Anda di halaman 1dari 25

AHMAD RIFQI

FACULTY OF ECONOMIC
UNIVERSITY OF RIAU

KEPRIBADIAN DAN NILAI


Kepribadian
Para psikolog cenderung mengartikan
kepribadian sebagai suatu konsep dinamis
yang mendeskripsikan pertumbuhan dan
perkembangan seluruh sistem psikologis
seseorang. Gordon Allport (70 tahun yang
lalu) mengartikan kepribadian “Organisasi
dinamis dalam sistem psikofiologis individu
yang menentukan caranya untuk
menyesuaikan diri secara unik terhadap
lingkungannya
Faktor yang memperngaruhi
Kepribadian
1. Faktor keturunan
Ada tiga dasar yang menjelaskan bahwa faktor keturunan
menentukan kepribadian seseorang
a. Berfokus pada penyokong genetis dari perilaku dan
temperamen anak-anak.
Bukti menunjukkan bahwa sifat-sifat seperti perasaan malu,
rasa takut, dan agresif dapat dikaitkan dengan karakteristik
genetis bawaan.
b. Berfokus pada anak-anak kembar yang dipisahkan sejak
lahir.
Kepribadian anak kembar yang dibesarkan dikeluarga yang
berbeda ternyata lebih mirip dengan saudara kembarnya
dibandingkan kepribadian seorang kembar identik dengan
saudara-saudara kandungnya yang dibesarkan bersama-
sama.
c. Meneliti konsistensi kepuasan kerja dari waktu ke waktu
dan dalam berbagai situasi
Faktor yang memperngaruhi
Kepribadian lanjutan..
2. Faktor lingkungan
Lingkungan adalah dimana tempat kita
tumbuh dan dibesarkan; norma dalam
keluarga, teman-teman, dan kelompok
social; dan pengaruh-pengaruh lain yang
kita alami. Budaya membentuk norma,
sikap, dan nilai yang diwariskan dari 1
generasi ke generasi berikutnya serta
menghasilkan kosistensi berjalannya
waktu. Ideology yang secara instens
berakar disuatu kultur mungkin hanya
akan berpengaruh sedikit pada kultur yang
lain akan tetapi pada umummnya stabil
Indikator Tipe Myers_Briggs
Myers Briggs type indicator(MBTI) adalah instrument penilaian
kepribadian yang paling sering digunakan, instrument yang berisi
100 pertanyaan mengenai bagaimana individu akan merasa atau
bertindak dalam situasi tertentu serta dijabarkan sebagai berikut.
• Ekstraver vs Introver – individu dengan karakteristik ekstraver
digambarkan sebagai individu yang ramah, suka bergaul, dan
tegas; sedangkan introvert digambarkan sebagai individu yang
pendiam dan pemalu
• Sensitive vs Intuitif – individu dengan karakteristik sensitive
digambarkan yang praktis dan lebih rutinitas dan urutan serta
berfokus pada detail; sedangkan Intuitif mengandalkan proses-
proses tidak sadar dan melihat “gambaran umum”
• Pemikir vs Perasa – individu dengan karakter pemikir
menggunakan alas an dan logika untuk menangani berbagai
masalah; sedangkan perasa mengandalkan nilai-nilai dan emosi
pribadi mereka.
• Memahami vs Menilai – individu yang cenderung memiliki
Model Kepribadian Lima Besar
Model lima besar, John Bearden telah membuktikan
bagaimana cara membuat dan memikirkan kembali
cara mengatur individu. Selama beberapa tahun
terakhir penelitian mendukung bahwa 5 dimensi
dasar saling mendasari dan mencakup sebagian
besar variasi yang signifikan dalam kepribadian
manusia. Faktor 5 besar mencakup :
 Ekstraversi (exstraversion). Dimensi ini
mengatakan tingkat kenyamanan seseorang
dalam berhubungan dengan individu lain.
Individu yang Ekstraversi cenderung suka
berkelompok, tegas, dan mudah bersosialisasi;
sebaliknya introversi cenderung suka menyendiri
dan pendiam.
Model Kepribadian Lima
Besar Lanjt…
 Mudah akur dan bersepakat (Agreeblesness).
Dimensi ini mengatakan kepatuhan individu
terhadap individu yang lainnya. Individu yang
suka besepakat adalah individu yang senang
bekerjasama, hangat dan penuh kepercayaan.
Sebaliknya individu yang tidak suka bersepakat
cenderung dingin, tidak ramah dan suka
menantang.
 Sifat berhati-hati (Conscientiousness). Dimensi
ini merupakan ukuran kepercayaan artinya
individu yang sangat berhati-hati adalah yang
bertanggung jawab, teratur, dapat diandalkan
serta gigih; sebaliknya individu yang berhati-hati
rendah cenderung mudah bingung, tidak teratur
serta tidak dapat diandalkan.
Model Kepribadian Lima
Besar Lnjt..
 Stabilitas emosi (Emotional Stability). Dimensi ini
menilai kemampuan seseorang untuk menahan
stress. Individu yang tingkat emosi yang positif
