Anda di halaman 1dari 2

TEKS DISKUSI TENTANG SAMPAH

Kebiasaan masyarakat dan kesadaran akan kebersihan masih harus terus


diingatkan, karena tak sedikit masyarakat yang menganggap hal ini remeh temeh,
padahal sampah bisa membawa dampak yang luar biasa dalam kehidupan.
Berikut ini adalah contoh teks diskusi tentang sampah.
1. Larangan dan Hukuman Membuang Sampah Sembarangan
Isu: Kesadaran untuk membuang sampah di kotak sampah masih rendah. Hal ini
menyebabkan beberapa sudut lingkungan sekolah terlihat kotor.
Sampah tersebut adalah bekas makanan siswa-siswi saat jajan di sekolah. Mereka
membuang sampah begitu saja. Padahal pihak sekolah sudah memberikan kotak
sampah di beberapa tempat. Namun para siswa masih abai.
Masalah sampah tidak hanya membuat kotor, sekolah menjadi banyak nyamuk dan
mengundang beberapa jenis bakteri pembawa penyakit.
Argumen Mendukung: Dengan memberikan hukuman berupa skorsing, tentu akan
membuat oknum siswa yang buang 
sampah sembarangan menjadi jera atau kapok.
Hukuman juga mengedukasi siswa bahwa membuang sampah sembarangan adalah
perilaku buruk dan merugikan.
Argumen Menentang: Tidak perlu ada hukuman. Cukup tegur dan peringatkan.
Hukuman hanya akan membuat siswa menjadi semakin bandel. Tak hanya itu,
hukuman juga bisa membuat siswa menjadi malu.
Kesimpulan: sanksi, skorsing dan juga hukuman adalah hal yang lumrah. Bahkan
untuk siswa yang membuang sampah sembarangan dianjurkan untuk dihukum.
Sebab membuang sampah sembarangan adalah tabiat buruk.

2. Daur Ulang Sampah


Isu: Untuk mengendalikan sampah, perlu pengelolaan yang inovatif. Salah satunya
adalah dengan memanfaatkan barang bekas untuk menjadi kerajinan.
Jika hal ini diterapkan di sekolah, harapannya banyak siswa yang paham akan
pentingnya pengelolaan sampah.
Argumen Mendukung: Kegiatan pemanfaatan barang bekas atau sampah untuk
digunakan kembali merupakan kegiatan yang positif.
Selain bentuk kecintaan terhadap lingkungan, para siswa juga berlatih untuk kreatif.
Mereka bisa terbiasa, sehingga mau menerapkan dirumah.
Argument menolak: Siswa cukup membuang sampah pada tempatnya.
Pemanfaatan sampah bisa diserahkan pada pihak yang berwenang dalam hal ini
dinas kebersihan.
Kesimpulan: Selain membuang sampah pada tempatnya, usaha yang dapat
dilakukan siswa untuk menjaga kebersihan adalah dengan mengelola sampah.

3. Sampah dan Bajir


Isu: Sampah menjadi satu hal yang dianggap sangat meresahkan sebab
memberikan dampak yang buruk pada lingkungan.
Sampah yang menumpuk akan dapat menyebabkan berbagai penyakit bahkan
dapat menyebabkan banjir.
Cara menanggulangi sampah dianggap menjadi permasalahan yang penting di
beberapa daerah. Sebenarnya pemecahan masalah mengenai sampah ini sudah
menjadi perdebatan sejak dulu.
Argumen mendukung: Namun, bagi mereka yang mencintai alam, cara tersebut
dianggap bukan sebagai solusi melainkan menjadi sebuah bencana baru.
Sampah yang dibakar akan menghasilkan polusi udara berupa bau yang tidak sedap
bahkan asap pembakaran yang dihasilkan dari pembakaran itu dapat menipiskan
lapisan ozon.
Argumen menentang: Orang yang mencintai lingkungan lebih memilih penyelesaian
berupa dekomposting dan daur ulang sampah.
Contohnya seperti sampah organik, misalnya daun kering, batang pohon, dan
sebagainya bisa dijadikan sebagai pupuk kompos melalui proses dekomposting.
Sedangkan sampah non-organik yang memang tidak bisa mengalami pembusukan,
bisa dilakukan daur ulang.
Kesimpulan: Pada dasarnya sampah bisa diolah dan dimanfaatkan kembali.
Pengolahan dan penanganan sampah yang ramah lingkungan merupakan cara
paling tepat untuk menyelesaikan permasalahan sampah yang ada.

Anda mungkin juga menyukai