DI SUSUN OLEH :
KELAS IX.11
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karna atas izinnyalah sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Perilaku Negatif Dalam Masyarakat Dalam
Menyikapi Globalisasi” ini tanpa mengahadapi hambatan yang berat. Tehnik penyusunan
kami buat secara jelas, padat, dan mudah dipahami oleh siapapun dan dari kalangan apapun.
Materi yang disajikan bertujuan untuk menambah wawasan atau pemahaman para
pelajar mengenai perilaku negatif dalam masyarakat dalam menyikapi globalisasi.
Saya menyadari akan kelemahan dan kekurangan dalam makalah yang sayai buat ini,
seperti kata pepatah “Tiada Gading Yang Tak Retak”. Oleh karna itu kritik membangun dan
sumbang saran akan diterima dengan penuh ucapan terima kasih.
Daftar Isi
Bab I (PENDAHULUAN)
Bab II (PEMBAHASAN)
A. Kesimpulan …………………….…..………………………………………. 12
B. Saran ……………………………………………………………………,…. 13
Lampiran ………………………………………………………………………. 14
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan penulisan
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Penyebab Terjadinya Perilaku Negatif Dalam Masyarakat
Dalam Menyikapi Globalisasi
1. Sikap Individualis
2. Kurang Bersosialisasi
Masih berhubungan dengan poin 1, umumnya orang yang
individualis kurang bersosialisasi dengan orang di sekitarnya. Pengaruh
globalisasi yang satu ini dapat membuat seseorang menjadi anti sosial dan
canggung bila bertemu dengan orang lain.
Perilaku orang yang kurang bersosialisasi pun cenderung
merugikan orang lain karena sering tidak memperdulikan di masyarakat.
Biasanya orang yang kurang bersosialisasi di masyarakat lebih memilih
dunia maya sebagai tempat untuk bersosialisasi sehingga mereka suka
berlama-lama di depan komputer atau gadget.
3. Lupa Budaya dan Tradisi
Setiap suku bangsa yang ada di Indonesia memiliki budaya dan
tradisi yang berbeda-beda. Inilah salah satu kekayaan dan keunikan
Indonesia yang luntur akibat pengaruh globalisasi.
Sebagai contoh, bila dulu anak sekolah mendapat pelajaran
menyanyi lagu-lagu daerah, sebagian sekolah tidak lagi mengajarkannya
karena dianggap ketinggalan jaman. Bahkan banyak sekolah lebih
mengutamakan pelajaran bahasa Inggris dan Mandarin ketimbang
mempelajari bahasa Indonesia atau bahasa daerah.
Kekayaan budaya dan tradisi berbagai daerah di Indonesia telah
diganti dengan budaya asing. Misalnya, ketimbang menonton festival
musik daerah, banyak orang Indonesia yang lebih memilih menonton
konser musik rock.
4. Penampilan Berubah
Pengaruh globalisasi juga mempengaruhi cara seseorang
berpenampilan. Salah satunya adalah kebiasaan mewarnai rambut menjadi
pirang karena ingin terlihat seperti orang barat.
Beberapa perubahan penampilan yang juga akibat dari globalisasi
misalnya penggunaan anting untuk laki-laki, mengikuti gaya busana dari
negara lain, mengikuti gaya rambut artis luar negeri, dan lain-lain.
5. Pergeseran Hiburan Anak
Globalisasi memang bisa memberikan dampak positif dan negatif,
salah satunya adalah teknologi. Bila dulu permainan mengajak anak-anak
untuk aktif, berbeda dengan sekarang yang telah didominasi oleh gadget.
Anak-anak jaman sekarang banyak yang lebih memilih gadget
sebagai hiburan dan sarana bermain. Kebiasaan bermain gadget inilah
yang kemudian membuat anak menjadi individualis dan sulit bergaul.
6. Timbulnya Hedonisme
Salah satu gaya hidup yang diakibatkan oleh pengaruh globalisasi
adalah kebiasaan berbelanja. Berbagai teknologi dan kemudahan dalam
berbelanja diberikan kepada masyarakat secara gratis sehingga
menimbulkan sifat konsumerisme dan Informasi produk dari berbagai
media online, baik itu media sosial, mesin pencari, marketplace, dan situs-
situs membuat sebagian orang menjadi sangat suka berbelanja.
Menghabiskan uang berbelanja demi menyenangkan diri dianggap sebagai
hal yang wajar.
7. Cara Berpakaian Berubah
Masyarakat Indonesia juga mengalami banyak perubahan dalam hal
berbusana sebagai akibat dari pengaruh globalisasi. Pakaian ala daerah
sedikit demi sedikit ditinggalkan oleh masyarakat yang lebih memilih
busana dari negara lain.
Dikalangan remaja dan pemuda misalnya, umumnya mereka lebih
memilih pakaian yang praktis, bahkan terkadang agak terbuka. Cara
berpakaian seperti ini diadopsi dari kebiasaan orang barat.
Dalam hal berbusana, sebenarnya tidak semua busana asing itu
buruk dan tidak semua busana suku daerah dianggap pantas untuk umum.
Misalnya, baju Koko yang aslinya dari Tiongkok ternyata diterima dan
sesuai dengan kearifan local.
8. Timbulnya Narsistik
Narsistik adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang
berlebihan sehingga cenderung mengumbar aktivitasnya setiap hari.
Contoh nyata dari narsistik ini bisa kita lihat di dimana banyak orang yang
sangat suka mengumbar aktivitasnya ke internet.
Sebenarnya orang yang narsis tidak melanggar hukum selama tidak
mengeluarkan kata-kata menghina atau kasar. Namun, dengan mengumbar
segala aktivitas ke media sosial maka seseorang akan kehilangan
privasinya.
9. Kemudahan Migrasi
Pengaruh globalisasi juga membuat kegiatan migrasi menjadi lebih
tinggi dan mudah. Proses perpindahan manusia dari suatu wilayah ke
wilayah lainnya, bahkan ke negara lain, dapat terjadi dengan cepat.
Hal tersebut bisa terjadi karena adanya berbagai kemudahan dan
fasilitas transportasi yang canggih. Salah satu contoh adalah ojek online,
mengakses transportasi ojek menjadi lebih mudah dan cepat melalui
perangkat smartphone.
10. Konsumsi Makanan dan Minuman
Disadari atau tidak, globalisasi juga telah banyak mempengaruhi
masyarakat Indonesia dalam hal konsumsi makanan dan minuman.
Masyarakat Indonesia yang terkenal konsumtif membuat produk-produk
makanan dari luar negeri sangat mudah diterima.
Tidak terhitung banyaknya jenis makanan dari luar negeri yang
telah diterima dengan baik oleh masyarakat kita. Sebut saja beberapa
diantaranya Pizza, Steak, Burger, Bostik, Sushi, Ramen, dan lain
sebagainya.
http://rickylasatira.blogspot.com/2013/11/makalah-dampak-globalisasi-terhadap.html