Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hampir seluruh lapisan masyarakat dunia pernah mengkonsumsi minuman bersoda,

minuman ringan atau soft drink. Berbagai produk minuman berkarbonasi telah diproduksi

dan dipasarkan diseluruh belahan dunia ini. Sebut saja produk-produk seperti: Pepsi, Coca

Cola, Sprite, Fanta, 7up, A&W Root Beer, Sunkist, Dry Ginger Ale, Dr. Pepper, dsb. Mereka

adalah produk-produk global yang telah meramaikan peta persaingan dunia untuk kategori

minuman ringan atau soft drink sejak lama. Dengan berbagai strategi pemasaran yang

dijalankan oleh masing-masing perusahaan, produk-produk tersebut hingga saat ini mampu

bertahan menghadapi persaingan harga, distribusi, maupun hadirnya produk-produk baru

dengan promosi yang gencar serta rela mengeluarkan biaya besar untuk mendanai

promosinya demi mendapatkan posisi pasar. Akan tetapi dominasi pasar minuman

berkarbonasi di dunia sejak puluhan tahun yang lalu telah dikuasai oleh produk global

dengan nama besar yaitu Coca Cola. Data Top Brand Index2013 untuk kategori minuman

bersoda, Coca Cola telah berhasil menjadi market leader dengan market share yaitu sebesar

32,9%. Pada posisi kedua ditempati oleh Fanta dengan market share sebanyak 31,5%,

sedangkan Sprite sebanyak 19,3%.


Di Indonesia, menurut Asosiasi Industri Minuman Ringan (ASRIM), pada tahun

2011 pangsa pasar minuman bersoda dengan pemanis mencapai 3,8% . Sedangkan untuk

minuman air mineral dalam kemasan dan teh siap saji jauh lebih tinggi yaitu 84% dan 89%.

Pasar minuman ringan di Indonesia pada tahun 2013 diprediksikan tumbuh 10%-11%

dibanding tahun 2012. Kenaikan tersebut ditopang oleh volume konsumsi. Sebagai

perbandingan, di Thailand persentase konsumsi masyarakatnya mencapai 30%-40%.

Sementara Indonesia hanya 4% yang dikuasai oleh produk-produk Coca-Cola dengan

market share sebesar 96%.


B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mencoba merumuskan

masalah sbb:
1. Sejerah perusahan coca cola?
2. Apa visi dan misi perusahan coca cola?
3. Strategi apa yg digunakan oleh perusahan coca cola?
4. Analisis swot perusan coca cola?
C. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Perusahan coca cola menjadi acuan tambahan dalam pemahaman mahasiswa tentang

global marketing
2. Memahami unsur-unsur ekonomi yang ada dalam perusahan coca cola
3. Menambah wawasan mahasiswa
4. Terciptanya mahasiswa yg kreatif dan inovatif dalam bidang global marketing

BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah
Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth

Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang

pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola. Frank M.

Robinson, sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena

berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia

menciptakan nama dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling

terkenal di dunia.
Chandler piawai dalam menciptakan perhatian konsumen dengan cara membuat

berbagai macam benda-benda cinderamata berlogo Coca-Cola. Benda-benda tersebut

kemudian dibagi-bagi di lokasi-lokasi penjualan penting yang berkesinambungan. Gaya

periklanan yang inovatif, seperti desain warna-warni untuk bus, lampu gantung hias dari

kaca, serta serangkaian cinderamata seperti kipas, tanggalan dan jam dipakai untuk

memasyarakatkan nama Coca-Cola dan mendorong penjualan.


Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong

penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola dengan
kata-kata berikut: "Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap; nama sebutan hanya

akan mendorong penggantian produk dengan kata lain". Tetapi konsumen tetap saja

menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera popular

pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan yang sama

dengan Coca-Cola, dan pada tahun 1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar.

