Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

antangan yang dihadapi oleh perusahaan yang beroperasi di tingkat global tentu akan berbeda
dengan perusahaan yang beroperasi hanya di dalam negeri atau beroperasi di tingkat
domestik. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan peraturan dan perbedaan lingkungan ekonomi

di setiap Negara. Dengan adanya tantangan yang lebih rumit dalam bisnis ditingkat global, perlunya
pengetahuan khusus bagi manajer internasional dalam memutuskan untuk beroperasi di tingkat global
atau di suatu negara.
Dengan mengambil keputusan untuk beroperasi di suatu Negara, maka secara tidak sadar perusahaan
tersebut perlu menyelidiki risiko politik (politic risk) yang mungkin terjadi serta dampak terhadap
kinerja bisnis perusahaan. Perusahaan beroperasi secara internasional untuk menjadi lebih kompetitif
dan memperoleh keuntungan, MNC harus dapat
dengan

penuh

keahlian.

Salah

satu

menilai resiko politik dan melakukan negosiasi

cara utama

adalah

melalui

evaluasi

yang

efektif

dan

meminimalisasi resiko ke formulasi respons yang layak seperti teknik, integrasi, proteksi dan
defensive. Tujuan makalah ini disusun untuk :

Menelaah bagaimana MNC mengevaluasi resiko

politik Menyajikan beberapa metode umum yang digunakan dalam mengelola dan meminimalkan
resiko politik.Mendiskusikan strategi untuk mengurangi resiko politik dan mengembangkan hubungan
yang produktif dengan pemerintah. Dan Menjelaskan mengenai Foreign Direct Investment (FDI) serta
Memahami dampak FDI dalam bisnis Internasional.

RESIKO BISNIS INTERNASIONAL DAN FOREIGN DIRECT INVESTMENT (FDI)


1

1.RESIKO BISNIS INTERNASIONAL


Contoh kasus :
IKEA (Home furnishing & property) : Juni 2009 IKEA di Samara , Rusia menyatakan sudah siap
dengan spanduk SEGERA DIBUKA untuk mal furniture seluas 1.4 juta kaki persegi, namun
terjadi penundaan pembukaan maal tersebut dikarenakan adanya ketidakpastian administrasi di
Rusia, padahal IKEA berencana membuka 30 toko atau lebih.setelah dilakukan pengujian yang
lebih dekat terhadap lingkungan bisnis rusia, terlihat jelas bahwa masalah IKEA berhubungan
dengan masalah bisnis nomor satu di Rusia. Yaitu KORUPSI. Dimana pihak RUSIA mencoba
menekan IKEA untuk membayar suap, sehingga terhindar dari kerugian bisnis, bagaimanapun
JUGA IKEA terikat dengan investasinya. Sehingga pihak IKEA harus menghadapi labirin yang
ambigu dari system hukum Rusia.
Beberapa risiko dalam bisnis internasional adalah

a.

a.

Risiko Strategis

b.

Risiko Operasional

c.

Risiko Politik

d.

Risiko Negara

e.

Risiko Teknologi

f.

Risiko Lingkungan

g.

Risiko Ekonomi

h.

Risiko Keuangan

i.

Terorisme Risiko

Risiko Strategis Kemampuan perusahaan untuk membuat keputusan strategis untuk


merespon kekuatan yang merupakan sumber resiko. Kekuatan ini juga berdampak pada daya
saing perusahaan.

b.

Risiko Operasional Hal ini disebabkan oleh aset dan modal keuangan yang membantu dalam
hari-hari operasi bisnis. Rincian dari mesin pasokan dan permintaan sumber daya dan produk
kekurangan barang dan jasa kurangnya logistik yang sempurna dan persediaan akan
mengakibatkan inefisiensi produksi.

c.

Risiko Politik Tindakan politik dan ketidakstabilan dapat membuat sulit bagi perusahaan
untuk beroperasi secara efisien di negara-negara akibat publikasi negatif dan dampak yang
diciptakan oleh individu dalam pemerintahan

d.

