Oleh :
UNIVERSITAS UDAYANA
JIMBARAN
2019
1
BAB I
PEMBAHASAN
bertugas mengidentifikasi, menilai dan menunjukan penyebab serta dampak yang timbul
dari ketidak pastian dan resiko pada suatu organisasi / perusahaan. Sebelum anda
pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan
resiko kepada pihak lain, menghindari resiko, mengurangi efek negatif resiko, dan
Seperti yang diketahui secara umum bahwa perusahaan tidak terlepas dari apa
2
Pada bagian mana manajemen diperlukan sebuah perusahaan untuk beroprasi?
Jawabannya adalah pada semua fungsionalnya. Jika ditanya tentang fungsi perusahaan,
secara umum terdiri dari 4 fungsi (produksi / operasi, keuangan, SDM dan pemasaran).
Pada perusahaan tertentu dibutuhkan fungsi tambahan misal R&D (terutama pada
industri teknologi) agar perusahaan tersebut dapat bersaing dan “survive”. Lain halnya
dan penerbangan biasanya memiliki fungsi / divisi / departemen yang dipimpin khusus
divisi resiko untuk menangani hal-hal terkait dengan resiko keselamatan penerbangan
itu sendiri.
3
2. Mengimplementasikan program-program pengendalian dan pencegahan
kerugian. Pada perusahaan umum sering anda dengar tentang program SMK3
5. Mengatur kerja sama penjaminan resiko dan klain, misal dengan jamsostek dan
BPJS.
Segala sesuatu pasti ada sumbernya, begitupun dengan resiko. Berikut saya
a. Sumber Fisik => Semua fasilitas seperti gedung, instalasi listrik, peralatan dan
berbeda.
anda, masyarakat dan perusahaan itu sendiri. Adapun sifat dari hukum adalah
memaksa.
4
f. Operasional => Aktifitas dan kegiatan rutin perusahaan.
sumber resiko. Oleh karena itu diperlukan proses seleksi perekrutan karyawan
tetapi maknanya berbeda. Kerugian memiliki arti dalam kelas verba atau kata kerja
menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang
dengan resiko.
Property loss adalah Kerugian yang bersifat materil (harta benda), terdiri dari :
5
1) Direct loss => masuk rumah sakit.
Terdapat 4 faktor pada proses terjadinya resiko secara beruntun dan berurutan.
Faktor yang menjadi sumber penyebab, proses dan akibat kerugian yang
ditimbulkannya.
usia.
2) Kondisi lokasi dan sosial rawan dari bencana atau demo pekerja.
6
4) Peraturan tata ruang membatasi ruang gerap pengembangan perusahaan
tidak strategis.
menyebabkan kecelakaan.
dibagi 3 menjadi :
perusahaan.
7
Manajemen resiko adalah suatu proses mengidentifikasi, mengukur risiko, serta
sehinga kita dapat memperoleh hasil yang optimal. Manajemen risiko pada dasarnya
(audien), apa yang mereka pikir, rasakan, atau kecenderungan suatu tindakan.
pertanyaan terbuka.
8
adalah untuk mendapatkan informasi yang tepat langsung dari narasumber yang
narasumber.
4. Informasi historis => Pengumpulan data dari kejadian-kejadian dimasa lalu yang
relevan dengan saat ini, sehingga dengan demikian informasi tersebut dapat
Teknik lainnya seperti kelompok kerja dan sebagainya bisa dilakukan untuk
mengidentifikasi resiko.
terjadinya suatu event lebih bersifat subjektif berdasarkan nalar dan pengalaman.
Beberapa resiko memang mudah untuk diukur, namun sangat sulit untuk
Sehingga, pada tahap ini sangtalah penting untuk menentukan dugaan yang terbaik
risiko karena informasi statistik tidak selalu tersedia untuk beberapa risiko tertentu.
Selain itu, mengevaluasi dampak severity (kerusakan) seringkali cukup sulit untuk asset
9
Apapun perlu pengelolaan, termasuk resiko. Pengelolaan yang baik akan
berakibat positif terhadap pencegahan dampak (kerusakan( yang terjadi akibat ketidak
3. Risk transfer => Memindahkan resiko kepada pihak lain, umumnya melalui
4. Risk deferral => Dampak suatu risiko tidak selalu konstan. Risk deferral
meliputi menunda aspek suatu proyek hingga saat dimana probabilitas terjadinya
5. Risk retention => Walaupun resiko tertentu dapat dihilangkan dengan cara
Proses implementasi resiko adalah tahap dimana strategi dan semua perencanaan
yang disebutkan diatas dilaksanakan. Tentu saja anda harus memutuskan terlebih dahulu
10
Sangatlah penting untuk selalu memonitor proses dari awal, dimulai dari
identifikasi resiko dan pengukuran resiko untuk mengetahui keefektifan respon yang
telah dipilih serta untuk mengidentifikasi adanya resiko yang baru atau bahkan
perubahan resiko. Sehingga, ketika suatu saat terjadi maka respon yang dipilih akan
Untuk risiko yang tidak bisa dihindari, organisasi perlu melakukan pengendalian
risiko diperlukan.Dalam upaya memahami risiko tersebut ada beberapa teori yang ingin
menelusuri penyebab munculnya risiko.Dua teori dibicarakan dalam bagian ini yaitu
teori domino dan teori rantai risiko (lihat juga Bab 4 mengenai identifikasi dan
pengukuran risiko).
Menurut teori ini, kecelakaan bisa dilihat sebagai urutan tahap seperti
digambarkan dalam kartu domino berikut ini. Jika satu kartu jatuh, maka akan
mendorong kartu kedua jatuh, dan seterusnya sampai kartu domino terakhir jatuh (ingat
11
Gambar 2.1 Domino
marah)
3. Unsafe act or physical hazard (tindakan yang berbahaya atau kondisi fisik
yang berbahaya)
4. Kecelakaan
5. Cidera.
orang itu mempunyai temperamen tinggi karena tumbuh dewasa di lingkungan keras
( factor pertama). Kemudian orang tersebut tidak mendengarkan saran orang lain atau
12
tidak suka memperhatikan kondisi sekitarnya (factor kedua). Kemudian orang tersebut
bekerja di lingkungan mesin atau bangunan yang rentan terhadap munculnya resiko
Menurut Mekhofer, 1987 ,risiko yang muncul bias di pecah kedalam beberapa
komponen :
2. Lingkungan di mana hazard tersebutberada
Sebagai contoh, di gudang yang banyak bahan mudah terbakar (missal kertas)
didalamnya akan semakin meningkatkan resiko kebakaran, sehingga suatu saat terjadi
kebakaran (factor keempat). Konsekuensi dari kebakaran tersebut adalah kerugian yang
sangat signifikan
Dengan melihat komponen resiko tersebut, manajer resiko bias mnegatasi resiko
malalui cara menghilangkan hazard. Dalam contoh diatas, kompor minyak tanah bias di
ganti dengan kompor listrik. Lingkungan bias di buat lebih tahan terhadap munculnya
13
kompor listrik dan lingkungan yang bersih dari bahan yang mudah terbakar, interaksi
antara keduanya menjadi lebih kecil kemungkinan untuk terjadi. Konsekuensi dari hasil
( kebakaran dalam hal ini ) yang berupa kerugian bias dikurangi missal dengan
membuat tembok lebih tahan api., sehingga kebakaran pada ruang tersebut tidak akan
resiko tersebut. Sebagai contoh mengganti kompor minyak tanah dengan kompor listrik
tidak mencegah terjadinya kebakaran, tetapi kebakaran bisa dengan cepat di padamkan,
menyebar operasi perusahaan, sehingga jika terjadi kecelakan kerja, karyawan yang
menjadi korban akan terbatas. Contoh lain ,perusahaan mempunyai aturan direktur
utama dan wakil direktur tidak boleh berada pada satu pesawat terbang. Jika terjadi
14
kecelakaan pada salah satu pesawat terbang, maka yang lain masih bisa hidup dan
menggantikan yang lainnya. Duplikasi dilakukan dengan cara menyimpan produk yang
serupa atau mirip di temapat yang terpisah. Sebagai contoh, kita barangkali akan
dokter ahli bedah belajar metode baru dalam pembedahan yang lebih canggih dan lebih
b. Timing Pengendalian Risiko
Pengendalian risiko juga bisa dilakukan pada saat terjadinya resik. Sebagai
contoh, kantong udara pada mobil secara otomatis akan mengembang jika terjadi
contoh, perusahaan bisa mengelola analisisa dari bangunan yang terbakar, atau
memperbaiki mobil.
15
DAFTAR PUSTAKA
16