Anda di halaman 1dari 9

TUGAS BAHASA INDONESIA

TEKS DISKUSI TAWURAN

DISUSUN OLEH:

SALMA PUTRI ANDINI

M. ZULFAN AKBAR

SMP NEGERI 3 TELUK KUANTAN

2023
BAB 1

PENDAHULUAN

Sepertinya masyarakat indonesia sudah tidak asing lagi dengan


tawuran. Hampir setiap saat berita itu menghiasi media massa. Bukan
hanya tawuran antar pelajar saja tetapi juga tawuran antar warga, antar
kaum beragama, antar polisi, mahasiswa, dll. Sungguh menyedihkan
bukan? Inilah fenomena yang terjadi dimasyarakat kita. Tawuran antar
pelajar maupun tawuran antar remaja semakin menjadi-jadi semenjak
terciptanya geng-geng.

Perilaku tawuran antar pelajar selalu dipertontonkan ditengah-


tengah masyarakat. Mereka sudah tidak merasa bahwa perbuatan mereka
itu sangat tidak terpuji dan bisa mengganggu ketenangan masyarakat.
Sebaliknya, mereka yang tawuran merasa bangga jika masyarakat itu takut
dengan geng/kelompok mereka. Seorang pelajar seharusnya tidak
melakukan hal seperti itu. Biasanya permusuhan antar sekolah dimulai dari
masalah yang sepele. Namun remaja yang masih labil tingkat emosinya
justru menanggapinya sebagai sebuah tantangan. Pemicu lain biasanya
dendam dengan rasa kesetia kawanan yang tinggi para siswa tersebut
untuk membalas perlakuan yang disebabkan oleh siswa sekolah lain yang
dianggap merugikan seorang siswa atau mencemarkan nama baik sekolah
tersebut.

Tawuran antar pelajar adalah tawuran yang sering dilakukan pada


sekelompok remaja terutama oleh para pelajar. Bahkan para mahasiswa
yang notabene nya orang yang berpendidikan tinggi, malah memecahkan
masalah dengan menggunakan kekerasan. Kekerasan sudah dianggap
sebagai pemecah masalah yang sangat efektif di kaum remaja. Hal ini
seolah menjadi bukti nyata bahwa seorang pelajar seolah-olah sangat
leluasa untuk melakukan hal-hal yang bersifat anarkis dan premanis.
Tentunya perilaku ini sangat merugikan orang yang terlibat dalam tawuran
tersebut. Bahkan orang lain yang tidak terlibat juga merasakan dampak
tawuran tersebut.
BAB 2

GAGASAN UTAMA PENDAHULUAN

Tawuran antar pelajar merupakan fenomena sosial yang sudah


dianggap lumrah oleh masyarakat di indonesia. Tawuran antar pelajar
sering terjadi di kota-kota besar yang seharusnya memiliki masyarakat
dengan pandangan yang lebih maju. Para pelajar yang sering melakukan
aksi tawuran tersebut lebih senang melakukan perkelahian diluar sekolah
dari pada masuk kelas untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.
BAB 3

ISI PRO

Menurut sebagian orang, tawuran merupakan tindakan yang wajar


sebab merupakan salah satu cara untuk menyampaikan protes, pendapat,
dan sebagainya yang tidak tersampaikan dengan baik. Melalui tawuran
suatu kelompok akan bisa didengar lebih baik atas kekecewaannya
sehingga pihak-pihak tertentu bisa mengambil tindakan yang lebih tepat
dan sebagainya.

Lingkungan pertemanan mereka juga dapat membawa seorang


pelajar untuk mengembangkan potensi kearah yang lebih positif atau
sebaliknya kearah yang negatif. Perasaan saling mendukung ini juga dapat
menyebabkan tawuran sesama pelajar. Ketika di dalam kelompok terdapat
pelajar yang sedang bermasalah dengan pelajar sekolah lain, teman-teman
merasa harus membantu temannya.

Tetapi, cara yang dipilih bukan dengan cara yang tepat melainkan
dengan cara melakukan kekerasan yaitu tawuran. Mereka menganggap
tawuran dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat. Itulah sebabnya
solidaritas dan rasa kekeluargaan antarpelajar menjadi alasan untuk
terjadinya tawuran, karena pelajar memiliki rasa saling mendukung dan
membela sesamanya.

Rasa saling mendukung tersebut sebenarnya tidak salah, tetapi cara


mereka untuk menyelesaikan permasalahan tersebut tidak tepat. Memang
tidak mudah untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Akan tetapi, kita
tetap harus berkomitmen kuat untuk menjadi bagian dari kelompok
masyarakat yang antitawuran. Karena tawuran merupakan penyakit
masyarakat yang harus diberantas secepatnya agar tidak banyak kerugian
dan nyawa yang hilang akibatnya.