B. Visi Dan Misi


1. Visi The Coca Cola Company
Visi The Coca-Cola Company adalah sebagai kerangka kerja roadmap perusahaan

dan memandu setiap aspek bisnis perusahaan dengan cara menjelaskan apa yang

dibutuhkan perusahaan untuk mencapai pertumbuhan yang berkualitas dan

berkelanjutan.
a. People: Membawa inspirasi dalam kehidupan masyarakat saat bekerja di Coca-Cola.
b. Partners: Menciptakan jaringan pemasok dan pelanggan
c. Portofolio: Bawa portofolio kualitas ke dalam dunia.
d. Produktivitas: Membuat Coca-Cola perusahaan yang efektif.
e. Profit: Membuat keuntungan sementara penuh perhatian dari tanggung jawab.
f. Planet: Menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan mendukung masyarakat

yang berkelanjutan.
2. Misi The Coca-Cola Company
Dalam pernyataan misi dari Coca-Cola tujuannya sebagai sebuah perusahaan

adalah untuk melayani dalam hal standar. Hal ini juga memperhitungkan baik tentang

masing-masing dan setiap tindakan dan keputusan yang dibuat oleh Coca-Cola. Tujuan

dari misi ini adalah untuk membuat refresh dunia, menginspirasi orang, membawa

kebahagiaan, dan untuk membuat perbedaan dengan nilai produknya.


C. Strategi Pemasaran Perusahan
1. Strategi Pemasaran Coca Cola
Penanganan proses pertukaran memerlukan waktu dan keahlian yang banyak.

Manajemen pemasaran akan terjadi apabila sekurang-kurangnya satu pihak dari

pertukaran potensial memikirkan cara untuk mendapatkan tanggapan dari pihak lain

sesuai dengan yang diinginkannya. Dengan demikian, manajemen pemasaran dapat

diartikan : Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan

pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi (Kotler,

1997).
Coca-Cola memiliki beberapa program untuk mendukung penjualan dan

pemasaran produk-produknya. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepuasan

dan loyalitas konsumen, yaitu:


a. Program Promosi
Mereka mempunyai program promosi yang beragam, yang tidak hanya untuk

meningkatkan penjualan dan pemasaran, tetapi juga meningkatkan loyalitas

konsumen terhadap produk.


b. Layanan Konsumen
Di Coca-Cola, Customer Service System (CSS), sistem pelayanan pelanggan,

didesain untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen secara terus-menerus

terhadap produk-produk Coca-Cola dengan menyediakan pelayanan yang optimal

kepada seluruh pelanggan berdasarkan kebutuhan mereka masing-masing.


c. Area Marketing Contractor
Terbatasnya sumberdaya dan kemampuan untuk melakukan pengembangan

daerah tertentu, sekaligus komitmen untuk menciptakan peluang kerja yang luas di

sektor informal, mendorong Coca-Cola untuk secara serius dan berkesinambungan

mengembangkan jaringan Distribusi Tak Langsung (Indirect Distribution) berbasis

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Sistem Distribusi ini mengandalkan

dua kelompok usaha kecil dan menengah yang terbagi dalam dua kelompok besar:

Area Marketing Contractor (AMC) dan Street Vending.


d. Layanan Produk Pendingin
Riset membuktikan bahwa 90% konsumen Coca-Cola ebih menyukai

membeli produk dalam keadaan dingin. Hal ini menunjukkan bahwa peranan Cold

Drink Equipment (peralatan pendingin) sangat penting dalam meningkatkan

pertumbuhan penjualan dan mendorong tingkat keuntungan para pelanggan.


e. HoReCa
Dengan bekerjasama dengan berbagai Hotel, Restaurant, dan Caf ternama,

Coca-Cola memberikan beragam penawaran menarik melalui program HoReCa ini.

2. Pemasaran coca cola


Inovasi adalah salah satu kunci keberhasilan yang menjadikan Coca-Cola

Indonesia semakin besar, dikenal luas, serta memberikan kontribusi bagi masyarakat dan

bangsa Indonesia. Melalui riset dan pengembangan (Research & Development), Coca-

Cola terus berinovasi untuk menciptakan produk, kemasan, strategi pemasaran, serta
perlengkapan penjualan baru yang lebih berkualitas, kreatif, serta mempunyai ciri khas

tersendiri. Dengan memahami kebutuhan dan perilaku konsumen, serta potensi kekayaan

alam Indonesia , Coca-Cola berinovasi dengan menciptakan produk-produk baru yang

menjadikan produk minuman cepat saji Coca-Cola mempunyai rasa dan pilihan yang

beragam. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen secara lebih spesifik, pada tahun 2002

Coca-Cola meluncurkan AQUARIUS, minuman isotonik yang diperuntukkan bagi

mereka yang aktif dan gemar berolahraga. Pada tahun yang sama, Coca-Cola Indonesia

meluncurkan Frestea, teh dalam kemasan botol dengan aroma bunga melati yang khas.

