Anda di halaman 1dari 12

PAPER

OBSERVASI PENERAPAN PROSES MANAJEMEN RISIKO DI


J.CO DONUTS & COFFEE
Pengampu : Ni Putu Ayu Darmayanti, SE., MM

Disusun Oleh :
Kelompok 6

IDA AYU DWI PUSPARINI MAS (1607522039)


NI KADEK ARI NOVI (1607522055)
DIAH DAMAYANTI (1607522057)
NI PUTU EVANY GITA PUSPITA (1607522073)

PROGRAM MANAJEMEN REGULER DENPASAR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN AJARAN 2018/2019


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan paper ini. Di dalam paper ini akan dibahas
mengenai identifikasi dan pengelolaan risiko pada J.CO Donuts & Coffee.
Kami juga mengucapkan trimakasih kepada Ibu dosen karena telah mengarahkan
kami dalam penyusuna paper melalui penyampaian materi tentangmanajemen risiko.
Dalam penyusunan paper ini tak luput dari kesalahan, untuk itu kami mohon maaf
atas kesalahan dalam penyusunan paper ini. Dan demi menghasilkan paper yang lebih baik,
kami mengharapakan kritik dan saran dari para pembaca.
Semoga paper ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dalam mempelajari mata kuliah
manajemen risiko.
Terimakasih.

Denpasar, 1 Mei 2019


Penyusun

( Kelompok 6)

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar ............................................................................................................... i

Daftar Isi .......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Pengertian Manajemen Risiko ............................................................................ 1


1.2. Jenis-Jenis Risiko................................................................................................ 1
1.3. Gambaran Umum Perusahaan ............................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Identifikasi Risiko ................................................................................................ 5


2.2. Pengukuran Risiko ............................................................................................... 6
2.3. Pengelolaan Risiko ......................................................................................... ….6

BAB III PENUTUP

3.1.Kesimpulan ...........................................................................................................8

LAMPIRAN………………………………………………………………………….....9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Manajemen Risiko

Istilah (risk) Resiko memiliki berbagai definisi. Resiko dikaitkan dengan


kemungkinan kejadian atau keadaan yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi. Manajemen resiko juga dapat diartikan sebagai suatu pendekatan yang terstruktur
atau metodologi dalam upaya mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman,
suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk Penilaian resiko, pengembangan strategi untuk
mengelolanya dan mengatasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan atau pengelolaan
sumberdaya. Dalam manajemen resiko, strategi yang dapat diambil untuk mengatasi masalah
ini antara lain dengan memindahkan resiko kepada pihak lain, menghindari resiko,
mengurangi efek negatif resiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi resiko
tertentu.
Manajemen Resiko yang baik akan dapat meminimalkan kerugian-kerugian yang
dihadapi perusahaan. Sehingga perusahaan bisa tetap menjaga kelangsungan hidupnya
bahkan bisa berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar dan sukses dalam bisnisnya.
Sebaliknya perusahaan yang tidak memiliki Manajemen Resiko yang baik, sama saja
perusahaan tersebut membiarkan dari segala kemungkinan yang bisa menimbulkan kerugian
bagi perusahaan. Tentu saja kalau kerugian yang terjadi sangat besar bisa membuat
perusahaan tersebut bangkrut. Kemungkinan ini sangat besar, oleh karena Resiko itu bisa
datang dari mana saja, sumber-sumber ataupun sebab-sebab yang bisa menimbulkan Resiko
tersebut sangat banyak. Selanjutnya bila perusahaan terhindar dari Resiko-Resiko yang
sangat merugikan maka perusahaan tersebut akan terjaga kelangsungan hidupnya bahkan bisa
berkembang lebih besar, perusahaan pun dapat meningkatkan kesejahteraan karyawannya.

1.2 Jenis-Jenis Risiko

Secara umum risiko dapat dikelompokkan sebagai berikut:


1. Risiko Murni (pure risk)
Risiko di mana kemungkinan kerugian ada, tetapi kemungkinan keuntungan tidak ada (yang
hanya ada kerugian).