cenderung tenan, percaya diri dan memiliki pendirian
yang teguh. Sebaliknya Individu yang tingkat emosi
yang negative cenderung mudah gugup, khawatir,
depresi dan tidak memiliki penndian yang teguh.
 Terbuka terhadap hal-hal baru (Openess to
Experience). Dimensis ini mengelompokan individu
berdasarkan lingkup minat dan ketertarikannya
terhadaphal-hal baru. Individu yang sangat terbuka
cenderung kreatif, ingin tau, dan sensitive terhadap
hal-hal yang bersifat seni. Sebaliknya mereka yang
tidak terbuka cenderung konvensional dan merasa
nyaman dengan hal-hal yang sudah ada.
Machiavellianisme
Machiavellianisme (Machiavellianisme-mach)
berasal dari nama niccolo Machiavelli berpendapat
tentang bagaimana cara mendapatkan dan
menggunakan kekuasaan. Individu dengan
Machiavellianisme cenderung pragmatis,
mempertahankan jarak emosional, dan yakin bahwa
hasil lebih penting dari pada proses. Namun sifat
Machiavellianisme dapat diredam oleh faktor-faktor
situasional yaitu :
1) Ketika mereka berinterasi secara langsung
dengan individu lain, bukan secara tidak
langsung
2) Ketika situasi mempunyai sedikit peraturan,
yang memungkinkan kebebedaan improvisasi
Narsisme
Narsisme (nascissism) adalah individu yang
mendeskripsikan yang menpunyai rasa kepentingan
diri yang berlebihan, membutuhkan pengakuan
berlebih, mengutamakan diri sendiri dan arogan.
Menurut penelitian individu tipe ini mempunyai
pandangan mereka adalah peminpin yang labih
baik bila dibandingkan rekan-rekan mereka
sedangkan atasan mereka menilai mereka
pemimpin yang buruk.
Pemantau diri (self monitoring) merujuk pada
kemampuan seorang individu untuk menyesuaikan
perilakunya dengan faktor-faktor situasional
eksternal. Mereka sangat peka terhadap isyarat-
isyarat eksternal dan mampu menyesuaikan
perilaku dengan situasi yang berbeda-beda.
Psikopat
Didefinisikan sebagai orang yang kurang
peduli terhadap orang lain, kurangnya rasa
bersalah dan penyesalan ketika tindakannya
membahayakan. Riset membuktikan bahwa
psikopat berhubungan dengan penggunaan
taktik-taktik berpengaruh keras (ancaman,
manipulasi) dan dan perilaku kerja bullying
(ancaman fisik atau verbal).
mempengaruhi perikalu
organisasi
Evaluasi inti diri ditentukan 2 elemen yaitu
1. Harga diri (seft esteem) adalah tingkat menyukai
atau tidak menyukai diri sendiri dan tingkat
sampai mana individu menganggap diri mereka
berharga dan tidak berharga sebagai seorang
manusia.
2. Lokus kendali (locus of control) adalah tingkat
dimana individu yakin akan mereka adalah
penentu nasib mereka sendiri. Internal (ilternals)
adalah individu yakan bahwa mereka pemegang
kendali atas apa pun yang terjadi pada mereka
sedangkan eksternal (externals) adalah individu
yakin bahwa apa pun dikendalikan oleh
kekuatan luar seperti keberuntungan dan
kesempatan.
Kepribadian proaktif
(Proactive personality)
 Kepribadian proaktif (Proactive
personality) cenderung oportunis,
berinisiatif, berani bertindak, dan tekun
sehingga berhasil mencapai perubahan
yang berarti. Mereka menciptakan
perubahan positif dalam lingkungan tanpa
memperdulikan batasan dan halangan
sehingga individu yang proaktif sangan
dibutuhkan dalam perusahaan. Individu
proaktif juga cenderung mencari informasi
pekerjaan mengenai organisasi,
mengembangkan kontak posisi yang
tinggi, terlihat dalam perencanaan karier,
Kepribadian Dan Kultur
Nasional
Tidak ada tipe kepribadian umum untuk
suatu Negara tertentu, Menemukan
pengambil resiko yang tinggi dan rendah
hampir setiap kultur. Namun, kultur suatu
Negara mempengaruhi karakteristik
kepribadian yang dominan dari populasinya.
Terbukti bahwa kultur-kultur berbeda
berdasarkan hubungan individu dengan
lingkungan mereka. Dalam beberapa kultur
orang-orang yakin bahwa mereka bisa
mendominasi lingkungan mereka sedangkan
dinegara lain yakin bahwa kehidupan pada
dasarnya telah ditentukan sebelumnya oleh
NILAI
Nilai (Value) menunjukkan alasan dasar
bahwa “cara pelaksanaan atau keadaan
akhir tertentu lebih disukai secara pribadi
atau social dibandingkan cara pelaksanaan
atau keadaan akhir yang berlawanan”. Nilai
memuat elemen pertimbangan yang
membawa ide-ide seorang individu
mengenai hal-hal yang bener, baik atau
diinginkan.
Pentingnya Nilai
Nilai sangat penting terhadap penelitian
perilaku organisasional karena menjadi
dasar pemahaman dan motivasi individu,
dan dikarenakan berpengaruh juga pada
persepsi kita. Secara umum nilai
mempengaruhi sikap dan perilaku, misal
sebuah perusahaan dan memiliki pendangan
bahwa pengalokasian imbalan berdasarkan
pretasi kerja adalah benar, sementara
pengalokasian imbalan berdasarkan
senioritas adalah salah. Sehingga hal
tersebut memicu untuk tidak berupaya
semaksimal mungkin karena “bagaimana
Jenis Nilai
• Nilai Terminal
Nilai terminal pada dasarnya merupakan
cara pandang dan cara berpikir seseorang
yang terwujud melalui prilakunya.
• Nilai Instrumental
Panadangan dan cara berpikir seseorang
yang berlaku untuk segala keadaan dan
diterima oleh semua pihak sebagai
sesuatu yang memang harus diperhatikan
dan dijalankan.
Nilai Individu di Tempat
Kerja
• Kecocokan Orang-Pekerjaan
Teori ini didasarkan pada pendapat tentang kesesuaian antara
karekteristik kepribadian seseorang individu dengan
pekerjaan. Holland menghadirkan enam tipe kepribadian dan
mengemukakan bahwa kepuasan dan kecenderungan untuk
meninggalkan satu posisi bergantung pada tingkat sampai
mana
individu secara berhasil mencocokan kepribadian mereka
dengan suatu pekerjaan.
Poin-poin utama dari model ini adalah :
 Terdapat perbedaan intrinsik dalam hal kepribadian diantara
para individu
 Terdapat jenis pekerjaan yang berbeda-beda
 Individu yang melakukan pekerjaan yang sesuai dengan
kepribadian mereka harus merasa lebih nyaman dan
berkemungkinan lebih sedikit untuk mengundurkan diri bila
dibandingkan individu yang melakukan pekerjaan yang tidak
Kesesuaian individu-
organisasi
Penelitian terhadap kesesuaian individu-
organisasi juga menelaah nilai individu dan
apakah hal tersebut sesuai dengan kultur
organisasi. Kesesuaian antara nilai karyawan
dengan kultur organisasi mereka menjadi
dasar kepuasan kerja, komitmen terhadap
organisasi, dan tingkat perputaran karyawan
yang lebih rendah
Nilai-Nilai Internasional
Kerangka Hofstede untuk Menilai Kultur
Salah satu pendekatan yang paling banyak
digunakan untuk menganalisis variasi kultur,
dibuat pada akhir tahun 1970-an oleh Greet
Hofstede. Ia menemukan bahwa manajer
dan karyawan memiliki lima dimensi nilai
kultur nasional yang berbeda-beda. Dan
kelimanya di definisikan sebagai berikut
Jarak kekuasaan (power
distance)
Tingkatan dimana individu dalam suatu
negara setuju bahwa kekuatan dalam
institusi dan organisasi didistribusikan
secara tidak sama. Peringkat yang tinggi
atas jarak kekuasaan berarti bahwa
ketidaksamaan kekuatan dan kekayaan yang
besar ada dan ditoleransi dalam kultur
tersebut
(individualism) VS
Kolektivisme (collectivism)
Individualisme adalah tingkatan dimana
individu lebih suka bertindak sebagai
individu daripada sebagai anggota suatu
kelompok dan menjunjung tinggi hak-hak
individual. Kolektivisme menekankan
kerangka sosial yang kuat dimana individu
mengharap individu lain dalam kelompok
mereka untuk menjaga dan melindungi
mereka
Maskulinitas (masculinity)
VS Femininitas (femininity)
Penilaian maskulinitas yang tinggi
menunujukan bahwa terdapat peran yang
terpisah untuk pria dan wanita, dengan pria
yang mendominasi masyarakat. Penilaian
feminitas yang tinggi berarti bahwa terdapat
sedikit perbedaan antara peran pria dan
wanita. Dalam kultur
ini, wanita diperlakukan sama dengan pria
dalam segala aspek kehidupan masyarakat
ketidakpastian (uncertainty
avoidance)
Tingkatan dimana individu dalam suatu
negara lebih memilih situasi terstruktur
dibandingkan situasi tidak terstruktur.
Dalam kultur dimana tingkat penghindaran
ketidakpastian tinggi, individu memiliki
tingkat kekhawatiran yang juga tinggi
mengenai
ketidakpastian dan ambiguitas
Orientasi jangka panjang (long term
orientation) VS Orientasi jangka pendek
(short termorientation)
Individu dalam kultur orientasi jangka
panjang melihat ke masa depan dan
mengharagi penghematan, ketekunan, dan
tradisi. Sementara itu, individu dalam kultur
orientasi jangka pendek menghargai masa
kini, perubahan diterima dengan lebih siap,
dan komitmen tidak mewakili halangan-
halangan menuju perubahan

Anda mungkin juga menyukai