ABSTRAK
Paper ini bertujuan untuk mengetahui strategi bisnis dan budaya organisasi yang digunakan oleh
The Coca-Cola Company dalam upayanya menjadi brand coke ternama di dunia. Paper ini
menggunakan penjelasan deskriptif dengan melihat faktor-faktor yang memengaruhi
kesuksesan The Coca-Cola Company mendominasi pangsa pasar minuman berkarbonasi.
Pengumpulan data dan analisis menggunakan penelitian terdahulu berdasarkan sumber
yang memiliki hubungan dengan tujuan penulisan paper. Berdasarkan dari hasil yang
diperoleh, diketahui bahwa adanya pengaruh positif dari motivasi kerja, lingkungan kerja,
keunggulan kompetitif organisasi, tujuan organisasi, dan strategi bisnis organisasi terhadap
kesuksesan The Coca-Cola Company menjadi brand coke ternama di dunia. Dari hasil
analisis dapat disimpulkan bahwa kondisi kerja yang sesuai akan memotivasi dan
meningkatkan performa karyawan, hal tersebut akan meningkatkan produktivitas
organisasi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai dan mampu meraih keuntungan serta
mendominasi pangsa pasar.
PEMBAHASAN
signifikan di dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah membuat
berupaya meningkatkan inovasi dan kualitas produk mereka agar dapat menarik perhatian
konsumen. Dunia bisnis sekarang yang dinamis semakin menuntut manajer perusahaan
Company adalah salah satu dari sekian banyak perusahaan yang senantiasa konsisten
mengembangkan produknya dan berupaya untuk selalu menjadi pilihan utama konsumen.
yang berfokus pada produksi minuman nonalkohol, khususnya minuman konsentrat. The
Coca-Cola Company didirikan pada tahun 1892 oleh Asa Griggs Candler setelah
sebelumnya membeli formula dan merek Coca-Cola dari seorang ahli farmasi bernama
John Stith Pemberton. The Coca-Cola Company memiliki visi melayani sebagai kerangka
kerja untuk peta perjalanan kami dan memandu setiap aspek bisnis kami dengan
menjabarkan apa yang ingin kita raih untuk terus mencapai pertumbuhan kualitas yang
berkelanjutan. Visi tersebut tidak terlepas dari misi yang dibawa The Coca Cola Company
untuk untuk menyegarkan dunia, menginspirasi momen optimisme dan kebahagian, serta
Dalam menghadapi tantangan global seperti ini, The Coca-Cola Company tentu
saja tidak tinggal diam. Meningkatnya jumlah produk pesaing dan semakin bervariasinya
selera beli masyarakat menuntut The Coca-Cola Company untuk memilih strategi bisnis
yang sesuai agar tujuan yang ingin dicapai perusahaan dapat diraih dengan cara yang
efektif dan efisien. Secara umum, strategi merupakan sejumlah rencana organisasi untuk
organisasi (Ebert dan Griffin, 2015). Sedangkan strategi bisnis adalah strategi pada
tingkatan unit bisnis atau lini produk yang berfokus pada posisi bersaing perusahaan (Ebert
dan Griffin, 2015). Sebelum menentukan strategi bisnis, tentu perusahaan perlu
menentukan misi dan tujuan organisasi terlebih dahulu. Perusahaan perlu menentukan
sasaran perusahaan dalam jangka panjang dan jangka pendek, apa yang ingin dicapai,
bagaimana lingkungan bisnisnya, serta menentukan misi, visi, dan nilai perusahaan.
Setelah itu perusahaan mulai memformulasikan strategi bisnis yang hendak digunakan.
Namun, perusahaan terlebih dahulu menganalisa situasi bisnis saat ini, dari hasil analisa
tersebut akan didapatkan opsi-opsi strategi yang memungkinkan untuk digunakan oleh
perusahaan. Setelah mendapatkan strategi yang sesuai dengan kondisi bisnis saat ini,
organisasi yang secara sistematis menganalisis faktor atau kekuatan di dalam organisas dan
di luar lingkungan global yang memengaruhi kemampuan organisasi untuk meraih tujuan
organisasi sekarang dan yang akan datang. Analisis SWOT and Five Forces Model
merupakan dua teknik yang bisa digunakan manajer untuk malakukan analisis terhadap
faktor-faktor tersebut. Analisis SWOT adalah suatu metode perencanaan dimana manajer
lingkungan organisasi (O), dan ancaman yang memengaruhi organisasi (T) (Gareth dan
Jennifer, 2016). Berdasarkan analisis SWOT, manajer dari level yang berbeda di dalam
organisasi dapat memilih dan menentukan korporat, bisnis, dan fugsional strategi terbaik
dan paling tepat digunakan oleh organisasi untuk meraih tujuan organisasi. Berikut ini
OPPORTUNITIES SWOT
1. Konsumsi minuman kemasan sedang
meningkat karbonat
2. Akuisisi terhadap beberapa perusahaan 3. Pertumbuhan lamban minuman
3. Market place yang besar khususnya di masyarakat
negara berkembang 2. Perubahan tingkat kesadaran
1. Meningkatnya jumlah produk pesaing
THREATS
1. Strengths
The Coca-Cola Company memiliki kekuatan sebagai brand coke ternama di dunia.
Sebagai trend maker minuman bersoda, sudah pasti Coca-Cola memiliki market share
yang lebih besar daripada para pesaingnya. Dengan basis produksi yang hampir
menyangkup seluruh dunia, Coca-Cola mampu menawarkan minuman yang segar untuk
satu dengan yang lain di seluruh dunia mampu menjadi jalan bagi Coca-Cola untuk
memasarkan produknya kepada konsumen dengan cepat dan tepat. Dengan lebih dari 500
merek yang diperdagangkan di lebih dari 200 negara, setidaknya Coca-Cola telah menjadi
pilihan favorit orang-orang yang menginginkan minuman segar. Tidak hanya sekedar
merek, Coca-Cola merupakan suatu organisasi yang bergerak dengan tujuan menciptakan
kebahagiaan pada semua orang. Hal ini lah yang membuat Coca-Cola menjadi pilihan
meningkat.
2. Weakness
The Coca-Cola Company terlalu membatasi jumlah produk mereka dan cenderung
kurang melakukan diversifikasi. Coca-Cola hanya berfokus pada produksi dan penjualan
mineral, jus, kopi, teh, dan susu, tetapi Coca-Cola hanya fokus untuk memproduksi
minuman saja. Berbeda dengan kompetitor terkuatnya Pepsi yang sudah mulai masuk ke
dalam industri makanan snack ke dalam basis produksi minuman mereka. Coca-Cola
memiliki penerimaan pendapatan dari produk yang dijualnya lebih sedikit daripada apa
yang diterima oleh Pepsi dari produknya, walaupun secara keseluruhan penerimaan
pendapatan dan keuntungan yang dicapai Coca-Cola lebih besar karena tertutup oleh
pemasukan yang mereka terima dari sponsor dan investasi yang ada di dalam perusahaan
Coca-Cola. Selain itu munculnya isu kesehatan atas makanan dan minuman yang tidak
sehat juga turut mengendorkan penjualan produk Coca-Cola. Tingkat obesitas yang
meningkat menjadi isu kesehatan penting yang dibahas secara global, apakah penyebabnya
akibat mengkonsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat. Untuk merespon hal ini
3. Opportunities
Trend yang berkembang di masyarakat saat ini adalah meningkatnya permintaan akan
minuman dalam kemasan. Hal ini membuka jalan bagi Coca-Cola untuk lebih kreatif
dalam melakukan pengemasan produk mereka. Tidak hanya menjuadl produk dalam
bentuk kaleng, Coca-Cola juga menjual produk mereka dalam bentuk botol dan kotak
distribusi dan basis produksi yang luas, Coca-Cola lantas mengembangkan suatu analisa
mengenai apa yang sedang diinginkan oleh konsumen. Oleh karena itu, Coca-Cola mulai
jus, minuman olahraga, dan susu. Hal ini dilakukan agar masyarakat tidak memandang
Coca-Cola sebagai perusahaan yang hanya menghasilkan minuman yang tidak sehat.
Selain itu dengan banyaknya event dan kegiatan yang dilakukan di seluruh dunia,
khususnya kegiatan sosial, Coca-Cola turut mengambil bagian disitu dengan menjadi
4. Threats
produsen baru untuk ikut bermain di dalamnya. Kini banyak ditemukan merek-merek
minuman bersoda yang menawarkan varian rasa lebih banyak daripada yang dilakukan
oleh Coca-Cola. Selain itu, mereka juga menawarkan tampilan kemasan yang lebih
menarik, harga yang lebih murah, dan bahkan menawarkan bonus dan paket untuk setiap
produk yang mereka jual. Hal itu tentu menjadi ancaman bagi Coca-Cola terhadap pangsa
pasar minuman berkarbonasi yang selama ini telah mereka kuasai. Tidak hanya itu, isu-isu
kesehatan juga telah membuat penjualan Coca-Cola mengalami perlambatan. Baru-baru ini
Coca-Cola dituding menggunakan pestisida di dalam produk yang mereka buat. Hal ini
orang mulai mengkhawatirkan mengenai bahaya yang mungkin mengancam tubuh mereka
jika terus mengkonsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat. Langkanya dan
terbatasnya jumlah air sebagai dampak pemanasan global juga turut mengancam produksi
minuman Coca-Cola karena perusahaan butuh air yang banyak agar bisa melakukan
produksi.
Strategi merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk mencapai market share
dan tujuan yang diinginkan. The Coca-Cola Company sendiri memiliki lima strategi utama
dalam upayanya menjadi brand coke ternama di dunia. Pertama, Coca-Cola berfokus pada
melakukan variasi produk bisnis menurut jenis pasar, Coca-Cola mampu meraih
penghasilan yang besar dan mencetak keuntungan. Untuk jenis pasar yang baru muncul,
Coca-Cola berfokus pada peningkatan volume agar produknya dapat dinikmati oleh semua
orang. Sedangkan untuk pasar yang sudah berkembang, Coca-Cola berfokus pada
keseimbangan antara volume produk dengan harga yang ditetapkan, serta berupaya
meningkatkan keuntungan dengan menawarkan paket kecil dan paket premium produk
Coca-Cola. Kedua, Coca-Cola melakukan investasi terhadap merek dan bisnis mereka.
Bisnis yang sehat membutuhkan investasi yang berkelanjutan. Sadar akan hal tersebut
Coca-Cola lantas lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas produk mereka. Jutaan dollar
telah dihabiskan Coca-Cola untuk melakukan iklan, pemasaran produk berskala global,
minuman protein nabati dan susu ultra-filtered. Apa yang dilakukan Coca-Cola tersebut
diyakini mampu memperbaiki posisi keuangan The Coca-Cola Company secara
keseluruhan. Ketiga, Coca-Cola senantiasa selalu menjadi perusahaan yang efisien dari
produktivitas sambil menekan pengeluaran biaya. Salah satu cara yang dilakukan Coca-
Cola adalah mengenalkan prinsip zero-based-work, yaitu cara untuk melihat bisnis
dengan asumsi bahwa anggaran perusahaan dimulai dari nol dan harus dibenarkan setiap
perusahaannya. Salah satu hal yang dilakukan Coca-Cola adalah dengan menghapus
lapisan manajemen fungsional mereka dan menghubungkan unit bisnis regional mereka
langsung ke kantor pusat. Hal ini dilakukan Coca-Cola untuk mengetahui area dimana
mereka bisa bekerja lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih efisien. Kelima, Coca-Cola selalu
memfokuskan kembali model bisnis utama yang mereka gunakan. Tujuan dari Coca-Cola
adalah menjadi merek minuman yang menyegarkan bagi orang-orang. Tidak hanya
