1. Profil Perusahaan
PT. Mitra Adiperkasa Tbk adalah sebuah perusahaan retail dengan merek-
merek kelas menengah atas di Indonesia Didirikan pada tahun 1995. Mitra
pada 10 November 2004. Perusahaan ini memiliki jaringan retail dengan total
luas ruangan lebih dari 200.000 m². Terdiri dari 1266 retail outlets (gerai / stand
(olahraga, golf, rekreasi & anak-anak) makanan & minuman, supermarket, dan
gaya hidup.
Indonesia (peringkat ke-23) pada tahun 2011. Menjadi TOP 20 Perusahaan Yang
manajemen yang kuat, akses ke lokasi terbaik, aliansi strategis dengan merek
terbaik di dunia, penggunaan teknologi terbaru, komitmen yang kuat untuk
layanan
48
pelanggan, gairah dan keinginan untuk menjadi yang terbaik dalam bisnis MAP
store.
Department Store
Debenhams
Lotus
Seibu
Sogo
Burger King
Chatterbox Cafe
Domino's Pizza
Palem Cafe
Pizza Marzano
Starbucks
Fashion
ACCESSORIZE
BCBG MAXAZRIA
BERSHKA*
CAMPER
49
CLUBCULTURE
DENIM DESTINATION
DESIGUAL
DIVA
DKNY
DOROTHY PERKINS
FOREVER NEW
HE BY MANGO
HOSS INTROPIA
KIPLING
LACOSTE
LINEA
LOEWE
MASSIMO DUTTI*
MAX&CO
MAXMARA
MEETOO
WALLIS*
NAUTICA
NEXT
NEWLOOK
NINE WEST
OASIS
PANDORA
50
PRETTY FIT
SPANX
STACCATO
STEVE MADDEN
STRADIVARIUS*
TOPMAN
TOPSHOP
WAREHOUSE
ZARA*
Brand yang diberi tanda (*) adalah brand yang dipegang selama magang
relation tersebut.
Sports/Golf
Planet Sports
Sports Station
Sports Depot
Soccer Station
Sports Warehouse
Adidas
Converse
Golf House
Reebook Concept
51
Rockport
Life Style
Alun-alun Indonesia
American Tourister
H2O+
Kinokuniya
Samsonite
Swatch
Travelogue
Tumi*
Kids
Kidz Station
Barbie
Supermarket
The Food Hall (Senayan City, Grand Indonesia, Plaza Indonesia, Kelapa
Analisa Permasalahan
Sejak dua tahun lalu, sejumlah ritel modern terpaksa menutup sejumlah gerai akibat penjualan
yang terus menurun dan tidak sesuai dengan target. Fenomena tutupnya sejumlah pusat
perbelanjaan ternama itu memunculkan indikator daya beli masyarakat yang mengalami
penurunan. Nyatanya, ritel konvensional tak bisa bertahan bukan semata karena gempurane-
commerce, melainkan gagal melakukan adaptasi dan elaborasi layanan offline to online (OTO).
Berikut fakta mengenai hal-hal pengaruh pertumbuhan e-commerce terhadap ritel :
Lokasi Strategis
Faktor lokasi menjadi sebuah modal agar sebuah ritel dapat bertahan. Dengan lokasi yang tepat,
konsumen masih mau berbelanja secara offline ke toko-toko pilihan. Pasalnya, masyarakat tidak
ingin mendatangi lokasi belanja yang terlalu banyak butuh effort. Masyarakat akan lebih
mendapat kenyamanan di lokasi yang lebih dekat.
Perubahan perilaku konsumsi secara online dari offline ternyata turut dipengaruhi kebiasaan
konsumtif masyarakat. Perubahan ini bukan karena online tumbuh, namun adanya perubahan
kebiasaan konsumen yang perubahan ini ternyata tidak mudah ditanggapi pelaku industri.
Leissure produk yang sedang ramai dibicarakan, banyak yang dikaitkan dengan liburan,
tapi leissure bukan hanya liburan, karena timeless bisa kapan saja dan di mana saja. Contohnya
wisata kuliner adalah part of leissure. Pada waktu Weekend menonton itu juga part of leissure.
Adanya perubahan pada masyarakat menjadikan hal tersebut consumtive.
Pendekatan dalam jaringan online sebagai bentuk adaptasi pasar. Karena itu, biasanya ritel
telah memiliki toko online. Hanya saja, pemasaran belum dilakukan secara maksimal. Di
Indonesia terbiasa copy cat, demikian pula dengan masyarakat. Pelaku industri offline terlambat
membaca itu, padahal dalam ekonomi itu ada layanan offline to online (OTO) banyak ritel-
ritelstore menganggap online hanya window shopping saja, bukan,” imbuhnya.
Kesalahan itu yang membuat ritel tidak bisa merangkul konsumen yang beralih ke online.
“Karena dianggap online ini bukan saja bagaimana menjajakan agar lebih dekat ke publik, tapi
juga bagaimana memaparkan data sehingga data itu lebih dekat ke publik. Sehingga mereka
jemput bola ke konsumennya,” ujarnya.
“Ini salah satu misslead juga, karena ada juga yang menganggap kami sudah punya website,
tapi apa yang dilakukan website-nya kurang begitu menarik,” sambung Erwin.
Itulah fakta mengapa industri online bisa menggerus offline. Namun, buat kamu yang masih
menyukai berbelanja secara langsung ke toko ritel, gak ada salahnya kok. Dan untuk kamu yang
lebih senang belanja secara online juga tidak masalah.