Anda di halaman 1dari 10

Analisis artikel perusahaan yang sedang booming sesuai dengan artikel yang telah

di kumpulkan sebelumnya (Garuda Indonesia) dengan melakukan analisis dan


identifikasi meliputi ;

1. Value and Customer Satisfaction


2. Marketing Relationships
3. Market Analysis
4. Marketing Strategi

Yang selanjutnya di email kepada dosen ADS (dr.sukmadi@gmail.com)


PT. Garuda Indonesia Tbk.

Visi Perusahaan

 “Perusahaan Penerbangan Pilihan Utama di Indonesia dan Berdaya Saing di


Internasional”

Misi Perusahaan

 Melaksanakan usaha jasa angkutan udara yang memberikan kepuasan


kepada pengguna jasa terpadu dengan industry lainnya melalui pengelolaan
secara professional dan didukung oleh sdm yang mempunyai kompetensi
tinggi.
 Menghasilkan keuntungan dengan jaringan domestic yang kuat untuk
meningkatkan pangsa pasar domestic dan internasional bagi usahawan,
perorangan, wisatawan dan kargo termasuk penerbangan borongan.
 Memiliki bisnis unit yang mendukung produk inti untuk meningkatkan
keuntungan serta menghasilkan pendapatan tambahan dari usaha unit
pendukung tersebut.

Tagline Garuda Indonesia

“The Airline of Indonesia”

Strategi Perusahaan

 Corporate Level
Berbicara mengenai di dalam bisnis apa perusahaan akan berpartisipasi dan
pembagian sumber daya ke masing-masing bisnis unit. Berdasarkan
corporate level strateginya, maka Garuda Indonesia diklasifikasikan ke
dalam perusahaan related diversified firm yaitu perusahaan yang beroperasi
di bidang industri yang mirip dan mereka berhubungan satu sama lain
melalui operating synergies. Operating synergies ini dapat berupa :
- kemampuan untuk membagi sumber daya
- kemampuan untuk membagi core competency (sesuatu yang membuat
suatu perusahaan sukses dan memberikan nilai tambah yang signifikan
bagi customer).

 Bussiness Unit Level


Fokus dari strategi yang diterapkan pada level bisnis unit ini adalah
bagaimana menciptakan dan menjaga keunggulan kompetitif di setiap
industri yang dimasukinya. Ciri bisnis unit adalah dapat mengambil
keputusan dan memiliki strateginya sendiri-sendiri tapi tujuan utamanya
tetap sama dengan perusahaan induknya. Usaha utama Garuda adalah jasa
penerbangan, dan business unitnya pun sejalan dengan kegiatan utama
perusahaan. Jadi bisa dibilang Garuda menggunakan pola Aviation
Business Model untuk mengembangkan usahanya.
Value and Customer Satisfaction pada PT. Garuda Indonesia Tbk.

Garuda Indonesia memberikan rispek lebih terhadap pelanggannya, dan


juga benar benar mendalami apa yang menjadi kebutuhan pelanggan. Menciptakan
budaya untuk dapat memberikan rispek lebih kepada pelanggan terutama pada
bagian frontliner yang sedang bertugas. Garuda Indonesia juga memiliki
pendekatan dalam pelayanan, yakni meliputi 28 touch points dimana hal hal yang
bersentuhan langsung dengan pelanggan itu menjadi hal yang benar – benar di atur
dengan sangat baik. Dari tiap – tiap poin tersebut Garuda Indonesia sendiri
menyiapkan orang orang yang bekerja khusus untuk mengawasi hal itu. Berikut 28
Customer Touch Points yang selalu di jaga oleh PT. Garuda Indonesia Tbk.

