Anda di halaman 1dari 24

KEPRIBADIAN

DAN
NILAI
A. Pengertian Kepribadian
Kepribadian adalah organisasi dinamik dari sistem-sistem psikologis dalam
individu yang menentukan penyesuaiannya yang unik terhadap lingkungannya
(Robbins & Judge, 2013).

Kepribadian adalah kumpulan karakteristik dan kecenderungan yang stabil yang


menentukan sifat umum dan perbedaan dalam perilaku seseorang (Gibson et.al,
2012: 107).
Menurut penelitian Ratno Purnomo dan Lestari (2010: 144-160) menyatakan
secara umum, hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa kepribadian dengan
beberapa dimensinya menentukan keberhasilan seseorang dalam kesuksesan
karir, kinerja yang baik, pencapaian prestasi dan perilaku yang positif.
A. Pengertian Kepribadian (Lanjutan)
Menurut Rivai dan Mulyadi (2012: 234) kepribadian adalah organisasi
dinamis pada masing-masing sistem psikofisik yang menetukan penyesuaian
unik pada lingkungannya dan kepribadian merupakan total jumlah dari
seorang individu dalam beraksi dan berinteraksi dengan orang lain, atau
dapat pula dikatakan bahwa kepribadian adalah himpunan karakteristik dan
kecenderungan yang stabil serta menentukan sifat umum dan perbedaan
dalam perilaku sesorang.

Masganti (2012: 60) menyatakan kepribadian adalah cara seseorang yang


bersiat khas dalam beradaptasi dengan lingkungannya.
A. Pengertian Kepribadian (Lanjutan)
Beberapa penggunaan istilah kepribadian yang sering digunakan dalam
pembicaraan sehari-hari adalah sebagai berikut :

1. Kepribadian sebagai sesuatu yang dimiliki atau tidak dimiliki yaitu


kepribadian oleh seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari, kita sering
mendengar ucapan, “Kantor A mendapat kemajuan yang pesat karena
dipimpin oleh seorang pemimpin yang memiliki kepribadian, sedangkan
kantor B menjadi kacau karena dipimpin oleh seorang pemimpin yang kurang
memiliki kepribadian.“ Orang yang memiliki kepribadian sering diartikan
sebagai seseorang yang mempunyai pendirian yang teguh, dapat bertindak
tegas, konsekuen, dan sebagainya.
A. Pengertian Kepribadian (Lanjutan)
2. Kepribadian diartikan sebagai kepribadian yang kaya (lot of personality)
dan kepribadian yang gersang (no personality) yaitu kepribadian yang
kaya sering diartikan sebagai suatu kepribadian yang memiliki sifat-sifat,
mempunyai daya tarik terhadap orang lain, terutama dalam pertemuan
pertama, tingkah laku yang menarik, sopan santun, sikap yang
menyenangkan orang lain, yaitu sifat-sifat yang member kesan pertama
yang baik. Adapun kepribadian yang gersang menunjukkan kepada sifat-
sifat tak ada kesan yang mendalam, membosankan, kurang semangat,
dan mudah dilupakan orang lain.
A. Pengertian Kepribadian (Lanjutan)
3. Kepribadian adalah pengaruh seseorang kepada orang lain yaitu keadaan
kepribadian seseorang dinilai dari pengaruhnya terhadap orang lain.
Orang yang berpengaruh atau besar pengaruhnya terhadap orang lain
adalah orang yang besar kepribadiannya. Adapun orang kecil
pengaruhnya atau tidak mempunyai pengaruh terhadap orang lain
adalah orang yang kecil pribadinya. Pengaruh seseorang itu sering
dipengaruhi pula oleh jabatan, ilmu, lingkungan sekitar, tempat tinggal,
teman dan sebagainya.
A. Pengertian Kepribadian (Lanjutan)
4. Kepribadian diartikan sebagai sifat agresif atau tidak agresif dalam
pengertian ini, kepribadian diartikan sebagai pribadi yang kuat, pribadi
yang lemah, selalu ingin berkuasa, mengalah, menyerang, dan
sebagainya.

Dari pengertian beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan


kepribadian adalah salah satu karakteristik, etika, moral, yang dimiliki
oleh setiap individu dimana sifat dan keprbadian yang dimilikinya akan
mempengaruhi maju mundurnya suatu organisasi.
B. Proses Pembentukan Kepribadian (Lanjutan)
1. Keturunan

Keturunan merujuk ke faktor-faktor yang ditentukan pada saat pembuahan. Sosok fisik, daya
tarik wajah, kelamin, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi, dan ritme hayati
merupakan karakteristik yang umumnya dianggap sebagai atau sama sekali atau sebagian
besar dipengaruhi oleh siapa kedua orangtua anda, yaitu oleh susunan hayati, faali (fisiologis)
dan psikologis yang melekat. Pendekatan keturunan berargumen bahwa penjelasan paling
akhir dari kepribadian seorang individu adalah struktur molekul dari gen, yang terletak dalam
kromosom. Lombroso (dalam Sofyandi 2007:79), seorang menjadi penjahat karena memang ia
sudah dilahirkan sebagai penjahat. Lombroso tidak terlalu memperhatikan pengaruh
lingkungan. Menurutnya pengaruh bawaan atau turunan sangat dominan membentuk
kepribadian seseorang. Itulah sebabnya mengapa para manajer sangat memerlukan latar
belakang kehidupan seseorang ketika proses rekruitment.
B. Proses Pembentukan Kepribadian (Lanjutan)
2. Lingkungan

Faktor lain yang memiliki peran yang cukup signifikan pada pembentukan kepribadian kita
adalah budaya dimana kita dibesarkan. Pengkondisian dini, norma-norma diantara keluarga,
teman-teman, dan kelompok–kelompok sosial, serta pengaruh– pengaruh lain yang kita alami.
Lingkungan yang dipaparkan pada kita memainkan suatu peran yang cukup besar dalam
membentuk kepribadian kita.

Para ahli sepakat bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh lingkungannya. Jika seseorang
dibentuk dalam rumah tangga yang bahagia, pola perilaku akan bersikap baik misalnya dalam
sifat-sifat yang positif seperti peramah, gembira, sabar, toleran, mudah diajak kerja sama,
tidak egois dan lain-lain. Sebaliknya, jika seseorang dibesarkan dalam keluarga yang tidak
bahagia dimana kedua orang tuanya yang sering bertengkar maka sifat-sifat seperti
digambarkan di atas tidak akan nampak.
B. Proses Pembentukan Kepribadian (Lanjutan)
3. Situasi
Faktor ketiga, situasi, memepengaruhi dampak keturunan dan lingkungan
terhadap kepribadian. Kepribadian seseorang, walaupun pada umumnya
mantap dan konsisten, berubah dalam situasi yang berbeda. Tuntutan yang
berbeda dari situasi yang berlainan memunculkan aspek-aspek yang
berlainan dari kepribadian seseorang. Oleh karena itu hendaknya kita tidak
melihat pola kepribadian dalam keterpencilan (isolasi).
C. Karakteristik Kepribadian
The Myers-Briggs Type Indikator (MBTI), adalah instrumen penilaian
kepribadian yang paling sering digunakan. Pada penilaian ini, individu
diklasifikasikan sebagai ekstraver atau introver (extraverted atau
introverted = E atau I), sensitif atau intuitif (sensing atau intuitive = S atau
N), pemikir atau perasa (thinking atau feeling = T atau F), dan menilai atau
memahami (judging atau perceiving = J atau P). Istilah-istilah ini
didefinisikan (Robbins & Judge, 2013:135) sebagai berikut :
C. Karakteristik Kepribadian (Lanjutan)
1. Extraverted versus Introverted. Individu dengan karakteristik ekstraver
digambarkan sebagai individu yang ramah, suka bergaul, dan tegas;
sedangkan individu dengan karakteristik introver digambarkan sebagai
individu yang pendiam dan pemalu.

2. Sensing versus Intuitive. Individu dengan karakteristik sensitif


digambarkan sebagai individu yang praktis dan lebih menyukai rutinitas
dan urutan. Mereka fokus pada detail. Sebaliknya, individu dengan
karakteristik intuitif mengandalkan proses-proses tidak sadar dan
melihat pada “gambaran umum”.
C. Karakteristik Kepribadian (Lanjutan)
3. Thinking versus Feeling. Individu yang termasuk dalam karakteristik
pemikir menggunakan alasan dan logika untuk menangani berbagai
masalah, sedangkan individu dengan karakteristik perasa mengandalkan
nilai-nilai dan emosi pribadi mereka.

4. Judging versus Perceiving. Individu yang cenderung memiliki


karakteristik memahami menginginkan kendali dan lebih suka dunia
mereka teratur dan terstruktur, sedangkan individu dengan karakteristik
menilai cenderung lebih fleksibel dan spontan.
C. Karakteristik Kepribadian (Lanjutan)
Meskipun populer, tidak ada bukti yang jelas apakah MBTI merupakan
ukuran kepribadian yang valid. Kekurangan MBTI adalah indikator ini
memaksakan seseorang untuk dikategorikan sebagai satu jenis atau jenis
yang lain (yaitu, Anda adalah introver atau ekstrover). Tidak ada yang
berada di tengah-tengah, meskipun individu bisa jadi ekstrover dan introver
pada tingkat tertentu.
D. Ciri-Ciri Kepribadian
Ciri-ciri kepribadian adalah kumpulan sifat psikologis dalam diri individu yang di-
organisasikan, relatif bertahan, mempengaruhi interaksi dan adaptasi individu
dengan lingkungan, meliputi lingkungan intrafisik, fisik, dan sosial (Larsen & Buss,
2002).

1. Ciri-ciri kepribadian sehat

• Mampu menilai diri sendiri secara realistik, mengenai kelebihan dan


kekurangan baik secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.

• Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik, dapat menilai


keberhasilan yang diperoleh dan diraih secara rasional tidak menjadi sombong,
angkuh, atau mengalami superiority complex jika memperoleh prestasi yang
tinggi atau kesuksesan.
D. Ciri-Ciri Kepribadian (Lanjutan)
• Mempunyai sifat yang mandiri dalam cara berfikir, dan bertindak, mampu
mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta
menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku dilingkungannya.

• Mampu menilai secara realistik, dapat menghadapi situasi dengan kondisi


kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima secara
wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan sebagai sesuatu yang
sempurna.

• Memiliki filsafat hidup, mengarahkan hidupnya dengan berdasarkan


keyakinan agama yang dianutnya.
D. Ciri-Ciri Kepribadian (Lanjutan)
• Berorientasi keluar (ekstrovert), bersifat respek, empati terhadap orang lain,
memiliki kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah yang terdapat
dilingkungannya dan bersifat fleksibel dalam berfikir, menghargai orang lain,
merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain, tidak membiarkan dirinya
dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan mengorbankan orang lain,
karena kekecewaan dirinya.

• Berbahagia, situasi kehidupannya diwarnai dengan kebahagian, yang didukung


faktor-faktor achievment (prestasi), acceptance (penerimaan), dan affection
(kasih sayang).

• Penerimaan sosial, mau berpartisipasi aktif di kegiatan sosial dan mempunyai


sikap bersahabat dalam berhubungan terhadap orang lain.
D. Ciri-Ciri Kepribadian (Lanjutan)
• Berorientasi tujuan, dapat memutuskan tujuan-tujuan dalam setiap
aktivitas dan kehidupannya yang berdasarkan pertimbangan secara
matang (rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar, dan berupaya
mencapai tujuan dengan cara mengembangkan kepribadian (wawasan),
pengetahuan dan keterampilan.

• Mampu mengontrol emosi, merasa nyaman dengan emosinya, dapat


menghadapi situasi frustasi, depresi, atau stress secara positif atau
konstrutik, tidak desktruktif (merusak).

• Menerima tanggung jawab, dia memiliki keyakinan terhadap


kemampuannya untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya.
D. Ciri-Ciri Kepribadian (Lanjutan)
2. Ciri-ciri kepribadian tidak sehat
• Kurang mempunyai kesadaran untuk mentaati ajaran agama
• Mudah marah (tersinggung)
• Hiperaktif
• Sulit tidur
• Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
• Pesimis dalam menghadapi kehidupan
• Sering tertekan (stress atau depresi)
• Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan
D. Ciri-Ciri Kepribadian (Lanjutan)
• Bersikap kejam atau senang mengganggu orang lain yang usianya jauh
lebih muda atau dengan binatang

• Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang walaupun


sudah diperingati atau dihukum

• Senang mencemooh orang lain


• Kurang bergairah (bermuram durja) di kehidupan yang dijalani
• Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan faktor
yang bersifat organis).
E. Nilai
Tiap orang, keluarga, kelompok, organisasi, tiap daerah, agama, bangsa dan
lainnya mempunyai nilai-nilai yang dapat berbeda dari yang lain. Nilai yang ada
pada seseorang adalah bagian dari kepribadiannya, merupakan keyakinan
(beliefs) yang diperoleh dari pengalaman dan dipertahankan selama jangka
waktu relatif lama, meskipun mungkin dapat berubah secara perlahan. Nilai-nilai
yang ada pada seseorang turut menentukan persepsi, sikap, motivasi, dan
perilakunya, termasuk perilaku kerjanya.

Menurut Sigit (2003:79), nilai ialah keyakinan yang bertahan lama mengenai
sesuatu yang dianggap berharga (wortwhile), penting. (importance), mempunyai
arti (meaningfull), diinginkan (desirable), dan diprioritaskan (preferable).
E. Nilai (Lanjutan)

Gibson dkk dalam Wibowo (2014: 35) menyatakan nilai atau values adalah
kesadaran, hasrat afektif atau keinginan orang yang menunjukkan perilaku
mereka. Nilai-nilai personal individu menunjukkan perilaku di dalam dan di luar
pekerjaan.

McShane dan Von Glinow dalam Wibowo (2014: 36) berpendapat bahwa nilai-
nilai adalah keyakinan yang stabil dan evaluatif yang menunjukkan preferensi
kita untuk hasil atau tindakan dalam berbagai situasi.

Sedangkan menurut M. Rokeach dalam Badeni (2013: 32) mendefnisikan nilai


sebagai keyakinan universal yang membimbing orang dalam bertindak dan
menilai dalam berbagai situasi.
E. Nilai (Lanjutan)

Menurut Rokeach dalam Badeni (2013: 33) ada dua kategori nilai, yaitu :

1. Terminal values (nilai terminal), yaitu keadaan akhir kehidupan yang


diinginkan atau tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh seseorang selama
masa hidupnya.

2. Instrumental values (nilai instrumental), yakni perilaku atau cara-cara


yang disukai untuk mencapai nilai terminal atau cara-cara yang
dipergunakan untuk mencapai nilai terminal.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai