Anda di halaman 1dari 13

Nama : Zakaria Bangka’ Patiung

NIM : A012202043
Mata : Innovation and Entrepreneurship
Kuliah
Tugas : Ringkasan Materi

MULTICULTURAL ENTREPRENEURSHIP
(MATERI 1)

Karakter dan Dampak Kewirausahaan Terhadap Budaya

Global Entrepreneurship Monitor (GEM) 2004 membagi 2 bentuk aktivitas kewirausahaan:


1. Opportunity Entrepreneurship
Yaitu aktivitas kewirausahaan yang dilakukan karena memanfaatkan kesempatan yang ada.
Besarannya sekitar 65%
2. Necessity Entrepreneurship
Yaitu kegiatan kewirausahaan yang dilakukan karena tidak ada pilihan pekerjaan lain atau pilihan
pekerjaan lain tidak memuaskan. Besarannya sekitar 35%.

Budaya dan perilaku dalam kewirausahaan:

1. Kewirausahaan Amerika Serikat


Seperti di banyak negara berpenghasilan tinggi, didorong oleh inovasi ilmiah dan teknologi
tingkat tinggi dan begitu banyak perusahaan AS global yang tumbuh paling cepat dan paling
sukses dalam beberapa tahun terakhir ,seperti Microsoft, Intel dan Google.

2. Kewirausahaan Cina
Fokus kewirausahaan di Tiongkok sejauh ini adalah negara tersebut menggunakan kumpulan
besar tenaga kerja murahnya untuk menjadi bengkel pabrikan bagi dunia, terutama dalam
aktivitas padat karya seperti tekstil dan pembuatan garmen, tetapi juga dalam barang-barang
listrik dan elektronik.

3. Kewirausahaan India
Seperti di China, ekonomi India telah mengalami Transformasi selama beberapa tahun terakhir.
Kemiskinan yang parah masih terjadi di beberapa kota dan daerah pedesaan tetapi terdapat
budaya kewirausahaan yang kuat, yang dibuktikan dengan India yang memiliki skor tertinggi
kedua dalamsurvei GEM 2002.
The Role of Etrepreneurship in Economic Development

Political change and infrastructure development:

1. Push Factor
 Givingtaxbreaks
 Avoid high import duties to Investors
 Collaboration country Ex: ASEAN Industrial Cooperation (AICO), ASEAN Free Trade Area
(AFTA)
2. Pull Factor
 Bank charge rates of loan
 Government policy ex :there is restriction to travel in pandemic Cov 19
 Conflict interest in political

The Challenges of Entrepreneurship in Emerging Markets

The Opportunity : The traditional view of the very poor in the world appears to be that they are
economically inactive and this fits with the strategies of most multi national enterprises that focus on
the customers wealthy enough to purchase their goods and services.

The Informal Economic : An area of economic activity that is largely over looked in the business and
management texts is the informal economy.

Tantangan kewirausahaan dalam memunculkan pasar:

1. Kelemahan infrastruktur
2. Suap dan korupsi
3. Persepsi kualitas dan layanan
4. Akses ke pasar dan beberapa bahaya usaha komunitas
5. Persaingan harga rendah

Dampak Globalisasi

Perdagangan internasional selalu menimbulkan resiko yang dirasakan untuk organisasi kecil (Barker dan
Kaynack : 1992) termasuk:

1. Terlalu banyak birokrasi


2. Kesulitan transportasi
3. Kurangnya personel yang terlatih
4. Kurangnya bantuan dan insentif
5. Kondisi yang tidak menguntungkan di luar negeri
6. Hambatan bahasa dan budaya
7. Kurangnya produk kompetitif untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda
8. Pembayaran yang terlambat

Secara tradisional, cara organisasi mengejar peluang internasional adalah melalui ekspor, yang pada
dasarnya Menjual produk lintas batas. Pendekatan ini bergantung pada organisasi yang memiliki
keunggulan kompetitif yang berbeda untuk produknya, seperti biaya rendah, yang seharusnya berlaku
untuk organisasi dari negara dengan biaya tenaga kerja rendah. Alternatifnya, keunggulan kompetitif
organisasi mungkin didasarkan pada kepemimpinan teknisnya atas produk pesaing, meskipun harga
yang harus dikenakannya mungkin lebih tinggi dari pada pesaing di pasar ekspor. Biasanya eksportir
menjual melalui importir, dealer, distributor atau pengecer tetapi tidak ke konsumen akhir, kecuali
dalam kasus penjualan B2B, karena ini biasanya membutuhkan terlalu banyak sumber daya keuangan
dan manusia untuk memasarkan dan menjual.
Globalisasi dapat dipercepat dengan e-commerce

 Wirausaha menggunakan dan mengelolapemasok jarak jauh berbiaya rendah secara efisien dan
sumber daya pengelolaan yang lebih sedikit
 Memasuki pasar baru dengan biaya rendah dan memasok pelanggan yang tersebar luas dengan
biaya sebanding dengan pesaing yang lebih besar
 Mendapatkan umpan balik langsung dari pelanggan
OPPORTUNITY INDICATION AND SOLUTION DEVELOPMENT
(MATERI 2)

Sumber inovasi:

1. Datang dari lingkungan dan di luar kendali organisasi (Ansoff dan McDonnel -1990)
2. Kejadian tank terduga, ketidaksesuaian antara persediaan dengan kemauan konsumen,
kebutuhan untuk memenuhi permintaan konsumen, perubahan struktur industry, perubahan
demografi, perubahan persepsi masyarakat, dan perkembangan pengetahuan baru. (Drucker-
1985)

Creating consumer values:

1. Offering Low Cost Alternative


Produk yang ditawarkan dengan harga rendah bisa saja memenangkan pelanggan. Tetapi dalam
jangka panjang, strategi ini tidak selalu diperlukan, krn pesaing lain juga akan memberikan
respon yang sama dengan memberikan harga yang rendah.
2. Finding a Unique Edge
Memberikan penawaran produk yang ‘berbeda’ dan dihargaii oleh pelanggan meskipun
pelanggan harus membayar dengan harga yang relatif tinggi
3. Low-price products and services, with “no frills”
Inovasi dalam organisasi ini difokuskan pada penurunan cost of supplies, pengurangan biaya
overhead, dan memaksimalkan dampak dari pemasaran yg terbatas.
4. Premium-priced valued added products
Pengenalan produk dengan added value yang dihargai lebih tinggi daripada produk pesaing

Creating innovation solutions: products, services and processes

1. Costumer benefits (Keuntungan pelanggan)


Adalah mempertimbangkan apa yang sebenarnya dibeli orang. Pelanggan membeli manfaat
daripada fitur produk. Ide, produk, layanan, atau proses baru harus menyediakan sesuatu yang
dibutuhkan, diinginkan, dan akan dihargai oleh pelanggan. Manfaatnya mungkin sesuatu yang
akan menghemat waktu dan kerumitan mereka, menghibur mereka, memecahkan masalah
atau, mungkin, meningkatkan perasaan status mereka di antara teman-teman mereka.

2. Innovation throughout the total offer


Adalah untuk membedakan produk atau layanan mereka dari produk atau layanan pesaing
melalui inovasi dalam beberapa aspek produk atau layanan, atau aktivitas yang mendukungnya,
untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. Untuk pemasok yang tersisa yang ingin meniru
produk dan layanan pesaing, tantangannya adalah bagaimana menggunakan inovasi untuk
mendapatkan keunggulan kompetitif dengan mengurangi biaya, sehingga profitabilitas dapat
dipertahankan bahkan dengan harga yang lebih rendah.
3. Moment of truth
Barrow dkk. (2005: 143) menjelaskan bahwa kualitas penawaran bukan hanya apa yang Anda
lakukan tetapi bagaimana Anda melakukannya, dan mengacu pada Jan Carlson dari Scandinavian
Airways (SAS), yang memperkenalkan konsep 'momen kebenaran' saat pelanggan mengalami
realitas siapa Anda dan apa yang Anda lakukan. Pelanggan mengharapkan dari organisasi
keandalan, daya tanggap, kompetensi, kesopanan, kredibilitas dan keamanan bahwa penawaran
akan dikirimkan.

4. Design
Desain memainkan peran yang sangat penting dalam inovasi karena desain yang baik mencakup
semua aspek:
a. Kebutuhan dan nilai pelanggan;
b. penawaran produk total sebagai elemen untuk peningkatan potensial;
c. semua proses yang terlibat dalam menyampaikan ide ke pelanggan akhir.

5. New service innovation


Inovasi dalam layanan harus dipertimbangkan dalam dua dimensi:
1. jika layanan merupakan bagian dari penawaran produk total, sebagaimana dibahas di atas,
misalnya garansi tiga tahun gratis untuk mobil atau layanan pengembalian ke pabrik dan
perbaikan yang sangat efisien untuk komputer pribadi;
2. jika layanan tersebut ada dengan haknya sendiri dan bukan merupakan bagian dari penawaran
produk, misalnya, layanan tata rambut atau perjalanan.

Inovasi Proses Baru

1. Kelangsungan proses penelitian dan pengembangan


2. Perancangan
3. Proses manufaktur, mulai dari ekstraksi mentah Bahan, konversi ke bahan yang dapat diubah
menjadi Komponen, untuk dikumpulkan menjadi produk akhir
4. Proses layanan bisnis, perumahan dan proses logistik atau administratif
5. Rute baru ke pelanggan yang melibatkan pemasaran, komunikasi dan distribusi
6. Manufaktur proses dukungan, seperti konsultansi, penelitian pemasaran dan iklan.

Daerah yang paling jelas untuk pengembangan pasar adalah pengembangan internasional. Bisnis dapat
memperkenalkan produk, pelayanan atau proses yang menjadi sukses di pasar rumah perusahaan.
Gagasan ini mungkin dianggap inovatif dan memiliki cakupan perkembangan di negeri-negeri lain. Cara
tradisional untuk berkembang secara internasional adalah menggunakan agen dan distributor tetapi,
semakin banyak perusahaan yang mengeksploitasi peluang pasar internasional baru melalui penggunaan
strategi masuknya pasar alternatif, seperti usaha gabungan, aliansi atau perizinan. Sejumlah perusahaan
kecil juga menggunakan jaringan untuk mengeksploitasi peluang dengan bekerja sama dengan
perusahaan-perusahaan lain yang menjual produk dan jasa pelengkap.

Memeriksa Kemampuan Organisasi untuk Memberikan Kesempatan

Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman adalah teknik analisis umum untuk
menilai posisi dan prospek masa depan organisasi saat ini.
ENTERPRISE PLANNING AND RISK MANAGEMENT
(MATERI 3)

Tahapan yang perlu diperhatikan dalam perencanaan:

1. Business Proposition ; Tahapan mengidentifikasi potensi pasar


2. Defining Business Model ; Proses menentukan model bisnis dan aliran financial
3. Defining Business Case ; Menentukan core business dan perencanaan projeksi masa depan
perusahaan
4. Forming organization and lunch ; Tahapan perangkuman dan persiapan untuk terjun ke pasar
5. Growing the venture to sustainability ; Tahapan membangun bisnis secara berkelanjutan

Faktor yang mempengaruhi desain perencanaan bisnis:

1. Masalah Kepribadian Pengusaha


2. Faktor Pasar
3. Masalah Organisasi
4. Faktor Resiko
5. Fleksibilitas Merespon Pertumbuhan Organisasi

Fungsi perencanaan bisnis:

1. Menentukan core business


2. Proposal pengajuan dana
3. Mengatur perusahaan secara internal

Faktor keberhasilan perencanaan bisnis:

Secara konten

 Mencerminkan esensi organisasi


 Perkiraan finansial dan bisnis yang jelas

 Market research yang detail (konsumen, competitor, lingkungan bisnis)


 Key executive yang jelas
 Menonjolkan faktor-faktor positif dan keberhasilan dalam mentackle sebuah masalah/tantangan

Secara presentasi
 Singkat, padat, dan jelas
 Ditulis secara baik dan sesuai format
 Rancangan eksekusi dan timeframe yang detail
 Terupdate secara berkala
 Menunjukkan kepandaian secara finansial
.
Kesalahan mematikan dalam business model:

1. Perisapan yang kurang matang dan tampilan yang tidak profesional.


2. Plan yang ditampilkan tidak mengikuti norma.
3. Penjelasan yang terlalu melebar dan panjang.
4. Tidak menjelaskan posisi perusahaan tersebut sudah ada dimana.
5. Tidak mencantumkan kualifikasi dan kualitas team penggerak perusahaan tersebut
6. Tidak menjelaskan secara jelas mengapa konsumen memerlukan atau perlu membeli barang
dan jasa mereka.
7. Menampilkan projeksi keuangan yang tidak realistis.

Evaluasi kelayakan business model;

1. Masalah pasar
 Seberapa cepat consumer beralih? Apakah cukup cepat untuk mencapai titik impas
sebelum uang tunai habis?
 Siapa pesaing dan bagaimana reaksi mereka terhadap marketing campaign yang
dilakukan?
 Apakah pasar ditentukan dengan tepat dan apakah apakah perkiraan pangsa pasar
cukup besar dan realistis?
 Apakah pasar stabil, tumbuh, atau menyusut? Berapa banyak pelanggan disana dan
berapa banyak dapat ditarik?
 Apakah perusahaan sangat bergantung pada satu distributor? Dalam keadaan apa
distributor tersebut tidak mendukung perusahaan?

2. Masalah organisasi
 Apakah business model sudah sesuai dengan karakteristik perusahaan?
 Siapakah yang akan menjadi pemilik organisasi dan apakah dia memiliki tujuan yang
sama?
 Apakah pemiliki perusahaan memiliki kemampuan yang mumpuni? Bagaimana cara
mengisi celah tersebut?
 Siapa yang menjalankan perusahaan dan staff apa yang dibutuhkan?
 Teknologi apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara mendapatkannya?

3. Masalah keuangan
 Apakah proyeksi keuangan realistis?.
 Dapatkah dana dipangkas tanpa mengurangi nilai ke pelanggan
 Apakah angka penjualan dapat didukung
 Dapatkah rancangan tersebut dapat meningkatkan penghasilan.

4. Masalah kontijensi
 Dapatkah perbaikan dilakukan untuk meningkatkan profitabilitas yang diproyeksikan
dan apakah mungkin untuk menilai risiko lading untuk menghasilkan pendapatan yang
diramalkan atau menimbulkan biaya tambahan?
 Apa yang menentukan sebuah keberhasilan suatu rancangan?
GETTING STARTED :
CREATING THE ORGANIZATION, OBTAINING RESOURCE, AND REACHING BREAK-EVEN
(MATERI 4)

Alternatif ownership models

1. Pedagang Tunggal
Pemilik memliki kepemilikan tunggal dan kendali penuh atas cara bisnis dijalankan
2. Kemitraan
Kepemilikan dibagi, tetapi semua mitra bertanggung jawab jika terjadi kesalahan
3. Perseroan Terbatas
Memiliki keuntungan membatasi tanggung jawab pemilik pada apa yang telah mereka
investasikan jika terjadi kesalahan
4. Koperasi
Dimiliki dan dikendalikan secara demokratis oleh anggotanya daripada investor
5. Status Amal
Organisasi harus memiliki tujuan yang secara eksklusif bersifat amal dan harus didirikan untuk
kepentingan publik
6. Kepemilikan Publik
Ada berbagai model kepemilikan untuk proyek berbasis komunitas dan biasanya ada beberapa
elemen kemitraan dalam pelaksanaanya

Ownership situations:

1. Waralaba adalah sistem distribusi dimana pemilik bisnis yang independen


secara hukum membayar biaya dan royalti kepada perusahaan (pemilik waralaba) sebagai
imbalan atas hak untuk menggunakan merek dagangnya, menjual produk dan jasanya, atau
menggunakan model bisnisnya.
2. Spin-out Situasi khusus untuk memulai bisnis yang seringkali memiliki model kepemilikan yang
sedikit berbeda adalah spin-out dari lembaga pendidikan tinggi. Alasan untuk menyoroti situasi
khusus ini adalah bahwa di banyak negara sejumlah besar dana pemerintah digunakan untuk
mendukung penelitian universitas guna memberi manfaat bagi masyarakat luas, misalnya,
penelitian medis.

Untuk usaha baru, ada tiga pilihan utama:

1. Kerja dari rumah


Manfaat bekerja dari rumah adalah cukup jelas bahwa tidak ada biaya tambahan; nyaman
karena tidak ada waktu perjalanan; dan bisa sesuai dengan tanggung jawab rumah tangga yang
nyaman bagi orang tua dengan anak kecil.
2. Menyewa properti
Manfaat menyewa adalah modal tidak terikat pada bangunan dan bahwa menyewa juga
meningkatkan fleksibilitas untuk bisnis yang berkembang pesat.

3. Membeli properti
Kerugian dari membeli properti adalah pengikatan modal, keuntungannya adalah bahwa
pembayaran hipotek untuk membeli tempat tersebut cenderung lebih rendah daripada biaya
sewa dan usaha tersebut pada akhirnya akan memiliki tempat tersebut.

Mendapatkan Dana Perusahaan

Semua usaha baru membutuhkan pendanaan awal untuk memulai kegiatan yang pada akhirnya akan
menghasilkan pendapatan yang berguna untuk pembelian bahan, jasa dan tenaga kerja. Ada beberapa
kondisi dimana wirausahawan memiliki sumber daya pribadi yang cukup sehingga tidak perlu
menggunakan sumber dana eksternal. Untuk usaha baru, ada keuntungan dan kerugian yang terkait
dengan setiap pemberi pinjaman.

Personal and Informal Finance

1. Simpanan Individu
2. Teman dan atau keluarga
3. Sweat equity

External Funds

1. Hutang
2. Hibah
3. Equity

Karakteristik Kewirausahaan

1. Mengambil keputusan strategis dan operasional dan mempercepat implementasinya


2. Memahami gambaran keseluruhan, dan memiliki pemahaman terperinci tentang pasar,
keuangan, dan rantai pasokan
3. Mampu mengembangkan kemampuan usaha semaksimal mungkin dan memberikan hasil yang
luar biasa.
4. Bernegosiasi dengan pemasok, pelanggan, dan mitra untuk mendapatkan hasil yang paling
menguntungkan bagi organisasi
5. Membuat koneksi dengan jaringan orang yang dapat membantu organisasi secara informal atau
formal.
6. Memimpin dari depan dalam proyek dan bertanggung jawab atas semua keputusan, dan juga
menggunakan karisma pribadi mereka untuk menarik minat anggota staf lainnya.
Getting The Break-Even

Secara sederhana, titik impas adalah suatu posisi dimana pendapatan dan biaya berada pada nilai yang
sama sehingga tidak ada keuntungan atau kerugian dalam suatu perusahaan.

Bagaimana pebisnis baru men- capai break-even?

