Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL KERAJINAN PASAR LOKAL

“Perancangan Karya Tas Anyaman Bambu Sebagai Pemanfaatan Bambu Bekas di Desa Balesari”

Disusun Oleh :
Maretha nova maylanie (15)
Ni’matul Khoirun Nisa (22)

SMAN 6 Kota Kediri


Jl. Ngasinan No.52, Rejomulyo, Kec.Kota, Kota Kediri, Jawa Timur 64129

AGUSTUS 2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas limpahkan
rahmat, taufik, serta hidayat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Proposal Kerajinan Pasar Lokal “Kerajinan Masker
dari Kain Motif Berpola” ini dengan baik dan benar.
Terimakasih kami kepada kedua orang tua, guru, teman-teman, dan
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
proposal kerajinan ini dengan penuh dukungan.
Penulis harap proposal kerajinan ini dapat memberikan manfaat dan
gambaran atas kerajinan yang akan diproduksi, serta dapat menjadi
sumber referensi bagi para pembaca. Penulis menyadari bahwa
penulisan proposal kerajinan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat
penulis harapkan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Kediri, 23 Agustus 2022

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti kita ketahui, anyaman bambu akan semakin terkikis jika tidak ada usaha yang
tepat untuk mengembangkan kerajinan tersebut. Maka dari itu dibutuhkan bantuan
dari berbagai pihak agar kerajinan anyaman dari bambu dapat terus bertahan dan
berkembang. Selain merupakan hasil kerajinan tradisional masyarakat Indonesia,
dibanding benda- benda plastik, anyaman bambu sangatlah ramah lingkungan.
Pada zaman milenial seperti saat ini, kebutuhan akan sandang sangat meningkat, salah
satu contohnya adalah tas. Masyarakat cenderung memilih tas-tas yang unik dan
berbeda dari yang lain. Sehingga karena alasan itulah makalah ini dibuat untuk
memberikan informasi mengenai produk tas anyaman dari bambu yang unik dan
menarik serta nantinya diharapkan dapat melestarikan produk anyaman bambu di
Indonesia.
B.Visi
Melestarikan kebudayan anyaman bambu nusantara
C.Misi
1. Melakukan inovasi terhadap produk anyaman bambu tradisional
2. Melakukan peningkatan kualitas dan pengawetan anyaman bambu
3. Memperkenalkan berbagai design masa kini
D.Perumusan Masalah
Terkait dengan pembahasan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa masalah
yang timbul adalah kurangnya ketertarikan masyarakat terhadap anyaman bambu.
E.Tujuan Pendirian Usaha
Tujuan utama dari program ini yaitu untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat
terhadap kesenian anyaman bambu.

BAB II
PEMBAHASAN

A.Profil
Anyaman bambu atau kerajinan anyaman dari bambu merupakan salah satu jenis dari
berbagai macam karya di Indonesia. Selain digunakan sebagai anyaman, bambu juga
bisa digunakan sebagai bahan pembuatan alat-alat rumah tangga. Pada zaman milenial
seperti saat ini, kebutuhan akan sandang sangat meningkat, salah satu contohnya
adalah tas. Masyarakat cenderung memilih tas-tas yang unik dan berbeda dari yang
lain.
Maka dari itu penulis akan menciptakan sebuah tas yang berasal dari anyaman bambu
dengan model dan design kekinian. Anyaman akan dipadukan dengan bahan atau
media lain sehingga menghasilkan desain atau model yang unik. Selain itu kesannya
yang cukup mewah juga bisa digunakan dalam berbagai acara.Tentunya dengan ini
masyarakat akan jauh lebih tertarik menggunakan produk anyaman bambu dalam
negeri.
B.Strategi Pasar
Agar bisnis diatas berhasil, maka penulis akan melakukan strategi pemasaran sebagai
berikut ini.
•Segmenting
Yang pertama yaitu segmenting atau segmentasi pasar, merupakan suatu kegiatan
membagi suatu pasar menjadi beberapa kelompok pembeli. Ada dua kriteria dalam
segmentasi pasar, yaitu geografis dan demografis. Untuk kali ini penulis menetapkan
kalangan perempuan remaja hingga dewasa, karena pada tahap inilah sifat konsumtif
mulai muncul.
•Targetting
Yang kedua yaitu targetting atau penetapan pasar sasaran. Berdasarkan segmentasi
pasar yang telah dipilih, maka targetting yang dituju adalah lingkungan kampus,
sekolah menengah atas, dan yang sederajat.
•Posotioning
Positioning merupakan terbentuknya gambaran yang cocok bagi konsumen untuk
tertarik membeli produk ini. agar lebih menarik masyarakat, penulis memberikan
berbagai macam model terbaru yang fashionable, serta tambahan bahan yang
membuat tas menjadi lebih estetik.