Maka dibuatlah gerakan anti tawuran untuk mengatasi tawuran yang


meresahkan banyak masyarakat. Dalam mengatasi kenakalan remaja ini
terutama tawuran, pihak kepolisian lebih melakukan tindakan pembinaan
dan pendekatan terlebih dahulu dibandingkan melakukan proses pidana
penjara
BAB 5

GAGASAN UTAMA PRO

Kebanyakan orang melakukan tawuran biasanya agar protes dan


keluhan mereka dapat tersampaikan. Lingkungan pertemanan dapat
membawa mereka ke arah yang lebih baik ataupun ke yang lebih buruk.
Sering kali tawuran dilakukan anak muda atas nama solidaritas, meski juga
bisa dilakukan oleh orang dewasa.

namun, cara yang dipilih bukan dengan cara yang tepat melainkan
dengan cara melakukan kekerasan yaitu tawuran. Karena itu, tawuran
harus cepat diberantas agar tidak banyak lagi kerugian dan nyawa yang
hilang akibatnya. Maka, dibuatlah gerakan anti tawuran untuk mengatasi
tawuran yang meresahkan banyak masyarakat.
BAB 4

ISI KONTRA

Sedangkan pihak yang tidak setuju dengan gerakan anti tawuran ini
meminta kepada pihak kepolisian untu memberika hukum penjara sesuai
dengan tindakan pidana yang berlaku di indonesia. Para pelaku tawuran
adalah mereka yang telah bertindak kriminal dan wajib untuk menindak
tegas pelaku tersebut. Negara memang harus melakukan pembinaan,
namun harus ada tindakan yang bisa membuat mereka jera.

Pihak yang tidak setuju dengan penerapan Anti Tawuran ini menilai
bahwa tawuran tidak bisa ditolerir, karena tawuran adalah tindakan yang
dilarang karena seringnya menimbulkan kerugian. Kerugian ini bukan
hanya sekedar luka pada pihak yang terlibat tapi juga perusukan sejumlah
fasilitas umum, mengganggu keamanan warga, menggangu kegiatan
ekonomi hingga terjadinya kehilangan nyawa akibat tawuran ini.

Tak sedikit anak-anak muda yang ingin menunjukkan eksistensi


dengan mengikuti ajang perkelahian ini. Anak-anak tersebut sedang
mencari jati diri dimana melihat tawuran sebagai ajang “gagah-gagahan.”
Mereka dengan bangga dan berwajah digarang-garangkan menyatroni satu
sama lain. Ketika sebuah tawuran terjadi, banyak warga yang menjadi
resah dan para aparat keamanan akan sibuk.

Penyebab hal ini dimungkinkan adalah faktor kurangnya pendidikan


dan keharmonisan keluarga. Ketidakharmonisnya dalam keluarga juga
sebagai ajang pelampiasan emosi dan balas dendam oleh anak tersebut.
Maka agar anak tersebut jerah dengan tindakannya, pihak yang tidak
mendukung dengan gerakan Anti Tawuran meminta pihak kepolisian
untuk menghukum anak tersebut dengan pidana penjara.
BAB 6

GAGASAN UTAMA (KONTRA)

Pihak yang tidak setuju mengatakan bahwa negara harus melakukan


pembinaan, agar bisa membuat mereka jera. Mereka menilai bahwa
tawuran adalah tindakan kriminal yang harus diberantas. Tentu saja
tawuran ini sangat merugikan banyak pihak. Karena tidak sedikit fasilitas
yang rusak akibat tawuran ini. Bahkan sampai ada nyawa yang melayang
karena tidak jarang para pelakunya membawa senjata. Jadi, kelompok yang
menentang dengan adanya gerakan anti tawuran ini merasa bahwa sanksi
untuk tindakan mereka tidak sepadan dengan nyawa korban yang
melayang akibat tindakan mereka tersebut.
BAB 7

SIMPULAN

Permasalahan tawuran antar pelajar telah dianggap sebagai


persoalan yang serius di dunia pendidikan nasional dewasa ini. Selain
sebagai bentuk kontradiktif dari tujuan pendidikan nasional, tawuran
pelajar juga hanya akan menimbulkan kerugian materi dan imateri bahkan
korban jiwa. Untuk itu, semua pihak dituntut peran sertanya dalam rangka
mengatasi masalah kekerasan yang menjangkiti anak usia sekolah ini.

Banyak hal yang menyebabkan terjadinya tawuran antar pelajar.


Dalam pandangan penulis, setidaknya ada 2 faktor utama penyebab
tawuran pelajar. Yakni 1) Kondisi lingkungan keluarga, sosial dan
pertemanan yang kurang mendukung kepribadian positif siswa, dan 2)
kondisi psikologis pelajar yang labil dan cenderung meniru.

Berdasarkan perspektif psikologi pendidik, tawuran antar pelajar


dapat diatasi melalui praktik pendidikan yang tidak abai terhadap aspek
efektif dan psikomotorik (pendidikan karakter). Penciptaan kondisi
lingkungan keluarga dan sosial yang mendukung kepribadian positif siswa
dapat membuat sikap simpati dan penemuan jati diri siswa di tengah
perkembangan kejiwaan yang masih labil dan cenderung meniru.
BAB 8

GAGASAN UTAMA SIMPULAN

Tawuran antar pelajar merupakan permasalahan yang serius di


dunia pendidikan nasional. Faktor yang menjadi penyebab tawuran remaja
tidak hanya datang dari individu siswa itu sendiri. Melainkan juga terjadi
karena faktor- faktor lain yang datang dari luar individu, diantaranya faktor
keluarga, faktor sekolah, dan faktor lingkungan. Mengapa sekolah yang
idealnya sebagai kebun untuk menyemai kedamaian dan membentuk
manusia santun dan terdidik, justru tidak mampu membentengi siswa dari
perilaku kekerasan yang berujung hilangnya nyawa.

Anda mungkin juga menyukai