minuman mineral, jus, kopi, teh, minuman olahraga, dan lain-lain. Selain itu selama
bertahun-tahun pula The Coca-Cola Company telah mengakuisisi dan mengelola sejumlah
sistem manufaktur dan distribusi, dan akhirnya membuat ulang wilayah pembotolan
kembali ke status independen. Dengan strategi-strategi yang dilakukan oleh The Coca-
Cola Company tersebut, kini mereka mampu menjadi most valuable brand in the world
untuk beberapa tahun dan mampu menguasai dan mendominasi pasar minuman
Suksesnya strategi yang diterapkan oleh The Coca-Cola Company tidak terlepas dari
untuk mampu bekerja melebihi perusahaan yang lain karena menghasilkan barang dan jasa
yang diinginkan oleh konsumen dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripada
perusahaan lainnya (Gareth dan Jennifer, 2016). Keunggulan kompetitif suatu perusahaan
sangat ditentukan oleh empat faktor, yaitu efisiensi, kualitas, inovasi, dan tingkat kepekaa
menjadi dua tipe, yaitu keunggulan kompetitif yang berfokus pada differensiasi,
keunggulan kompetitif yang berfokus pada biaya, dan keunggulan kompetitif yang
berfokus pada differensiasi dan biaya sekaligus. The Coca-Cola Company menggunakan
jenis keunggulan kompetitif yang ketiga, yaitu berfokus pada differensiasi dan biaya.
Coca-Cola memiliki satu kekuatan yang tidak akan bisa ditandingi oleh pesaing manapun,
yaitu resep asli Coca-Cola. Resep asli Coca-Cola merupakan bahan inti dalam pembuatan
Coca-Cola, itu yang membuat rasa Coca-Cola lebih enak dan berbeda dari kebanyakan
produk pesaingnya. Lebih dari itu, Coca-Cola juga telah melakukan pengembangan
produknya dengan menjual lebih dari 400 merek yang terletak di 200 market place. Hanya
berpaku pada satu jenis pasar saja tidak membuat nama Coca-Cola semakin kenal dan kuat
pengaruhnya di pasar global. Oleh karena itu, The Coca-Cola Company melakukan
ekspansi terhadap jenis pasar yang lain, tidak hanya berfokus menghasilkan minuman
karbonasi namun kini The Coca-Cola Company juga menghasilkan minuman jenis jus,
kopi, mineral water, teh, susu, dan lain-lain. Selain itu, untuk menekan biaya produksi dan
struktur perusahaan dan bagaimana seharusnya perusahaan bekerja agar tingkat efisiensi
dan keefektifan dapat ditingkatkan. Beberapa hal yang mereka lakukan adalah menghapus
perusahaan lainnya, namun juga bisa menjadi alat untuk menganalisis kelemahan
perusahaan. Secara umum, keunggulan kompetitif memiliki lima kekuatan utama sebagai
determinannya. Michael Porters Five Forces Model dengan rinci menjelaskan dan
mengidentifikasi kelima faktor tersebut karena hal tersebut memiliki pengaruh terhadap
seberapa banyak keuntungan yang didapat oleh perusahaan di dalam kompetesi dengan
industri yang sama. Berdasarkan hasil analisis Five Forces Model milik Michael Porter,
maka dapat dilihat apa saja kekuatan yang dimiliki The Coca-Cola Company dalam
Semakin berkembangnya industri minuman bersoda saat ini, pesaing terdekat yang
dimiliki Coca-Cola adalah Pepsi yang juga sama-sama memproduksi berbagai macam
minuman dan di jual di seluruh dunia. Persaingan antara Coca-Cola dan Pepsi jelas terlihat
dari bagaimana mereka merespon satu sama lain terhadap strategi, produk, iklan yang
masing-masing mereka keluarkan. Tidak hanya disitu Coca-Cola dan Pepsi juga bersaing
menjadi sponsor dari berbagai macam kegiatan seperti olahraga, event, dan bisnis tertentu.
