Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH BK

Kepribadian Manusia

Kelompok 2 :
1. Salsabila Putri
2. Verlita Mei Sheila

KELAS : X MIPA 2

SMA NEGERI 3 SIAK HULU


2022
A. Latar Belakang
Kepribadian merupakan .ciri, karakter, atau sifat dari dalam diri
seseorang yang berasal dari pembentukan yang di dapat dari
lingkungan sekitar seperti, keluarga, dan juga bawaan seseorang
sejak lahir. Kepribadian juga mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap
yang berperan aktif dalam menentukan tingkah laku individu yang
berhubungan dengan dirinya sendiri maupun orang lain.

B. Pendahuluan
Menurut George Herbert Mead kepribadian ialah tingkah laku pada
manusia yang berkembang melalui perkembangan diri.
Perkembangan kepribadian dalam diri seseorang telah berlangsung
seumur hidup, menurutnya manusia akan berkembang dengan
secara bertahap melalui interaksi dengan anggota masyrakat.
Sementara Menurut Koentjaraningrat kepribadian ialah beberapa ciri
watak yang dipelihara seseorang secara lahir, konsisten dan
konsukuen. Setiap manusia melakukan proses sosialisasi. Proses
sosialisasi berlangsung selama manusia masih hidup didunia ini,
kepribadian seseorang indivindu dapat terbentuk dalam bertingkah
laku sehingga indivindu memiliki identitas khusus yang berbeda
dengan orang lain.
C. Pembahasan
Kepribadian atau personality berasal dari kata persona. Kata
tersebut merujuk pada kedok atau topeng, yaitu sebuah penutup
muka yang kerap digunakan oleh pemain drama panggung. Dimana
hal tersebut menggambarkan sebuah perilaku, kepribadian, dan
watak seseorang. Biasanya topeng tersebut digunakan oleh para
pemain drama di Zaman Romawi. Bagi bangsa Roma, “persona”
memiliki arti tentang bagaimana seseorang tampak di hadapan orang
lain.
Secara umum, kepribadian seseorang merujuk pada bagaimana
mereka tampil dan memberikan kesan bagi orang lain. Jadi dapat kita
simpulkan bahwa definisi kepribadian secara umum itu bersifat
lemah. Sebab, mereka hanya menilai perilaku seseorang bisa diamati
saja dan tidak menganggap bahwa mungkin ciri-ciri tersebut akan
berubah seiring berjalannya waktu.
Selain itu, definisi tersebut juga tergolong lemah karena sifatnya
yang evaluatif atau menilai. Bagaimanapun, pada dasarnya
kepribadian seseorang tidak bisa dinilai dengan “baik” atau “buruk”.
Sebab hal itu bersifat netral.

Di dalam ilmu psikologi, kepribadian manusia disebutkan bahwa


tidak bisa berubah dan sudah dibentuk sejak bayi. Selain yang
diperoleh dari tes MBTI, tipe kepribadian manusia dibagi menjadi 4
kelompok besar yang diberi nama berdasarkan cairan tubuh. Dimana
keempatnya disebutkan mempunyai ciri khusus masing masing,
berikut penjelasan singkatnya.
Jenis Kepribadian Manusia
1. Melankolis
Bila mendengar tipe yang satu ini, banyak yang mengaitkannya
dengan sesuatu yang mudah sedih dan berbau depresi. Padahal tidak
selalu seperti itu, ciri ciri dari orang dengan tipe melankolis yaitu
cenderung introvert, taat aturan, suka membuat rencana detail
sebelum bertindak, suka dengan detail, dan termasuk pemikir yang
perfeksionis.
2. Koleris
Sifat sifat yang menggambarkan tipe orang koleris antara lain tidak
terlalu suka dengan basa basi, percaya diri, cenderung ekstrovert,
menyukai percakapan mendalam, dan lebih suka untuk berkumpul
dengan mereka yang mempunyai sifat sama dengannya. Orang orang
dengan kepribadian ini umumnya mempunyai keinginan besar, dan
begitu fokus dengan tujuan tersebut.
3. Sanguinis
Apabila bertemu dengan orang dengan ciri ciri ceria, optimis, riang,
lincah, dan menyukai petualangan, maka kemungkinan mereka
mempunyai tipe kepribadian sanguinis. Banyak yang menyebutkan
bahwa tipe satu ini merupakan karakteristik manusia yang paling
umum. Dan mereka banyak mendominasi pada bidang bisnis, politik,
dan juga olahraga.
4. Plegmatis
Tipe kepribadian manusia yang terakhir yaitu plegmatis, dimana
mereka dengan tipe ini umumnya banyak terjun ke profesi yang
berhubungan dengan pelayanan. Misalnya pekerja sosial, perawat,
guru, atau psikolog. Hal ini tidak terlepas dari sifat mereka yang
pembawaannya tenang, cenderung menghindari konflik, dan sering
menjadi penengah dalam suatu masalah.
Orang yang memiliki kepribadian plegmatis disebutkan menghargai
kedekatan antar manusia. Para plegmatis ini merupakan pemerhati,
dimana mereka senang melakukan analisis terhadap hubungan
interpersonal antar manusia serta kejadian di sekitarnya. Sifat seperti
ini juga seringkali disebut dengan istilah people person.
Setiap individu memiliki ciri-ciri kepribadian tersendiri, mulai dari
yang menunjukkan kepribadian yang sehat atau justru yang tidak
sehat. Dalam hal ini, Elizabeth (Syamsu Yusuf, 2003) mengemukakan
ciri-ciri kepribadian yang sehat dan tidak sehat, sebagai berikut:
Kepribadian yang sehat
• Mampu menilai diri sendiri secara realisitik; mampu menilai diri
apa adanya tentang kelebihan dan kekurangannya, secara fisik,
pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.
• Mampu menilai situasi secara realistik; dapat menghadapi
situasi atau kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik
dan mau menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi
kehidupan itu sebagai sesuatu yang sempurna.
• Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat
menilai keberhasilan yang diperolehnya dan meraksinya secara
rasional, tidak menjadi sombong, angkuh atau
mengalami superiority complex, apabila memperoleh prestasi
yang tinggi atau kesuksesan hidup. Jika mengalami kegagalan,
dia tidak mereaksinya dengan frustrasi, tetapi dengan sikap
optimistik.
• Menerima tanggung jawab; dia mempunyai keyakinan
terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah
kehidupan yang dihadapinya.
• Kemandirian; memiliki sifat mandiri dalam cara berpikir, dan
bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan
mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma
yang berlaku di lingkungannya.
• Dapat mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya,
dapat menghadapi situasi frustrasi, depresi, atau stress secara
positif atau konstruktif, tidak destruktif (merusak)
• Berorientasi tujuan; dapat merumuskan tujuan-tujuan dalam
setiap aktivitas dan kehidupannya berdasarkan pertimbangan
secara matang (rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar,
dan berupaya mencapai tujuan dengan cara mengembangkan
kepribadian (wawasan), pengetahuan dan keterampilan.
• Berorientasi keluar (ekstrovert); bersifat respek, empati
terhadap orang lain, memiliki kepedulian terhadap situasi atau
masalah-masalah lingkungannya dan bersifat fleksibel dalam
berpikir, menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya,
merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain, tidak
membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban orang
lain dan mengorbankan orang lain, karena kekecewaan dirinya.
• Penerimaan sosial; mau berpartsipasi aktif dalam kegiatan
sosial dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan
dengan orang lain.
• Memiliki filsafat hidup; mengarahkan hidupnya berdasarkan
filsafat hidup yang berakar dari keyakinan agama yang
dianutnya.
• Berbahagia; situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan, yang
didukung oleh faktor-
faktor achievement (prestasi), acceptance (penerimaan),
dan affection (kasih sayang).
Kepribadian yang tidak sehat
• Mudah marah (tersinggung)
• Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan
• Sering merasa tertekan (stress atau depresi)
• Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang
usianya lebih muda atau terhadap binatang
• Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang
meskipun sudah diperingati atau dihukum
• Kebiasaan berbohong
• Hiperaktif
• Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
• Senang mengkritik/mencemooh orang lain
• Sulit tidur
• Kurang memiliki rasa tanggung jawab
• Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya
bukan faktor yang bersifat organis)
• Kurang memiliki kesadaran untuk menaati ajaran agama
• Pesimis dalam menghadapi kehidupan
• Kurang bergairah (bermuram durja) dalam menjalani
kehidupan
D. Kesimpulan
Jadi, dapat disimpulka bahwa ciri fisik, lingkungan, dan pengalaman
adalah faktor-faktor pembentuk kepribadian seseorang. Sehingga
setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda beda.

Anda mungkin juga menyukai