Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seperti kita ketahui, anyaman bambu akan semakin terkikis jika tidak ada
usaha yang tepat untuk mengembangkan kerajinan tersebut.
Maka dari itu dibutuhkan bantuan dari berbagai pihak agar kerajinan anyaman
dari bambu dapat terus bertahan dan berkembang. Selain merupakan hasil kerajinan
tradisional masyarakat Indonesia, dibanding benda- benda plastik, anyaman bambu
sangatlah ramah lingkungan.
Pada zaman milenial seperti saat ini, kebutuhan akan sandang sangat
meningkat, salah satu contohnya adalah tas. Masyarakat cenderung memilih tas-tas
yang unik dan berbeda dari yang lain.
Sehingga karena alasan itulah makalah ini dibuat untuk memberikan
informasi mengenai produk tas anyaman dari bambu yang unik dan menarik serta
nantinya diharapkan dapat melestarikan produk anyaman bambu di Indonesia.

B. Visi
Melestarikan kebudayan anyaman bambu nusantara

C. Misi
1. Melakukan inovasi terhadap produk anyaman bambu tradisional
2. Melakukan peningkatan kualitas dan pengawetan anyaman bambu
3. Memperkenalkan berbagai design masa kini

D. Perumusan Masalah
Terkait dengan pembahasan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa
masalah yang timbul adalah kurangnya ketertarikan masyarakat terhadap anyaman
bambu.

E. Tujuan Pendirian Usaha


Tujuan utama dari program ini yaitu untuk meningkatkan ketertarikan
masyarakat terhadap kesenian anyaman bambu.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Profil
Anyaman bambu atau kerajinan anyaman dari bambu merupakan salah satu
jenis dari berbagai macam karya di Indonesia. Selain digunakan sebagai anyaman,
bambu juga bisa digunakan sebagai bahan pembuatan alat-alat rumah tangga.
Pada zaman milenial seperti saat ini, kebutuhan akan sandang sangat meningkat,
salah satu contohnya adalah tas. Masyarakat cenderung memilih tas-tas yang unik
dan berbeda dari yang lain.
Maka dari itu penulis akan menciptakan sebuah tas yang berasal dari
anyaman bambu dengan model dan design kekinian. Anyaman akan dipadukan
dengan bahan atau media lain sehingga menghasilkan desain atau model yang unik.
Selain itu kesannya yang cukup mewah juga bisa digunakan dalam berbagai
acara.Tentunya dengan ini masyarakat akan jauh lebih tertarik menggunakan produk
anyaman bambu dalam negeri.

B. Strategi Pasar
Agar bisnis diatas berhasil, maka penulis akan melakukan strategi pemasaran
sebagai berikut ini :
1. Segmenting
Yang pertama yaitu segmenting atau segmentasi pasar, merupakan suatu
kegiatan membagi suatu pasar menjadi beberapa kelompok pembeli.
Ada dua kriteria dalam segmentasi pasar, yaitu geografis dan demografis. Untuk
kali ini penulis menetapkan kalangan perempuan remaja hingga dewasa, karena
pada tahap inilah sifat konsumtif mulai muncul.
2. Targetting
Yang kedua yaitu targetting atau penetapan pasar sasaran. Berdasarkan
segmentasi pasar yang telah dipilih, maka targetting yang dituju adalah
lingkungan kampus, sekolah menengah atas, dan yang sederajat.
3. Posotioning
Positioning merupakan terbentuknya gambaran yang cocok bagi konsumen
untuk tertarik membeli produk ini. agar lebih menarik masyarakat, penulis
memberikan berbagai macam model terbaru yang fashionable, serta tambahan
bahan yang membuat tas menjadi lebih estetik.

C. Analisis SWOT Untuk Kelayakan Usaha


1. Kekuatan (Strength)
Analisis SWOT yang pertama yaitu strength atau biasa disebut kekuatan. Di
sini kamu harus bisa memahami kekuatan terbesar apa yang bisnis kamu miliki, hal
ini sangat berpengaruh positif terhadap kesuksesan perusahaan kamu.
Cara memahami kekuatan tersebut bisa dengan mengidentifikasi kelemahan dan
kelebihan perusahaan,  apa yang membuat bisnis kamu lebih baik dari lainnya,
keunikan, dan masih banyak lagi.
Model kekinian dengan desain yang elegant ditambah dengan sedikit
sentuhan bahan-bahan lainnya yang membuat tas terkesan estetik. Selain itu
harganya yang cenderung lebih murah.

2. Kelemahan (Weakness)
Yang kedua yaitu weakness atau biasa disebut sebagai kelemahan. Kamu
sudah pasti paham bahwa setiap bisnis tentu memiliki kelemahan. Setiap
perusahaan pasti memiliki celah-celah yang bisa berpotensi menimbulkan
kesalahan.
Nah dari sini kamu harus lebih detail dalam mengawasi segala kelemahan
bisnis tersebut. Kamu harus bisa mengidentifikasi apa saja yang wajib ditingkatkan
dalam perusahaan, yang harus dihindari, dan faktor penyebab kerugiannya banyak
pesaing dari luar negeri, belum dikenal masyarakat, dan keterbatasan sumber daya
manusia.

3. Peluang (Opportunities)
Adanya pasar yang sangat mendukung serta tempat usaha yang strategis.

4. Ancaman (Threats)
Inovasi produk fashion yang terus-menerus mengikuti perkembangan zaman.
BAB III
RENCANA ANGGARAN
A. Alat dan Bahan
- Alat
 Dua lembar kertas asturo atau manila yang berbeda warna sesuai dengan
selera yang kamu inginkan. Tujuan menggunakan kertas yang beda warna
adalah agar pola yang dihasilkan pada anyaman yang kamu buat terlihat lebih
jelas.
 Gunting, berguna untuk memotong dan merapihkan sisa-sisa bambu yang
kelihatannya kurang rapih.
 Pensil, berguna untuk membuat sebuah pola yang akan digunakan pada
bentuk anyaman yang akan kamu buat. 
 Penggaris, berguna untuk membuat sebuah pola garis agar tidak berantakan.
 Cutter atau silet, berguna untuk memotong lembaran kertas secara kecil dan
rapih.

- Bahan
Anyaman bambu memang tidak ada habisnya untuk dibuat sebagai
kerajinan tangan yang mempunyai nilai guna dan nila seni yang sangat tinggi.
Berikut ini beberapa tips untuk kamu yang ingin membuat anyaman dari
bahan bambu.

1. Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah siapkan terlebih dahulu
bahan utamanya yaitu bambu. Pilihlah bambu yang sudah kuat dan jangan
menggunakan bambu yang terlalu tua. Karena akan sulit untuk dibentuk.
Sedangkan jika kamu menggunakan bambu yang muda juga tidak baik
karena seratnya yang masih tajam.
2. Selanjutnya ketika memilih bambu, perhatikan ruas bambu. Pilihlah bambu
yang mempunyai ruas yang saling sejajar.
3. Setelah bahan sudah siap, maka siapkanlah alat-alat yang akan digunakan
seperti gergaji, pisau, paku ukuran kecil, dan juga parang.
4. Setelah semua bahan dan alat sudah siap, maka langkah awal yang harus
kamu lakukan adalah membelah bambu secara singkron dengan buku-
bukunya. Pangkas dengan rapi menggunakan parang atau bisa juga dengan
menggunakan gergaji.
5. Setelah bambu terpotong rapih, keringkan bambu dibawah sinar matahari.
Hal ini dilakukan untuk menghilangkan kandungan air yang terdapat di dalam
bambu. Jemur selama beberapa hari sampai bambu benar-benar kering.
6. Setelah bambu kering, belah bambu menjadi 2 bagian. Belahlah bambu
secara vertikal sehingga kamu bisa mendapatkan lekukan bambu yang
konkaf.
7. Setelah itu raut potongan bambu dengan menggunakan pisau.
8. Selanjutnya kita masuk dalam proses menganyam. Siapkan 2 helai potongan
bambu, satu bambu menghadap ke dading dan yang satunya lagi menghadap
ke kulit.
9. Kemudian siapkan sumbu anyaman berupa satu helai potongan bambu yang
panjang. Sumbu satunya sebaiknya menggunakan ukuran zig-zag, hal ini
akan lebih mempermudah kamu dalam menganyam bambu.
10. Buatlah sebuah sudut anyaman dengan cara menyilangkan kembali anyaman
loka sebaliknya. Kemudian lipat itisan bambu agar sejajar dengan bagian
sumbu bagian tengah.
11. Untuk hitungan pada anyaman sebaiknya menggunakan hitungan 1-3-1.
Hitungan anyaman ini merupakan hitungan yang paling sederhana dalam
membuat anyaman bambu.

B. Anggaran Biaya
1. Modal/ Pemasukan
Modal yang dibutuhkan oleh penulis dalam sekali produksi tas anyaman adalah
Rp.1.500.000, dengan rincian:
Total Biaya             = perlengkapan + bahan baku + biaya lainnya
= Rp. 40.000       + Rp. 20.000 + Rp. 15.000
Produksi 20 pcs    = Rp. 75.000 x 20
= Rp. 1.500.000

2. Penentuan Harga Jual


Harga pokok produksi adalah hasil dari total biaya dibagi dengan total produk.
= Rp. 75.000 per pcs
Harga Jual       = Harga pokok + laba yang diinginkan
= Rp. 75.000 + Rp. 25.000
= Rp. 100.000

3. Perhitungan Laba/Rugi
Laba    = (Harga Jual x Hasil Produksi) – Modal
= (100.000 x 20)-Rp. 1.500.000
=Rp. 2000.000 – Rp. 1.500.000
= Rp. 500.000
Presentase Laba   = Laba/ Modal x 100%
= 500.000/1500.000 x 100%
= 33%
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Membuat karya anyaman dibutuhkan ketelatenan dan keuletan yang luar
biasa. Karena jika salah dalam memasukkan lungsi dan pakan, maka hasilnya tidak
akan bagus.
Oleh karena itu kita harus menghargai pengrajin yang sudah bersusah payah
membuat dan melestarikan kerajinan anyaman bambu ini. Dengan adanya karya tas
anyaman ini diharapkan para generasi muda lebih bisa mencintai dan melestarikan
kebudayaannya sendiri.

B. Saran
Kerajinan anyam yang merupakan warisan kita seharusnya dilestarikan dan
dijaga keasliannya sepanjang masa. Sebagai generasi muda, tugas kitalah untuk
melakukan hal tersebut, maka dari itu marilah kita lestarikan anyaman nusantara asli
Indonesia.
Jangan lupa untuk selalu memperhatikan setiap detail yang ada agar
perusahaan kamu bisa berkembang dengan pesat serta tidak kalah saing dengan
perusahaan lainnya. Tentu kamu tidak mau bukan bisnis yang kamu bangun susah
payah malah tumbang di tengah jalan.

Anda mungkin juga menyukai