Walaupun pendapatan dan keuntungan yang di dapat Coca-Cola lebih besar dari Pepsi,
namun dari segi penjualan produk minuman Pepsi lebih unggul dari Coca-Cola.
dari sekian banyak produsen untuk ikut serta bermain di dalamnya. Kini dapat kita lihat
ada begitu banyak merek-merek baru minuman karbonasi dengan varian dan harga yang
hampir mirip dengan apa yang ditawarkan oleh Coca-Cola. Semakin meningkatnya jumlah
produk pesaing ini tidak membuat posisi investasi dan posisi pasar Coca-Cola menjadi
terancam. The Coca-Cola Company selangkah berada di depan dari para kompetitornya,
karena Coca-Cola menjadi trend awal dari minuman bersoda. Selama bertahun-tahun
Coca-Cola telah mampu meningkatkan brand awareness dan brand loyalty konsumen
terhadap produk mereka. Hal ini menyebabkan produk mereka selalu menjadi pilihan
Bahan utama dalam pembuatan minuman bersoda adalah air, pemanis, phorporic acid,
dan kafein. Ada banyak suppliers yang memproduksi bahan-bahan tersebut mengingat
pasar minuman bersoda sangat besar di dunia. The Coca-Cola Company tidak hanya
menggunakan jasa satu suppliers untuk menyediakan bahan yang mereka mau. Mereka
ada banyak suppliers yang melakukan kerjasama dengan Coca-Cola. Dengan dilakukannya
hal tersebut, diharapkan suppliers tadi tidak seenaknya mengendalikan biaya operasional
Walaupun belakangan ini cenderung berkurang akibat isu kesehatan, namun tidak bisa
dipungkiri bahwa minuman bersoda masih menjadi favorit konsumen. Retailer raksasa
seperti Wallmart memiliki bargaining power yang cukup kuat terhadap harga yang
ditawarkan Coca-Cola karena mereka memesan produk Coca-Cola dengan skala kuantitas
yang tinggi. Dengan memesan produk yang banyak, mereka mengharapkan produk Coca-
Cola dapat ditekan harganya. Walaupun begitu, tingginya brand awareness dan brand
loyalty konsumen terhadap produk Coca-Cola membuat hal yang dilakukan para retailer
itu menjadi tidak berarti. Karena walaupun retailer membeli produk Coca-Cola dengan
harga yang lebih rendah, Coca-Cola masih meraih pendapatan yang tinggi akibat
Maraknya produk-produk lain yang mirip dengan Coca-Cola di dalam pasar global
maupun regional tidak terlalu memengaruhi posisi Coca-Cola sebagai most valuable brand
in the world. Seperti yang kita tahu, konsumen di dunia telah aware dan loyal terhadap
produk yang dikeluarkan oleh Coca-Cola. Hal ini membuat produk-produk pesaing
kesulitan untuk merebut pangsa pasar yang dimiliki oleh Coca-Cola. Walaupun ada banyak
produk-produk baru yang muncul dengan menawarkan berbagai macam varian rasa,
kemasan yang lebih menarik, harga yang lebih murah, atau bahkan mungkin menawarkan
bonus dan paket dalam satu kemasan, konsumen minuman bersoda masih menjadikan
Coca-Cola sebagai pilihan utama mereka. Dari sekian banyak pesaing yang ada, hanya
Pepsi yang mungkin merebut pangsa pasar minuman bersoda yang dimiliki oleh Coca-
Cola.
tersebut, bukan tidak mungkin dominasi Coca-Cola di dalam industri minuman bersoda
akan bertahan selama bertahun-tahun. Hal ini tidak terlepas dari inovasi yang dilakukan
perusahaan untuk memberikan kualitas terbaik kepada konsumen dengan cara yang efektif
dan efisien. The Coca-Cola Company tidak langsung merasa puas dengan apa yang telah
mereka capai dan raih selama ini. Program mereka untuk melakukan hal yang
organisasi di dalam The Coca-Cola Company memiliki sense of belonging. Mereka bekerja
tidak hanya berfokus kepada pasar untuk menentukan apa yang konsumen mau tetapi juga
memiliki tanggungjawab terhadap organisasi. Oleh karena itu lah, anggota organisasi di
dalam The Coca-Cola Company dituntut untuk bekerja secara cermat, bertindak sesuai
dengan kepentingannya, memiliki dorongan untuk memberikan perubahan, dan bekerja
dengan efisien.
Tingginya tingkat inovasi yang dimiliki oleh anggota organisasi The Coca-Cola
Company telah memberikan ruang bagi kreativitas dan imajinasi untuk dikembangkan
secara nyata. Bergantung pada market place dimana Coca-Cola beroperasi, ada berbagai
macam inovasi produk yang telah dikeluarkan oleh Coca-Cola sebagai respon atas
Coca-Cola Zero Sugar adalah jenis minuman karbonasi dengan persentasi gula yang
digunakan adalah sebesar nol persen (0%). Hal ini merupakan respon terhadap permintaan
konsumen mengenai minuman yang segar namun menyehatkan. Coca-Cola Zero Sugar
2. Coca-Cola Ginger
Coca-Cola Ginger adalah jenis minuman yang secara khusus diproduksi untuk negara
kawasan Asia dan Australia. Dirancang dengan selera yang aneh, Coca-Cola Ginger
muncul setelah diadakan penelitian tentang preferensi minuman yang digemari oleh orang
Asia dan Australia. Hasilnya ditemukan bahwa jahe merupakan tren yang sedang
Coca-Cola Vending Machines adalah sebuah alat dimana produk Coca-Cola dapat dibeli
hanya dengan memasukkan uang yang sesuai di alat yang sudah disediakan. Dari waktu ke
waktu Coca-Cola selalu membuat vending machines yang menarik unik dan juga high
technology. Hal ini dilakukan Coca-Cola untuk menarik perhatian orang-orang agar
membeli produk Coca-Cola. Seringkali ketika kita membeli produk Coca-Cola dari
vending machines yang telah disediakan kita akan mendapat kejutan yang tak terduga.
Tentu saja hal ini akan membawa kebahagiaan bagi orang yang mengalaminya.
Coca-Cola Diet Coke adalah jenis minuman yang dikeluarkan oleh Coca-Cola dengan
tingkat gula dan garam yang digunakan sebesar nol persen (0%). Hal ini dilakukan sebagai
respon atas permintaan konsumen untuk menyediakan minuman yang segar namun tidak
mengakibatkan kegemukan atau obesitas. Coca-Cola Diet Coke ini dikeluarkan dengan
varians rasa original, dan tiga rasa lainnya yang cukup menarik perhatian pelanggan untuk
membelinya, terutama bagi mereka yang menginginkan minuman segar tanpa harus takut
mengalami kegemukan.
5. Dan lain-lain...
Tingginya tingkat inovasi dan kreasi yang dimiliki oleh anggota organisasi di The
Coca-Cola Company tidak terlepas dari sense of belonging dan motivasi yang mereka
miliki. Karyawan suatu perusahaan tidak akan bekerja secara optimal jika ia merasa
benefits yang ia peroleh dari perusahaan ketika melakukan suatu pekerjaan tidak sesuai
dengan ekspektasi yang ia harapkan. Oleh karena itu lah, manajer suatu perusahaan perlu
menentukan metode dan upaya tertentu supaya karyawan mereka memiliki semangat dan
motivasi yang tinggi agar performa kerja mereka meningkat. Secara umum, karyawan
yang memiliki motivasi tinggi akan cenderung memiliki performa kerja yang tinggi,
dengan hal tersebut makan perusahaan akan lebih produktif dan menghasilkan lebih
banyak keuntungan. Motivasi adalah kekuatan psikologis yang menentukan arah perilaku
seseorang di dalam suatu organisasi, tingkat usaha seseorang, dan tingkat kegigihan
seseorang (Gareth dan Jennifer, 2016). Asumsi awal mengatakan bahwa motivasi akan
tinggi ketika anggota organisasi percaya bahwa tingkat usaha yang tinggi akan
karyawan dapat dikeluarkan dengan maksimal jika mereka termotivasi dan memiliki
kegigihan bekerja yang tinggi. Untuk itu lah Coca-Cola lantas membentuk struktur
berkonsentrasi terhadap pekerjaan yang mereka anggap penting bagi organisasi. Dengan
dengan tanggung jawab agar mereka bersikap sama persis ketika mereka diperlakukan.