Risiko Negara Budaya atau ketidakstabilan suatu negara dapat menciptakan risiko yang
mungkin membuat sulit bagi perusahaan multinasional untuk beroperasi dengan aman efektif
dan efisien. Beberapa risiko negara berasal dari kebijakan pemerintah kondisi ekonomi faktor
keamanan dan kondisi politik. Memecahkan salah satu masalah tanpa semua masalah agregat
bersama-sama tidak akan cukup dalam mengurangi risiko negara.

e.

Teknologi Risiko Kurangnya keamanan transaksi elektronik biaya pengembangan teknologi


baru dan fakta bahwa teknologi baru mungkin gagal dan ketika semua ini digabungkan dengan
teknologi yang ada sudah ketinggalan zaman hasilnya mungkin menciptakan efek berbahaya
dalam melakukan bisnis di arena internasional.

f.

Risiko Lingkungan Air air dan pencemaran lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan
warga dan menimbulkan kemarahan publik dari warga. Masalah-masalah ini juga dapat
menyebabkan merusak reputasi perusahaan yang melakukan bisnis di daerah itu.

g.

Risiko Ekonomi Ini berasal dari ketidakmampuan negara untuk memenuhi kewajiban
keuangannya. Perubahan kebijakan fiskal atau moneter asing-investasi atau / dan domestik.
Pengaruh nilai tukar dan suku bunga membuat sulit untuk melakukan bisnis internasional.

h.

Risiko Keuangan ini dipengaruhi oleh nilai tukar mata uang pemerintah fleksibilitas dalam
memungkinkan perusahaan untuk memulangkan keuntungan atau dana luar negeri. Devaluasi
dan inflasi juga akan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk beroperasi pada kapasitas
yang efisien dan masih akan stabil.

i.

Terorisme Risiko Ini adalah serangan yang mungkin berasal dari kurangnya harapan
kepercayaan perbedaan budaya dan filsafat agama dan / atau hanya benci perusahaan oleh
warga negara tuan rumah. Hal ini menyebabkan sikap bermusuhan potensial sabotase
perusahaan asing dan / atau penculikan pengusaha dan karyawan. Situasi frustasi tersebut
membuat sulit untuk beroperasi di negara-negara.

Meskipun keuntungan dalam bisnis internasional melebihi risiko perusahaan harus mengambil penilaian
risiko dari masing-masing negara dan juga termasuk kekayaan intelektual birokrasi dan korupsi
pembatasan

sumber

mempertimbangkan

daya

semua

manusia
risiko

yang

dan

pembatasan

terlibat

sebelum

kepemilikan
bertualang

dalam
ke

salah

analisis
satu

untuk
negara.

Perkembangan politik Domestik dan Internasional dapat berdampak besar pada rencana strategis
MNC. MNC mengahadapi bahaya yang berasal langsung dari keragaman dan ketidakstabilan system
politik dan pemerintahan. Negara dengan berbagai institusi dan lembaganya terus memberikan

ancaman langsung pada

MNC melalui pergeseran kebijakan dalam hal perpajakan

atau peraturan,

pengambilalihan maupun de facto.ketika kebijakan pemerintah berubah MNC harus mau dan mampu
menyesuaikan strategi serta prakteknya untuk mengakomodasi perspektif baru.

RISIKO POLITIK (Political Risk)

erupakan kemungkinan

yang

tidak terduga bahwa investasi asing akan dibatasi oleh

kebijakan pemerintah Negara tujuan atau . tindakan pemerintah atau suatu kejadian
bermotif politik yang dapat mempengaruhi profitabilitas dan nilai dari suatu perusahaan.

Contoh Faktor resiko tersebut antara lain :


a.

Pembekuan pergerakan asset keluar dari Negara tujuan.

b.

Pembatasan pengiriman kembali laba atau modal.

c.

Devaluasi mata uang.

d.

Pengambilalihan Aset.

e.

Penolakan memenuhi persyaratan kontraktual dari perjanjian yang telah ditandatangani


sebelumnya dengan MNC.