Pada tahun 2003, Fanta menghadirkan campuran dua rasa buah, orange dan mango, yang

disebut Fanta Oranggo, setelah pada tahun sebelumnya sukses meluncurkan Fanta

Nanas. Pada tahun ini pula, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Sunfill produk

minuman Sirup dan Serbuk instan rasa buah. Dengan inovasi, Coca-Cola yakin bahwa

produk-produk yang ditawarkan akan mampu memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia.

Selain berinovasi pada produk-produk baru, Coca-Cola juga mencoba mengembangkan

desain kemasan minuman, serta meningkatkan kualitasnya. Setelah meluncurkan Frestea

dalam kemasan botol, pada akhir tahun 2002, Coca-Cola Indonesia meluncurkan Frestea

dalam kemasan Tetra Wedge yang lebih mudah dan praktis untuk dibawa. Pada akhir

2003, Coca-Cola, Sprite, dan Fanta hadir dalam kemasan kaleng ramping baru yang unik.

Pada tahun 2004 ini, Coca-Cola hadir dengan inovasi terbaru yaitu botol gelas berbobot

lebih ringan 30 % dengan desain mungil, imut, tapi kuat. Inovasi kemasan produk akan

terus dikembangkan sesuai dengan perkembangan teknologi terbaru.

Strategi pemasaran Coca-Cola mempunyai ciri khas tersendiri, yang unik dan kreatif.

Berbagai program promosi diadakan sesuai dengan event yang sedang berlangsung, baik

melalui konser musik, pameran, promo penukaran tutup botol, hadiah kejutan, maupun

iklan TV. Pada tahun 2004 ini, iklan Coca-Cola versi Kabayan dinobatkan sebagai iklan

paling efektif dalam bulan Pebruari dan Maret versi survey TV Ad Monitor MRI. Promo

Coca-Cola juga memanfaatkan momentum tertentu, misalnya: Demam Piala EURO

2004. Dengan memanfaatkan event berskala nasional maupun internasional, Coca-Cola

mencoba tampil dengan strategi pemasaran baru yang menarik masyarakat.


Selain berinovasi dalam produk, kemasan, dan strategi pemasaran; perlengkapan

penjualan baru juga dikembangkan ke arah yang lebih baik. Berkaitan dengan inovasi ini,

Coca-Cola Indonesia menciptakan jenis krat baru yang lebih ringan, dibuat dari bahan

yang ramah lingkungan.


Kunci sukses inovasi tersebut adalah kolaborasi yang baik antara Coca-Cola

Bottling Indonesia dan Coca-Cola Company, pengembangan varian minuman cepat saji

dengan rasa baru, serta keinginan untuk menjadikan Coca-Cola Indonesia sebagai

perusahaan minuman cepat saji yang lengkap.


3. Pemasaran Coca Cola Di Indonesia
Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor

minuman ringan terkemuka di Indonesia. Kami memproduksi dan mendistribusikan

produk-produk berlisensi dari The Coca-Cola Company. Perusahaan memproduksi dan

mendistribusikan produk Coca-Cola ke lebih dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120

pusat penjualan.Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan nama dagang yang terdiri dari

perusahaan-perusahaan patungan (joint venture) antara perusahaan-perusahaan lokal

yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha independen dan Coca-Cola Amatil Limited,

yang merupakan salah satu produsen dan distributor terbesar produk-produk Coca-Cola

di dunia.
Coca-Cola Bottling Indonesia memproduksi merek-merek inti seperti Coca-Cola,

Sprite, Fanta, dan Frestea di dalam pabrik-pabriknya yang tersebar di seluruh Indonesia.

Untuk menjaga agar mutu minuman yang dihasilkan sesuai dengan standar, kami

menerapkan dengan ketat proses produksi yang diakui secara internasional. Pemberian

kode-kode pada setiap produk merupakan bagian terpenting dari keseluruhan proses.

Dengan kode-kode itu kami menjaga agar para pelanggan mendapatkan minuman kami

dalam rasanya yang terbaik. Setiap kode menunjukkan keterangan-keterangan tertentu

tentang produk tersebut. Ada kode yang menunjukkan keterangan tentang tanggal

pembuatan. Ada kode yang lebih rumit, terdiri atas huruf dan angka yang menunjukkan

hari, bulan, shift, dan pabrik tempat minuman tersebut dibuat. Ada lagi yang tidak

tampak pada kemasan karena tinta yang digunakan hanya dapat dibaca dengan teknologi

khusus. Semua itu menunjukkan komitment kami untuk memastikan bahwa teknologi,
sumber daya manusia maupun material yang kami pergunakan, semuanya tertuju untuk

kepuasan para pelanggan dan konsumen kami.


Coca-Cola Amatil pertama kali berinvestasi di Indonesia pada tahun 1992. Mitra

usaha Coca-Cola saat ini merupakan pengusaha Indonesia yang juga adalah mitra usaha

saat perusahaan ini memulai kegiatan usahanya di Indonesia. Produksi pertama Coca-

Cola di Indonesia dimulai pada tahun 1932 di satu pabrik yang berlokasi di Jakarta.

Produksi tahunan pada saat tersebut hanya sekitar 10.000 krat.Saat itu perusahaan baru

memperkerjakan 25 karyawan dan mengoperasikan tiga buah kendaraan truk distribusi.

Sejak saat itu hingga tahun 1980-an, berdiri 11 perusahaan independen di seluruh

Indonesia guna memproduksi dan mendistribusikan produk-produk The Coca-Cola

Company. Pada awal tahun 1990-an, beberapa diantara perusahaan-perusahaan tersebut

mulai bergabung menjadi satu. Tepat pada tanggal 1 Januari 2000, sepuluh dari

perusahaan-perusahaan tersebut bergabung dalam perusahaan-perusahaan yang kini

dikenal sebagai Coca-Cola Bottling Indonesia.Saat ini, dengan jumlah karyawan sekitar

10.000 orang, jutaan krat produk kami didistribusikan dan dijual melalui lebih dari

400.000 gerai eceran yang tersebar di seluruh Indonesia.


D. Analis Swot Perusahan Coca Cola
1. Strenght ( Kekuatan )
a. Brand image yang sudah dikenal masyarakat luas.
b. Ramuan rahasia yang tidak dimiliki produk lain.
c. Memiliki sumber daya yang besar dan terlatih.
d. Pelayana terhadap konsumen dan pelanggan.
e. Memiliki kepedulian terhadap lingkungan.
f. Perkembangan inovasi secara terus-menerus.
g. Strategi pemasaran yang baik.
h. Sistem informasi yang memadai.
i. Kemasan produk yang menarik dan harga yang kompetitif.
2. Weakness ( kelemahan )
a. Coca Cola company tidak memiliki produk organik
b. Sebagian perusahaan beveragelainnya mempunyai kontrak ekslusif sepertidengan

Pepsi Company.
c. Soft drink tidak baik bagi kesehatan.
d. Ketersediaan Bahan Baku
e. Kebijkan Pemerintah
3. Oppurtunity ( Peluang )
a. Semakin meningkatnya pendapatan disposabel, penjualan Coca Cola akan

meningkat.
b. Industri minimun ringan memiliki potensi yang amat besar untuk di kembangkan
c. Bahan pendukung utama Coca Cola mudah diganti dengan bahan lainnya.
4. Threat ( Ancaman )
a. Coca Cola dapat pesaing yang kuat yaitu Pepsi dan Cadburry.
b. Ada banyak minuman substitusi dari minuman ringan yang populer

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perusahan coca cola adalah perusahan yang diperkenalkan olehseorang ahli farmasi

dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat yaitu John Styth Pemberton pada tanggal 8 Mei

1886. Yang memasarkan berbagai minuman ringan Dan perusahan inipun memiliki berbagai

macam strategi yang dapat digunakan dalam prodaknya di seluruh dunia Namun selepas

dari itu perusahan coca cola pun juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
B. Saran
Tanpa adanya kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak Sungguh

makalah ini akan jauh dari kata sempurna, dan oleh karna itu kritik dan saran yang

membangun sangat kami harapkan

Anda mungkin juga menyukai