Selain itu beberapa cara yang dilakukan oleh Coca-Cola adalah dengan melakukan
komunikasi terbuka. Harapannya dengan melakukan hal tersebut maka karyawan akan
secara efektif mengemukakan ide dan gagasannya. Coca-Cola juga memberikan reward
Reward diberikan bagi karyawan yang mampu meraih target yang telah ditetapkan,
pencapaian karyawan tersebut tentu berkat adanya training and mentoring yang dilakukan
oleh Coca-Cola.
Sumber: Gareth R. Jones and Jennifer M. George. 2016. Contemporary Management Ninth Edition International
Edition. Singapore: McGraww Hill Education.
Selain pay and benefits yang didapatkan, karyawan Coca-Cola juga termotivasi
karena faktor lingkungan kerja yang mendukung. Lingkungan kerja yang dimiliki oleh
Coca-Cola sangat memberikan kesan positif bagi siapapun yang bekerja di dalamnya.
Coca-Cola memberikan kesempatan yang luas bagi seluruh orang untuk bisa bekerjasama
dan menjadi bagian dari perusahaan. Tentu saja hal ini disambut positif, karena Coca-Cola
juga turut membuka lapangan pekerjaan bagi para pengangguran. Secara umum,
pengangguran adalah mereka yang tidak bekerja, namun siap untuk bekerja, dan telah
mencari pekerjaan untuk selang waktu empat minggu namun belum mendapat pekerjaan
(Mankiw, 2015). Diversitas menjadi isu utama dalam lingkungan kerja Coca-Cola, mereka
tidak hanya mempekerjakan orang-orang pada umumnya, namun mereka juga membuka
jalan bagi kaum dissabilitas, LGBT, dan feminis. Selain itu, di Coca-Cola juga tidak
memandang suku, agama, dan ras karyawannya, selama mereka mau bekerja dan
memberikan kontribusi positif pada organisasi, maka mereka bisa bergabung menjadi
bagian dari Coca-Cola. Hak asasi bagi setiap karyawan sangat dijamin, toleransi dan saling
tempat kerja yang sangat menjamin keselamatan karyawan telah memberikan rasa aman
selama bertahun-tahun. Sebagai sebuah bisnis yang beroperasi secara global, Coca-Cola
dunia yang multikultural, hal tersebut sangat penting bagi keberlanjutan Coca-Cola.
Dengan demikian, sanjungan yang diberikan kepada Coca-Cola sebagai most valuable
brand in the world bukanlah ungkapan semata. Lingkungan kerja yang layak, karyawan
yang berkualitas, serta kemampuan karyawan dalam menghasilkan produk yang bernilai
telah mampu membuat The Coca-Cola Company menjadi salah satu perusahaan yang
lingkup industri minuman. Dalam upayanya menjadi brand minuman karbonasi ternama di
dunia, telah banyak cara yang sudah mereka lakukan. Sebagai pelopor minuman karbonasi,
tidak terlepas dari strategi bisnis yang dilakukan Coca-Cola untuk mendominasi dan
merebut mayoritas pangsa pasar minuman karbonasi. Tingginya tingkat inovasi yang
dimiliki oleh The Coca-Cola Company tidak terlepas dari kinerja karyawannya yang
mampu bekerja sesuai target yang telah ditetapkan. Hal tersebut didukung oleh motivasi
Dengan demikian, The Coca-Cola Company mampu menjadi brand coke ternama di dunia.
DAFTAR PUSTAKA