Sikap MNC :Ketika globalisasi terus berjalan dengan pesat, MNC harus menyadari factor resiko politik
yang ada saat berbisnis di luar negeri dan mengembangkan strategi untuk meresponnya, kebijakan
dan mekanisme control , bersama sama dengan pengetahuan mengenai sejarah perlakuan terhadap
MNC dalam suatu Negara tertentu , memungkinkan untuk mengevaluasi resiko yang melekat dalam
pelaksanaan bisnis di Negara tersebut.

Untuk menghadapi resiko ini, perusahaan melakukan analisis Makro dan mikro, dimana pertimbangan
khusus diberikan pada perubahan kebijakan pemerintah Negara tujuan, ekspropriasi dan resiko
profitabilitas operasional.

1.ANALISIS RESIKO POLITIK MIKRO DAN MAKRO


Perusahaan mengevaluasi resiko politik dengan berbagai cara, salah satunya melalui analisis resiko
politik seperti :
a.

Analisis Politik Makro (macro

political risk analysis) analysis yang meninjau keputusan

besar mengenai politik yang mungkin mempengaruhi semua bisnis yang dilakukan disebuah
Negara.

Sebegai contoh , keputusan china berkenaan dengan pembatasan transaksi mata

uang asing menunjukkan risiko politik makro karena dapat mempengaruhi semua MNC.
4

b.

Analisis resiko politik mikro (micro political risk analysys) analysis yang diarahkan pada
kebijakan dan tindakan pemerintah yang mempengaruhi sector ekonomi tertentu atau bisnis
asing secara spesifik, kebijakan pemerintah cina berkenan dengan investasi dalam industry
telekomunikasi masuk dalam kategori resiko politik mikro.

ISU DAN CONTOH RESIKO MAKRO.


Dalam beberapa

tahun terakhir, analisis resiko makro menjadi lebih dipertimbangkan oleh MNC

karena semakin banyak Negara yang mengalami masalah ekonomi, seperti asia tenggara atau yang
lebih buruk, Negara yang tidak mampu bertransisi ke perekonomian market-driven. Contoh , dari
Negara yang tidak mampu bertransisi ke internasional.
1.Rusia telah memperketat control arus mata uang asing. Keputusan ini menunjukka penyimpangan
dari prinsip pasar bebas yang diikuti Rusia yang dilakukannya. Untuk memastikan bahwa mereka
terus mendapatkan bantuan dari Dana Moneter International (International Monetary Fund IMF)
2. India , Sistem hukum india

diperumit dengan labirin hukum dan birokrasi yang ketat sebagai

contoh TIMKEN Company dari Ohio yang memproduksi bantalan dari paduan baja, saat Timken
menemukan bahwa pasar india dipenuhi dengan produk palsu Timken. Reaksi awal MNC tersebut
adalah menuntut si pemalsu, namun, setelah menyadari lamanya waktu yang diperlukan. MNC
tersebut memilih strategi yang berbeda. Manajemen mengubah kemasannya dari kotak kardus
menjadi plastic yang disegel dengan panas dan dicetak dalam delapan warna beserta hologram yang
tidak dapat dipalsukan. Hasil : Dalam beberapa bulan pasar bajakan mulai berkurang. Timken tidak
sendirian : ada banyak operasi pemalsuan di India karena system peradilan yang lambat mendorong
terjadinya pelanggaran hukum, Bahkan , beberapa pemalsu menemukan bahwa dengan mengajukan
tuntutan balik, mereka dapat mengikat kasus tersebut selama bertahun- tahun di pengadilan.

