Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

PEMBUATAN TAPLAK MEJA


“BATIK JUMPUTAN”

Tugas Mata Pelajaran Seni Budaya

PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN


DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 2 PEDAN
2018

i
DI SUSUN OLEH :

1.ARIWAH IKAWARTI (09) 4.KHOIRUL NOVITA SARI (20)

2.EKA MAULINA (14) 5.WAHYUNINGSIH (32)

3.KHARISMA WIDYAWATI (19)

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul …………………………………………………………. i

Nama Kelompok ………………………………………………………… ii

Daftar Isi ………...………………………………………………. iii

Kata Pengantar ………………………………………………………..... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………. 1

B. Tujuan ...………………………………………………… 2

BAB II BAHAN DAN ALAT

A. Bahan ……………...……………………………………... 3

B. Alat ……………………………………………………. 4

BAB III PROSES PEMBUATAN …………………………………... 6

BAB IV PENUTUP

A. Simpulan ……………………………………………….. 10

B. Saran-saran ……………………………………………... 11

iii
KATA PENGANTAR

Salam dan Bahagia,

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
pembuatan laporan ini. Laporan ini disusun guna melengkapi tugas Mata
Pelajaran Seni Budaya pada SMP Negeri 2 Pedan.

Dalam membuat laporan ini, kami telah memperoleh banyak bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terimakasih
kepada yang terhormat :

1. Drs. Kumiya, M. Pd. selaku kepala SMP Negeri 2 Pedan.


2. Eko Pujiono, S. Pd. selaku guru Mata Pelajaran Seni Budaya pada SMP
Negeri 2 Pedan.
3. Teman-teman yang telah memberikan semangat, dukungan, dan saran.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu demi sempurnanya maka saran dan kritik yang bersifat konstruktif
sangat diharapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaaf bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Pedan, Maret 2018


Penulis

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Membatik pada hakikatnya sama dengan melukis di atas kain dengan


menggunakan canting sebagai alatnya dan cairan malam sebagai bahan untuk
melukisnya. Seni batik adalah seni budaya yang kaya nilai-nilai kehidupan
manusia dan lingkungan. Artinya dalam seni batik orang akan merasakan
denyut nadi dari semangat bangsa Indonesia dari keyakinannya, pandangan
hidupnya, dan tujuan masa depannya.
Pengertian batik adalah memberikan motif pada media dengan proses
tutup celup. Berbagai macam motif batik yang diterapkan pada benda-benda
menjadikan benda tersebut banyak digemari dan diminati oleh masyarakat,
khususnya hasil batik pada kain.
Batik memiliki fungsi ganda, yaitu fungsi praktis, kain batik dapat
dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti: pakaian, penutup
tempat tidur, taplak meja, sarung bantal, dan sebagainya. Secara estetis
(keindahan) batik juga bisa dijadikan sebagai hiasan yang menarik seperti: batik
lukis yang bisa di bingkai dan bisa dijadikan perhiasan.
Di era globalisasi, batik bukan hanya dijadikan sebagai barang yang
memiliki nilai magis dan hanya dimiliki oleh kalangan atas saja, tetapi batik
bisa dijumpai di mana-mana dengan motif yang beragam, batik bukan hanya
digemari oleh masyarakat Indonesia saja tetapi para turis yang berkunjung ke
Indonesia pun tertarik dengan batik. Oleh karena itu batik perlu dikembangkan
dengan motif-motif yang beragam, untuk menambah kekayaan motif-
motif batik.

1
Batik Jumputan adalah batik yang dikerjakan dengan cara ikat celup, di
ikat dengan tali di celup dangan warna. Batik ini tidak menggunakan malam
tetapi kainnya diikat atau dijahit dan dikerut dengan menggunakan tali.
Ada dua teknik membuat batik jumputan, yang pertama teknik ikat dan
yang kedua teknik jahitan. Teknik ikatan adalah bagian yang ikat, kencang itu
pada saat dicelup tidak terkena warna, sehingga setelah ikatannya dilepas akan
terbentuk gambarnya, dan teknik jahitan adalah kain diberi pola terlebih dahulu
lalu dijahit dengan menggunakan tusuk jelujur pada garis warnanya dengan
menggunakan benang, lalu benang ditarik kuat sehingga kain berkerut serapat
mungkin. Pada waktu dicelup benang yang rapat akan menghalangi warna
masuk ke kain, benang yang dipakai sebaiknya benang yang tebal dan kuat
seperti benang plastik/sintesis, benang jins, atau benang sepatu. Hasil jumputan
teknik jahitan ini berupa titik-titik yang agak menyambung membentuk gambar.

B. Tujuan

1. Melengkapi tugas Mata Pelajaran Seni Budaya pada SMP Negeri 2


Pedan.

2. Sebagai acuan untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan


kebutuhan pasar.