1
Contoh: risiko kecelakaan, kebakaran, banjir, dan semacamnya (risiko-risiko yang bergerak
pada satu arah saja yaitu arah kerugian). Asuransi biasanya lebih banyak berurusan dengan
risiko murni.
Risiko murni (pure risk) dapat dikelompokkan pada 3 (tiga) tipe risiko, yaitu:
a. Risiko aset fisik
Merupakan risiko yang berakibat timbulnya kerugian pada aset fisik suatu
perusahaan.
Contoh: kebakaran, banjir, gempa, tsunami, gunung meletus, dll.
b. Risiko karyawan
Merupakan risiko karena apa yang dialami oleh karyawan yang bekerja di perusahaan
tersebut. Contoh: kecelakaan kerja sehingga aktivitas perusahaan terganggu.
c. Risiko Legal
Merupakan risiko dalam bidang kontrak yang mengecewakan atau kontrak tidak
berjalan sesuai dengan rencana. Risiko ini akibat kelemahan masalah hukum, mulai
dari tuntutan hukum, tidak adanya kerangka hukum, dan kelemahan perjanjian.
Contoh: perselisihan dengan perusahaan lain sehingga adanya persoalan seperti ganti
rugi.

2. Risiko Spekulatif (speculative risk)


Risiko dimana kita mengharapkan terjadinya kerugian dan juga keuntungan.
Kemungkinan kerugian ada, tetapi disamping itu juga terdapat kemungkinan untung. Risiko
ini biasanya berkaitan dengan risiko usaha atau bisnis.Contoh: perjudian, pembelian saham,
valuta asing, saving dalam bentuk emas, perubahan tingkat suku bunga perbankan.
Risiko spekulatif (speculative risk) dapat dikelompokan sebagai berikut:
a. Risiko pasar
Merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar yang
bervariasi, seperti akibat suku bunga, nilai tukar, dan komoditas. Contoh: harga saham
mengalami penurunan sehingga menimbulkan kerugian.
b. Risiko kredit/investasis
Merupakan risiko yang terjadi karena counter party (debitur) gagal memenuhi
kewajibannya kepada perusahaan. Contoh: timbulnya kredit macet, persentase piutang
meningkat.

2
c. Risiko likuiditas
Merupakan risiko karena ketidakmampuan memenuhi kebutuhan
kas/ketidakmampuan dalam menempatkan kewajiban (liability).Contoh: kepemilikan
kas menurun, sehingga tidak mampu membayar hutang secara tepat, menyebabkan
perusahaan harus menjual aset yang dimilikinya.
d. Risiko operasional
Merupakan risiko yang disebabkan pada kegiatan operasional yang tidak berjalan
dengan lancar. Contoh: terjadi kerusakan pada komputer karena berbagai hal termasuk
terkena virus.
e. Risiko strategi
Risiko yang timbul akibat lemahnya pembentukan dan penerapan strategi perusahaan,
lemahnya pengambilan keputusan dalam dunia bisnis atau kesenjangan reaksi dalam
menghadapi perubahan. Risiko ini dikelola pada level direksi dan memerlukan
perencanaan strategi.

1.3 Gambaran Umum Perusahaan

J.CO Donuts adalah restoran dan waralaba yang mengkhususkan dalam donat, yogurt
beku dan kopi. Perusahaan didirikan dan dimiliki oleh Johnny Andrean Group. J.CO Donuts
& Coffee didirikan tahun 2005. J. CO Donuts & Coffee ini terinspirasi dari donat di Amerika
Serikat.J.CO Donuts & Coffee hadir di tengah masyarakat dengan beberapa jenis produk
yang ditawarkan. Produk-produk yang dimaksud meliputi donat, kopi, cokelat, serta produk
terbarunya, yogurt. Setiap donat diberi nama kreatif sesuai dengan topping dan rasa. J.CO
menciptakan sebuah keunikan dan agar mudah mengingat nama, Sebagai contoh, Cheese Me
Up adalah nama untuk donat dengan keju meleleh di atas. Tira Miss U adalah nama dari
donat dengan topping tiramisu.Berikut nama-nama produk yang ditawarkan J.CO Donuts &

3
Coffee: Hazel Dazzle, Glazzy, Alcapone, Coco Loco, Cheese Me Up, Miss Green T, Why
Nut, JCrown Oreo, Da Vin Cheez, Mona Pisa, Heaven Berry, Forest Glam, J.CO Praline,
J.CO Yogurt, Choco Forest Freeze, J.Pops, dan masih banyak lagi.
Semua mesin yang digunakan untuk memproduksi produknya sepenuhnya diimpor
dari USA. Begitu juga dengan bahan-bahan dasar, lebih dari 50% diimpor dari luar negeri.
Seperti cokelat yang diimpor dari Belgia dan susu dari Selandia Baru. Juga, untuk minuman,
bahan-bahannya kebanyakan diimpor pula. Sebagian kopi bubuk diimpor dari Italia dan
Costa Rica. Berdasarkan semua inilah, J.CO diposisikan sebagai produk bermutu premium di
pasaran donat Indonesia. Di Indonesia semuanya dikendalikan dan dimiliki oleh Jhonny
Andrean sendiri.
J.CO Donuts & Coffee menggunakan simbol burung merak pada logo mereka. Merak
ini menyimbolkan keindahan, kerapian, kelembutan dan keabadian, keindahan dan kehalusan
dicerminkan dari rasa dan bentuk donat. Sementara keabadian dapat dilihat dari kesetiaan
konsumen yang bersedia berdiri mengantri panjang di gerai-gerai hanya untuk mendapatkan
donat J.CO favorit mereka.
Saat ini J.CO sudah hadir di 53 kota di Indonesia , dengan total gerai mencapai 232 gerai, dan
di beberapa negara di antaranya Malaysia, Singapura, Filipina, Hongkong dan Arab Saudi.
Dalam penelitian Manajemen Risiko ini kelompok kami memilih melakukan penelitian di
J.CO Dunuts & Coffee Bali cabang Denpasar yaitu yang terletak di Level 21 Mall, Jalan
Teuku Umar Denpasar.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Identifikasi Risiko


2.1.1 Risiko Murni
J.CO donuts & coffe dalam hal memproduksi donat mendapatkan beberapa risiko
yang harus dihadapi oleh perusahaan ini yaitu risiko karyawan. Seperti dalam proses
produksi karyawan J.CO pada saat membuat adonan donat salah satu tepung yang digunakan
yaitu tepung dusting dapat merusak pernafasan, karena kelalain karyawan dimana ia tidak
menggunakan masker wajah pada saat mengaduk adonan tepung tersebut untuk melindungi
pernafasannya karyawan tersebut mengalami pingsan karena kekurangan oksigen. Alhasil
jalannya proses produksi terhambat karena adanya kecelakaan kerja tersebut. Selain itu,
Risiko kebakaran juga bisa terjadi dikarenakan adanya konsleting listrik, karena banyak
menggunakan listrik selain itu risiko ini bisa terjadi karena adanya kebocoran pada tabung
gas.

2.1.2 Risiko Operasional


Setiap perusahaan pasti akan mengalami yang namanya risiko operasional
perusahaan. Seperti halnya perusahaan J.CO donuts & Coffee juga menghadapi risiko dalam
pengoperasian perusahaannya. Seperti risiko kerusakan fasilitas yaitu komputer dan AC,
kesalahan pada manusia ( human error ) juga bisa terjadi karena adanya kesalahan yang
tidak disengaja contohnya kesalahan pada penginputan data dan kelalaian karyawan saat
melayani konsumen sehingga dapat mengganggu proses operasional dari perusahaan J.CO
donuts & Coffee.

2.1.3 Risiko Eksternal


Pada waktu yang lalu, Bali mengalami beberapa kali gempa bumi yang berpusat di
Lombok dan pulau bali terkena imbasnya. Perusahaan J.CO donuts & Coffe yang terletak di
Level 21 Mall juga mendapatkan imbasnya beberapa peralatan produksi dari perusahaan
J.CO Donuts & Coffe mengalami kerusakaan yang mengakibatkan terhambatnya proses
produksi.

5
2.2 Pengukuran Risiko
2.2.1 Risiko Murni
J.CO Donuts & Coffe dapat mengukur risiko murni yang terjadi yaitu risiko
karyawan. Dimana risiko yang dialami karyawan terjadi pada saat proses produksi,
karyawan tidak menggunakan masker ketika akan mengolah tepung dustin dan risiko
kebakaran juga bisa terjadi dikarenakan adanya konsleting listrik. Risiko pada karyawan
dapat diukur dari besarnya kerugian yang timbul akibat kelalaian karyawan. Dalam hal ini
tingkat kekacauan yang timbul, sampai seberapa besar pengaruhnya terhadap kondisi
perusahaan. Kelalaian tersebut akan merugikan perusahaan karena dapat menghambat proses
produksi dan bagi karyawan tidak dapat bekerja secara maksimal. Risiko pada kebakaran
dapat diukur dari besarnya kerugian bila kebakaran terjadi. Jadi dalam hal ini tingkat
kegawatan (reverity) atau keparahan dari kerugian-kerugian tersebut, sampai seberapa besar
pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan, terutama kondisi finansialnya.

2.2.2 Risiko Operasional


Risiko operasional yang terjadi yaitu risiko pada saat pengoperasian perusahaan.
Pada saat pelayanan, risiko tersebut terjadi karena kerusakan pada sistem dikarenakan
terjadinya error diluar kendali. Tipe risiko seperti ini mudah dikenali, dan perusahaan dapat
menghitung risiko tersebut.

