antangan yang dihadapi oleh perusahaan yang beroperasi di tingkat global tentu akan berbeda
dengan perusahaan yang beroperasi hanya di dalam negeri atau beroperasi di tingkat
domestik. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan peraturan dan perbedaan lingkungan ekonomi
di setiap Negara. Dengan adanya tantangan yang lebih rumit dalam bisnis ditingkat global, perlunya
pengetahuan khusus bagi manajer internasional dalam memutuskan untuk beroperasi di tingkat global
atau di suatu negara.
Dengan mengambil keputusan untuk beroperasi di suatu Negara, maka secara tidak sadar perusahaan
tersebut perlu menyelidiki risiko politik (politic risk) yang mungkin terjadi serta dampak terhadap
kinerja bisnis perusahaan. Perusahaan beroperasi secara internasional untuk menjadi lebih kompetitif
dan memperoleh keuntungan, MNC harus dapat
dengan
penuh
keahlian.
Salah
satu
cara utama
adalah
melalui
evaluasi
yang
efektif
dan
meminimalisasi resiko ke formulasi respons yang layak seperti teknik, integrasi, proteksi dan
defensive. Tujuan makalah ini disusun untuk :
politik Menyajikan beberapa metode umum yang digunakan dalam mengelola dan meminimalkan
resiko politik.Mendiskusikan strategi untuk mengurangi resiko politik dan mengembangkan hubungan
yang produktif dengan pemerintah. Dan Menjelaskan mengenai Foreign Direct Investment (FDI) serta
Memahami dampak FDI dalam bisnis Internasional.
a.
a.
Risiko Strategis
b.
Risiko Operasional
c.
Risiko Politik
d.
Risiko Negara
e.
Risiko Teknologi
f.
Risiko Lingkungan
g.
Risiko Ekonomi
h.
Risiko Keuangan
i.
Terorisme Risiko
b.
Risiko Operasional Hal ini disebabkan oleh aset dan modal keuangan yang membantu dalam
hari-hari operasi bisnis. Rincian dari mesin pasokan dan permintaan sumber daya dan produk
kekurangan barang dan jasa kurangnya logistik yang sempurna dan persediaan akan
mengakibatkan inefisiensi produksi.
c.
Risiko Politik Tindakan politik dan ketidakstabilan dapat membuat sulit bagi perusahaan
untuk beroperasi secara efisien di negara-negara akibat publikasi negatif dan dampak yang
diciptakan oleh individu dalam pemerintahan
d.
Risiko Negara Budaya atau ketidakstabilan suatu negara dapat menciptakan risiko yang
mungkin membuat sulit bagi perusahaan multinasional untuk beroperasi dengan aman efektif
dan efisien. Beberapa risiko negara berasal dari kebijakan pemerintah kondisi ekonomi faktor
keamanan dan kondisi politik. Memecahkan salah satu masalah tanpa semua masalah agregat
bersama-sama tidak akan cukup dalam mengurangi risiko negara.
e.
f.
Risiko Lingkungan Air air dan pencemaran lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan
warga dan menimbulkan kemarahan publik dari warga. Masalah-masalah ini juga dapat
menyebabkan merusak reputasi perusahaan yang melakukan bisnis di daerah itu.
g.
Risiko Ekonomi Ini berasal dari ketidakmampuan negara untuk memenuhi kewajiban
keuangannya. Perubahan kebijakan fiskal atau moneter asing-investasi atau / dan domestik.
Pengaruh nilai tukar dan suku bunga membuat sulit untuk melakukan bisnis internasional.
h.
Risiko Keuangan ini dipengaruhi oleh nilai tukar mata uang pemerintah fleksibilitas dalam
memungkinkan perusahaan untuk memulangkan keuntungan atau dana luar negeri. Devaluasi
dan inflasi juga akan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk beroperasi pada kapasitas
yang efisien dan masih akan stabil.
i.
Terorisme Risiko Ini adalah serangan yang mungkin berasal dari kurangnya harapan
kepercayaan perbedaan budaya dan filsafat agama dan / atau hanya benci perusahaan oleh
warga negara tuan rumah. Hal ini menyebabkan sikap bermusuhan potensial sabotase
perusahaan asing dan / atau penculikan pengusaha dan karyawan. Situasi frustasi tersebut
membuat sulit untuk beroperasi di negara-negara.
