Anda di halaman 1dari 22

VII.

ETIKA BISNIS DAN CORPORATE


SOCIAL RESPONSIBILITY
1. Pendahuluan
2. Isu Moral dalam Bisnis Kontemporer
3. Etika dan Tanggung jawab Sosial
4. Definisi CSR
5. Sejarah CSR
6. CSR di Indonesia
7. Undang-undang CSR
8. Kendala CSR

1
PENDAHULUAN
 Etika merupakan tuntunan moral yang
mengatur perilaku yang baik. Jadi
berperilaku etis adalah melakukan
apa yang secara moral benar. Etika mengatur
mana yang baik mana yang buruk.
 Etika bisnis adalah keseluruhan dari aturan-
aturan etika, baik yang tertulis maupun yang
tidak tertulis yang mengatur hak-hak dan
kewajiban produsen dan konsumen serta
etika yang harus dipraktekkan dalam bisnis.

2
PENDAHULUAN

 Mempelajari perilaku baik moral maupun in-moral dengan


tujuan membuat pertimbangan yang cukup beralasan dan
akhirnya sampai pada rekomendasi memadai.

 Menilai praktek menusiawi dengan menggunakan standar


moral.

 Memberikan pandangan tentang bagaimana bertindak


secara moral pada situasi tertentu atau memberi nasehat
untuk perbaikan.

. 3
PENDAHULUAN, LANJUTAN …
 Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat penting untuk
melindungi reputasi perusahaan. Masalah etika ini selalu
dihadapi oleh para manajer dalam keseharian kegiatan
bisnis, namun harus dijaga terus menerus, sebab reputasi
sebuah perusahaan yang etis tidak dibentuk dalam waktu
pendek tapi akan terbentuk dalam jangka panjang. Dan
ini merupakan aset tak ternilai sebagai good will bagi
sebuah perusahaan. Suatu trademark istimewa dalam
competitive advantage.
 Etika bisnis menyangkut usaha membangun kepercayaan
antara masyarakat dengan perusahaan,dan ini merupakan
elemen sangat penting buat suksesnya suatu bisnis dalam
jangka panjang. Jadi prinsipnya seorang wirausaha lebih
baik merugi daripada melakukan perbuatan tidak terpuji.

4
PENDAHULUAN
Etika dan Tanggung jawab Sosial
Pebisnis memerlukan pedoman untuk
mewujudkan tanggung jawab dalam bisnis

Pedoman tersebut berwujud Kode Etik untuk


terlaksananya tata kelola yang baik atau
Good Corporate Governance yang menjadi
rambu-rambu dalam menjalankan biisnis
secara etis

5
ISU MORAL DALAM BISNIS
KONTEMPORER
Masyarakat mulai menyadari bahwa prinsip
business is business tidak berlaku lagi

Menjadikan keuntungan sebagai satu-


satunya tujuan bisnis kerap kali
memberikan kerugian bagi para pebisnis
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB
SOSIAL
 Corporate Social Responsibility (CSR) adalah
bentuk tanggung jawab dari setiap
perusahaan terhadap lingkungan, sosial dan
ekonomi masyarakat.
 Pelanggaran etika akan mengakibatkan:
 Masalah citra publik
 Tuntutan hukum yang mahal
 Tingginya tingkat pencurian oleh karyawan.

7
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB
SOSIAL
 Pengambilan keputusan etis dapat
menumbuhkan kepercayaan bagi hubungan
antara para pelanggan, karyawan dan
perusahaan lain. Perilaku etis sangat penting
bagi wirausahawan karena dapat
memberikan efek positif seperti staf akan
meniru perilaku pimpinannya dan standar
etis akan membentuk kerangka kerja yang
positif.

8
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB
SOSIAL
 Perilaku tidak etis dalam berwirausaha akan
menimbulkan hal-hal sebagai berikut:
 Mengganggu pengambilan keputusan usaha
 Dapat dituntut dengan Undang-undang
perlindungan konsumen
 Bisnis tidak akan mampu bertahan dalam jangka
panjang

9
DEFINISI CSR
 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau
Corparate Social Responsibility (CSR)
merupakan komitmen usaha untuk
bertindak secara etis, beroperasi secara
legal, dan berkontribusi untuk
peningkatan ekonomi perusahaan
bersamaan dengan peningkatan kualitas
hidup dari karyawan dan keluarganya,
komunitas lokal dan komunitas secara
lebih luas.

10
DEFINISI CSR
Menurut The World Business Council for
Sustainable Development (WBCSD) CSR
adalah:

Komitmen berkesinambungan dari kalangan


bisnis untuk berperilaku etis dan memberi
kontribusi bagi pembangunan ekonomi,
seraya meningkatkan kualitas kehidupan
karyawan dan keluarganya, serta komunitas
lokal dan masyarakat luas pada umumnya
dalam rangka meningkatkan kualitas
kehidupan
DEFINISI CSR
CSR adalah:

Kepedulian perusahaan yang menyisihkan


sebagian keuntungannya (profit) bagi
kepentingan pembangunan manusia
(people) dan lingkungan (planet) secara
berkelanjutan berdasarkan prosedur
(procedure) yang tepat dan profesional.
Dalam aplikasinya, disebut konsep 4P
 CSR” merupakan :
peningkatan kualitas kehidupan
mempunyai arti adanya kemampuan
manusia sebagai individu anggota
komunitas untuk dapat menanggapi
keadaan sosial yang ada, dan dapat
menikmati serta memanfaatkan
lingkungan hidup termasuk
perubahan-perubahan yang ada
sekaligus memelihara.
-
13
CSR MERUPAKAN
cara perusahaan mengatur proses usaha
untuk memproduksi dampak positif pada
komunitas.
Atau proses penting dalam pengaturan
biaya yang dikeluarkan dari keuntungan
kegiatan bisnis dari stakeholder baik
secara internal (pekerja, stakeholders dan
penanam modal) maupun eksternal
(kelembagaan pengaturan umum, anggota-
anggota komunitas, kelompok komunitas
sipil dan perusahaan lain)
14
SEJARAH CSR
CSR mulai digunakan sejak tahun 1970an terutama
setelah kehadiran buku Cannibals With Forks: The
Triple Bottom Line in 21st Century Business (1998),
karya John Elkington.
CSR dikembangkan melalui 3 komponen penting
dari sustainable development, yaktu:
1.Economic growth
2.Environmental protection
3.Social equity
Ketiganya digagas the World Commission on
Environment and Development (WCED) dalam
Brundtland Report (1987)
CSR DI INDONESIA
Di Indonesia, CSR populer digunakan sejak
tahun 1990-an. Beberapa perusahaan
sebenarnya telah lama melakukan CSA
(Corporate Social Activity) atau “aktivitas
sosial perusahaan”.

Secara faktual aksinya mendekati konsep CSR


yang merepresentasikan bentuk “peran
serta” dan “kepedulian” perusahaan
terhadap aspek sosial dan lingkungan
CSR
Kepedulian sosial perusahaan terutama didasari
alasan bahwasanya kegiatan perusahaan membawa
dampak, bagi kondisi lingkungan dan sosial-
ekonomi masyarakat, khususnya di sekitar
perusahaan beroperasi.

Selain itu, pemilik perusahaan bukan hanya para


pemegang saham. Melainkan pula stakeholders,
yang mencakup karyawan dan keluarganya,
pelanggan, pemasok, masyarakat sekitar
perusahaan, lembaga-lembaga swadaya
masyarakat, media massa dan pemerintah selaku
regulator
UNDANG-UNDANG CSR
UU PT No.40 Tahun 2007 PT yang menjalankan
usaha di bidang dan/atau bersangkutan dengan
sumber daya alam wajib menjalankan tanggung
jawab sosial dan lingkungan (Pasal 74 ayat 1).

CSR ”dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya


perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan
memperhatikan kepatutan dan kewajaran”. PT
yang tidak melakukan CSR dikenakan sanksi sesuai
dengan peraturan dan perundang-undangan.
UU CSR PENANAMAN MODAL
Peraturan lain yang menyentuh CSR adalah UU
No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman
Modal. Pasal 15 (b) menyatakan bahwa
”Setiap penanam modal berkewajiban
melaksanakan tanggung jawab sosial
perusahaan.”

UU ini baru mampu menjangkau investor asing


dan belum mengatur secara tegas perihal
CSR bagi perusahaan nasional.
CSR BUMN
Peraturan tentang CSR yang relatif lebih
terperinci adalah UU No.19 Tahun 2003
tentang BUMN.

Dijabarkan lebih jauh oleh Peraturan Menteri


Negara BUMN No.4 Tahun 2007 yang
mengatur mulai dari besaran dana hingga
tatacara pelaksanaan CSR.

CSR milik BUMN adalah Program Kemitraan dan


Bina Lingkungan (PKBL).
KENDALA CSR
Dalam proses perjalanan CSR banyak masalah
yang dihadapinya, di antaranya adalah:
 Program CSR belum tersosialisasikan dengan
baik di masyarakat.
 Masih terjadi perbedaan pandangan antara
departemen hukum dan HAM dengan
departemen perindustrian mengenai CSR
dikalangan perusahaan dan Industri.
 Belum adanya aturan yang jelas dalam
pelaksanaan CSR dikalangan perusahaan

Anda mungkin juga menyukai