A. Pre Journey
1. Website
2. Call Center
3. Sales Office
4. Social Media
B. Pre Flight
5. Ticket Sales Airport
6. Costumer Service (One Stop Service)
7. Check-in Service
8. Executive Lounge
9. Boarding Gate
10. Klosk
C. In Flight
11. Cabin Seat Comfort
12. Cabin Comfort Item & Amenities
13. Cabin Ambience
14. Cabin Cleanliness
15. Lavatory
16. In-Flight Service
17. Cabin Service
18. On Board Catering
19. In Flight Entertainment
20. Reading Material
D. Post – Flight
21. Arrival Assistance
22. Baggage Delivery
23. Baggage Service
24. Transfer Service Desk
E. Post Journey
25. Costumer Loyality
F. Specific Focus
26. Gesture, Greeting, Announcement
27. Delay Management
28. Service Recovery

Marketing Relationships pada PT. Garuda Indonesia Tbk.


Garuda Indonesia meraih penghargaan sebagai maskapai bintang lima atau
5-Star Airline oleh Skytrax. Hal tersebut tentunya menjadi buah hasil dari upaya
mereka dalam berbisnis, termasuk strategi marketing yang selama ini mereka
lakukan. Pada tahun 2016 Sky Beyond menjadi tajuk straregi Garuda Indonesia.
Untuk berkembang, setidaknya Garuda Indonesia memiliki empat fokus dalam
menjalanan strategi marketing.

1. Ingin menjadi The Most Caring Airline


2. Menawarkan Fine Dining with Star Chef on Board
3. Ingin dikenal di wilayah Eropa dan Tiongkok
4. Mewujudkan pngalaman perjalanan yang terdigitalisasi
Marketing Analysis pada PT. Garuda Indonesia Tbk.

Rencana jangka panjang ini di desain pada masa restrukturisasi dan


revitalisasi layanan maskapai Garuda Indonesia sejak Tahun 2009, dengan tujuan
untuk menetapkan titik-titik penting pembangunan kualitas dan peningkatan
layanan maskapai. Berikut beberapa Rencana strategis tersebut :

a. Masuk Aliansi Skyteam


Garuda Indonesia pada pertengahan tahun 2010, mengutarakan
keinginannya untuk masuk kedalam salah satu dari 3 aliansi besar dunia.
Hal ini membuat Garuda menjadikan aliansi sebagai langkah penting untuk
mempersiapkan kehadirannya di kancah Internasional sekaligus pondasi
dasar agar memeiliki konektivitas yang luas dan menjangkau seluruh
bagian didunia, yang akhirnya memeutuskan untuk bergabung dengan
Skyteam. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk masuk salah satunya
adalah, registrasi IOSA, akses penumpang ke Lounge, mempunyai
pengakuan dari berbagai institusi yang memiliki kapabilitas yang
melakukan penilaian pada kinerja maskapai. Garuda Indoensia, secara
resmi telah bergabung dengan Aliansi Skyteam pada tanggal 5 Maret
2014.

b. Melakukan Penawaran Publik Perdana


Pada tanggal 11 Februari 2011, Garuda Indonesia secara resmi menjadi
perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kode
emiten saham GIAA. Susunan kepemilikan Garuda secara drastis berubah
dengan struktur seperti berikut :

- Pemerintah Republik Indonesia (69,14%)


- Investor Domestik (24,34%)
- Investor Internasional (6,12%)
- Karyawan (0,4%)
Sementara itu, berdasarkan rasio harga beli dengan standar mahal-murah.
Garuda Indonesia memang memiliki rasio harga beli saham yang lebih
mahal (26 kali) dibanding maskapai Asia Tenggara lainnya, seperti
Singapore Airlines (14,06 kali), Malaysia Airlines (7,06) dan Air Asia
(9,71 kali) serta China Southern (13,54 kali). Hal ini menjadi daya potensi
kemampuan maskapai untuk meningkatkan aspek yang sifatnya direct
point to passanger.

