Pengertian Negosiasi
Negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk mencapai kesepakatan di antara
pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda. Atau negosiasi menurut KBBI adalah
proses tawar-menawar dengan jalan berunding untuk memberi atau menerima guna mencapai
kesepakatan bersama antara satu pihak dengan pihak lainnya.
Negosiasi berasal dari bahasa inggris (negotiate) yang artinya perundingan dengan strategi
khusus. Strategi-strategi dalam negosiasi - win-win strategy (strategi menang-menang) - win-lose
strategy (strategi menang-kalah) - lose-lose strategy (strategi kalah-kalah)
Adapun secara umum ciri dari teks negosiasi adalah sebagai berikut:
Struktur teks negosiasi Dalam dialog negosiasi antara pihak satu dan pihak dua dalam mencapai
kesepakatan (bukan jual beli) terdiri dari tiga bagian yaitu pembukaan, isi dan penutup, sebagai
berikut:
Macam-Macam Negosasi
1. Negosiasi Formal
Negosiasi formal merupakan negosiasi yang terjado dalam situasi formal. Ciri-ciri negosiasi
formal adalah adanya perjanjian atau hitam di atas putih yang sah secara hukum. Oleh karena itu,
pelanggaran terhadap perjanjian yang telah disepakati dapat diperkarakan ke ranah hukum.
Contoh negosiasi formal adalah negosiasi antar dua perusahaan.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering bernegosiasi. Negosiasi dapat terjadi kapan saja,
dimana saja, dan dengan siapa saja. Misalnya negosiasi antara ayah dan anak. Negosiasi ini tidak
membutuhkan perjanjian khusus yang melibatkan hukum.
Negosiasi Berdasarkan Jumlah Negosiator
Negosiasi dilakukan oleh dua negosiator atau lebih dan pihak penengah. Negosiator saling
memberikan argumentasi. Pihak penengah bertgas memberikan keputusn akhir dalam negosiasi
tersebut. Contoh negosiasi jenis ini adalah sidang di pengadilan. Pihak penggugat dan tergugat
adalah pihak yang bernegosiasi. Hakim berperan sebagai pihak penengah.
Negosiasi dilakikan oleh dua negosiator atau lebih. Negosiasi dilakukan tanpa pihak penengah,
sehingga keputusan negosiasi tergantung pada pihak yang bernegosiasi. Salah satu contoh
negosiasi jenis ini adalah negosiasi antara perwakilan OSIS dan pihak sponsor.
Dalam negosiasi ini, negosiator mendapatkan keuntungan besar dari kesepakatan yang dicapai.
Sementara itu, pihak lawan negosiasi mendapat keuntungan lebih kecil.
Dalam negosiasi akomodasi, negosiator mendapatkan keuntungan sangat kecil bahkan kerugian.
Sementara itu, pihak lawan negosiasi mendapat keuntungan sangat besar bahkan memperoleh
100% keuntungan. Kerugian ini dikarenakan kegagalan negosiator dalam bernegosiasi sehingga
tidak memperoleh keuntungan
Dalam negosiasi ini, kedua pihak menghindari konflik yang muncul. Akibatnya, kedua pihak
tidak bersepakat untuk menyelesaikan konnflik
Fungsi Negosiasi
Negosiasi berfungsi untuk mencari kesepakatan bersama di antara pihak-pihak yang mempunyai
perbedaan kepentingan.Pihak-pihak yang berkepentingan itu berusaha menyelesaikan perbedaan
dan membuat kesepakatan yang relatif adil,tidak merugikan salah satu pihak.Sedapat mungkin
diupayakan agar negosiasi menghasilkan kesepakatan yang saling menguntungkan (win-win
solution).
Menurut seorang ahli bernama Asidi Dipodjojo dalam buku yang berjudul “Komunasi Lisan”,
debat merupakan suatu proses komunikasi yang dilakukan secara lisan yang dinyatakan dengan
bahasa untuk mempertahankan gagasan atau pendapat. Dalam sebuah debat, setiap pihak berhak
mengajukan pendapat dan memberikan alasan sehingga pihak lawan atau pihak yang tidak setuju
dapat menerima dan berpihak kepadanya.
Dalam sebuah buku tentang public speaking yang ditulis oleh seorang ahli bernama G. Sukadi,
debat diartikan sebagai kegiatan saling beradu pendapat antarpribadi maupun antarkelompok
orang yang bertujuan untuk mencapai kemenangan atau kesepakatan. Sedangkan menurut
Guntur Tarigan dalam bukunya yang berjudul “Retorika”, debat adalah adu argumentasi tentang
suatu hal tertentu untuk mencapai kemenangan satu pihak.
Ciri-Ciri Debat
1. Debat memiliki pihak yang mengarahkan jalannya debat. Biasanya yang melakukan tugas
ini adalah seorang moderator.
2. Hasil akhir atau kesimpulan debat didapat dengan cara voting maupun keputusan juri
debat.
3. Terdapat hanya dua sudut pandang yaitu pro dan kontra.
4. Terjadi kegiatan saling beradu argumentasi untuk memperoleh kemenangan salah satu
pihak.
5. Terdapat suatu proses untuk saling mempertahankan argumentasi di antara kedua belah
pihak yang sedang berdebat (pihak pro dan kontra).
6. Di sesi tertentu terdapat kegiatan tanya jawab antar pihak yang berdebat dengan dipimpin
oleh moderator.
Struktur Debat
Debat yang baik harus memenuhi struktur debat yang telah disepakati bersama. Berikut ini
adalah struktur debat yang baik dan benar.
1. Perkenalan harus dilakukan oleh masing-masing tim atau pihak (afirmasi, oposisi, dan
netral)
2. Penyampaian argumentasi. Dalam debat, masing-masing tim pro maupun kontra
menyampaikan argumentasi atau gagasan tentang mosi yang telah diberikan.
Penyampaian argumentasi ini dimulai dari tim pro, lalu tim kontra, kemudian diakhiri
oleh tim netral.
3. Melakukan debat merupakan hal utama. Masing-masing tim diharuskan menyampaikan
argumentasi maupun sanggahan kepada lawan.
4. Kesimpulan merupakan hasil akhir debat yang sebelumnya diawali dengan penutup yang
disampaikan oleh masing-masing tim.
5. Keputusan diambil dari hasil voting, mosi, resolusi, dan sebagainya. Jenis keputusan ada
tiga yaitu keputusan oleh para pendengar atau decision by the audience, keputusan oleh
hakim atau decision by judges, dan keputusan dengan kritik atau decision by critique.
Debat memiliki beberapa macam atau jenis yang dikelompokkan berdasarkan tujuan, bentuk
maupun metode yang dilakukan. Berikut ini adalah macam atau jenis debat yang sering kita
kenal.
Debat pemeriksaan ulangan atau cross-examination debating
Debat pemeriksaan ulangan dilakukan untuk mengetahui kebenaran pemeriksaan yang telah
dilakukan sebelumnya. Dalam debat ini, diajukan beberapa pertanyaan dari saling memiliki
hubungan sehingga menyebabkan individu yang diberi pertanyaan dapat mendukung posisi yang
ingin ditegakkan maupun diperkokoh oleh pihak yang memberi pertanyaan.
Debat parlementer juga dikenal dengan sebutan debat Majelis. Fungsi debat perlementer ini yaitu
untuk memberikan maupun menambah dukungan pada suatu undang-undang tertentu. Di dalam
debat parlementer seluruh anggota debat berhak mengajukan pendapat dan gagasannya apakah ia
mendukung ata menentang usul yang telah disampaikan setelah diizinkan oleh majelis debat
engan disertai alasan yang kuat.
Debat Formal
Debat formal juga dikenal dengan sebutan debat konfensional atau debat pendidikan. Debat
formal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada masing-masing tim pembicara untuk
menyampaikan kepada audiens atau peserta debat tentang beberapa argumen maupun gagasan
yang dapat menunjang atau menolak usulan. Argumen yang disampaikan harus masuk akal,
jelas, dan menyangkut kebutuhan bersama.
Fungsi Debat
Debat juga mempunyai fungsi yaitu sebagai ajang untuk melatih keberanian dalam
beragumentasi di depan umum, melatih berbicara terutama menanggapi argumen lawan bicara.
Debat juga dapat meningkatkan kemampuan merespon suatu masalah dengan cepat dan tepat
melalui sikap dan cara berpikir kritis terhadap suatu topik, dan menambah pemahaman suatu
konsep atau teori terutama yang berhubungan dengan materi.
Suatu kegiatan dapat disebut debat jika memiliki beberapa unsur-unsur di bawah ini:
1. Memiliki mosi. Emosi adalah topik atau bahasan yang akan diperdebatkan dan
mempunyai sifat konvensional. Adanya mosi sangat penting karena di dalam sebuah
debat terdapat pihak pro dan kontra.
2. Debat harus memiliki pihak pro atau pihak afirmatif yang setuju terhadap mosi yang telah
diberikan. Pihak pro akan memberikan pidatonya terlebih dahulu mengenai alasan
mengapa mendukung pernyatan di dalam mosi.
3. Selain pihak pro, juga terdapat pihak oposisi atau pihak kontra yang tidak setuju dengan
mosi yang sudah diberikan. Pihak kontra akan menyanggah pernyataan dari pihak
afirmatif.
4. Sebagai penengah antara pihak pro dan kontra, debat harus mempunyai pihak netral atau
pihak yang tidak menaruh dukungan dan tidak condong terhadap salah satu pihak.
5. Dalam debat harus ada moderator yang bertugas mempin dan mengatur jalannya debat.
Tata tertib debat, memperkenalkan masing-masing pihak, dan penyampaian mosi akan
dilakukan oleh moderator.
6. Debat juga harus memiliki peserta debat yang nantinya berhak menentukan keputusan
akhir bersama juri debat. Dalam beberapa debat, peserta tidak ikut andil dalam penentuan
keputusan akhir namun jika dibutuhkan voting, maka biasanya peserta akan
diperhitungkan suaranya.
7. Unsur yang terakhir yaitu adanya penulis atau notulen acara yang bertugas mencatat hal-
hal terkait debat yang sedang berlangsung misalnya mosi debat, pernyataan moderator,
penyampaian masing-masing tim atau pihak, dan hasil keputusan akhir.
Puisi
Berdasarkan pengertian puisi menurut para ahli di atas dapat kita simpulkan bahwa pengertian
puisi secara umum adalah sebuah karya sastra yang mengandung unsur irama, ritma, diksi, llirik
dan menggunakan kata kiasan dalam setiap baitnya untuk menciptakan estetika bahasa yang
padu.
Unsur-Unsur Puisi
Pada umumnya unsur-unsur puisi dapat dibagi berdasarkan strukturnya menjadi dua jenis yakni
struktur fisik dan struktur batin.
Puisi Baru
Puisi terbagi menjadi dua jenis, Pengertian Puisi Baru adalah jenis puisi yang tidak lagi terikat
oleh aturan yang memiliki bentuk lebih bebas dari puisi lama dalam segala hal seperti rima,
baris, bait, diksi dan sebagainya.
Puisi baru sendiri dapat dikatogerikan menjadi 2 macam yakni berdasarkan isi dan berdasarkan
bentuk:
Jenis-Jenis Puisi Baru Berdasarkan Isinya
1. Balada: adalah puisi yang berisi tentang sebuah cerita atau kisah.
2. Himne: adalah puisi pujian atau pujuaan yang ditujukan kepada Tuhan, Negara, atau
sesuatu yang dianggap begitu penting dan sakral.
3. Romansa: adalah puisi yang mengungkapkan perasaan yang umunya menimbulkan efek
romantisme.
4. Ode: adalah puisi yang bersifat memberikan sanjungan kepada orang yang sangat berjasa.
Umumnya ode diberikan kepada orang tua, pahlawan, dan orang orang besar.
5. Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan atau ajaran hidup. Epigram berarti unsur
pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman,
ikhtibar; ada teladan.
6. Elegi: adalah puisi yang mengungkapkan kesedihan atau tangisan berupa ratapan diri
sendiri, atau meratapi suatu peristiwa.
7. Satire: adalah puisi yang didalamnya mengandung unsur sindiran atau kritikan terhadap
seseorang atau sesuatu.
1. Distikon: adalah puisi dimana hanya terdapat dua baris saja pada setiap baitnya atau
sering disebut puisi dua seuntai.
2. Terzina: adalah puisi yang memiliki tiga baris dalam setiap baitnya atau disebut puisi tiga
seuntai.
3. Kuatrain: adalah puisi dimana terdapat empat baris kalimat disetiap baitnya atau disebut
dengan puisi empat seuntai.
4. Kuint: adalah puisi yang memiliki lima baris kalimat dalam setiap baitnya atau di sebut
puisi lima seuntai.
5. Sektet: adalah puisi yang memiliki enam baris kalimat di setiap baitnya atau dsebut puisi
enam seuntai.
6. Septime: adalah puisi yang memiliki tujuh baris kalimat di setiap baitnya atau disebut
dengan puisi tujuh seuntai.
7. Oktaf: adalah puisi yang memiliki delapan baris kalimat di setiap baitnya atau disebut
dengan puisi delapan seuntai.
8. Soneta: Soneta merupakan puisi paling terkenal di kalangan penyair karena terkesan
susah untuk diciptakan dan merupakan sebuah tantangan bagi seorang penyair. Soneta
sendiri erupakan jenis buisi baru yang memiliki empat belas baris kalimat yang terbagi
menjadi empat bait dimana dua bait pertama mengandung empat baris dan dua baris
terakhir mengandung tiga baris.
Puisi Lama
Pengertian puisi lama adalah jenis puisi yang masih terikat erat dengan kaidah dan aturan-aturan
penulisan yang berlaku seperti:
1. Mantra: adalah ucapan yang dianggap sakral dan memiliki kekuatan gaib, umumnya antra
digunakan dalam upacara tertentu seperti mantra yang digunakan untuk menolak
datangnya hujan dan sebaliknya.
2. Pantun: adalah jenis puisi lama yang masih bertahan sampai sekarang ini. puisi ini
memiliki sajak a-a-a-a atau a-b-a-b yang setiap baitnya terdiri dari empat atau delapan
baris. Pantun dapat bedakan berdasarkan temanya yakni: pantun jenaka, Pantun anak,
Pantun kehidupan dan sebagainya.
3. Talibun: adalah pantun yang memiliki jumlah baris yang selalu genap dalam setiap
baitnya. biasanya terdiri dari enam, delapan, sepuluh baris maupun kelipatan dua lainnya.
4. Syair: adalah puisi atau karya sastra dari arab yang memiliki sajak a-a-a-a. Biasanya syair
menceritakan sebuah kisah dan didalamnya akan terkadung amanat.
5. Karmina: adalah pantun yang sangat pendek atau biasa disebut dengan pantun kilat.
6. Gurindam: adalah puisi yang hanya terdapat dua baris kalimat saja dalam setiap baitnya,
memiliki sajak a-a-a-a dan memiliki nasehat atau amanat.