Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PENETAPAN HARGA PERUSAHAAN PT.

COCA – COLA

Kelompok 3

Agum Akbar Rabbani (20160410300)

Kartini Mitayani Sadsiwi (20160410309)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PRODI MANAJEMEN

2017
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pemasaran merupakan hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Dengan
system pemasaran yang baik, sebuah perusahaan mampu menjalankan visi dan misinya
dengan baik dan memuskan. Management pemasaran yang digunakan oleh setiap
perusahaan pasti berbeda-beda serta memiliki kekurangan dan kelebihan masing-
masing. Keberhasilan suatu pemasaran yang baik dapat kita lihat melalui cangkupan
produk yang telah mampu menguasai pasar dunia, dan salah satu perusahaan yang telah
mampu menguasai industri pasar minuman dunia adalah produk dari PT Coca Cola
Company. Perusahaaan ini pertama kali terdaftar sebagai merek dagang pada tahun
1887, dan pada tahun 1895 Cola telah terjual di seluruh wilayah Amerika Serikat.
Keberhasilan dari perusahaan ini tercipta karena loyalitas dari perusahaan akan
pengabdiannya pada masyarakat, lingkungan dan produknya. PT COCA COLA
COMPANY selalu beinovasi dengan produk tanpa melupakan rasa khas dari produk
‘coca cola’ yang lama. Produk coca cola kini telah menjadi sahabat bagi masyarakat di
dunia, hal itu dikarenakan PT COCA COLA selalu mengutamakan kualitas dalam
berbagai macam hal, baik dalam lingkup kuallitas produk, kualitas pelayanan maupun
kualita SDM dalam tubuh perusahaan sendiri.
Dalam pangsa pasar dunianya coca cola juga pernah mengalami hambatan,
bahkan perusahaan besar ini pernah hampir dituntut oleh konsumennya karena sesuatu
hal. Hal yang membuat jumlah penjualan produk Coca Cola menurun drastis dan
sebagian besar konsumen setia Coca Cola kecewa dan mulai berpaling dari minuman
yang identik dengan sensasi kesegarannya ini.

2. Tujuan Penulisan

- Mengidentifikasi strategi penetapan harga yang diterapkan oleh PT. Coca Cola.
- Memenuhi tugas mata kuliah manajemen pemasaran tentang mengidentifikasi
strategi penetapan harga yang diterapkan oleh satu perusahaan.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Penetapan Harga


Harga bukan hanya angka-angka di label harga. Harga mempunyai banyak
bentuk. dan melaksanakan banyak fungsi. Sewa, uang sekolah, ongkos, upah/fee,
bunga, tarif, biaya penyimpanan, gaji, dan komisi semuanya merupakan harga yang
harus Anda bayar untuk mendapatkan barang atau jasa. Harga juga terdiri dari banyak
komponen. Jika Anda membeli mobil baru, harga yang tertera dapat disesuaikan dengan
rabat dan insentif penyalur. Beberapa perusahaan memperbolehkan pembayaran
melalui berbagai bentuk, seperti $129 ditambah 25.000 mil frequent flier dari program
loyalitas maskapai penerbangan.
Sepanjang sejarah, harga ditetapkan melalui negosiasi antara pembeli dan
penjual. Tawar-menawar masih sering dilakukan di beberapa bidang. Menetapkan satu
harga untuk semua pembeli adalah ide yang relatif modern yang timbul bersama
perkembangan perdagangan eceran skala besar pada akhir abad kesembilan belas. FW
Woolworth, Tiffany and Co., John Wanamaker, dan lainnya mengiklankan “kebijakan
satu harga yang ketat,” karena mereka , menjual begitu banyak barang dan mengawasi
begitu banyak karyawan.
Dulu, harga beroperasi sebagai determinan utama pilihan pembeli. Konsumen
dan agen pembelian mempunyai lebih banyak akses pada informasi harga dan pemberi
diskon harga. Konsumen menekan pengecer untuk menurunkan harga mereka.
Pengecer menekan produsen untuk menurunkan harga mereka. Hasilnya adalah pasar
yang ditentukan karakternya oleh diskon besar-besaran dan promosi penjualan.

2. Profil Perusahaan

Coca-Cola adalah minuman ringan berkarbonasi yang dijual di toko, restoran,


dan mesin penjual di lebih dari 200 negara. Minuman ini diproduksi oleh The Coca-
Cola Company asal Atlanta, Georgia, dan sering disebut Coke saja (merek dagang
terdaftar The Coca-Cola Company di Amerika Serikat sejak 27 Maret 1944). Awalnya
dibuat sebagai obat paten saat ditemukan pada akhir abad ke-19 oleh John Pemberton,
Coca-Cola akhirnya dibeli oleh pebisnis Asa Griggs Candler yang taktik pemasarannya
berhasil membuat Coke mendominasi pasar minuman ringan dunia sepanjang abad ke-
20.