2
BAB II

BAHAN DAN ALAT

A. Bahan

No. Nama Bahan Fungsi

Kain yang digunakan


1
untuk proses pembatikan
jumputan

Kain Prima

Pewarna batik reaktif


2 untuk memberikan warna
pada kain batik

Remasol

Penguat warna agar


3 warna pada kain batik
tidak luntur

3
Waterglass, Kostik

Biji-bijian untuk isian


4
pada ikatan

Kelereng, Kerikil

B. Alat

No. Nama Alat Fungsi

Tali untuk mengikat


1 bagian kain yang tidak
kena warna

Karet Gelang

Alas untuk tempat duduk


2 yang digunakan pada saat
proses pembatikan

4
Pelindung tangan yang
3 digunakan saat
pewarnaan

Sarung Tangan

Wadah yang digunakan


4 saat mencelupkan kain ke
dalam pewarna batik

Ember

5
BAB III

PROSES PEMBUATAN

Untuk membuat taplak meja batik jumputan perlu memahami dan


menguasai berbagai kompetensi antara lain : disain, pengikatan, pewarnaan,
maupun finishing.

Tahapan atau langkah kerja yang dilakukan sebagai berikut :

1. Persiapan

a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat taplak meja
batik jumputan.

b. Gunakan pakaian kerja (wear park) beserta perlengkapan kerja untuk


menjamin keselamatan dan kesehatan kerja.

2. Proses Pengerjaan

a. Kain diikat dengan karet gelang pada bagian-bagian yang diinginkan dengan
kencang dan variatif.

6
a.Isi air secukupnya (sesuai kebutuhan) pada ember yang telah dipersiapkan.

b. Tuangkan bubuk pewarna remasol secukupnya pada ember yang telah diisi
air dan aduk hingga merata.

7
c. Kain yang telah diberi ikatan dicelupkan ke dalam larutan pewarna remasol.

d. Setelah pewarnaan merata, angkat dan tiriskan.

e. Buatlah larutan dengan mencampurkan waterglass dan kostik ke dalam


ember berisi air bersih dan aduk hingga merata.

f. Dalam keadaan lembab, kain dicelupkan ke dalam ember yang berisi larutan
waterglass dan kostik
g. Kain diangkat dan ditiriskan selanjutnya dibilas dengan air yang bersih.
h. Kemudian semua ikatan dilepas, kain dikeringkan dengan panas matahari
atau didiamkan seharian.
i. Setelah kering, rapikan dengan menjahit bagian tepi dan menyetrika kain
tersebut.

8
3. Hasil Akhir

9
BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Bangsa yang dihargai adalah bangsa yang memelihara budayanya. Batik


merupakan salah satu warisan budaya asli bangsa Indonesia yang
keberadaannya telah diakui oleh dunia internasional. Melalui UNESCO yaitu
badan dunia yang mengurusi masalah kebudayaan, batik telah ditetapkan
sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi
(Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2
Oktober, 2009. Semoga ini menjadi awal yang baik, untuk selalu menghargai
kebudayaan negara sendiri.
Tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang baik. Ada banyak
cara yang bisa kita lakukan sekaligus mempromosikan batik, dengan memakai
batik sebagai busana kita sehari-hari. Di samping untuk menghidupkan industri
batik secara tidak langsung, kita ikut menjaga kebudayaan Indonesia.
Produk yang berupa barang seni, apabila dalam pembuatannya
menampilkan nilai estetis yang tinggi, bukan tidak mungkin akan lebih diminati
oleh konsumen. Dan proses membatik merupakan tahapan yang panjang dan
memerlukan ketelitian yang tinggi untuk menghasilkan kain batik yang
berkualitas agar diminati oleh konsumen.
Mencermati selama melakukan pekerjaan, maka pembuatan sebuah
produk bukanlah semudah yang dibayangkan. Namun memerlukan penelitian,
usaha mencoba yang tidak kenal putus asa, kecermatan, dan ketelitian.
Sehingga diharapkan selalu berupaya untuk mengembangkan kemampuan dan
ketrampilannya agar dapat menghasilkan produk yang benar-benar layak
dipakai oleh masyarakat luas.

10
B. Saran-Saran

a. Setiap pembuatan karya perlu dikerjakan secara sungguh-sungguh


untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

b. Makna batik sangatlah penting bagi bangsa Indonesia karena batik


merupakan ciri khas, budaya, dan identitas yang tidak bisa dilepaskan dari
bangsa Indonesia.
Untuk itu, sangat baik jika kebudayaan batik Indonesia harus terus dijaga
dan tetap dilestarikan.

11
TUGAS PRAKTEK PRAKARYA

MEMBUAT MAKRAME

DI SUSUN OLEH :

NAMA : SURYANDARI NANCY.D.P

KELAS : IX D

SEKOLAH : MTs N PEDAN

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

12

Anda mungkin juga menyukai