C. Analisis SWOT Untuk Kelayakan Usaha


•Kekuatan (Strength)
Analisis SWOT yang pertama yaitu strength atau biasa disebut kekuatan. Di sini kamu
harus bisa memahami kekuatan terbesar apa yang bisnis kamu miliki, hal ini sangat
berpengaruh positif terhadap kesuksesan perusahaan kamu.
Cara memahami kekuatan tersebut bisa dengan mengidentifikasi kelemahan dan
kelebihan perusahaan, apa yang membuat bisnis kamu lebih baik dari lainnya,
keunikan, dan masih banyak lagi.
Model kekinian dengan desain yang elegant ditambah dengan sedikit sentuhan bahan-
bahan lainnya yang membuat tas terkesan estetik. Selain itu harganya yang cenderung
lebih murah.
•Kelemahan (Weakness)
Yang kedua yaitu weakness atau biasa disebut sebagai kelemahan. Kamu sudah pasti
paham bahwa setiap bisnis tentu memiliki kelemahan. Setiap perusahaan pasti
memiliki celah-celah yang bisa berpotensi menimbulkan kesalahan.
Nah dari sini kamu harus lebih detail dalam mengawasi segala kelemahan bisnis
tersebut. Kamu harus bisa mengidentifikasi apa saja yang wajib ditingkatkan dalam
perusahaan, yang harus dihindari, dan faktor penyebab kerugiannya
Banyak pesaing dari luar negeri, belum dikenal masyarakat, dan keterbatasan sumber
daya manusia.
•Peluang (Opportunities)
Adanya pasar yang sangat mendukung serta tempat usaha yang strategis.
•Ancaman (Threats)
Inovasi produk fashion yang terus-menerus mengikuti perkembangan zaman.

BAB III
RENCANA ANGGARAN
A.Modal/ Pemasukan
Modal yang dibutuhkan oleh penulis dalam sekali produksi tas anyaman adalah
Rp.1.500.000, dengan rincian:
Total Biaya = perlengkapan + bahan baku + biaya lainnya
= Rp. 40.000 + Rp. 20.000 + Rp. 15.000
Produksi 20 pcs = Rp. 75.000 x 20
= Rp. 1.500.000
B.Penentuan Harga Jual
Harga pokok produksi adalah hasil dari total biaya dibagi dengan total produk.
= Rp. 75.000 per pcs
Harga Jual = Harga pokok + laba yang diinginkan
= Rp. 75.000 + Rp. 25.000
= Rp. 100.000
C.Perhitungan Laba/Rugi
Laba = (Harga Jual x Hasil Produksi) – Modal
= (100.000 x 20)-Rp. 1.500.000
=Rp. 2000.000 – Rp. 1.500.000
= Rp. 500.000
Presentase Laba = Laba/ Modal x 100%
= 500.000/1500.000 x 100%
= 33%

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Membuat karya anyaman dibutuhkan ketelatenan dan keuletan yang luar biasa.
Karena jika salah dalam memasukkan lungsi dan pakan, maka hasilnya tidak akan
bagus. Oleh karena itu kita harus menghargai pengrajin yang sudah bersusah payah
membuat dan melestarikan kerajinan anyaman bambu ini. Dengan adanya karya tas
anyaman ini diharapkan para generasi muda lebih bisa mencintai dan melestarikan
kebudayaannya sendiri.
B. Saran
Kerajinan anyam yang merupakan warisan kita seharusnya dilestarikan dan dijaga
keasliannya sepanjang masa. Sebagai generasi muda, tugas kitalah untuk melakukan
hal tersebut, maka dari itu marilah kita lestarikan anyaman nusantara asli Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai