Rekan-rekan Mahsasiswa,
Anda adalah seorang Chief Operations Officer pada sebuah perusaahaan yang memproduksi
peralatan mandi (sikat gigi, odol, alat bercukur, sabun, sampo, facial cream, sisir dan lain-
lain) dengan pangsa pasar sekitar 21% dari kebutuhan seluruh hotel bintang 4 dan 5 di Asia
Tenggara. Untuk memenuhi pesanan, divisi Anda mempekerjakan 623 karyawan yang
bertugas dalam dua sift, dengan total jam operasi 84 jam per minggu (Senin sampai dengan
Sabtu) dan kapasitas produksi mesin mencapai 86%.
Karena adanya sanksi regulator yang menyebabkan salah satu pesaing utama tidak dapat
berproduksi, Anda diinformasikan bahwa terdapat lonjakan permintaan menjadi dua kali
lipat, yang akan dipenuhi paling lambat 40 hari yang akan datang. Peningkatan permintaan
dimaksud datang baik dari 278 hotel yang selama ini telah menjadi pelanggan, mapun dari
126 hotel yang menjadi pelanggan baru.
Strategi apa yang akan Anda tempuh untuk memenuhi lonjakan permintaan tersebut?.
Selamat berdiskusi, jangan lupa menyertakan referensi ilmiah yang mendasari pendapat
Anda.
Nilai maksimal akan diberikan kepada para mahasiswa yang aktif berdiskusi dalam waktu
satu minggu setelah materi diskusi ini diunggah.
Salam, Tutor
Terdapat tiga strategi yang dapat dipilih untuk digunakan dalam penentuan kapasitas, yaitu:
Pada perusahaan peralatan mandi terdapat 623 karyawan yang bekerja dalam 2 shift, dengan
total jam operasi 84 jam per minggu. Asumsi karyawan bekerja 6 hari selama satu minggu
maka, karyawan baru bekerja selama 84 jam perminggu / 2 shift = 42 jam per minggu : 6 hari
= 7 jam. Dengan meningkatnya jumlah produksi maka jam kerja karyawan dapat
dioptimalkan sampai dengan 8 jam per hari sehingga dalam satu minggu tercapai 96 jam.
Apabila ingin mengoptimalkan waktu, pabrik dapat beroperasi selama 24 jam dengan
pengaturan karyawan sejumlah 3 shift.
Kapasitas produksi mesin saat ini 86%, dengan adanya peningkatan permintaan kapasitas
produksi dapat ditingkatkan menjadi 100%
Menurut Hendra Kusuma perencanaan agregat ialah suatu hubungan antara perencanaan
harian atau penjadwalan dengan perencanaan jangka panjang. Untuk menyusun rencana
agregat, pertama-tama harus diidentifikasi pentingnya mengukur output.
Menurut Mohamad Syamsul Ma’arif dan Hendri Tanjung perencanaan agregat ini memiliki
horizon waktu sekitar 12 bulan, dengan memperbarui rencana secara berkala. Tingkat
permintaan agregat terdiri dari satu atau beberapa produk.
Alternatif Perencanaan Reaktif adalah tindakan yang diambil untuk menyesuaikan jumlah
produksi dengan jumlah permintaan yang sudah ada, sedangkan mengatur atau
mempengaruhi pola permintaan. Alternatif perencanaan reaktif yang dapat dilakukan oleh
manager operasi dalam memenuhi permintaan adalah dengan mengatur jumlah harga kerja
lembur, persediaan dan sub-kontrak.
Hubungan disini menggambarkan keterbatasan fisik (physical limitationus) dan
kebijaksanaan manajerial (managerial polities) yang berhubungan dengan perencanaan
agregat. Contoh dari keterbatasan fisik antara lain adalah kapasitas mesin dan tempat
penyimpanan persediaan yang terbatas sedangkan kebijaksanaan manajerial diantaranya
adalah keterbatasan pada jumlah backordering, tingkat persediaan minimal yang diperlukan
untuk mencapai safety stock yang diinginkan.
Pemilihan perencanaan produksi agregat dan beberapa strategi yang dilakukan didasarkan
atas biaya produksi yang paling minimal. Biaya yang harus dipertimbangkan adalah :
a. Biaya Jam Kerja Normal
Biaya ini mencangkup upah jam kerja normal yang diberikan ditambah berbagai tunjangan
seperti: tunjangan kesehatan, tunjangan sosial dan cuti-cuti tertentu.