tergabung dalam suatu komunitas daring yang dibuat oleh Cetaphil Indonesia. Cetaphil
Indonesia akan mengkampanyekan bagaimana ODEPA menghadapi psoriasis, begitu juga
orang-orang disekitarnya dalam menghadapi ODEPA dengan memberikan saran melalui cara
yang menarik dan mudah diterima.
TAKTIK
I. Tahap Inform
Pada awal tahap campaign ini, fokusnya adalah terhadap penyebaran informasi mengenai
psoriasis, ODEPA serta bagaiamana cara menghadapinya. Selain itu, tahapan ini juga menjadi
awal untuk menarik perhatian target audiens yang akan menjadi publik aktif dalam kelanjutan
kampanye yang dilakukan Cetaphil Indonesia. Berikut penjelasan implementasi secara rinci:
1) Key Opinion Leader
Sebelumnya akan dipilih KOL yang akan menjadi Campaign Ambassador selain dari
Andien (Instagram @andienaisyah) brand ambassadoor Cetaphil, serta dokter sebagai ahli
medis yang lebih berpengalaman dalam menghadapi psoriasis yaitu:
- Campaign Ambassador: Cantika Abigail
Penyanyi wanita kelahiran 1993 ini merupakan ODEPA. Cantika beberapa kali
menuliskan tentang kehidupannya dengan psoriasis pada akun Twitter pribadinya,
seperti “Gue dan Psoriasis. Love hate relationship.” Cantika juga merupakan pasien
dari dr. Benny. Cantika juga pernah menuliskan pada akun Twitternya “Yang menarik
pas ketemu professor psoriasis, bisa bisanya keluar ruang praktek gue nangis terharu
sekaligus kangen sama almarhum eyang kakung. Karena sosok si prof yang mirip
Morrie dan eyang kakung gue.”
Instagram : @abigailcantika, akun terverifikasi resmi dengan 190ribu followers.
Twitter : @AbigailCantika, dengan jumlah 37,3ribu followers.
3) Psoriasis Info
Merupakan berbagai informasi terkait autoimun jenis psoriasis berupa tahapan gejala,
pemicu, dan akibat. Aktifitas ini akan menggunakan #CetaphilConnectCommunity yang
sama dengan judul campaign agar memudahkan audiends mengerti isi pesan. Selain itu
akan digunakan juga #BeralihkeCetaphil yang masih merupakan lanjutan dari pesan
Cetaphil sejak akhir tahun 2018 hingga 2019. Konten ini akan dibagikan melalui:
Instagram
- Dengan melakukan posting berupa infografis maupun foto menggunakan caption
yang efektif dan tetap menarik serta menggunakan fitur question dan polling di
Instagram Stories.
- Pertanyaan dapat berupa “Jika kamu mengalami masalah kulit seperti kulit kering,
kemerahan dan rasa gatal berlebihan yang hanya bisa membaik dengan perawatan
tertentu namun tidak akan pernah bisa sembuh sepenuhnya, bagaimana
perasaannmu?”
- Selain itu, polling kepada followers dengan pertanyaan “apakah kalian mengetahui
apa itu psoriasis?” yang akan dijawab dengan pilihan “ya atau tidak.”
- Cetaphil Indonesia akan membuat highlight campaign ini.
Aktifitas melalui “intro” penjelasan ini akan di-repost oleh Andien dan oleh Abigail
Cantika sebagai Campaign Ambassadoor melalui Instagram Story
dan membuat highlight Instastory campaign ini.
- Pertanyaan mengenai “Penyakit Yang Tidak Bisa Sembuh” juga
akan ditanyakan melalui akun Instagram Stories Nanti Kita Cerita
Tentang Hari Ini, @nkcthi.
Facebook
Konten yang akan diposting melalui sosial media ini tidak akan jauh berbeda dengan
yang dilakukan di instagram.
Twitter
Penjelasan akan diberikan oleh Cetaphil Indnesia dengan gaya bercerita yang lebih
santai melalui threads yang akan dibuat disertai dengan info grafis.
Website
Penjelasan berupa artikel yang lebih membahas sisi ilmiah dan keilmuan.
2) Video Teaser
- Konten membahas tentang pengalaman pribadi Orang dengan Psoriasis (ODEPA)
dengan penggambaran monolog menggunakan kata-kata yang lebih puitis dan an
implisit akan menggiring pada pesan untuk mengikuti kisah ODEPA dari awal mula
gejala sampai terdiagnosa psoriasis yang akan hadir dalam webseries.
- Tidak hanya dari sudut pandang ODEPA, namun teaser juga dibuat dari sudut pandang
orang terdekat ODEPA sebagai suppoter. Sehingga akan ada dua teaser yang masing-
masing berdurasi satu menit yang akan diperankan oleh Abigail Cantika dan Ibu dari
Abigail Cantika. Script dari video teaser ini akan bekerjasama dengan penulis buku
“Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini.”
- Publikasi video ini akan dilakukan melalui postingan Instagram dan Instastory Cetaphil
Indonesia, @nkcthi, Instastory Abigail Cantika, Instastory Andien, YouTube, Facebook,
Twitter Cetaphil dan twitter Abigail Cantika dan Website. Khusus untuk Twitter Abigail
Cantika, akan membuat threads yang lebih menceritakan tentang pengalamannya
sebagai ODEPA dan pandangannya terhadap Cetaphil yang peduli mengangkat isu
psoriasis.
3) Webseries
Cerita akan dibagi ke dalam 10 episode dengan penambahan 1 trailer video, dengan
pembuatan cerita alur mundur. Yang mengisahkan pemeran utama sebagai pejuang
psoriasis dan sekaligus inisiator dari taktik curhat ODEPA ke website Cetaphil Indonesia.
Untuk trailer akan diposting di YouTube, Instagram dan Twitter serta pemeran utama,
Instastories brand ambassador dan @nkcthi. Berikut gambaran umum webseries yang
akan dibuat:
Judul KITA
Genre Drama (Cinta, Persahabatan, Keluarga)
Pemeran Putri Marino (Anneth), Herjunot Ali (Randy), Nimaz Dewanty
(Bunga), Jajang C. Noer (Ibu Anneth)
Penayangan Seminggu 1x, tiap Jumat pukul 19.00 WIB, channel YouTube
Cetaphil Indonesia
Highlight story Ini cerita tentang aku,
tapi bukan satu yang selalu sendu.
Karena ini juga cerita tentang kamu,
yang selalu membantuku teguh dan utuh.
Kita satu, menyatu, bersatu.
Sinopsis Anneth yang berprofesi sebagai beauty influencer ternama dan
memiliki sebuah kedai kopi di Jakarta, membuatnya harus berpisah
dari Ibunya di Bandung. Reputasinya sebagai figur di sosial media
selalu mendapat respon postif dari berbagai kalangan terkait
unggahannya tentang produk kecantikan dan kesehatan. Namun,
semua itu sirna seketika psoriasis datang di kehidupannya. Anneth
merasa bingung harus bercerita kepada siapa termasuk Ibunya, dan
ahabatnya Bunga, tentang penyakitnya. Anneth semula tidak
mengetahui tentang penyakit yang dideritanya dan berusaha
menutupinya dari siapapun demi nama baiknya.
Hingga suatu ketika, Anneth dipertemukan oleh sosok Randy,
seorang pria lulusan S2 Amerika yang baru pulang untuk
meneruskan usaha keluarga di Jakarta. Pertemuan pertama Randy
di kedai kopi milik Anneth, berhasil membuat ia penasaran akan
sosok Anneth yang cuek kepadanya. Hingga titik balik dimana
Anneth akhirnya memiliki perasaan yang sama kepada Randy disaat
dipertemukan oleh dokter (Pamannya Randy) yang bisa memberikan
jawaban terkait penyakit psoriasis yang diderita Anneth selama ini.
Kemudian Anneth dapat dengan lega bisa menceritakan bahwa
dirinya salah satu ODEPA kepada Ibunya dan Bunga yang justru
respon dukungan yang didapatnya. Akhirnya Anneth menginisasi
gerakan untuk mendukung ODEPA lainnya melalui campaign digital
dengan platform website untuk menghimpun cerita pejuang psoriasis
yang dibantu oleh Bunga dan Randy.
4) Podcast
Podcast ini akan rilis di akun resmi Spotify Cetaphil Indonesia yaitu Cetamoments dengan
judul Cetapods. Podcast ini akan dibawakan oleh Andien sebagai host yang akan
berbincang bersama Abigail Cantika dengan membacakan isi cerita yang telah masuk di
website. Podcast ini juga bertujuan agar target audiens bisa menjadi terbuka dan
mencurahkan ceritanya melalui website Cetaphil Indonesia. Topik dari podcast ini akan
terdiri dari:
- Introducing Abigail Cantika as Psoriasis Warrior
Abigail Cantika bercerita mengenai perjuangan menghadapi Psoriasis.
- Abigail Cantika and her Supporter: Mama
Mama dari Abigail Cantika menceritakan bagaimana bisa tetap kuat pendukung Abigail
Cantika menghadapi penyakitnya.
- Abigail Cantika meets her Right Doctor: Dr.dr.Benny Effendi Wiryadi, Sp.KK
Sharing bersama dr. Benny bagaiaman cara penanganan psoriasis yang tepat serta
mengunjungi tempat yang tepat.
- WeConnect
Sesi dimana Andien bersama Marchella FP, penulis Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini
membaca tiga cerita pilihan berisi curahan hati audiens yang dikirimkan melalui website
Cetaphil Indonesia dan mereka akan memberikan berbagai insight positif serta
semangat kepada para audiens. WeConnect akan terdiri dari tiga episode berbeda.
TOTAL Rp 637.350.000,-
DAFTAR PUSTAKA
Hanafia, Kartika Putri & Irwansyah. (2017). Building Brand Image through Celebrity
Endorsement in Digital Platform: A case study of Andien Aisyah as Cetaphil Indonesia’s brand
ambassador. Journal of The 4th Conference on Communication, Culture and Media Studies. 185-
191
Kumar, V., et al. (2013). Robbins Basic Pathology: 9th Edition. Saunders.
Maharani, Dian. (2016, Oktober 29). Psoriasis, Penyakit Kulit yang Bikin Kulit Bersisik.
Kompas.com. Diakses dari
https://lifestyle.kompas.com/read/2016/10/29/170000123/psoriasis.penyakit.kulit.yang.bikin.kulit.be
rsisik.
Maharani, Dian. (2016, Desember 2). Begini Cara Stres Picu Kekambuhan Psoriasis.
Kompas.com. Diakses dari
https://lifestyle.kompas.com/read/2016/12/02/183700523/begini.cara.stres.picu.kekambuhan.psori
asis
National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases. (2016). Autoimmune
Diseases. Diakses dari https://www.niams.nih.gov/health-topics/autoimmune-diseases#tab-
symptoms
Setiawan, Wawan. (2017, April 26). Cetaphil Makin Fokus Garap Pasar Skin Care Tanah
Air. Mix. Diakses dari https://mix.co.id/marcomm/news-trend/cetaphil-makin-fokus-garap-pasar-
skin-care-tanah-air/
Yasmin, Aini Putri. (2016, November 19). Begini Kondisi Penyakit Psoriasis di Indonesia.
Detik Health. Diakses dari https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-3349424/begini-kondisi-
penyakit-psoriasis-di-indonesia
Klikdokter. (2016, November 10) Jangan Merugikan Orang Lain. Lebih Baik Mengulurkan
Tangan Kepada Orang Lain Karena Pasti Akan Dibalas Lebih Baik. Diakses dari
https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/2695265/jangan-merugikan-orang-lain-lebih-baik-
mengulurkan-tangan-kepada-orang-lain-karena-pasti-akan-dibalas-lebih-baik