RISIKO KORUPSI
Bidang kekhawatiran lain bagi MNC sehubungan dengan resiko politik adalah KORUPSI pemerintahan,
seperti suap yang merajalela dan aturan serta peraturan pemerintah yang mensyaratkan penyertaan
perusahaan local tertentu dalam perjanjian bisnis besar
ISU DAN CONTOH RESIKO MIKRO.
Isu resiko mikro seringkali berbentuk peraturan industry, pajak untuk aktivitas bisnis tertentu dan
pembatasan hokum local. Inti dari isu resiko mikro adalah bahwa MNC diperlakukan berbeda dengan
lainnya, sehingga meningkatkan biaya bisnis bagi beberapa MNC tersebut.
Contoh

Peraturan Organisasi perdagangan Dunia (World Trade Organization WTO ) dan Uni Eropa
(Europian UnionEU) terhadap MNC memutuskan bahwa Undang undang anti Dumping
Amerika serikat pada 1916 melanggar peraturan perdagangan global dan tidak bisa digunakan
oleh perusahaan amerika untuk menentang impor.
Europian Union-EU menolak persetujuan merger antara VOLVO dan SCANIA serta menghalangi
merger antara Alcan Aluminium of Canada, Pechiney di perancisdan Alusiesse Lonza Group dari
Swiss.

RISIKO TERORISME DAN EKSPANSI LUAR NEGERI


Terorisme telah ada selama ber abad abad , tetapi terorisme semakin mengkhawatirkan di berbagai
tempat pada beberapa tahun terakhir ini, terutama di Amerika Serikat sejak serangan 11 September
2011. Terorisme adalah penggunaan kekuatan atau kekerasan terhadap pihak lain untuk meningkatkan
pandangan politik atau social, Tujuun utama dari kekerasan ini adalah agar pemerintah dan
masyarakat mengubah kebijakkannya dan akhirnya menyerah pada kepercayaan yang diyakini oleh
kelompok teroris

Sikap MNC : MNC perlu mewaspadai lingkungan politik yang bergejolak yang mungkin timbul ketika
mereka berusaha melakukan ekspansi di beberapa area geografis tertentu.
Jelas bahwa terorisme di dalam Negara berdampak signifikan terhadap MNC, dari sisi makro , jika
sebuah Negara mengalami insiden besar sehubungan dengan serangan teroris terhadap bisnis
komersial secara khusus. Perusahaan harus lebih waspada untuk membangun usaha disana, secara
umum , teroris mentarget area bisnis atau bisnis tertentu yang memiliki status yang tinggi atau yang
berpengaruh besar dalam memulai sebuah perubahan, meskipun teroris saat ini menggunakan metode
serangan, tetapi mereka cenderung menghindari institusi berkeamanan tinggi, tidak ada jaminan
bahwa perusahaan akan dapat benar benar terhindar dari bahaya, tetapi analisis risiko politik dan
persiapan yang dilakukan dapat mencegahnya. MNC harus secara menyeluruh mengevaluasi
lingkungan politik, memasang system keamanan Modern, mengumpulkan buku panduan krisis dan
mempersiapkan karyawan untuk menghadapi situasi yang mungkin muncul.

1.a ANALISIS RISIKO EKSPROPRIASI


Ekspropriasi (Expropriation) adalah pengambilalihan sebuah bisnis dengan sedikit kompensasi, jika ada
,pada pemiliknya. pada zaman dahulu , pengambilalihan perusahaan asing di Negara berkembang
merupakan hal yang biasa, selain itu, beberapa pengambilalihan disebebkan oleh hukum pribumisasi
, yang mensyaratkan bahwa pribumi harus memiliki sebagian besar saham dalam perusahaan , secara
umum , ekspropriasi lebih mungkin terjadi di Negara Negara non barat yang miskin, relative tidak
stabil, dan curiga pada perusahaan multinasional asing

Sikap MNC : MNC dapat menggunakan berbagai strategi untuk meminimalkan peluang ekspropriasi.
Mereka dapat menyertakan mitra local. Mereka dapat membatasi penggunaan teknologi tinggi,
sehingga bila perusahaan diekspropriasi, Negara tersebut tidak dapat menduplikasi teknologinya,
mereka juga dapat membangun afiliasi yang memiliki ketergantungan pada kantor pusat di area kunci
dari operasi seperti keuangan, penelitian dan transfer teknologi, sehingga tidak ada nilai praktis yang
tertinggal saat afiliasi diambil alih.

1.b MENGELOLA RISIKO POLITIK DAN HUBUNGAN PEMERINTAH


Selama lebih dari dua decade, perusahaan telah mencari cara untuk mengelola risiko politik , cukup
sering, proses dimulai dengan analisis mendetail mengenai berbagai resiko politik yang akan
dikonfrontasi oleh MNC termasuk pengembangan kerangka kerja komprehensif yang mengidentifikasi
berbagai risiko dan kemudian kuantitatif risiko atau memberikan peringkat factor.
MENGEMBANGKAN KERANGKA KERJA KOMPREHENSIF ATAU ANALISIS KUANTITATIF
Kerangka kerja komprehensif digunakan untuk mengelola resiko politik dan mengidentifikasi yang
paling penting. Schimdt menawarkan kerangka kerja tiga dimensi yang mengkombinasikan resiko
politik, investasi umum, dan investasi khusus gambar berikut mengilustrasikan kerangka kerja

dan

menguji setiap dimensi secara terperinci.

Re n
d ah

Renda h

Renda h

IV
II
II
I
Kongio mer at

Ti n
g g
i
i nggi
T

Ti n
g g
i
i nggi
T

Ti n
g g
i
Tin g i

Ver ti kal
Hor izo n
t al

Rend a
h

Renda h

Tra nfer

Op
e rasio nal

Renda h
Kont ro l
Kepem il kan

Risik oPo lit i k

RISIKO POLITIK
Risiko politik dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu:

a.

RESIKO TRANSFER, risiko operasional dan risiko kontrol kepemilikan, Risiko Transfer
(Transfer

Risk)

berasal

dari

kebijakan

pemerintah

yang

membatasi

transfer

modal,pembayaran, produksi, manusia dan teknologi masuk atau keluar dari negara tersebut.
Contohnya antara lain tarif ekspor dan import , transfer deviden, dan repatriasi modal
b.

RESIKO OPERASIONAL (Operational Risk) berasal dari kebijakan dan prosedur pemerintah
yang secara langsung membatasi manajemen dan kinerja operasi local, contohnya antara lain
pengendalian harga, larangan pendanaan, komitment eksport, pajak.

c.

RISIKO KONTROL KEPEMILIKKAN (Ownership control Risk) berasal dari kebijakan atau
tindakan pemerintah yang membatasi kepemilikkan atau kontrol terhadap operasi local
contohnya antara lain pembatasan kepemilikkan asing, tekanan untuk melibatkan partisipasi
local, penyitaan, ekspropriasi dan pencabutan atas hak kepemilikkan.

SIFAT UMUM INVESTASI,


Dlam analisa ini apakah perusahaan melakukan investasi konglomerat, vertical atau horizontal . pada:
a.

INVESTASI KONGLOMERAT (conglomerate Investment), barang dan jasa yang ddiproduksi


tidak serupa dengan yang diproduksi di Negara asal , jenis investasi ini biasanya dianggap
berisiko tinggi karena dibandingkan investasi lainnya, pemerintah asing melihat investasi ini
hanya memberikan sedikit manfaat bagi negaranya , tetapi besar bagi MNC.

b.

INVESTASI VERTIKAL (Vertical INVESTMENT) meliputi produksi bahan mentah atau barang
antara yang harus diproses menjadi produk akhir, resiko dari investasi ini diambil alih oleh
pemerintah karena investasi ini berorientasi eksport dan pemerintah menyukai bisnis yang
membantu mereka dalam mendapatkan modal asing.

c.

INVENSTASI HORIZONTAL (Horizontal Investment) meliput produksi barang dan jasa yang
sama dengan produksinya di Negara asal. Investasi ini biasanya dibuat dengan tujuan
memenuhi permintaan pasar negara tujuan., dengan demikian bisnis ini hampir tidak mungkin
menjadi target pengambilalihan.

-------------------------------------------------------------

SIFAT KHUSUS INVESTASI LANGSUNG (FOREIGN

DIRECT INVESTMENT ) FDI

FDI (Foreign Direct Investment) atau investasi langsung luar negeri adalah salah satu ciri penting dari
sistem ekonomi yang kian mengglobal. Ia bermula saat sebuah perusahaan dari satu negara
menanamkan modalnya dalam jangka panjang ke sebuah perusahaan di negara lain. Dengan cara ini
perusahaan yang ada di negara asal (biasa disebut home country) bisa mengendalikan perusahaan
yang ada di negara tujuan investasi (biasa disebut host country) baik sebagian atau seluruhnya.

Caranya dengan si penanam modal membeli perusahaan di luar negeri yang sudah ada atau
menyediakan

modal

untuk

membangun

perusahaan

baru

di

sana

atau

membeli

sahamnya

sekurangnya 10%.
Dalam perspektif yang lebih luas, ada semacam konsep yang disepakati bersama di antara negaranegara host country bahwa perusahaan multinasional menghasilkan technology spillover dalam bentuk
produk, proses produksi, proses distribusi, sistem manajemen, dan strategi pemasaran (Blomstrom
dan Kokko, 1998). Begitu pula dengan Dunning (1993) yang berpendapat bahwa ada keuntungan dari
keberadaan perusahaan multinasional yang melakukan investasi asing di host country karena mereka
memiliki teknologi produksi yang lebih maju, hak paten yang diakui secara internasional, produkproduk yang sudah memiliki brand names, serta strategi manajemen pemasaran yang efektif.
Proses technology spillover ini akan membantu meningkatkan kemampuan atau efisiensi produksi
perusahaan-perusahaan domestik. Pada gilirannya, peningkatan efisiensi produksi dalam perusahaan
akan mendorong kenaikan nilai upah domestik karena pekerja semakin produktif.Kini mulai muncul
corak-corak baru dalam FDI seperti pemberian lisensi atas penggunaan teknologi tinggi.
SIFAT KHUSUS INVESTASI (FDI/ FOREIGN DIRECT INVESTMENT) berhubungan dengan sector
aktivitas ekonomi, kecanggihan teknologi dan pola kepemilikkan terdapat tiga sector aktivitas ekonomi
Sektor Primer yang terdiri atas sector pertanian, perhutanan serta eksplorasi dan ekstraksi mineral .
1.

Sektor Industrial, terdiri atas operasi manufaktur.

2.

Sektor

jasa yang meliputi traansportasi, keuangan,asuransi dan industry terkait tingkatan

kecanggihan teknologi.
Sifat khusus FDI dapat dikategorikan kedala lima tipe yaitu Tipe I adalah usaha beresiko
tertinggi dan tipe V adalah usaha beresiko terendah, factor resiko derdasarkan pada sector
teknologi dan kepemilikkan.
Sikap MNC : Dengan menggunakan kerangka kerja yang serupa akan membantu MNC dalam
memahami dan mengelola resiko politik mereka. Cara yang dapat digunakan untuk melengkapi
pendekatan kerangka kerja ini adalah dengan menambahkan peringkat pada resiko tertentu
berdasarkan berbagai criteria dan kemudian membuat kompilasi akhir. MNC biasanya mengelola resiko
politik melalui proses kuantifikasi dimana berbagai variable dianalisis secara stimulant untuk
mendapatkan

keselkluruyhan

peringkat

mengenai resiko politik.

Hal ini memungkinkna MNC

membandingkan beberapa factor yng berreiko pada sebuah usaha. Factor yang biasanya dikuantifikasi
merefleksikan lingkunngan politik dan ekonomi. Kondisi ekonomi domestic dan kondisi ekonmo
eksternal, setiap factor diberi skor minimal dan eksternal. Kemudian skor dihitung untuk menghasilkan
evaluasi resiko secara keseluruhan

Bidang utama

Lingkungan

No

Kriteria

Skor
Min

Mak

Stabilitas Sistem politik

14

Konflik internal yang akan muncul

14

Ancaman stabilitas dr dunia luar

12

Tingkat control system ekonomi

Keandalan Negara sebagai mitra

12

Jaminan konstitusional

12

Efektivitas administrasi public

12

Hubungan pekerja dan kedamaian

15

Ukuran populasi

10

Pendapatan per kapita

10

11

Pertumbuhan ekonomi 5 th sblum

12

Pertumbuhan prospektif 3 th

10

13

Inflansi 2 th sblumnya

10

14

Aksesibilitas pasar modal

15

Ketersediaan pekerja local berkualitas tinggi

16

Kemungkinan menyerahkan pekerjaan kpd warga asing

17

Ketersediaan sumber daya energy

14

18

Persyaratan hokum mengenai perlind lingkungan

19

Sistem lalu lintas dan komunikasi

14

20

Larangan yang dikenakan pada import

10

21

Larangan yang dikenakan pada Eksport

10

22

Larangan yg dikenakan pada investasi asing

23

Kebebasan dan terlibat kemitraan

Ekonomi
Dan politik

Kondisi Ekonomi
Domestik

Hubungan Ekonomi
Eksternal

10

24

Perlindungan hokum terhadap merk dan produk

25

Larangnan pada Transfer moneter

26

Evaluasi ulang terhadap mata uang Negara asal

27

Penyusunan Neraca

28

Pengurasan Dana asing melalui import minyak dan energy

14

29

Tersedianya pendanaan internasional

30

Larangan yang dikenakan pada penukaran uang local ke mata uang

asing

TEKNIK UNTUK MERESPON RESIKO POLITIK


Ketika resiko politik telah dianalisis oleh Kerangka kerja, analisis kuantitatif atau keduanya MNC
kemudian lebih jauh akan berusaha untuk mengelola resiko melalui respons yang disusun dengan hati
hati. MNC juga dapat secara proaktif meningkatkan hubungannya dengan pemerintah melalui strategi
politik antisipatif untuk mengurangi risiko sebelum muncul . tiga strategi yang berkaitan perlu
dikembangkan antara lain :
1.

ANALISIS DAYA TAWAR RELATIF.


MNC bekerja untuk mempertahankan daya tawar yang lebih kuat dibandingkan daya tawar
Negara tujuan , sebuah contoh ketika teknologi Khusus MNC muncul dan tidak dapat dimiliki
oleh Negara tujuan jika operasi diambil alih atau perusahaan dipaksa patuh pada keputusan
pemerintah yang tidak dapat diterima oleh MNC. Seiring waktu , tentu saja teknologi ini akan
menjadi umum dan perusahaan akan kehilangan daya tawarnya. Untuk mencegah hal ini
terjadi, perusahaan akan berusaha mengembangkan teknologi barunya dan akan kembali ke
posisi yang lebih kuat, selama Negara tujuan bersedia menerima kerugian lebih banyak
dibandingkan keuntungan dari tindakannya menentang perusahaan. Disini perusahaan telah
berhasil meminimalkan resiko politiknya dengan membangun daya tawar yang efektif.

Sikap MNC : Untuk medapatkan daya tawar akan bergantung pada beberapa factor, seperti persepsi
Negara tujuan terhadap ukuran MNC, pengalaman dan legitimasi, selanjutnya kemampuan untuk
menawar dan mendapatkan keamanan tidak berarti MNC harus Agresif atau terlibat dalam Permainan
Kekuasaan memikat Negara tujuan dengan barang dan jasa dapat memberikan keuntungan jangka
pendek yang hanya mengakibatkan tindakan balas dendam jika MNC tidak mampu berinovasi atau
negara tujuan lelah dengan ketiadaan kekuatannya.
2.

TEKNIK INTEGRATIF, PROTEKTIF DAN DEFENSIF.

11

Cara lain yang dapat digunakan MNC dalam usahanya melindungi diri dari pengambilalihan
atau meminimalkan campur tangan pemerintah dalam operasi mereka adalah dengan
menggunakan integrasi dan penerapan teknik protektif dan Defensif.