2.2.3 Risiko Eksternal


Risiko yang diakibatkan karena terjadinya bencana alam seperti gempa bumi
memang tidak dapat dihindari. Bencana alam memang tidak sering terjadi, namun sekali
terjadi dapat menyebabkan kerugian pada perusahaan. Kerugian bencana alam sangat
berdampak langsung pada kelangsungan perusahaan. Dimana terhambatnya proses produksi
karena sebagian alat mengalami kerusakan dan penjualan mengalami penurunan. Kerugian
ini dapat diukur melalui selisih penjualan sebelumnya. Semakin besar tingkat risiko yang
dialami, maka semakin besar tingkat antisipasi yang harus dilakukan.

2.3 Pengelolaan Risiko


2.3.1 Risiko Murni
J.CO Donuts & Coffee dapat mencegah risiko murni yang terjadi pada risiko
kecelakaan kerja karyawan dan risiko kebakaran. Dimana risiko yang dialami karyawan
terjadi pada saat proses produksi, karyawan tidak menggunakan masker ketika akan

6
mengolah tepung dusting dah hal tersebut mengakibatkan kerusakan dalam pernafasan.
Risiko pada karyawan dan risiko kebakaran ini dapat dicegah dengan cara ditahan dan
transfer risiko. Ditahan dalam hal ini yaitu menanggung risiko sendiri dengan teratur
memasang masker wajah pada saat proses produksi khususnya dalam mengaduk adonan
tepung tersebut untuk melindungi, dan untuk risiko kebakaran dengan memasang sensor
smoke detector agar dapat cepat mengetahui sumber kebakaran. Selain itu juga dapat
menyediakan tabung pemadam di setiap sudut cafe. Selain melakukan pengelolaan
risiko dengan cara ditahan, J.CO Donuts & Coffee juga dapat melakukan transfer risiko
dengan memberi asuransi kesehatan bagi karyawan dan mengasuransikan bangunan
apabila mengalami kebakaran, biaya kerugian dapat ditanggung dari pihak asuransi

2.3.2 Risiko Operasional


J.CO Donuts & Coffe dapat mencegah risiko operasional yang terjadi pada saat
pengoperasian perusahaan. Dimana saat karyawan melayani konsumen dalam
pembayaran menggunakan komputer tiba-tiba komputer yang digunakan mengalami
kerusakan, hal tersebut akan mengakibatkan konsumen menunggu dan kerusakan AC
akan mengakibatkan konsumen tidak betah berkunjung akibat kepanasan. Risiko ini
dapat dicegah dengan cara memeriksa dan merawat secara berkala fasilitas yang ada
seperti komputer dan AC agar tidak menghambat proses operasional dalam perusahaan.

2.3.3 Risiko Eksternal


Risiko yang diakibatkan karena terjadinya bencana alam seperti gempa bumi
pada J.CO Donuts & Coffe memang tidak dapat dihindari. Tetapi risiko eksternal ini
dapat dicegah dengan cara transfer risiko. Dimana J.CO Donuts & Coffe bisa membeli
asuransi kecelakaan. Jika terjadi kecelakaan pada kayawan, perusahaan asuransi akan
menanggung kerugian dari kecelakaan tersebut. Selain itu pengelolaan risikonya dengan
cara ditahan, ditahan artinya dengan menanggung sendiri peralatan-peralatan produksi
J.CO Donuts & Coffe yang rusak akibat gempa bumi yang terjadi.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari identifikasi risiko-risiko apa saja yang terjadi dan yang mungkin terjadi pada
J.CO Donuts & Coffee, kami dapat mengukur seberapa besar kerugian yang akan muncul
apabila risiko tersebut terjadi. Risiko-risiko yang ada di J.CO Donuts & Coffee yaitu :
1. Risiko Murni
Risiko murni pada J.CO Donuts & Coffee yaitu risiko kecelakaan kerja dan kebakaran.
2. Risiko Operasional
Risiko operasional pada J.CO Donuts & Coffee yaitu kerusakan fasilitas dan human
error.
3. Risiko Eksternal
Risiko eksternal pada J.CO Donuts & Coffee yaitu gempa bumi.

Dari risiko-risiko tersebut kami memberikan pengelolaan risiko yang sekiranya dapat
membantu J.CO Donuts & Coffee dalam mengelola risiko-risiko yang terjadi, sehingga
dapat meminimalisir risiko-risiko yang terjadi.

8
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai