Anda di halaman 1dari 19

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan karena dengan strategi pemasaran yang baik, sebuah perusahaan mampu menggenggam dunia. Produk dari perusahaan itu akan mampu menguasai pasar dunia secara luas. Strategi pemasaran yang digunakan oleh setiap perusahaan pasti memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Keberhasilan suatu pemasar yang baik dapat kita lihat melalui cakupan produk yang telah mampu menguasai pasar dunia. Salah satu perusahaan itu adalah The Coca-Cola Company (selanjutnya disebut Coca-Cola Company) dengan produknya yang paling terkenal yakni Coca-Cola. Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola. Frank M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia. Coca-Cola Company memproduksi beberapa merek dan menjualnya ke seluruh dunia dengan mengambil porsi besar yakni menguasai 4 dari 5 benua

sedangkan pesaingnya Pepsi Cola mengambil porsi yang lebih sedikit yakni dengan menguasai penjualan di Timur Tengah. Coca-Cola Company berlokasi di Atlanta, Georgia. Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan salah satu produsen dan distributor minuman ringan terkemuka di Indonesia. Perusahaan ini memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari Coca-Cola Company ke lebih dari 400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan. Coca-Cola Bottling Indonesia merupakan nama dagang yang terdiri dari perusahaan-perusahaan patungan (joint venture) antara perusahaan-perusahaan lokal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha independen dan Coca-Cola Amatil Limited, yang merupakan salah satu produsan dan distributor terbesar produk Coca-Cola di dunia. Coca-Cola Bottling Indonesia memproduksi merek-merek inti seperti Coca-Cola, Sprite, Fanta, Minute Maid, Powerade, dan Frestea di dalam pabrikpabriknya yang tersebar di seluruh Indonesia. Keberhasilan dari perusahaan ini tercipta kerena loyalitas dari perusahaan akan pengabdiannya pada masyarakat, lingkungan, dan produknya. Coca-Cola Company selalu berinovasi dengan produk tanpa melupakan rasa khas dari produk Coca-Cola yang lama. Oleh karena itu, pembahasan mengenai strategi pemasaran produk Coca-Cola Company dan usahanya untuk menjadikan Coca-Cola menjadi produk minuman yang digemari dunia terasa sangat menarik untuk dibahas lebih lanjut. B. Tujuan

Adapun tujuan dari pembahasan ini adalah: 1. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang ditempuh Coca-Cola

Company untuk menjadikan Coca-Cola sebagai produk minuman yang digemari dunia khususnya Indonesia. 2. Untuk mengetahui reaksi konsumen menanggapi berbagai macam

strategi pemasaran yang dilakukan oleh Coca-Cola Company dalam memasarkan Coca-Cola. C. Manfaat 1. Memberikan kontribusi bagi ilmu manajemen khususnya

pemasaran dalam mendalami strategi pemasaran yang dilakukan oleh Coca-Cola Company dalam memasarkan salah satu produknya yakni Coca-Cola sebagai produk minuman ringan nomor satu di dunia khususnya di Indonesia. 2. Dapat digunakan sebagai referensi dan dasar pengembangan dalam

pembahasan selanjutnya.

BAB II PEMBAHASAN
Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca-Cola. Frank M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia. Dr. Pemberton menjual ciptaannya dengan harga 5 sen per gelas di apotiknya dan mempromosikan produknya dengan membagi ribuan kupon yang dapat ditukarkan untuk mencicipi satu minuman secara cuma-cuma. Pada tahun tersebut ia menghabiskan US$46 untuk biaya periklanan. Pada tahun 1892, Pemberton menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G. Chandler yang kemudian mendirikan perusahaan Coca-Cola pada 1892. Segmen Operasi Coca-Cola Company mencakup: 1. Afrika Afrika merupakan sektor privat dengan jumlah karyawan terbesar yaitu 55.000 karyawan. Pendapatan operasi dari Coca-Cola pada divisi Afrika turun dari 4,8 % menjadi 4,6 % pada tahun 2006.

2. Asia Tenggara dan Timur dan Pasifik Keuntungan divisi dari kesuksesan pada 2006 berasal dari Coca-Cola Zero pada penjualan di Australia dan Thailand. 3. Uni Eropa Divisi ini mengalami peningkatan pertumbuhan senilai 6 persen dari tahun 2005 ke tahun 2006. Faktor-faktor keberhasilan wilayah ini diraih dari kombinasi dari produk-produk baru, pengemasan yang inovatif, dan kolaborasi dengan para konsumen. 4. America Latin Tiga pasar terbesar Coca-Cola diantaranya ialah United States, Mexico, dan Brazil. Portofolio minuman mendapatkan poin 7 persen pada tahun 2006 dimana perusahaan melihat pada pengembangan garis produk. Fokus Coca-Cola di Amerika Latin ialah pada penambahan air, jus, dan minuman olahraga. 5. Amerika Utara Perusahaan telah mencapai keberhasilan dalam pengimplementasian produk MyCoke Rewards yang melibatkan sekitar 3,5 juta subjek yang berpastisipasi, dimana lebih baik dari 1,5 juta penghargaan yang dinyatakan. Coca-Cola menerapkan uji pemasaran kopi/teh dimana Coca-Cola menyalurkan via tekkknologi Far Coast Brand dimana merupakan konsep toko yang pertama kali dibuka di Toronto, Kanada pada tahun 2006.

6. Asia Utara, Eurasia, dan Timur Tengah Divisi ini pada tahun 2006 telah memproduksi 11 persen unit volum kasus meningkat untuk Coca-Cola. Coca-Cola adalah penjual terbaik minuman nonalkohol di Rusia dengan 22 persen pertumbuhan volum kasus pada tahun 2006. 7. Bottling Investment Coca-Cola meningkatkan investasi pada bottling investment. Segmen ini memiliki kinerja yang baik untuk Coca-Cola di tahun terakhir. Coca-Cola telah memfokuskan pada desain road to market dan optimisasi pada infrastruktur operasi bottling di India. Inovasi adalah salah satu kunci keberhasilan yang menjadikan Coca-Cola semakin besar, dikenal luas, serta memberikan kontribusi bagi masyarakat. Melalui riset dan pengembangan (Research & Development), Coca-Cola terus berinovasi untuk menciptakan produk, kemasan, strategi pemasaran, serta perlengkapan penjualan baru yang lebih berkualitas, kreatif, serta mempunyai ciri khas tersendiri. Di Indonesia, strategi pemasaran Coca-Cola mempunyai ciri khas tersendiri, yang unik dan kreatif. Berbagai program promosi diadakan sesuai dengan event yang sedang berlangsung, baik melalui konser musik, pameran, promo penukaran tutup botol, hadiah kejutan, maupun iklan TV. Pada tahun 2004, iklan Coca-Cola versi Kabayan dinobatkan sebagai iklan paling efektif dalam bulan Februari dan Maret versi survey TV Ad Monitor MRI. Promo Coca-Cola juga memanfaatkan momentum tertentu, misalnya: Demam Piala EURO 2004.

Dengan memanfaatkan event berskala nasional maupun internasional, Coca-Cola mencoba tampil dengan strategi pemasaran baru yang menarik masyarakat.

BAB III KERANGKA TEORI

Sistem riset pemasaran Perancangan, pengumpulan, analisis dan pelaporan data atau temuan secara sistematis yang relevan dengan situasi pemasaran tertentu yang dihadapi perusahaan.

Segmentation Mengelompokkan konsumen pasar kedalam beberapa bagian sebagai tujuan memasarkan produknya.

Targeting Perusahaan memilih segmen yang paling besar peluangnya sebagai tujuan utama dalam memasarkan produk.

Positioning Tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan untuk mendapatkan tempat yang bagus di benak pasar sasaran konsumen.

Differentiation Tindakan merancang sejumlah perbedaan yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dari perusahaan pesaing.

Product Meliputi penciptaan jenis, kualitas, kuantitas serta bentuk suatu produk.

Price Bagaimana memaparkan penetapan harga oleh perusahaan.

Place Meliputi penetapan lokasi serta pendistribusian produk.

Promotion 1. Above the line Bagaimana pemasar memasarkan produknya melalui media massa atau periklanan. 2. Below the line Bagaimana pemasar mempromosikan produknya dengan penjualan langsung atau personal.

Customer solution Bagaimana tindakan konsumen agar dapat menyampaikan masukanmasukan kepada pemasar.

Cost Bagaimana konsumen dapat mengetahui harga produk yang sesuai dengan kualitas dan standar harga pasar.

Convenience Bagaimana konsumen dapat merasakan kepuasan atas produk tersebut.

Communication

Seberapa jauh pelanggan mengetahui seperti apa produk yang dipasarkan oleh pemasar. Product life cycle 1. Introduction 2. Growth 3. Maturity 4. Decline

10

BAB IV ANALISIS

4.1.

Analisis Kerangka Teori Sistem riset pemasaran Dengan memahami kebutuhan dan perilaku konsumen, serta potensi kekayaan alam Indonesia, Coca Cola Co. berinovasi dengan menciptakan produk-produk minuman cepat saji yang baru dengan rasa dan pilihan yang beragam. Serta mengembangkan desain kemasan minuman dan kualitasnya. Segmentation Produk-produk Coca Cola Co. lebih cenderung mengarah kepada kalangan remaja ataupun pria dan wanita produktif dengan kisaran usia 14-41 tahun dengan berbagai tingkatan penghasilan. Targeting Konsumen ideal Coca Cola Co. adalah pria dan wanita usia produktif. Yang notabene menyenangi kepraktisan dengan mudah didapat dan kesegaran minuman cepat saji dimanapun mereka berada. Positioning Coca Cola Co. telah memposisikan dirinya sebagai market leader dan telah mendapatkan tempat tersendiri di benak konsumennya.

11

Differentiation a. Diferensiasi produk Melalui riset dan pengembangan, Coca Cola Co. terus berinovasi untuk menciptakan produk yang lebih berkualitas, kreatif, serta mempunyai ciri khas tersendiri. Variasi untuk pasar Indonesia diantaranya : 1. 2. 3. Sprite : Sprite Lime Sprite Zero Fanta : Strawberry Orange Anggur Blueberry Apel Nanas Sirsak Oranggo (Orange Manggo) Creamy Coca Cola : New Coke Diet Coke Coca Cola Zero

12

4. 5. 6. Teh :

Sprite Ice

Frestea Minuman isotonic : Powerade Isotonic Minuman rasa buah : Minute Maid Pulpy Orange

b. Diferensiasi citra Brand image yang sudah dikenal masyarakat luas menyebabkan adanya kesetiaan pelanggan terhadap produk. c. Diferensiasi distribusi saluran Sebagian besar produk didistribusikan melalui lebih dari 120 pusat penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia. Produk-produk tersebut diangkut ke pusat-pusat penjualan oleh armada truk bermuatan besar dan kemudian didistribusikan ke pedagang eceran oleh kendaraan distribusi yang lebih kecil. Product Coca Cola Co. terus melakukan pengembangan inovasi pada produk dan peningkatan kualitas. Inovasi produk pun terus dikembangkan sesuai dengan pengembangan teknologi terbaru. Price

13

Harga produk dinilai cukup kompetitif dalam pasar minuman ringan, dan khususnya dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Place Produk Coca Cola Co. merupakan jenis minuman ringan yang mudah diperoleh dari warung hingga toko-toko kecil. Minuman ringan dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat dari berbagai latar pendidikan dan pekerjaan. Promotion Berbagai program promosi diadakan sesuai dengan event yang sedang berlangsung, baik melalui konser musik, pameran, promo penukaran tutup botol, hadiah kejutan (below the line) maupun iklan di media cetak dan elektronik (above the line). Customer solution Adanya National Contact Centre yang merupakan pusat layanan bagi pelanggan dan konsumen di seluruh Indonesia. Yang dapat memberikan informasi atau layanan apapun terkait dengan perusahaan dan produk. Cost Harga yang ditawarkan oleh pemasar dapat diterima dengan baik oleh konsumen dengan mempertimbangkan kualitas dan kuantitas yang telah teruji. Convenience

14

Coca Cola Co. dapat dengan baik menempatkan dirinya dalam posisi market leader untuk minuman berkarbonasi cepat saji yang mengutamakan kesegaran dan sesuai dengan cita rasa konsumen Indonesia. Communication Konsumen mengetahui dengan baik informasi mengenai produk-produk Coca Cola Co. melalui media cetak maupun elektronik. Product life cycle Coca Cola Co. berada pada posisi maturity karena produk telah diterima oleh sebagian besar calon pembeli, laba yang diterima stabil atau bahkan menurun oleh karena pesaing (challenger) yang semakin meningkat baik dari produk minuman sejenis ataupun berbeda jenis. 4.2. Analisis SWOT a. Strength (Kekuatan) 1. 2. 3. 4. Brand image yang sudah dikenal luas. Ramuan rahasia yang tidak dimiliki produk lain. Memiliki SDM yang besar dan terlatih. Perkembangan inovasi secara terus menerus.

b. Weakness (Kelemahan) 1. Coca Cola Co. tidak menghasilkan produk organik. 2. Sebagian perusahaan beverage lainnya telah memiliki kontrak eksklusif dengan perusahaan besar. 3. Softdrinks tidak baik untuk kesehatan.

15

4. Budaya Indonesia yang lebih banyak minum teh dan air putih. c. Opportunity (Peluang) 1. Konsumsi minuman ringan berbanding terbalik dengan usia seseorang. 2. Industri minuman ringan memiliki potensi yang amat besar untuk dikembangkan. 3. Minuman ringan mudah sekali diperoleh diberbagai tempat. d. Threat (Ancaman) 1. Produk Coca Cola Co. mendapat persaingan yang kuat dari Pepsi, Sosro dan Aqua. 2. Ada banyak minuman substitusi dari minuman ringan yang populer. 3. Peningkatan biaya per unit akibat keterbatasan bahan baku.

16

BAB V PENUTUP

5.1.

Kesimpulan Perusahaan Coca Cola Bottling Indonesia (CCBI) merupakan salah satu

produsen dan distributor minuman ringan terkemuka di dunia yang memproduksi dan mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Coca Cola Company di Amerika Serikat. CCBI merupakan pemimpin pasar untuk kategori minuman ringan dengan menguasai 20% pasar yang ada di Indonesia dan 90% untuk minuman ringan berkarbonasi. Produk-produk yang diproduksi CCBI yaitu Coca Cola, Fanta, Sprite, hingga Frestea yang digunakan untuk menyaingi Fruit Tea dari Group Sosro. 5.2. Saran Banyak yang harus dibenahi dalam strategi perencanaan dan pemasaran Coca Cola Co. agar bisa bersaing dengan perusahaan sejenis. Kekuatan merek sebaiknya ditunjang dengan promosi yang kontinuitas, ekspansi pasar, dan inovasi produk yang terukur. Pada dasarnya PT. Coca Cola Bottling Indonesia telah melakukan cara pemasaran yang baik. Meskipun begitu, para konsumen merasa bosan dengan produk minuman berkarbonasi. Salah satu hambatan yang membuat Coca Cola dan minuman bersoda lainnya sulit berkembang di negara lain selain Amerika

17

karena minum minuman bersoda bukanlah budaya universal. Sebagai contoh, sebagian besar orang Indonesia lebih memilih air putih atau teh. Ini menjadi PR (pekerjaan rumah) besar bagi CCBI. Karena itu, mereka harus lebih lokal lagi, agar lebih bisa memahami karakter konsumen di Indonesia. Kalau tidak, komunikasi seperti apapun tidak akan bisa mengangkat penjualannya.

18

DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Phillip M. and Kevin Lane Keller. Terjemahan Bahasa Indonesia. Manajemen Pemasaran Jilid 1 dan 2. Jakarta: 2005. PT Indeks. http://bisnis.com/1id149737.html http://coca-colabottling.co.id/ina/ourcompany/index.php http://google.com http://managementfile.com/journal.php.htm http://WordPress.com/Review Diskusi Coca-Cola Company-Strategik Management.htm

19

Anda mungkin juga menyukai