TEKNIK INTEGRATIF (Integrative techniques)


Dirancang untuk membantu operasi luar negeri menjadi bagian dari infrastruktur
Negara tujuan , tujuannya adalah agar dipersepsikan kurang asing sehingga kecil
kemungkinan menjadi target tindakan pemerintah beberapa teknik yang paling
terintegrasi meliputi :
a.

membangun hubungan baik dengan pemerintah Negara tujuan dan kelompok


politik local lainnya.

b.

Memproduksi produk local sebanyak mungkin dengan menggunakan pemasok


dalam negeri sehingga menjadikannya produk domestic.

c.

Membentuk ventura bersama dan mempekerjakan karyawan local.

d.

Melakukan litbang sebanyak mungkin

e.

Membangun hubungan yang efektif dengan manajemen buruh.

Sikap MNC :MNC juga harus menyadari bahwa mereka juga semakin terintegrasi dengan pasar asing.
Manajer disarankan untuk mempertahankan kedekatan hubungan antara anak perusahaan dengan
kantor pusat dan tidak sepenuhnya terintegrasi dengan Negara tujuan. Tidak ada jaminan bahwa
Negara tujuan akan sepenuhhyya memperlakukan MNC sebagai perusahaan Domestik, sehingga
persaingan murni menjadi sulit. Oleh karenanya teknik lain yang lebih yaitu dengan menjaga jarak
lebih menguntungkan.

TEKNIK PROTEKTIF DAN DEFENSIF (Protective and Defensive Techniques)


Dirancang guna melemahkan keinginan pemerintah Negara tujuan untuk campur
tangan dalam operasi , terutama dengan menghindari ikatan yang kompleks dengan
perekonomian negara tujuan, berkebalikan dengan teknik integrative, teknik ini benarbenar menganjurkan non integrasi perusahaan dengan lingkungan local , contohnya
antara lain:

a.

Melakukan produksi local sesedikit mungkin dan melakukan litbag keluar negeri.

b.

Membatasi tanggung jawab personel local dan hanya mempekerjakan karyawan


yang penting untuk kegiatan operasi.
12

c.

Meningkatkan modal dari bank local dan pemerintah selain sumber luar.

d.

Mendiversifikasikan produksi produk di sejumlah Negara.

STRATEGI POLITIK PROAKTIF


Bagaimana mempengaruhi kebijakan pemerintah dan untuk merespon usaha pesaing
dalam mempengaruhi kebijakan tersebut. Startegi politik proaktif lebih spesifik
meliputi lobi formal, kampanye pembiayaan, pencarian dukungan melalui kedutaan dan
konsulat di Negara asal.

Sikap MNC : Membangun dan mempertahankan hubungan yang tengah berjalan dengan actor politik
termasuk para pejabat yang berkuasa dan partai oposisi serta beragam pemegang kepentingan
termasuk lembaga swadaya masyarakat (non government organizations NGO) dan yang lainnya
dapat membantu melindungi perusahaan dari tindakan pemerintah yang membatasi atau menghalangi
rencana dan strategi MNC.

KESIMPULAN.

13

Bagaimana MNC mengetahui strategi mana yang harus diterapkanyya ? tidak ada jawaban langsung
untuk pertanyaan

ini. Karena respons strategis bergantung

kepada berbagai factor sifat industry,

kapabilitas teknologi perusahaan , kondisi local dinegara tujuan, keahlian dan filosofi manajemen ,
logistic, transmisi tenaga kerja,merupakan beberapa factor yang dapat mempengaruhi keputusan.
Tidak

ada jaminan suatu strategi akan berhasil, tetapi MEMBANGUN HUBUNGAN dengan tetap

memperhatikan BUDAYA, STRATEGI SERTA PERILAKU semua pihak yang terlibat dapat membantu
perbaikan pada metode APAPUN yang diterapkan oleh MNC.

Daftar Pustaka : Manajemen internasional / Fred luthans. Jonathan P. Doh, edisi 8 Buku hl. 79-95
Salemba Empat 2014

14

15

Anda mungkin juga menyukai