Anda di halaman 1dari 3

Nama : Oki Virgiawan Pramudita

NIM : 2401192048 – Profesional 12

Tugas : Lessons Learned From Industry: Applying Capacity Planning in an Institution for Higher Education

RESUME

Stevenson (1999 hal 208) mendefinisikan kapasitas sebagai batas atas pada pada beban yang
dapat ditangani oleh unit operasi, dalam kasus lembaga pendidikan tinggi unit operasi meliputi
departemen akademik, ruang kelas, ketersediaan laboratorium, ketersediaan laboratorium komputer,
dan ketersediaan fakultas. Penentuan kapasitas yang efektif dari institusi pendidikan tinggi
sejajar/paralel dengan operasi manufaktur/produksi dan dapat dilakukan pendekatan dengan cara yang
sama. Isu – isu lain yang mungkin tidak mungkin secara langsung berkaitan antara lembaga pendidikan
tinggi dengan manufaktur termasuk berlangganan di pendidikan tinggi disejajarkan dengan siklus hidup
produk dalam manufaktur, dan penawaran course pada lembaga dengan penawaran produk pada
manufaktur. Lembaga pendidikan tinggi biasanya menerima sumbangan untuk aset modal, seperti
bangunan, peralatan, dan perangkat – perangkat keras lainnya, namun sumbangan ini biasanya tidak
membahas masalah pemeliharaan ataupun biaya tidak terduga (langsung atau tidak langsung). Isu – isu
terkait pada kapasitas utama perencanaan berfokus pada penjadwalan, manajemen course yang
ditawarkan, hubungan antara rencana strategis keseluruhan dan pelaksanaan strategi operasional, dan
perencanaan fleksibe. Lembaga pendidikan tinggi telah berfokus pada masalah perencanaan strategis
selama bertahun – tahun namun dipaksa untuk beroperasi dengan dana yang lebih terbatas sembari
memperluas kapasitas pembangunan. Perencanaan kapasitas di lembaga pendidikan tinggi mirip dengan
sector manufaktur dan jasa. Hal ini karena permintaan dan jenis akan layanan yang disediakan selalu
berubah – ubah.

Komponen kunci dari rencana strategis lembaga pendidikan tinggi terdiri dari financial plan,
operational plan, marketing plan, human resource plan, enrollment plan, dan education plan. Di
operational plan terdapat degree life cycle, faculty research, capacity plan, facilities management
maintenance, facilities layout, faculty balancing. Banyak aspek rencana operasional penting bagi lembaga
pendidikan tinggi. Fokus utamanya disini yaitu bagian capacity plan. Meskipun masing – masing
komponen operational plan secara figure, bukan berarti prioritasnya sama atau ada keterkaitan satu
sama lain. Dalam beberapa kasus, komponen operational plan juga dapat berdampak pada elemen lain.
Untuk capacity plan disini terpecah lagi dengan beberapa bagian, yaitu gedung, teknologi, pemanfaatan
ruang kelas, berlangganan program, penawaran khusus, penjadwalan. Komponen tersebut menjadi
aspek penting bagi lembaga pendidikan tinggi. Pada lembaga pendidikan tinggi, masalah capacity plan
dalam jangka pendek meliputi perpaduan yang tepat antara fasilitas kelas/laboratorium dan fakultas
yang bisa mengajarkan course yang ada, baru, dan course yang berubah. Untuk yang jangka panjang
disini yaitu penambahan gedung dan peralatan. Biasanya dibutuhkan pengetahuan jangka panjang dan
perlu memperhitungkan biaya yang dibutuhkan. Untuk biayanya mungkin saja ada namun tidak harus
dialokasikan untuk departemen, program, atau kurikulum dengan kebutuhan besar atau menyediakan
ruang kelas tambahan. Ekspansi dari lembaga pendidikan tinggi tidak selalu memenuhi kebutuhan jangka
panjang capacity plan, disinilah perbedaan dengan industri manufaktur dan jasa. Untuk pertimbangan
lain adalah sumber daya manusia, perekrutan staf pengajar perlu diproyeksikan untuk masa yang akan
datang.

This study source was downloaded by 100000845280465 from CourseHero.com on 12-21-2022 07:33:45 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/64137664/Tugas-MOP-Oki-Virgiawan-Pramudita-Capacity-Planning-for-Higher-Educationdocx/
Ada masalah pada lembaga pendidikan tinggi yang tidak dialami oleh industri. Jika bangunan
memiliki ruang kelas yang kadaluwarsa tetapi masih menyediakan ruang, bangunan tersebut
dipertimbangkan dalam pengembangan rencana capacity plan. Biasanya administrator dan penggalang
dana besar memiliki waktu yang mudah mencari dana untuk bangunan baru dibandingkan dengan
renovasi besar – besaran untuk bangunan yang sudah ada. Karena bangunan sebelumnya yang sudah
ada telah dinamai kepada pendonor, menjadikan kurangnya minat pendonor baru untuk merenovasi
bangunan yang sudah ada. Untuk masalah terkait teknologi ini dua kali lipat, peralatan yang ada dan
peralatan yang baru yang diinginkan. Peralatan sering digunakan sampai rusak atau menjadi usang.
Peralatan yang sudah lama sering digunakan karena keterbatasan biaya untuk membeli peralatan yang
lebih banyak. Menurut Bordoloi, Cooper, dan Matsuo (1999), hal. 133 peralatan baru harus memiliki
fleksibilitas, kemampuan beradaptasi, dan efisiensi. Untuk ruang kelas banyak tata ruang nya yang sudah
ketinggalan zaman, yang tempat duduknya belum diubah dari sebelum – sebelumnya. Mungkin tampak
terdapat ruang kelas memadai yang tersedia, namun ukurang ruang kelas, tipe kelas yang dibutuhkan,
teknologi pengajaran tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Jika terdapat kelebihan kapasitas untuk
ruang/kelas, biasanya bisa digunakan penyewaan untuk keperluan rapat, konferensi, ataupun seminar.
Untuk ruang kelas itu sendiri sama halnya seperti peralatan, ruang yang baru harus fleksibel, mudah
beradaptasi, dan efisien untuk penggunaannya.

Berlangganan program dari lembaga membutuhkan keseimbangan dari full-time faculty (bekerja
secara full time pada fakultas) yang didukung oleh fakultas tambahan, karena adanya permintaan untuk
program tertentu. Kalau dari sisi full-time faculty, terlalu banyak staf yang mengajar akan menghambat
kelangsungan kegiatan departemen. Dalam industri manufaktur chase strategi digunakan ketika adanya
kelebihan jam kerja namun dengan mempertahankan tenaga kerja. Namun chase strategi bisa
dilarang/tidak berlaku dengan adanya perjanjian akan jam lembur. Penawaran course didasari beberapa
faktor, ketersediaan fakultas, batasan akreditasi pada jumlah jam kredit yang diajarkan oleh anggota
fakultas dalam setahun, ketersediaan ruang kelas, batasan ukuran kelas, permintaan program tertentu,
ketersediaan lab, dan jumlah asisten pengajar. Seperti manufaktur di mana tidak ada lagi permintaan
untuk produk tertentu, lembaga pendidikan tinggi perlu mengenali ketika tidak ada lagi kebutuhan untuk
program gelar tertentu. Meskipun lembaga pendidikan tinggi mungkin memiliki reputasi untuk program
tertentu, jika ada sedikit minat dari siswa atau industri, mereka harus menghentikan program tersebut.
Untuk penjadwalan ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu seperti penjadwalan siswa,
ketersediaan ruang, dan tugas fakultas. Kapasitas penjadwalan yang terbatas sebagai sarana menunjukan
untuk meningkatkan capacity plan pada lingkungan manufaktur, hal ini relevan pada lembaga pendidikan
tinggi pada periode puncak. Maksud dari periode puncak seperti jadwal kuliah jam 10 sampai jam 3
untuk mahasiswa, untuk mahasiswa karyawan dari jam 6 sampai jam 10 malam.

Capacity planning merupakan variabel kunci untuk rencana operasional yang akhirnya
dimasukkan kepada rencana strategis. Kegagalan akan pentingnya capacity planning ini akan
mengakibatkan kelebihan kapastas (mubazir), terlalu banyak biaya, dan teknologi maupun bangunan
yang ketinggalan zaman. Bangunan dan peralatan sebaiknya dilakukan ekspansi sesuai kebutuhan, bukan
keinginan dari pendonor. Namun hal tersebut sangatlah sulit. Sifat birokrasi di sebagain besar lembaga
pendidikan tinggi yang mengakibatkan beberapa administrator senior enggan mencoba teknik baru,
kecuali mereka dalam situasi krisis dan mungkin gagal dalam pemenuhan anggaran. Tekanan dari
eksternal pun dapat membuat administrator senior untuk mencoba teknik baru dalam proses

This study source was downloaded by 100000845280465 from CourseHero.com on 12-21-2022 07:33:45 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/64137664/Tugas-MOP-Oki-Virgiawan-Pramudita-Capacity-Planning-for-Higher-Educationdocx/
perencanaan strategis dan mungkin lebih terbuka untuk menggunakan planning strategi, khususnya pada
capacity planning.

This study source was downloaded by 100000845280465 from CourseHero.com on 12-21-2022 07:33:45 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/64137664/Tugas-MOP-Oki-Virgiawan-Pramudita-Capacity-Planning-for-Higher-Educationdocx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai