Anda di halaman 1dari 22

Managing Across Cultures

Kelompok 5
Nama :Salma Purwidanyani 1118210066
Ria Rizky 1119212244
Muhamad Rafly AR 1118210033
Muhammad Haidar 1118210219
Lintas Budaya ( Across Cultures)

Lintas budaya terjadi apabila ada interaksi


antara dua budaya yang berbeda bertemu pada
sebuah titik temu. Lintas budaya adalah istilah
yang sering digunakan untuk menggambarakan
situasi ketika sebuah budaya bertemu dan
berinteraksi dengan budaya lain yang berbeda
keduanya dapat memberikan sebuah dampak
positif ataupun sebaliknya kepada seseorang.
karakteristik kebudayaan

1. Adaptif

Artinya, suatu kebudayaan adalah mekanisme dalam


mempertahankan pola kehidupan manusia. Kebudayaan
adalah suatu mekansime yang dapat menyesuaikan diri.
Kebudayaan memberikan kita sebuah keuntungan selektif
yang besar dalam kompetisi bertahan hidup terhadap
bentuk kehidupan yang lain
2.) Learned (Dipelajari)
Artinya bahwa kebudayaan didapat dari proses pembelajaran untuk
berbudaya

3.) Cultures change (Berubah)


Artinya, bahwa kebudayaan berkembang sesuai dengan berjalanya
waktu dan dinamis setiap saat, tergantung waktu dan tempat
berlangsungnya kebudayaan. Kebudayaan bukan sesuatu yang
terus-menerus tetap dan bertumpuk. Pada waktu yang sama dimana
suatu kebudayaan ada, terdapat tanda-tanda kebudayaan baru.
Tanda-tanda dari kebudayaan itu bisa sebagai tambahan (addition)
atau pengurangan (subtraction). Tanda-tanda ini menyebabkan
perubahan kebudayaan. Hal ini disebabkan kebudayaan berubah
dan berkembang secara dinamis setiap saat: kebudayaan tidak
statis. Berbagai aspek kebudayaan beserta tanda-tandanya akan
terjalin rapat menjadi suatu pola yang sangat kompleks.
4.) Culture is shared (Dibagikan)

Artinya, bahwa suatu kebudayaan merupakan kumpulan prinsip dan


keyakinan baik, sehingga manusia tersebut akan berusaha
melestarikan dengan cara menyebarkan ke manusia lain. Suatu
kebudayaan dimiliki secara bersama-sama oleh sekelompok orang.
Berdasarkan wilayah, kondisi iklim, dan warisan sejarah, mereka
tumbuh dan berkembang di dalamnya. Setiap masyarakat memiliki
suatu nilai dan keyakinan, dimana kumpulan-kumpulan
prinsip/asas/dasar nilai dan keyakinan ini akan membentuk
kebudayaan mereka
5.) memberikan dan membatasi pola tingkah laku

Artinya, bahwa kebudayaan memberikan


jarak dalam interaksi dan membatasi pola
tingkah laku masyarakatnya.Kebudayaan
umumnya memberikan jarak dalam cara
bagaimana laki-laki sebagai laki-laki, wanita
sebagai wanita
Strategi untuk Mengelola Lintas Budaya

Seiring perusahaan MNC menjadi lebih transnasional,


dibutuhkan strategi,Strategi MNC harus mengatasi
persamaan dan perbedaan budaya di pasar yang
bervariasi
Pengelolaan Lintas Budaya
Satu masalah utama yang dihadapi MNC adalah bahwa mereka
mencoba untuk mengelola lintas budaya dengan cara yang sama
dengan negara asal mereka. Disposisi MNC yang mengarah pada
pengelolaan lintas budaya dapat dikarakteristikan kedalam lima model,
yaitu :

1.Predisposisi Etnosentris
2.Predisposisi Polisentris
3.Predisposisi Regiosentris
4.Predisposisi Geosentris
5.Imperatif

GlobalisasiPendekatan-pendekatan yang berbeda membentuk


bagaimana perusahaan beradaptasi dan menyesuaikan tekanan budaya
di seluruh dunia
Pengelolaan Lintas Budaya

1. Predisposisi Etnosentris 2.Predisposisi Polisentris

Predisposisi Etnosentris yaitu Predisposisi Polisentris yaitu


filsafat nasionalistik manajemen filsafat manajemen dimana
dimana nilai-nilai dan minat keputusan strategis disesuaikan
perusahaan induk untuk dengan budaya negara-negara
mengarahkan keputusan- dimana perusahaan multinasional
keputusan yang strategis beroperasi.
Pengelolaan Lintas Budaya

3. Predisposisi Regiosentris 4. Predisposisi Geosentris

Predisposisi Regiosentris yaitu Predisposisi Geosentris yaitu


filsafat manajemen dimana filsafat manajemen dimana
perusahaan mencoba perusahaan mencoba untuk
mencampur minatnya dengan mengintegrasikan pendekatan
anak usahanya berdasarkan sistem global untuk pengambilan
wilayah. keputusan
5. Imperatif GlobalisasiI

Imperatif Globalisasi yaitu keyakinan bahwa salah


satu pendekatan di seluruh dunia untuk menjalankan
bisnis kuncinya adalah efisiensi dan efektivitas
Pengelolaan Lintas Budaya
Satu tantangan utama ketika berhadapan dengan masalah-masalah lintas
budaya adalah mengatasi parokialisme dan simplikasi

•Parokialisme adalah kecenderungan memandang dunia melalui mata dan


persfektif seseorang.
Contoh : Randall dan Coakley yang mempelajari dampak budaya terhadap
kemitraan yang suskes di negara bekas Uni Soviet

•Simplikasi adalah proses menunjukkan orientasi yang sama terhadap kelompok-


kelompok budaya yang berbeda.
Contoh : Manajer AS berinteraksi dengan para manajer Inggris adalah cara
yanng sama dengan bagaimana mereka berperilaku saat menjalankan bisnis
dengan eksekutif Asia
Pengelolaan Lintas Budaya

Masalah lainnya adalah menjalankan hal-hal dengan cara


yang sama di pasar asing sebagimana dilakukan di pasar
domestik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dalam
beberapa kasus, pendekatan ini dapat efektif. namun,
manajemen lintas budaya yang efektif secara umum lebih
membutuhkan pendekatan yang berbeda dari yang
digunakan di tempat negara asal.
Satu wilayah dimana yang membuktikan hal
tersebut adalah pada aspek sumber daya
manusia,yaitu pada proses:perekrutan
dan penyeleksian karyawan
baru,pelatihan,dankompensasi sering kali dilakukan
dengan cara yang berbeda dinegara yang
berbeda.Sebagai contoh:apa yang dilakukan di
Amerika Serikat ,bias jadi dianggap memiliki nilai
yang terbatas dinegara dan wilayah geografi yang
lain.
Jepang

•Persiapan untuk proses yang panjang


•Memastikan bahwa perusahaan anda
di sini untuk tinggal Perekrutan dan Seleksi
•Menghembangkan hubungan Kerja
kepercayaan dengan yang direkrut

Jerman

•Mendapatkan tenagakerja terampil


dari program magang bersubsidi
pemerintah
Meksiko
Perekrutan dan
•Penggunaan ekspatriat secukupnya.
Seleksi Kerja •Merekrut warga negara Meksiko
lulusan dari Perguruan Tinggi di
Amerika Serikat

Cina

Pergeseran kebijakan publik yang


terakhir mendorong penggunaan
prosedurseleksi yang canggih.
Menjalankan bisnis di berbagai bagian dunia
membutuhkan pengenalan dan pemahaman perbedaan-
perbedaan budaya. Beberapa perbedaan ini berkisar
antara pentingnya tugas masyarakat terhadap waktu,
status, pengendalian pengambilan keputusan, prestasi
pribadi, dan pekerjaan itu sendiri. Jenis-jenis perbedaan
budaya ini membantu menjelaskan mengapa para manajer
yang efektif di Cina atau Rusia seringkali berbeda dengan
para manjer di Perancis, dan mengapa gaya yang sukses
di Amerika Serikat tidak sesuai untuk diterapkan di negara
Arab Saudi.
Menjalankan bisnis di Cina

•Cina menempatkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip diatas uang


dan kemanfaatan.
•Dalam negosiasi timbal balik adalah hal yang penting.
•Karena negosiasi dapat menimbulkan kerugian,merupakan hal
umum untuk menjumpai orang-orang Cina melakukan seluruh
proses melalui perantara.
•Selama negosiasi, penting untuk tidak menunjukkan emosi
yang berlebihan
•Negosiasi dipandang sebagai kepentingan jangka panjang.
•Kebudayaan Cina mengajarkan orang untuk Menghindari
konflik dan internalisasi masalah
Menjalankan bisnis di Rusia

•Membangun hubungan personal dengan mitra.


•Mempertimbangkan etika bisnis, menghindari penyuapan.
•Sabar dan tidak tetrburu-buru dalam membuat keputusan
•Menekankan keeklusifan.
•Hubungan personal adalah penting.
•Menyimpan informasi keuangan pribadi.
•Sebelum bekerjasama klien terbiasa untuk meneliti
perusahaan calon parner kerjasananya.
•Menekankan keuntungan bersama
Menjalankan bisnis di India

•Tepat waktu pada pertemuan bisnis.


•Pertanyaan pribadi seharusnya tidak ditanyakan.
•Gelar adalah penting dalam transaksi bisnis.
•Menyatakan perasaan kepada publik dianggap tidak tepat.
•Menawar harga produk adalah hal yang umum.
Menjalankan bisnis di Amerika Latin

•Kontak fisik dapat diterima sebagai bentuk komunikasi.


•Interaksi empat mata dipilih sebagai satu cara berkomunikasi,
sehingga menghindari surat elektronik dan telepon.
•Orang-orang Amerika Latin cenderung tidak mempercayai orang lain,
sehingga perlu dipastikan untuk membentuk hubungan yang kuat
sebelum menyampaikan persoalan bisnis.
•Manajer di Amerika Latin lebih menyukai merekrut anggota keluarga.

Anda mungkin juga menyukai