c. Ekspansi Rute Internasional


Garuda Indonesia setelah melakuakn berbagai penyesuaian secara
manajerial, finansial dan operasional. akhirnya, Garuda kembali
melangkah ke program ekspansi Internasional yang diawali dengan
pembukaan rute menuju Amsterdam, dengan bermodalkan Airbus A330-
200, maskapai lama kelamaan mendpaat peminat yang lumayan tinggi
akhirnya memutuskan untuk mulai meningkatkan frekuensi terbang
menuju ke beberapa daerah, terutama Jepang, Australia dan Singapura.
Disamping itu,maskapai juga mendatangkan armada Boeing 777-300ER
terbaru untuk memenuhi keempat daerah pasar yang terus berkembang
tersebut. Saat ini, maskapai dibawah arahan Dirut Muhammad Arif
Wibowo, mulai menggencarkan rencana ekspansinya. Terutama, di
berbagai kota di benua biru selain Amsterdam dan London dengan
dibukanya beberapa pilihan yang akan direncanakanakan dibuka yaitu
Frankfurt dan Paris, Warsawa dan Port Moresby.

d. Kerja Sama dengan Liverpool FC


Pada bulan Juli 2012, Garuda Indonesia menandatangani
perjanjian sponsorship selama 3 tahun dengan klub Liga Inggris Liverpool
FC. Persetujuan tersebut memberi Garuda hak sebagai Official Partner
Liverpool Football Club (Mitra Resmi Liverpool FC) dan Official Global
Airline Partner of Liverpool Football Club (Mitra Maskapai Penerbangan
Global Resmi Liverpool FC). Tambahannya, selama musim kompetisi
2012-2013, setiap pertandingan kandang Liverpool di Anfield, akan
diputar video iklan Garuda berdurasi 6 menit.Kerjasama dengan Liverpool
ini akan memberikan Garuda Indonesia media exposure untuk
meningkatkan brand awareness di pasar internasional secara lebih efektif
dengan manfaat yang lebih maksimal, mengingat brand Garuda Indonesia
akan mendapatkan frekuensi penayangan yang lebih tinggi dengan durasi
tayang lebih lama. Pada tahun 2013, Liverpool melakukan tur Asia dengan
salah satu negara tujuannya adalah Indonesia. Melalui kunjungan tour
tersebut, diharapkan kunjungan ini akan meningkatkan kualitas
persepakbolaan di Indonesia.
Marketing Strategi Pada PT. Garuda Indonesia Tbk.

Garuda bukan hanya sebuah perusahaan penerbangan kecil tetapi


merupakan sebuah perusahaan yang besar dan juga memiliki beberapa anak
perusahaan yang bergerak dalam bisnis atau usaha pendukung bisnis penerbangan
seperti PT. GMF Aero Asia (merupakan pusak pelayanan perawatan pesawat
terbang), PT. Aerowisata (perusahaan yang bergerak dibidang jasa perhotelan,
travel, dan catering) PT. Abacus (merupakan peusahaan penyedia layanan system
reservasi untuk penerbangan) dan PT Gapura Angkasa (penyedia layanan ground
handling dalam bisnis penerbangan).

Armada Garuda Indonesia yang pertama untuk melayani jaringan


penerbangan didalam negeri terdiri dari 20 pesawat DC-3/C-47 dan 8 Pesawat jenis
PBY – Catalina Amphibi. Untuk melebarkan sayapnya, Garuda kemudian
mengadakan pembaruan armadanya yang tiba anraea bulan okt 1950 dan feb 1958
sehingga menjadi : DC3/C-47 20 pesawat, convair liner – 240 8 pesawat, Convair
liner- 340 8 pesawat, Convair liner- 440 8 pesawat, De Haviland Heron 14 pesawat.
Garuda semakin berkembang dan seluruh pesawatnya kemudian terdiri dari
pesawat bermesin jet. Kekuatan armadanya berturut – turut ditambah dengan tip
pesawat seperti Douglas DC 10, Boeing B-747, Airbus A-300, dan A-330

Anda mungkin juga menyukai