Anda di halaman 1dari 4

Nama :

NIM
Tugas 3
PENGANGGARAN (EKMA4570)

Soal Tugas :
No Soal Skor
1. Coba Anda buat contoh kasus bagaimana menghitung pangsa pasar. 30
2. Buatlah contoh kasus analisis sensitivitas.
30
3. a. Apa yang Anda ketahui mengenai EOQ dan reorder point? 20
b. Buatlah contoh hitungan mengenai EOQ dan reorder point. 20
Skor Total 100

Jawab :
1. Pangsa pasar adalah proporsi penjualan perusahaan dari penjualan industry. Contoh kasus
bagaimana menghitung pangsa pasar yaitu :

Pada suatu tahun, bagian pemasaran mampu menjual produk sebanyak 45.000 unit,
sedangkan penjualan industry pada tahun yang sama adalah 900.000 unit, maka pangsa
pasarnya adalah 5%.

Rumus:
Pangsa pasar = penjualan perusahaan / penjualan industry x 100%
45.000 / 900.000 x 100% = 5%

Sumber : BMP EKMA4570 Modul 9


2. Bagian pemasaran sebuah perusahaan memperkirakan dapat menjual 4.000 unit barang
dengan harga jual per unit Rp3.000. biaya variable (produksi dan non-produksi) per unit
Rp1.500 sehingga biaya variable untuk memproduksi dan menjual 4.000 unit barang
adalah sebesar Rp6.000.000 (4.000 x Rp1.500). biaya tetap sebesar ditaksir Rp2.500.000
satu periode. Karena masa mendatang penuh dengan ketidakpastian maka perusahaan
harus melakukan analisis sensitivitas, yakni mempelajari dampak suatu perubahan salah
satu variable (atau lebih) pembentuk laba. Misalnya, jika harga jual dinaikkan 10% dari
semula, maka volume penjualan akan turun 5% dari semula. Jika harga jual diturunkan
10% dari semula, maka volume penjualan akan meningkat 15% dari semula. Berikut
analisis sensitivitas dampak perubahan harga jual terhadap laba yang dapat dilakukan
manajer.
Rencana semula Harga jual naik 10% Harga jual turun 10%
Harga jual/unit (Rp) 3.000 3.300 2.700
Unit terjual 4.000 3.800 4.600
Penjual (Rp) 12.000.000 12.540.000 12.420.000
Biaya variable (Rp) 6.000.000 5.700.000 6.900.000
Margin kontribusi (Rp) 6.000.000 6.840.000 5.520.000
Biaya tetap (Rp) 2.500.000 2.500.000 2.500.000
Laba bersih (Rp) 3.500.000 4.340.000 3.020.000

Pendapatan (dari penjualan) yang dapat diperoleh Ketika harga jual dinaikkan 10%
adalah Rp540.000 lebih tinggi dari pendapatan semula Rp12 juta; pendapatan Ketika
harga jual diturunkan 10% adalah Rp420.000 lebih tinggi dari pendapatan semula. Jadi
dua alternatif perubahan tersebut dapat menaikkan pendapatan meskipun dengan jumlah
yang berbeda. Namun biaya variable totalnya juga berubah, maka dua alternatif tersebut
menyebabkan pengaruh terhadap margin kontribusi dan laba bersih. Menaikkan harga
jual 10% menyebabkan laba bersihnya menjadi Rp4.340.000. Alternatif ini lebih bagus
daripada alternatif menurunkan harga jual 10% yang mengakibatkan laba bersihnya turun
menjadi Rp3.020.000.

Sumber : BMP EKMA4570 Modul 5

3. a. EOQ adalah kuantitas pesanan yang paling optimum untuk menghasilkan biaya
terendah atau terekonomis. Untuk menghitung jumlah pembelian yang paling
ekonomis (EOQ) perlu dipertimbangkan dua jenis biaya variable yaitu:
 Biaya pemesanan, adalah seluruh biaya yang terkait dengan kegiatan pemesanan
bahan baku.
 Biaya penyimpanan, adalah seluruh biaya yang terkait dengan kegiatan
penyimpanan yang harus dilakukan atas sejumlah barang yang sudah diantarkan
oleh penjual sampai dengan gudang milik perusahaan.

b. Contoh perhitungan EOQ


Diketahui:
R = 12.000 kg setahun
S = Rp50.000 setiap kali pesan P = Rp10.000 setiap kg terigu
I = 12% = 0,12 per unit per tahun
Ditanya:
EOQ dan perhitungannya ?
EOQ = √2×𝑠 / 𝑃𝑥
= √2×12.000×50.000 / 10.000×0,12
= √12.000.000 / 120
= √10.000.000
= 1.000 kg
Jadi, pemesanan paling ekonomis adalah 1.000 kg terigu setiap kali pesan. Oleh karena
kebutuhan setahun anggaran adalah 12.000 kg terigu, maka jumlah ini harus dipesan
sebanyak 12 kali (12.000 kg dibagi 1.000 kg). jika dianggap bahan baku dipakai secara
merata (memang ini adalah asumsi perhitungan EOQ), maka:
1) Persediaan rata-rata adalah 500 kg (1.000 kg/2)
2) Nilai persediaan rata-rata Rp5.000.000 (500 kg @ Rp10.000)
3) Biaya penyimpanan adalah Rp600.000 (Rp5.000.000 x 12%)
4) Biaya pemesanan Rp600.000 (Rp50.000 x 12)
5) Jadi, biaya persediaan total (diluar harga perolehan) dalam setahun adalah
Rp1.200.000 seperti perhitungan berikut
Biaya pemesanan• Rp 600.000
Biaya simpan• Rp 600.000
Biaya persediaan total (paling ekonomis)• Rp1.200.000
Contoh perhitungan reorder point :
Hari kerja (Hk) suatu perusahaan hanya 300 hari (25 hari setiap bulan). Departemen
produksi membutuhkan terigu 12.000 kg selama setahun. Jika waktu tunggu adalah 5
hari, tentukanlah TPK-nya!
Jawab:
Permintaan terigu untuk produksi per hari

 P = R/Hk
= 12.000 kg/300
= 40 kg

 Waktu tunggu atau W = 5 hari


 TPK = R x W
= 40 x 5
= 200 kg terigu
TPK sejumlah 200 kg berarti bahwa perusahaan harus segera memesan bahan baku
(terigu) seandainya persediaan terigu sudah mencapai 200 kg. jika tidak, persediaan
pada 5 hari setelah TPK akan berjumlah nihil, alias perusahaan tidak dapat
berproduksi.

Sumber : BMP EKMA4570 Modul 6

Anda mungkin juga menyukai