Perusahaan ini memproduksi konsentrat yang kemudian dijual ke pabrik Coca-


Cola berlisensi di seluruh dunia. Pabrik botol yang memegang kontrak ekskulsif dengan
perusahaan ini memproduksi produk akhir dalam bentuk kaleng dan botol dari
konsentrat tersebut, dicampur dengan air yang telah disaring dan pemanis. Pabrik-
pabrik tersebut kemudian menjual, mendistribusikan, dan memasarkan Coca-Cola ke
toko-toko eceran dan mesin penjaja. Coca-Cola Enterprises adalah contoh pabrik Coca-
Cola, yang merupakan pabrik Coca-Cola terbesar di Amerika Utara dan Eropa Barat.
The Coca-Cola Company juga menjual konsentrat untuk air mancur soda di sejumlah
restoran besar dan distributor jasa makanan. The Coca-Cola Company juga pernah
mengeluarkan minuman cola lain dengan merek Coke, yang paling umum adalah Diet
Coke, kemudian Caffeine-Free Coca-Cola, Diet Coke Caffeine-Free, Coca-Cola
Cherry, Coca-Cola Zero, Coca-Cola Vanilla, dan beberapa versi khusus berperisa
lemon, jeruk nipis, atau kopi.

3. Sejarah Perusahaan

Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth
Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang
pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola.
Frank M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola
karena berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan.
Kemudian, ia menciptakan nama dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan
lahirlah logo paling terkenal di dunia.

Chandler piawai dalam menciptakan perhatian konsumen dengan cara membuat


berbagai macam benda-benda cenderamata berlogo Coca-Cola. Benda-benda tersebut
kemudian dibagi-bagi di lokasi-lokasi penjualan penting yang berkesinambungan.
Gaya periklanan yang inovatif, seperti desain warna-warni untuk bus, lampu gantung
hias dari kaca, serta serangkaian cenderamata seperti kipas, tanggalan dan jam dipakai
untuk memasyarakatkan nama Coca-Cola dan mendorong penjualan.

Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong


penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola
dengan kata-kata berikut: "Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap; nama
sebutan hanya akan mendorong penggantian produk dengan kata lain". Tetapi
konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan
mengikuti selera popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh
pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola, dan pada tahun 1945, Coke resmi
menjadi merek dagang terdaftar.

4. Produksi Coca-Cola di Indonesia


Coca-Cola pertama kali hadir di Indonesia sekitar tahun 1927, ketika
Netherland Indische Mineral Water Fabrieck (Pabrik Air Mineral Hindia Belanda)
membotolkan untuk pertama kalinya di Batavia (Jakarta). Produksi Coca-Cola lumpuh
pada zaman penjajahan Jepang (1942-1945) tetapi tepat sesudah kemerdekaan
Republik Indonesia, pabrik tersebut beroperasi di bawah nama The Indonesia Bottles
Ltd Nv (IBL) dengan status perusahaan nasional.

Pada tahun 1971, dengan pertambahan mitra usaha dan modal didirikannya
pabrik pembotolan modern pertama di Indonesia dengan nama baru PT. The Jaya
Beverages Bottling Company. Tercatat sampai saat ini 11 pabrik Coca-Cola yang
beroperasi di berbagai provinsi di Indonesia, berturut-turut berdasarkan tahun
pendiriannya adalah Jakarta (1971), Medan (1973), Surabaya (1976), Semarang (1976),
Ujung pandang (1981), Bandung (1983), Padang (1985), Bali (1985), Manado (1985),
Banjarmasin (1981), dan Lampung (1995).

Sejak tahun 1992, Coca-Cola Amatil yang berpusat di Australia mengakuisisi


semua perusahaan bottler Coca-Cola di Indonesia, kecuali Bangun Wenang Beverage
Company (BWBC) yang berlokasi di Sulawesi. Hasil akuisisi ini membuat bottler-
bottler tersebut menjadi satu perusahaan dengan nama Coca-Cola Amatil Indonesia.
Secara resmi Coca-Cola Amatil Indonesia terbagi menjadi 2 entitas legal, yaitu PT.
Coca-Cola Bottling Indonesia (CCBI) dan PT. Coca-Cola Distribution Indonesia
(CCDI).

5. Strategi Penetapan Harga

Anda mungkin juga menyukai