Anda di halaman 1dari 3

SOAL DAN JAWABAN:

1. Jelaskan profil perusahaan/organisasi yang Anda pilih.

PT. Kereta Api Indonesia (Persero), selanjutnya disingkat sebagai KAI, merupakan
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan, mengatur, dan mengurus
jasa angkutan kereta api di Indonesia. Saat ini, KAI memperluas layanan dengan
menunjang kegiatan usaha lainnya, seperti pengelolaan properti yang terkait dengan
jasa kereta api, pariwisata berbasis kereta api, restoran di kereta api dan di stasiun,
termasuk jasa catering dan distribusi logistik.

2. Apakah budaya perusahaan/budaya organisasi tersebut, berdasarkan teori yang telah


kita pelajari?

PT. KAI mengadopsi budaya adhocracy dalam memberikan pelayanan, inovasi,


keselamatan, integritas, dan profesional yang sudah dijalankan sebagai acuan budaya
organisasi dalam meningkatkan kinerja karyawan PT. KAI.

3. Jelaskan bukti-bukti yang mendukung pernyataan anda di atas.


● Risk-taking and innovation
PT. KAI secara konsisten melakukan inovasi model bisnis. Sepanjang tahun
2020, PT. KAI melakukan inovasi berupa pengembangan kawasan stasiun dan
integrasi layanan dengan taksi Blue Bird.

● Flexibility and discretion

Salah satu aspek yang dijunjung dalam budaya perusahaan PT. KAI adalah
“Adaptif”. Aspek ini mendukung para pegawai untuk antusias dalam
menggerakan apapun atau menghadapi perubahan. Salah satu contoh perilaku
“Adaptif” yang dimaksud oleh PT. KAI adalah para pegawai dituntut untuk
bertindak proaktif.

● External focus and differentiation


Visi dari PT. KAI adalah “Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang
fokus pada pelayanan dan memenuhi harapan stakeholder.” PT. KAI
memprioritaskan kualitas layanan agar dapat memberikan layanan yang
terbaik bagi pelanggan dan stakeholders (pihak eksternal).

4. Menurut anda, apakah budaya perusahaan/organisasi tersebut masih relevan untuk


bertahan dalam situasi perekonomian saat ini? Berikan alasan anda.

Budaya adhocracy pada PT. KAI masih relevan untuk bertahan dalam situasi
perekonomian saat ini karena budaya tersebut berdampak positif dengan kinerja
karyawan dan perusahaan berdasarkan studi yang dikeluarkan oleh Universitas Negeri
Surabaya. Berdasarkan studi tersebut, budaya adhocracy yang diadopsi oleh PT. KAI
berdampak positif terhadap kinerja karyawannya. Analisis tersebut dilakukan oleh
menggunakan Average Variant Extracted (AVE) dan nilai composite reliability
berikut:

Diketahui bahwa budaya organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap


kinerja karyawan. Hal ini terbukti dengan nilai t hitung sebesar 5,0224 lebih besar
dari pada nilai t tabel sebesar 1,965. Nilai original sample estimate adalah positif,
yaitu sebesar 0,4750 yang menunjukkan bahwa arah hubungan antara budaya
organisasi dengan kinerja karyawan adalah positif.

Oleh sebab itu, budaya adhocracy yang diadopsi PT. KAI relevan dalam memberikan
pelayanan, inovasi, keselamatan, integritas, dan profesional yang sudah dijalankan
sebagai acuan budaya organisasi dalam meningkatkan kinerja karyawan PT. KAI.
Salah satu contohnya adalah dengan memberikan akses komunikasi yang dapat
meningkatkan eksistensi karyawan mengingat tugas mereka sangat dibutuhkan.
Budaya adhocracy juga dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kepemimpinan
transformasional pada instansi, terutama karena situasi organisasi yang sedang
melakukan transformasi organisasi secara bergulir dengan kemungkinan akan
memberikan pengaruh terhadap pegawai fungsional dan struktural secara psikis.
Referensi :

> https://core.ac.uk/download/pdf/230763156.pdf

> https://kai.id/corporate/about_kai/

> https://kai.id/static/company-profile/company_profile_2020.pdf

Anda mungkin juga menyukai