Meskipun keuntungan dalam bisnis internasional melebihi risiko perusahaan harus mengambil penilaian
risiko dari masing-masing negara dan juga termasuk kekayaan intelektual birokrasi dan korupsi
pembatasan
sumber
mempertimbangkan
daya
semua
manusia
risiko
yang
dan
pembatasan
terlibat
sebelum
kepemilikan
bertualang
dalam
ke
salah
analisis
satu
untuk
negara.
Perkembangan politik Domestik dan Internasional dapat berdampak besar pada rencana strategis
MNC. MNC mengahadapi bahaya yang berasal langsung dari keragaman dan ketidakstabilan system
politik dan pemerintahan. Negara dengan berbagai institusi dan lembaganya terus memberikan
atau peraturan,
pengambilalihan maupun de facto.ketika kebijakan pemerintah berubah MNC harus mau dan mampu
menyesuaikan strategi serta prakteknya untuk mengakomodasi perspektif baru.
erupakan kemungkinan
yang
kebijakan pemerintah Negara tujuan atau . tindakan pemerintah atau suatu kejadian
bermotif politik yang dapat mempengaruhi profitabilitas dan nilai dari suatu perusahaan.
b.
c.
d.
Pengambilalihan Aset.
e.
Sikap MNC :Ketika globalisasi terus berjalan dengan pesat, MNC harus menyadari factor resiko politik
yang ada saat berbisnis di luar negeri dan mengembangkan strategi untuk meresponnya, kebijakan
dan mekanisme control , bersama sama dengan pengetahuan mengenai sejarah perlakuan terhadap
MNC dalam suatu Negara tertentu , memungkinkan untuk mengevaluasi resiko yang melekat dalam
pelaksanaan bisnis di Negara tersebut.
Untuk menghadapi resiko ini, perusahaan melakukan analisis Makro dan mikro, dimana pertimbangan
khusus diberikan pada perubahan kebijakan pemerintah Negara tujuan, ekspropriasi dan resiko
profitabilitas operasional.
besar mengenai politik yang mungkin mempengaruhi semua bisnis yang dilakukan disebuah
Negara.
uang asing menunjukkan risiko politik makro karena dapat mempengaruhi semua MNC.
4
b.
Analisis resiko politik mikro (micro political risk analysys) analysis yang diarahkan pada
kebijakan dan tindakan pemerintah yang mempengaruhi sector ekonomi tertentu atau bisnis
asing secara spesifik, kebijakan pemerintah cina berkenan dengan investasi dalam industry
telekomunikasi masuk dalam kategori resiko politik mikro.
tahun terakhir, analisis resiko makro menjadi lebih dipertimbangkan oleh MNC
karena semakin banyak Negara yang mengalami masalah ekonomi, seperti asia tenggara atau yang
lebih buruk, Negara yang tidak mampu bertransisi ke perekonomian market-driven. Contoh , dari
Negara yang tidak mampu bertransisi ke internasional.
1.Rusia telah memperketat control arus mata uang asing. Keputusan ini menunjukka penyimpangan
dari prinsip pasar bebas yang diikuti Rusia yang dilakukannya. Untuk memastikan bahwa mereka
terus mendapatkan bantuan dari Dana Moneter International (International Monetary Fund IMF)
2. India , Sistem hukum india
contoh TIMKEN Company dari Ohio yang memproduksi bantalan dari paduan baja, saat Timken
menemukan bahwa pasar india dipenuhi dengan produk palsu Timken. Reaksi awal MNC tersebut
adalah menuntut si pemalsu, namun, setelah menyadari lamanya waktu yang diperlukan. MNC
tersebut memilih strategi yang berbeda. Manajemen mengubah kemasannya dari kotak kardus
menjadi plastic yang disegel dengan panas dan dicetak dalam delapan warna beserta hologram yang
tidak dapat dipalsukan. Hasil : Dalam beberapa bulan pasar bajakan mulai berkurang. Timken tidak
sendirian : ada banyak operasi pemalsuan di India karena system peradilan yang lambat mendorong
terjadinya pelanggaran hukum, Bahkan , beberapa pemalsu menemukan bahwa dengan mengajukan
tuntutan balik, mereka dapat mengikat kasus tersebut selama bertahun- tahun di pengadilan.
RISIKO KORUPSI
Bidang kekhawatiran lain bagi MNC sehubungan dengan resiko politik adalah KORUPSI pemerintahan,
seperti suap yang merajalela dan aturan serta peraturan pemerintah yang mensyaratkan penyertaan
perusahaan local tertentu dalam perjanjian bisnis besar
ISU DAN CONTOH RESIKO MIKRO.
Isu resiko mikro seringkali berbentuk peraturan industry, pajak untuk aktivitas bisnis tertentu dan
pembatasan hokum local. Inti dari isu resiko mikro adalah bahwa MNC diperlakukan berbeda dengan
lainnya, sehingga meningkatkan biaya bisnis bagi beberapa MNC tersebut.
Contoh
Peraturan Organisasi perdagangan Dunia (World Trade Organization WTO ) dan Uni Eropa
(Europian UnionEU) terhadap MNC memutuskan bahwa Undang undang anti Dumping
Amerika serikat pada 1916 melanggar peraturan perdagangan global dan tidak bisa digunakan
oleh perusahaan amerika untuk menentang impor.
Europian Union-EU menolak persetujuan merger antara VOLVO dan SCANIA serta menghalangi
merger antara Alcan Aluminium of Canada, Pechiney di perancisdan Alusiesse Lonza Group dari
Swiss.
Sikap MNC : MNC perlu mewaspadai lingkungan politik yang bergejolak yang mungkin timbul ketika
mereka berusaha melakukan ekspansi di beberapa area geografis tertentu.
Jelas bahwa terorisme di dalam Negara berdampak signifikan terhadap MNC, dari sisi makro , jika
sebuah Negara mengalami insiden besar sehubungan dengan serangan teroris terhadap bisnis
komersial secara khusus. Perusahaan harus lebih waspada untuk membangun usaha disana, secara
umum , teroris mentarget area bisnis atau bisnis tertentu yang memiliki status yang tinggi atau yang
berpengaruh besar dalam memulai sebuah perubahan, meskipun teroris saat ini menggunakan metode
serangan, tetapi mereka cenderung menghindari institusi berkeamanan tinggi, tidak ada jaminan
bahwa perusahaan akan dapat benar benar terhindar dari bahaya, tetapi analisis risiko politik dan
persiapan yang dilakukan dapat mencegahnya. MNC harus secara menyeluruh mengevaluasi
lingkungan politik, memasang system keamanan Modern, mengumpulkan buku panduan krisis dan
mempersiapkan karyawan untuk menghadapi situasi yang mungkin muncul.
Sikap MNC : MNC dapat menggunakan berbagai strategi untuk meminimalkan peluang ekspropriasi.
Mereka dapat menyertakan mitra local. Mereka dapat membatasi penggunaan teknologi tinggi,
sehingga bila perusahaan diekspropriasi, Negara tersebut tidak dapat menduplikasi teknologinya,
mereka juga dapat membangun afiliasi yang memiliki ketergantungan pada kantor pusat di area kunci
dari operasi seperti keuangan, penelitian dan transfer teknologi, sehingga tidak ada nilai praktis yang
tertinggal saat afiliasi diambil alih.
dan
Re n
d ah
Renda h
Renda h
IV
II
II
I
Kongio mer at
Ti n
g g
i
i nggi
T
Ti n
g g
i
i nggi
T
Ti n
g g
i
Tin g i
Ver ti kal
Hor izo n
t al
Rend a
h
Renda h
Tra nfer
Op
e rasio nal
Renda h
Kont ro l
Kepem il kan
RISIKO POLITIK
Risiko politik dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu:
a.
RESIKO TRANSFER, risiko operasional dan risiko kontrol kepemilikan, Risiko Transfer
(Transfer
Risk)
berasal
dari
kebijakan
pemerintah
yang
membatasi
transfer
modal,pembayaran, produksi, manusia dan teknologi masuk atau keluar dari negara tersebut.
Contohnya antara lain tarif ekspor dan import , transfer deviden, dan repatriasi modal
b.
RESIKO OPERASIONAL (Operational Risk) berasal dari kebijakan dan prosedur pemerintah
yang secara langsung membatasi manajemen dan kinerja operasi local, contohnya antara lain
pengendalian harga, larangan pendanaan, komitment eksport, pajak.
c.
RISIKO KONTROL KEPEMILIKKAN (Ownership control Risk) berasal dari kebijakan atau
tindakan pemerintah yang membatasi kepemilikkan atau kontrol terhadap operasi local
contohnya antara lain pembatasan kepemilikkan asing, tekanan untuk melibatkan partisipasi
local, penyitaan, ekspropriasi dan pencabutan atas hak kepemilikkan.
b.
INVESTASI VERTIKAL (Vertical INVESTMENT) meliputi produksi bahan mentah atau barang
antara yang harus diproses menjadi produk akhir, resiko dari investasi ini diambil alih oleh
pemerintah karena investasi ini berorientasi eksport dan pemerintah menyukai bisnis yang
membantu mereka dalam mendapatkan modal asing.
c.
INVENSTASI HORIZONTAL (Horizontal Investment) meliput produksi barang dan jasa yang
sama dengan produksinya di Negara asal. Investasi ini biasanya dibuat dengan tujuan
memenuhi permintaan pasar negara tujuan., dengan demikian bisnis ini hampir tidak mungkin
menjadi target pengambilalihan.
-------------------------------------------------------------
FDI (Foreign Direct Investment) atau investasi langsung luar negeri adalah salah satu ciri penting dari
sistem ekonomi yang kian mengglobal. Ia bermula saat sebuah perusahaan dari satu negara
menanamkan modalnya dalam jangka panjang ke sebuah perusahaan di negara lain. Dengan cara ini
perusahaan yang ada di negara asal (biasa disebut home country) bisa mengendalikan perusahaan
yang ada di negara tujuan investasi (biasa disebut host country) baik sebagian atau seluruhnya.
Caranya dengan si penanam modal membeli perusahaan di luar negeri yang sudah ada atau
menyediakan
modal
untuk
membangun
perusahaan
baru
di
sana
atau
membeli
sahamnya
sekurangnya 10%.
Dalam perspektif yang lebih luas, ada semacam konsep yang disepakati bersama di antara negaranegara host country bahwa perusahaan multinasional menghasilkan technology spillover dalam bentuk
produk, proses produksi, proses distribusi, sistem manajemen, dan strategi pemasaran (Blomstrom
dan Kokko, 1998). Begitu pula dengan Dunning (1993) yang berpendapat bahwa ada keuntungan dari
keberadaan perusahaan multinasional yang melakukan investasi asing di host country karena mereka
memiliki teknologi produksi yang lebih maju, hak paten yang diakui secara internasional, produkproduk yang sudah memiliki brand names, serta strategi manajemen pemasaran yang efektif.
Proses technology spillover ini akan membantu meningkatkan kemampuan atau efisiensi produksi
perusahaan-perusahaan domestik. Pada gilirannya, peningkatan efisiensi produksi dalam perusahaan
akan mendorong kenaikan nilai upah domestik karena pekerja semakin produktif.Kini mulai muncul
corak-corak baru dalam FDI seperti pemberian lisensi atas penggunaan teknologi tinggi.
SIFAT KHUSUS INVESTASI (FDI/ FOREIGN DIRECT INVESTMENT) berhubungan dengan sector
aktivitas ekonomi, kecanggihan teknologi dan pola kepemilikkan terdapat tiga sector aktivitas ekonomi
Sektor Primer yang terdiri atas sector pertanian, perhutanan serta eksplorasi dan ekstraksi mineral .
1.
2.
Sektor
kecanggihan teknologi.
Sifat khusus FDI dapat dikategorikan kedala lima tipe yaitu Tipe I adalah usaha beresiko
tertinggi dan tipe V adalah usaha beresiko terendah, factor resiko derdasarkan pada sector
teknologi dan kepemilikkan.
Sikap MNC : Dengan menggunakan kerangka kerja yang serupa akan membantu MNC dalam
memahami dan mengelola resiko politik mereka. Cara yang dapat digunakan untuk melengkapi
pendekatan kerangka kerja ini adalah dengan menambahkan peringkat pada resiko tertentu
berdasarkan berbagai criteria dan kemudian membuat kompilasi akhir. MNC biasanya mengelola resiko
politik melalui proses kuantifikasi dimana berbagai variable dianalisis secara stimulant untuk
mendapatkan
keselkluruyhan
peringkat
membandingkan beberapa factor yng berreiko pada sebuah usaha. Factor yang biasanya dikuantifikasi
merefleksikan lingkunngan politik dan ekonomi. Kondisi ekonomi domestic dan kondisi ekonmo
eksternal, setiap factor diberi skor minimal dan eksternal. Kemudian skor dihitung untuk menghasilkan
evaluasi resiko secara keseluruhan
Bidang utama
Lingkungan
No
Kriteria
Skor
Min
Mak
14
14
12
12
Jaminan konstitusional
12
12
15
Ukuran populasi
10
10
11
12
Pertumbuhan prospektif 3 th
10
13
Inflansi 2 th sblumnya
10
14
15
16
17
14
18
19
14
20
10
21
10
22
23
Ekonomi
Dan politik
Kondisi Ekonomi
Domestik
Hubungan Ekonomi
Eksternal
10
24
25
26
27
Penyusunan Neraca
28
14
29
30
asing
Sikap MNC : Untuk medapatkan daya tawar akan bergantung pada beberapa factor, seperti persepsi
Negara tujuan terhadap ukuran MNC, pengalaman dan legitimasi, selanjutnya kemampuan untuk
menawar dan mendapatkan keamanan tidak berarti MNC harus Agresif atau terlibat dalam Permainan
Kekuasaan memikat Negara tujuan dengan barang dan jasa dapat memberikan keuntungan jangka
pendek yang hanya mengakibatkan tindakan balas dendam jika MNC tidak mampu berinovasi atau
negara tujuan lelah dengan ketiadaan kekuatannya.
2.
11
Cara lain yang dapat digunakan MNC dalam usahanya melindungi diri dari pengambilalihan
atau meminimalkan campur tangan pemerintah dalam operasi mereka adalah dengan
menggunakan integrasi dan penerapan teknik protektif dan Defensif.
b.
c.
d.
e.
Sikap MNC :MNC juga harus menyadari bahwa mereka juga semakin terintegrasi dengan pasar asing.
Manajer disarankan untuk mempertahankan kedekatan hubungan antara anak perusahaan dengan
kantor pusat dan tidak sepenuhnya terintegrasi dengan Negara tujuan. Tidak ada jaminan bahwa
Negara tujuan akan sepenuhhyya memperlakukan MNC sebagai perusahaan Domestik, sehingga
persaingan murni menjadi sulit. Oleh karenanya teknik lain yang lebih yaitu dengan menjaga jarak
lebih menguntungkan.
a.
Melakukan produksi local sesedikit mungkin dan melakukan litbag keluar negeri.
b.
c.
Meningkatkan modal dari bank local dan pemerintah selain sumber luar.
d.
Sikap MNC : Membangun dan mempertahankan hubungan yang tengah berjalan dengan actor politik
termasuk para pejabat yang berkuasa dan partai oposisi serta beragam pemegang kepentingan
termasuk lembaga swadaya masyarakat (non government organizations NGO) dan yang lainnya
dapat membantu melindungi perusahaan dari tindakan pemerintah yang membatasi atau menghalangi
rencana dan strategi MNC.
KESIMPULAN.
13
Bagaimana MNC mengetahui strategi mana yang harus diterapkanyya ? tidak ada jawaban langsung
untuk pertanyaan
kapabilitas teknologi perusahaan , kondisi local dinegara tujuan, keahlian dan filosofi manajemen ,
logistic, transmisi tenaga kerja,merupakan beberapa factor yang dapat mempengaruhi keputusan.
Tidak
ada jaminan suatu strategi akan berhasil, tetapi MEMBANGUN HUBUNGAN dengan tetap
memperhatikan BUDAYA, STRATEGI SERTA PERILAKU semua pihak yang terlibat dapat membantu
perbaikan pada metode APAPUN yang diterapkan oleh MNC.
Daftar Pustaka : Manajemen internasional / Fred luthans. Jonathan P. Doh, edisi 8 Buku hl. 79-95
Salemba Empat 2014
14
15