Yang harus dipertimbangkan oleh pebisnis baru untuk mencapai titik impas:
1. Waktu untuk mencapai titik impas
2. Produk belum menjawab kebutuhan pelanggan
3. Produk yang dihasilkan tidak seperti yang dijanjikan

8 Hambatan Start-Up untuk Mencapai Titik-Impas

1. Pengusaha optimis, namun semuanya tentu butuh waktu yang lama


2. Bisnis baru sulit untuk mendapatkan kredibilitas pasar
3. Perkiraan kurang akurat
4. Peningkatan omset tidak sendirinya menyelesaikan masalah . Pengusaha pandai melakukan
penjualan, namun margin juga diperlukan untuk mendapatkan keuntungan
5. Mendapatkan bayaran tidak mudah dan membutuhkan pendekatan yang lebih disiplin
6. Mengelola orang sangat susah , terutama jika ingin membentuk tim yang baik
7. Akan terjadi konflik antara mitra dan investor karena masing-masing pihak memiliki tujuan yang
berbeda
8. Tekanan tiada henti, baik dari krisis ataupun keinginan untuk tampil lebih baik
ENTERPRISE STRATEGY AND FAST GROWTH
(MATERI 5)

Tujuan dan Karakteristik Strategi

Mintzberg menyarankan bahwa strategi adalah tentang membuat rencana untuk masa depan,
berdasarkan serangkaian tujuan, kebijakan, dan rencana yang, jika digabungkan, menentukan ruang
lingkup perusahaan dan bagaimana ia ingin bertahan dan mencapai kesuksesan. Harus ada kesesuaian
strategis dari banyak kegiatan yang saling terkait untuk memberikan keunggulan kompetitif dan, pada
akhirnya, keberlanjutan bagi organisasi.

Strategi untuk Memulai

1. Tentukan nilai dalam proposisi bisnis dengan cara yang menunjukkan dengan jelas bagaimana
pelanggan akan mendapat manfaat dan memperoleh nilai dari penawaran produk dan layanan
2. Memberikan nilai yang konsisten dengan menggunakan sumber daya secara efektif untuk
memenuhi atau melampaui harapan produk dan layanan pelanggan
3. Ciptakan nilai dengan secara efisien memperoleh dan memanfaatkan keterampilan, kompetensi,
dan sumber daya pendukung yang diperlukan (misalnya manusia, keuangan, dan peralatan)
dalam model bisnis yang kuat untuk terus meningkatkan nilai bagi organisasi dan meningkatkan
daya saingnya dalam jangka panjang

Hambatan Pertumbuhan

1. Perubahan dalam lingkungan pasar yang membuat eksistensi strategi strat up, penawaran dan
target pelanggan tidak lagi sesuai;
2. Kegagalan dalam operasi internal organisasi (pertumbuhan yang tidak sehat);
3. Kurangnya dukungan berkelanjutan dari para pemangku kepentingan, yang mungkin menjadi
semakin kecewa dengan kinerja organisasi.

Tantangan Pertumbuhan Manajemen

1. Bagaimana efektivitas pemilik dan manajemen dalam menjawab tantangan pertumbuhan


2. Pendanaan yang tidak memadai, pelanggan yang tidak mencukupi dan produk dengan kinerja
buruk
3. Karyawan, pemasok, dan investor, tidak mungkin mengabaikan kegagalan organisasi wirausaha
untuk menanggapi perubahan pasar yang 'unlucky', melainkan mengkritik manajemen atas
kegagalan mengantisipasi perubahan pasar
4. Pengembangan tim untuk mengelola organisasi melalui tantangan pertumbuhannya
5. Gunakan sumber daya yang tersedia untuk mencari peluang baru dan mengambil tindakan
untuk mengubah arah organisasi untuk mengamankan masa depan

Strategi Untuk Mencapai Konsolidasi Dari Keuntungan Yang Dibuat Dari Pengembangan Tim
Manajemen (3D)

1. Dehumanisasi dengan mengganti keterlibatan manusia dengan otomatisasi;


2. Delegasi tugas kepada bawahan atau pemasok eksternal;
3. Delete atau hapus tugas yang tidak perlu dalam operasi untuk meningkatkan efisiensi jangka
panjang.

Kepentingan Kinerja

Tidak ada gunanya terlalu banyak berinvestasi dalam kegiatan yang tidak penting bagi masa depan
organisasi, bahkan jika organisasi memiliki kinerja yang baik. Organisasi yang sukses mempertahankan
upaya mereka di bidang yang penting, di mana mereka melakukannya dengan baik, dan memusatkan
upaya mereka

Strategi khusus:

1. Fokus pada satu segmen pelanggan tertentu dan rangkaian produk dan layanan terbatas untuk
melayani ceruk pasar
2. Pastikan ceruk atau segmen dapat dikenali oleh pengguna akhir dan distributor;
3. Membangun hambatan masuk bagi pesaing pasar massal;
4. Pastikan produk atau layanan khusus itu khas;
5. Pastikan itu sangat menarik bagi segmen konsumen tertentu;
6. Tentukan dengan jelas dasar keunggulan kompetitif organisasi;
7. Bertujuan untuk memposisikan harga premium untuk produk dan tentu saja berada di atas
harga rata-rata di pasar

Cara Organisasi Mencapai Pertumbuhan Yang Cepat

◼ Persepsi pelanggan adalah bahwa penawaran lebih baik daripada pesaing, karena daya tarik
fungsional dan/atau emosionalnya diungkapkan melalui merek;
◼ Mereka memiliki keterampilan dan kompetensi global, dan belajar lebih cepat daripada pesaing
mereka, sehingga mampu mengembangkan pasar baru;
◼ Mereka memiliki aset dan sumber daya yang lebih besar yang berfokus pada bidang utama yang
akan memberikan keunggulan kompetitif;
◼ Mereka mengeksploitasi keuntungan hukum atas pesaing, jika memungkinkan, misalnya dengan
membela kekayaan intelektual;
◼ Mereka secara rutin membangun nilai pemangku kepentingan dan keunggulan kualitas;

Mempertahankan dan Membangun Keunggulan Bersaing

Sumber-sumber keunggulan kompetitif (Wilson dan Gilligan – 2004)

1. Manfaat produk unggulan


2. Keuntungan yang dirasakan, melalui citra dan komunikasi yang efektif
3. Operasional dengan biaya yang rendah
4. Keuntungan hukum karena hak paten, hak cipta atau posisi yang dilindungi
5. Kontak superior dan hubungan yang lebih dekat
6. Skala keuntungan
7. Pengetahuan yang unggul tentang pelanggan, pasar, ilmu pengetahuan atau teknologi, dan
persaingan saat ini dan yang potensial
8. Sikap ofensif, ketangguhan kompetitif dan tekad untuk menang

Membangun keunggulan kompetitif:

1. Meningkatkan efektivitas pasar


2. Peningkatan efisiensi operasional dan pengurangan biaya
3. Mendorong dan mendukung inovasi yang akan menambah nilai pelanggan
4. Menciptakan aset tidak berwujud, seperti reputasi perusahaan, branding, dan kekayaan
intelektual
5. Mempelajari cara-cara baru dan lebih efektif dalam menjalankan bisnis melalui pengembangan
keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan staf dan manajemen.

Mempelajari seluruh konsep keunggulan kompetitif melahirkan dua pertimbangan utama yang harus
terus-menerus ditangani oleh organisasi wirausaha:

 kebutuhan untuk fokus pada aktivitas penciptaan nilai di seluruh organisasi untuk semua
stakeholder, tetapi mengutamakan pelanggan
 kebutuhan untuk menghilangkan biaya yang tidak perlu dalam organisasi dengan evaluasi ulang
berkala dari rantai nilai internal dan eksternal.

Anda mungkin juga menyukai