0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan25 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang kepribadian dan nilai. Kepribadian dijelaskan sebagai organisasi dinamis sistem psikofisiologis seseorang yang menentukan cara beradaptasi dengan lingkungan. Faktor yang mempengaruhi kepribadian antara lain genetik dan lingkungan. Model kepribadian lima besar dan MBTI dijelaskan sebagai pengukur kepribadian. Dokumen juga membahas tentang nilai sebagai alasan preferensi seseorang dan pen
Dokumen tersebut membahas tentang kepribadian dan nilai. Kepribadian dijelaskan sebagai organisasi dinamis sistem psikofisiologis seseorang yang menentukan cara beradaptasi dengan lingkungan. Faktor yang mempengaruhi kepribadian antara lain genetik dan lingkungan. Model kepribadian lima besar dan MBTI dijelaskan sebagai pengukur kepribadian. Dokumen juga membahas tentang nilai sebagai alasan preferensi seseorang dan pen
Dokumen tersebut membahas tentang kepribadian dan nilai. Kepribadian dijelaskan sebagai organisasi dinamis sistem psikofisiologis seseorang yang menentukan cara beradaptasi dengan lingkungan. Faktor yang mempengaruhi kepribadian antara lain genetik dan lingkungan. Model kepribadian lima besar dan MBTI dijelaskan sebagai pengukur kepribadian. Dokumen juga membahas tentang nilai sebagai alasan preferensi seseorang dan pen
Kepribadian Para psikolog cenderung mengartikan kepribadian sebagai suatu konsep dinamis yang mendeskripsikan pertumbuhan dan perkembangan seluruh sistem psikologis seseorang. Gordon Allport (70 tahun yang lalu) mengartikan kepribadian “Organisasi dinamis dalam sistem psikofiologis individu yang menentukan caranya untuk menyesuaikan diri secara unik terhadap lingkungannya Faktor yang memperngaruhi Kepribadian 1. Faktor keturunan Ada tiga dasar yang menjelaskan bahwa faktor keturunan menentukan kepribadian seseorang a. Berfokus pada penyokong genetis dari perilaku dan temperamen anak-anak. Bukti menunjukkan bahwa sifat-sifat seperti perasaan malu, rasa takut, dan agresif dapat dikaitkan dengan karakteristik genetis bawaan. b. Berfokus pada anak-anak kembar yang dipisahkan sejak lahir. Kepribadian anak kembar yang dibesarkan dikeluarga yang berbeda ternyata lebih mirip dengan saudara kembarnya dibandingkan kepribadian seorang kembar identik dengan saudara-saudara kandungnya yang dibesarkan bersama- sama. c. Meneliti konsistensi kepuasan kerja dari waktu ke waktu dan dalam berbagai situasi Faktor yang memperngaruhi Kepribadian lanjutan.. 2. Faktor lingkungan Lingkungan adalah dimana tempat kita tumbuh dan dibesarkan; norma dalam keluarga, teman-teman, dan kelompok social; dan pengaruh-pengaruh lain yang kita alami. Budaya membentuk norma, sikap, dan nilai yang diwariskan dari 1 generasi ke generasi berikutnya serta menghasilkan kosistensi berjalannya waktu. Ideology yang secara instens berakar disuatu kultur mungkin hanya akan berpengaruh sedikit pada kultur yang lain akan tetapi pada umummnya stabil Indikator Tipe Myers_Briggs Myers Briggs type indicator(MBTI) adalah instrument penilaian kepribadian yang paling sering digunakan, instrument yang berisi 100 pertanyaan mengenai bagaimana individu akan merasa atau bertindak dalam situasi tertentu serta dijabarkan sebagai berikut. • Ekstraver vs Introver – individu dengan karakteristik ekstraver digambarkan sebagai individu yang ramah, suka bergaul, dan tegas; sedangkan introvert digambarkan sebagai individu yang pendiam dan pemalu • Sensitive vs Intuitif – individu dengan karakteristik sensitive digambarkan yang praktis dan lebih rutinitas dan urutan serta berfokus pada detail; sedangkan Intuitif mengandalkan proses- proses tidak sadar dan melihat “gambaran umum” • Pemikir vs Perasa – individu dengan karakter pemikir menggunakan alas an dan logika untuk menangani berbagai masalah; sedangkan perasa mengandalkan nilai-nilai dan emosi pribadi mereka. • Memahami vs Menilai – individu yang cenderung memiliki Model Kepribadian Lima Besar Model lima besar, John Bearden telah membuktikan bagaimana cara membuat dan memikirkan kembali cara mengatur individu. Selama beberapa tahun terakhir penelitian mendukung bahwa 5 dimensi dasar saling mendasari dan mencakup sebagian besar variasi yang signifikan dalam kepribadian manusia. Faktor 5 besar mencakup : Ekstraversi (exstraversion). Dimensi ini mengatakan tingkat kenyamanan seseorang dalam berhubungan dengan individu lain. Individu yang Ekstraversi cenderung suka berkelompok, tegas, dan mudah bersosialisasi; sebaliknya introversi cenderung suka menyendiri dan pendiam. Model Kepribadian Lima Besar Lanjt… Mudah akur dan bersepakat (Agreeblesness). Dimensi ini mengatakan kepatuhan individu terhadap individu yang lainnya. Individu yang suka besepakat adalah individu yang senang bekerjasama, hangat dan penuh kepercayaan. Sebaliknya individu yang tidak suka bersepakat cenderung dingin, tidak ramah dan suka menantang. Sifat berhati-hati (Conscientiousness). Dimensi ini merupakan ukuran kepercayaan artinya individu yang sangat berhati-hati adalah yang bertanggung jawab, teratur, dapat diandalkan serta gigih; sebaliknya individu yang berhati-hati rendah cenderung mudah bingung, tidak teratur serta tidak dapat diandalkan. Model Kepribadian Lima Besar Lnjt.. Stabilitas emosi (Emotional Stability). Dimensi ini menilai kemampuan seseorang untuk menahan stress. Individu yang tingkat emosi yang positif cenderung tenan, percaya diri dan memiliki pendirian yang teguh. Sebaliknya Individu yang tingkat emosi yang negative cenderung mudah gugup, khawatir, depresi dan tidak memiliki penndian yang teguh. Terbuka terhadap hal-hal baru (Openess to Experience). Dimensis ini mengelompokan individu berdasarkan lingkup minat dan ketertarikannya terhadaphal-hal baru. Individu yang sangat terbuka cenderung kreatif, ingin tau, dan sensitive terhadap hal-hal yang bersifat seni. Sebaliknya mereka yang tidak terbuka cenderung konvensional dan merasa nyaman dengan hal-hal yang sudah ada. Machiavellianisme Machiavellianisme (Machiavellianisme-mach) berasal dari nama niccolo Machiavelli berpendapat tentang bagaimana cara mendapatkan dan menggunakan kekuasaan. Individu dengan Machiavellianisme cenderung pragmatis, mempertahankan jarak emosional, dan yakin bahwa hasil lebih penting dari pada proses. Namun sifat Machiavellianisme dapat diredam oleh faktor-faktor situasional yaitu : 1) Ketika mereka berinterasi secara langsung dengan individu lain, bukan secara tidak langsung 2) Ketika situasi mempunyai sedikit peraturan, yang memungkinkan kebebedaan improvisasi Narsisme Narsisme (nascissism) adalah individu yang mendeskripsikan yang menpunyai rasa kepentingan diri yang berlebihan, membutuhkan pengakuan berlebih, mengutamakan diri sendiri dan arogan. Menurut penelitian individu tipe ini mempunyai pandangan mereka adalah peminpin yang labih baik bila dibandingkan rekan-rekan mereka sedangkan atasan mereka menilai mereka pemimpin yang buruk. Pemantau diri (self monitoring) merujuk pada kemampuan seorang individu untuk menyesuaikan perilakunya dengan faktor-faktor situasional eksternal. Mereka sangat peka terhadap isyarat- isyarat eksternal dan mampu menyesuaikan perilaku dengan situasi yang berbeda-beda. Psikopat Didefinisikan sebagai orang yang kurang peduli terhadap orang lain, kurangnya rasa bersalah dan penyesalan ketika tindakannya membahayakan. Riset membuktikan bahwa psikopat berhubungan dengan penggunaan taktik-taktik berpengaruh keras (ancaman, manipulasi) dan dan perilaku kerja bullying (ancaman fisik atau verbal). mempengaruhi perikalu organisasi Evaluasi inti diri ditentukan 2 elemen yaitu 1. Harga diri (seft esteem) adalah tingkat menyukai atau tidak menyukai diri sendiri dan tingkat sampai mana individu menganggap diri mereka berharga dan tidak berharga sebagai seorang manusia. 2. Lokus kendali (locus of control) adalah tingkat dimana individu yakin akan mereka adalah penentu nasib mereka sendiri. Internal (ilternals) adalah individu yakan bahwa mereka pemegang kendali atas apa pun yang terjadi pada mereka sedangkan eksternal (externals) adalah individu yakin bahwa apa pun dikendalikan oleh kekuatan luar seperti keberuntungan dan kesempatan. Kepribadian proaktif (Proactive personality) Kepribadian proaktif (Proactive personality) cenderung oportunis, berinisiatif, berani bertindak, dan tekun sehingga berhasil mencapai perubahan yang berarti. Mereka menciptakan perubahan positif dalam lingkungan tanpa memperdulikan batasan dan halangan sehingga individu yang proaktif sangan dibutuhkan dalam perusahaan. Individu proaktif juga cenderung mencari informasi pekerjaan mengenai organisasi, mengembangkan kontak posisi yang tinggi, terlihat dalam perencanaan karier, Kepribadian Dan Kultur Nasional Tidak ada tipe kepribadian umum untuk suatu Negara tertentu, Menemukan pengambil resiko yang tinggi dan rendah hampir setiap kultur. Namun, kultur suatu Negara mempengaruhi karakteristik kepribadian yang dominan dari populasinya. Terbukti bahwa kultur-kultur berbeda berdasarkan hubungan individu dengan lingkungan mereka. Dalam beberapa kultur orang-orang yakin bahwa mereka bisa mendominasi lingkungan mereka sedangkan dinegara lain yakin bahwa kehidupan pada dasarnya telah ditentukan sebelumnya oleh NILAI Nilai (Value) menunjukkan alasan dasar bahwa “cara pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih disukai secara pribadi atau social dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan akhir yang berlawanan”. Nilai memuat elemen pertimbangan yang membawa ide-ide seorang individu mengenai hal-hal yang bener, baik atau diinginkan. Pentingnya Nilai Nilai sangat penting terhadap penelitian perilaku organisasional karena menjadi dasar pemahaman dan motivasi individu, dan dikarenakan berpengaruh juga pada persepsi kita. Secara umum nilai mempengaruhi sikap dan perilaku, misal sebuah perusahaan dan memiliki pendangan bahwa pengalokasian imbalan berdasarkan pretasi kerja adalah benar, sementara pengalokasian imbalan berdasarkan senioritas adalah salah. Sehingga hal tersebut memicu untuk tidak berupaya semaksimal mungkin karena “bagaimana Jenis Nilai • Nilai Terminal Nilai terminal pada dasarnya merupakan cara pandang dan cara berpikir seseorang yang terwujud melalui prilakunya. • Nilai Instrumental Panadangan dan cara berpikir seseorang yang berlaku untuk segala keadaan dan diterima oleh semua pihak sebagai sesuatu yang memang harus diperhatikan dan dijalankan. Nilai Individu di Tempat Kerja • Kecocokan Orang-Pekerjaan Teori ini didasarkan pada pendapat tentang kesesuaian antara karekteristik kepribadian seseorang individu dengan pekerjaan. Holland menghadirkan enam tipe kepribadian dan mengemukakan bahwa kepuasan dan kecenderungan untuk meninggalkan satu posisi bergantung pada tingkat sampai mana individu secara berhasil mencocokan kepribadian mereka dengan suatu pekerjaan. Poin-poin utama dari model ini adalah : Terdapat perbedaan intrinsik dalam hal kepribadian diantara para individu Terdapat jenis pekerjaan yang berbeda-beda Individu yang melakukan pekerjaan yang sesuai dengan kepribadian mereka harus merasa lebih nyaman dan berkemungkinan lebih sedikit untuk mengundurkan diri bila dibandingkan individu yang melakukan pekerjaan yang tidak Kesesuaian individu- organisasi Penelitian terhadap kesesuaian individu- organisasi juga menelaah nilai individu dan apakah hal tersebut sesuai dengan kultur organisasi. Kesesuaian antara nilai karyawan dengan kultur organisasi mereka menjadi dasar kepuasan kerja, komitmen terhadap organisasi, dan tingkat perputaran karyawan yang lebih rendah Nilai-Nilai Internasional Kerangka Hofstede untuk Menilai Kultur Salah satu pendekatan yang paling banyak digunakan untuk menganalisis variasi kultur, dibuat pada akhir tahun 1970-an oleh Greet Hofstede. Ia menemukan bahwa manajer dan karyawan memiliki lima dimensi nilai kultur nasional yang berbeda-beda. Dan kelimanya di definisikan sebagai berikut Jarak kekuasaan (power distance) Tingkatan dimana individu dalam suatu negara setuju bahwa kekuatan dalam institusi dan organisasi didistribusikan secara tidak sama. Peringkat yang tinggi atas jarak kekuasaan berarti bahwa ketidaksamaan kekuatan dan kekayaan yang besar ada dan ditoleransi dalam kultur tersebut (individualism) VS Kolektivisme (collectivism) Individualisme adalah tingkatan dimana individu lebih suka bertindak sebagai individu daripada sebagai anggota suatu kelompok dan menjunjung tinggi hak-hak individual. Kolektivisme menekankan kerangka sosial yang kuat dimana individu mengharap individu lain dalam kelompok mereka untuk menjaga dan melindungi mereka Maskulinitas (masculinity) VS Femininitas (femininity) Penilaian maskulinitas yang tinggi menunujukan bahwa terdapat peran yang terpisah untuk pria dan wanita, dengan pria yang mendominasi masyarakat. Penilaian feminitas yang tinggi berarti bahwa terdapat sedikit perbedaan antara peran pria dan wanita. Dalam kultur ini, wanita diperlakukan sama dengan pria dalam segala aspek kehidupan masyarakat ketidakpastian (uncertainty avoidance) Tingkatan dimana individu dalam suatu negara lebih memilih situasi terstruktur dibandingkan situasi tidak terstruktur. Dalam kultur dimana tingkat penghindaran ketidakpastian tinggi, individu memiliki tingkat kekhawatiran yang juga tinggi mengenai ketidakpastian dan ambiguitas Orientasi jangka panjang (long term orientation) VS Orientasi jangka pendek (short termorientation) Individu dalam kultur orientasi jangka panjang melihat ke masa depan dan mengharagi penghematan, ketekunan, dan tradisi. Sementara itu, individu dalam kultur orientasi jangka pendek menghargai masa kini, perubahan diterima dengan lebih siap, dan komitmen tidak mewakili halangan- halangan menuju perubahan
Intelijen: Pengantar psikologi kecerdasan: apa itu kecerdasan, bagaimana cara kerjanya, bagaimana kecerdasan berkembang, dan bagaimana kecerdasan dapat memengaruhi kehidupan kita