Disusun Oleh :
Kelompok 6
UNIVERSITAS UDAYANA
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan paper ini. Di dalam paper ini akan dibahas
mengenai identifikasi dan pengelolaan risiko pada J.CO Donuts & Coffee.
Kami juga mengucapkan trimakasih kepada Ibu dosen karena telah mengarahkan
kami dalam penyusuna paper melalui penyampaian materi tentangmanajemen risiko.
Dalam penyusunan paper ini tak luput dari kesalahan, untuk itu kami mohon maaf
atas kesalahan dalam penyusunan paper ini. Dan demi menghasilkan paper yang lebih baik,
kami mengharapakan kritik dan saran dari para pembaca.
Semoga paper ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dalam mempelajari mata kuliah
manajemen risiko.
Terimakasih.
( Kelompok 6)
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1.Kesimpulan ...........................................................................................................8
LAMPIRAN………………………………………………………………………….....9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Contoh: risiko kecelakaan, kebakaran, banjir, dan semacamnya (risiko-risiko yang bergerak
pada satu arah saja yaitu arah kerugian). Asuransi biasanya lebih banyak berurusan dengan
risiko murni.
Risiko murni (pure risk) dapat dikelompokkan pada 3 (tiga) tipe risiko, yaitu:
a. Risiko aset fisik
Merupakan risiko yang berakibat timbulnya kerugian pada aset fisik suatu
perusahaan.
Contoh: kebakaran, banjir, gempa, tsunami, gunung meletus, dll.
b. Risiko karyawan
Merupakan risiko karena apa yang dialami oleh karyawan yang bekerja di perusahaan
tersebut. Contoh: kecelakaan kerja sehingga aktivitas perusahaan terganggu.
c. Risiko Legal
Merupakan risiko dalam bidang kontrak yang mengecewakan atau kontrak tidak
berjalan sesuai dengan rencana. Risiko ini akibat kelemahan masalah hukum, mulai
dari tuntutan hukum, tidak adanya kerangka hukum, dan kelemahan perjanjian.
Contoh: perselisihan dengan perusahaan lain sehingga adanya persoalan seperti ganti
rugi.
2
c. Risiko likuiditas
Merupakan risiko karena ketidakmampuan memenuhi kebutuhan
kas/ketidakmampuan dalam menempatkan kewajiban (liability).Contoh: kepemilikan
kas menurun, sehingga tidak mampu membayar hutang secara tepat, menyebabkan
perusahaan harus menjual aset yang dimilikinya.
d. Risiko operasional
Merupakan risiko yang disebabkan pada kegiatan operasional yang tidak berjalan
dengan lancar. Contoh: terjadi kerusakan pada komputer karena berbagai hal termasuk
terkena virus.
e. Risiko strategi
Risiko yang timbul akibat lemahnya pembentukan dan penerapan strategi perusahaan,
lemahnya pengambilan keputusan dalam dunia bisnis atau kesenjangan reaksi dalam
menghadapi perubahan. Risiko ini dikelola pada level direksi dan memerlukan
perencanaan strategi.
J.CO Donuts adalah restoran dan waralaba yang mengkhususkan dalam donat, yogurt
beku dan kopi. Perusahaan didirikan dan dimiliki oleh Johnny Andrean Group. J.CO Donuts
& Coffee didirikan tahun 2005. J. CO Donuts & Coffee ini terinspirasi dari donat di Amerika
Serikat.J.CO Donuts & Coffee hadir di tengah masyarakat dengan beberapa jenis produk
yang ditawarkan. Produk-produk yang dimaksud meliputi donat, kopi, cokelat, serta produk
terbarunya, yogurt. Setiap donat diberi nama kreatif sesuai dengan topping dan rasa. J.CO
menciptakan sebuah keunikan dan agar mudah mengingat nama, Sebagai contoh, Cheese Me
Up adalah nama untuk donat dengan keju meleleh di atas. Tira Miss U adalah nama dari
donat dengan topping tiramisu.Berikut nama-nama produk yang ditawarkan J.CO Donuts &
3
Coffee: Hazel Dazzle, Glazzy, Alcapone, Coco Loco, Cheese Me Up, Miss Green T, Why
Nut, JCrown Oreo, Da Vin Cheez, Mona Pisa, Heaven Berry, Forest Glam, J.CO Praline,
J.CO Yogurt, Choco Forest Freeze, J.Pops, dan masih banyak lagi.
Semua mesin yang digunakan untuk memproduksi produknya sepenuhnya diimpor
dari USA. Begitu juga dengan bahan-bahan dasar, lebih dari 50% diimpor dari luar negeri.
Seperti cokelat yang diimpor dari Belgia dan susu dari Selandia Baru. Juga, untuk minuman,
bahan-bahannya kebanyakan diimpor pula. Sebagian kopi bubuk diimpor dari Italia dan
Costa Rica. Berdasarkan semua inilah, J.CO diposisikan sebagai produk bermutu premium di
pasaran donat Indonesia. Di Indonesia semuanya dikendalikan dan dimiliki oleh Jhonny
Andrean sendiri.
J.CO Donuts & Coffee menggunakan simbol burung merak pada logo mereka. Merak
ini menyimbolkan keindahan, kerapian, kelembutan dan keabadian, keindahan dan kehalusan
dicerminkan dari rasa dan bentuk donat. Sementara keabadian dapat dilihat dari kesetiaan
konsumen yang bersedia berdiri mengantri panjang di gerai-gerai hanya untuk mendapatkan
donat J.CO favorit mereka.
Saat ini J.CO sudah hadir di 53 kota di Indonesia , dengan total gerai mencapai 232 gerai, dan
di beberapa negara di antaranya Malaysia, Singapura, Filipina, Hongkong dan Arab Saudi.
Dalam penelitian Manajemen Risiko ini kelompok kami memilih melakukan penelitian di
J.CO Dunuts & Coffee Bali cabang Denpasar yaitu yang terletak di Level 21 Mall, Jalan
Teuku Umar Denpasar.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
2.2 Pengukuran Risiko
2.2.1 Risiko Murni
J.CO Donuts & Coffe dapat mengukur risiko murni yang terjadi yaitu risiko
karyawan. Dimana risiko yang dialami karyawan terjadi pada saat proses produksi,
karyawan tidak menggunakan masker ketika akan mengolah tepung dustin dan risiko
kebakaran juga bisa terjadi dikarenakan adanya konsleting listrik. Risiko pada karyawan
dapat diukur dari besarnya kerugian yang timbul akibat kelalaian karyawan. Dalam hal ini
tingkat kekacauan yang timbul, sampai seberapa besar pengaruhnya terhadap kondisi
perusahaan. Kelalaian tersebut akan merugikan perusahaan karena dapat menghambat proses
produksi dan bagi karyawan tidak dapat bekerja secara maksimal. Risiko pada kebakaran
dapat diukur dari besarnya kerugian bila kebakaran terjadi. Jadi dalam hal ini tingkat
kegawatan (reverity) atau keparahan dari kerugian-kerugian tersebut, sampai seberapa besar
pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan, terutama kondisi finansialnya.
6
mengolah tepung dusting dah hal tersebut mengakibatkan kerusakan dalam pernafasan.
Risiko pada karyawan dan risiko kebakaran ini dapat dicegah dengan cara ditahan dan
transfer risiko. Ditahan dalam hal ini yaitu menanggung risiko sendiri dengan teratur
memasang masker wajah pada saat proses produksi khususnya dalam mengaduk adonan
tepung tersebut untuk melindungi, dan untuk risiko kebakaran dengan memasang sensor
smoke detector agar dapat cepat mengetahui sumber kebakaran. Selain itu juga dapat
menyediakan tabung pemadam di setiap sudut cafe. Selain melakukan pengelolaan
risiko dengan cara ditahan, J.CO Donuts & Coffee juga dapat melakukan transfer risiko
dengan memberi asuransi kesehatan bagi karyawan dan mengasuransikan bangunan
apabila mengalami kebakaran, biaya kerugian dapat ditanggung dari pihak asuransi
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari identifikasi risiko-risiko apa saja yang terjadi dan yang mungkin terjadi pada
J.CO Donuts & Coffee, kami dapat mengukur seberapa besar kerugian yang akan muncul
apabila risiko tersebut terjadi. Risiko-risiko yang ada di J.CO Donuts & Coffee yaitu :
1. Risiko Murni
Risiko murni pada J.CO Donuts & Coffee yaitu risiko kecelakaan kerja dan kebakaran.
2. Risiko Operasional
Risiko operasional pada J.CO Donuts & Coffee yaitu kerusakan fasilitas dan human
error.
3. Risiko Eksternal
Risiko eksternal pada J.CO Donuts & Coffee yaitu gempa bumi.
Dari risiko-risiko tersebut kami memberikan pengelolaan risiko yang sekiranya dapat
membantu J.CO Donuts & Coffee dalam mengelola risiko-risiko yang terjadi, sehingga
dapat meminimalisir risiko-risiko yang terjadi.
8
LAMPIRAN