Anda di halaman 1dari 13

KEPRIBADIAN DAN NILAI

Disusun Oleh Kelompok 3 :


1. Rio Permadi (20187203022)
2. Serli Agustina (20187203038)
3. Adinda Anfa Dea (20187203040)
1.Pengertian dan Faktor-faktor Kepribadian
A. PENGERTIAN KEPRIBADIAN
Kepribadian adalah jumlah total cara-cara dimana seorang individu beraksi atas dan berinteraksi
dengan orang lain. Sikap tersebut akan terwujud dalam tindakan seseorang kalau dihadapkan
dengan situasi tertentu. Setiap orang memiliki kecenderungan perilaku yang baku/berlaku terus
menerus secara konsisten dalam menghadapi situasi yang sedang dihadapi, sehingga jadi ciri
khas pribadinya

Dibawah ini pengertian dari kepribadian menurut para ahli:


Theodor R. Newcombe - Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang
sebagai latar belakang terhadap perilaku.
Cuber-Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat
dilihat seseorang.
B. FAKTOR PENENTU KEPRIBADIAN
1) Faktor Keturunan
Terdapat tiga dasar penelitian berbeda yang memberikan sejumlah kredibiltas terhadap argumen
bahwa faktor keturunan memiliki peran penting dalam menentukan kepribadian seseorang. Dasar
pertama terfokus pada penyokong genetis dan prilaku dan temperamen anak-anak. Dasar kedua
dipisahkan sejak lahir. Dasar ketiga meneliti konsistensi kepuasan kerja dari waktu ke waktu dan
dalam berbagai situasi.

2) Faktor Lingkungan
Faktor lain yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap pembentukan karakter kita adalah
lingkungan dimana kita tumbuh dan dibesarkan, norma dalam keluarga, teman-teman dan
kelompok sosial, dan pengaruh-pengaruh lain yang kita alami. Faktor-faktor lingkungan ini
memiliki peran dalam membentuk kepribadian kita. Ada cara lain dimana lingkungan relevan untuk
membentuk kepribadian. Kepribadian seseorang, meskipun pada umumnya stabil dan konsisten,
dapat berubah tergantung pada situasi yang dihadapinya.

Pertimbangan yang seksama mengenai argumen-argumen yang mendukung faktor keturunan


maupun lingkungan sebagai penentu utama dari kepribadian seseorang mendorong mendorong
kesimpulan bahwa keduanya adalah penting. Faktor keturunan membekali kita dengan sifat dan
kemampuan bawaan, tetapi potensi penuh kita ditentukan oleh seberapa baik kita menyesuaiakan
diri dengan lingkungan.
2. KERANGKA KERJA INDIKATOR TYPE KEPRIBADIAN MYERS BRIGGS
Indikator tipe Myers-Briggs adalah instrumen penilaian keperibadian yang paling umum
digunakan di dunia. Indikator tersebut diantaranya:

Ekstrover (Ekstrovered-E) versus Introver (Intraveted-I)individu ekstrover


ramah,pandai bersosialisasi, dan percaya diri. Introver tenang dan pemalu.

Perasa (Sensing-S) versus Intuitif (Intuitive-N). Tipe perasa praktis serta memilih rutin
dan urutan. Mereka fokus pada detail. Intuitif bergantung pada proses tidak sadar dan
melihat pada "gambar besar".

Memikirkan (Thinking-T) versus Merasakan (Feeling-F). Tipe yang memikirkan biasanya


menggunakan penalaran dan logika untuk menangani masalah. Tipe yang merasakan
berpegang pada nilai-nilai dan emosi pribadi mereka.

Menilai (Judging-J) Versus Menerima (Perceiving-P). Tipe yang menilai menginginkan


kendali dan memilih urutan dan struktur. Tipe yang menerima fleksibel dan spontan
3. MODEL KEPRIBADIAN LIMA BESAR
Model Kepribadian Lima Besar (Big Five Model) merupakan sebuah penelitian kepribadian
yang mencakup lima dimensi dasar, antara lain :

1) Ekstraversi. Dimensi ini menampilkan level kenyamanan didalam hubungan. Ektrover


cenderung ekspresif, percaya diri dan mampu bersosialisasi. Selain itu mereka juga
pemalu, penakut dan tenang.

2) Keramahan. Dimensi ini merujuk pada kecenderungan seseorang individu untuk


memahami orang lain. Orang ramah yang kooperatif, hangat dan mempercayai.

3) Kehati-hatian. Dimensi ini merupakan sebuah ukuran reabilitas. Orang yang sangat hati-
hati, bertanggung jawab, teratur, dapat diandalkan dan persisten.

4) Stabilitas Emosional. Orang yang memiliki stabilitas emosional tinggi cenderung tenang,
percaya diri dan aman.

5) Keterbukaan pada pengalaman. Dimensi ini mencakup minat dan ketertarikan atas
inovasi. Orang yang sangat terbuka, kreatif, ingin tahu dansecara artistik sensitif.
4 . SIFAT KEPRIBADIAN YANG RELEVAN DENGAN PERILAKU ORGANISASI
1) Evaluasi Inti Diri
.Evaluasi inti diri seorang individu ditentukan oleh dua elemen utama : harga diri dan lokus kendali. Harga
diri (self-esteem) didefinisikan sebagai tingkat menyukai atau tidak menyukai diri sendiri dan tingkat
sampai mana individu menggap diri mereka berharga atau tidak berharga sebagai seorang manusia. Lokus
kendali (locus of control) merupakan tingkat dimana individu yakin bahwa mereka adalah penentu nasib
mereka sendiri
2) Machiavellianisme
Individu dengan sikap Machiavellianisme tinggi cenderung pragmatis, mempertahankan jarak emosional,
dan yakin bahwa hasil lebih penting dari pada proses.
3) Narsisme
individu narsis berpikir mereka adalah pemimpin yang lebih baik bila dibandingkan rekan-rekan mereka,
atasan mereka, sebenarnya menilai mereka sebagai pemimpin yang lebih buruk.
4) Pemantauan Diri
Individu dengan tingkat pemantauan diri yang tinggi menunjukkan kemampuan yang sangat baik dalam
menyesuaikan perilaku mereka dengan faktor-faktor situasional eksternal. Mereka sangat peka terhadap
isyarat-isyarat eksternal dan mampu menyesuaikan perilaku dengan situasi yang berbeda-beda. Individu
dengan tingkat pemantauan diri yang rendah, cenderung memperlihatkan sikap dan watak asli mereka
dalam setiap situasi, karena itu, terdapat konsistensi perilaku yang tinggi antara siapa mereka dan apa
yang mereka lakukan.
5) Pengambilan Resiko
Kecenderungan untuk mengambil atau menghindari resiko telah terbukti berpengaruh terhadap berapa lama waktu
yang dibutuhkan manajer untuk membuat suatu keputusan dan berapa banyak informasi yang mereka butuhkan
sebelum membuat pilihan. Manajer dengan tingkat pengambilan keputusan tinggi membuat keputusan secara lebih
cepat dan menggunakan lebih sedikit informasi dalam memutuskan pilihan-pilihan mereka bila dibandingkan
manajer dengan tingkat pengambilan resiko rendah.

6) Kepribadian Tipe A
Seseorang dengan kepribadian tipe A “terlihat secara agresif dalam perjuangan terusmenerus untuk mencapai lebih
banyak dalam waktu yang lebih sedikit, dan, bila harus melakukannya, melawan upaya-upaya yang menentang dari
individu atau hal lain.

5. Pengertian Nilai
Nilai (value) menunjukan alasan danar bahwa “cara pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih disukai secara
pribadi atau sosial dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan akhir yang berlawanan. Nilai memuat elemen
pertimbangan yang membawa ide-ide seorang individu mengenai hal-hal yang benar, baik, atau diinginkan. Nilai
memiliki sifat isi dan intensitas. Nilai penting terhadap penelitian prilaku organisasi karena menjadi danar
pemahaman sikap dan motivasi individu, dan karena hal tersebut berpengaruh terhadap persepsi kita. Individu
memasuki suatu organisasi dengan pendapat yang telah terbentuk sebelumnya tentang apa yang seharusnya dan
apa yang tidak seharusnya terjadi. Secara umum, nilai mempengaruhi sikap dan perilaku.
6. MENGAITKAN KEPRIBADIAN DENGAN NILAI-NILAI INDIVIDU DI TEMPAT KERJA
1. Kesesuaian Individu - Pekerjaan
Memadankan persyaratan pekerjaan dengan karakteristik kepribadian merupakan pernyataan terbaik
dalam teori kesesuaian kepribadian-pekerjaan (personality-job fit theory) milik Jhon Holand. Teori ini
didasarkan pada pendapat tentang kesesuaian antara karekteristik kepribadian sesorang individu
dengan pekerjaan. contoh :
Realistis : lebih menyukai aktivis fisik yang membutuhkan keterampilan, kekuatan dan koordinasi.
Karakteristik Kepribadian : Pemalu, sungguh-sungguh, gigih, stabil, mudah menyesuaikan diri, praktis.
Pekerjaan yang Kongruen: Mekanik, operator alat bor, pekerja lini perakitan, petani , dll.

2. Kesesuaian Individu - Organisasi Kesesuaian individu-organisasi pada dasarnya memperlihatkan


bahwa individu meninggalkan organisasi-organisasi yang tidak cocok dengan kepribadian mereka.
Mengikuti pedoman ini pada saat melakukan perekrutan seharusnya dapat membantu kita memilih
karyawan yang sesuai dengan kultur organisasi, yang pada akhirnya, menghasilkan tingkat kepuasan
karyawan yang lebih tinggi dan perputaran karyawan yang lebih rendah. Penelitian terhadap kesesuaian
individu-organisasi juga menelaah nilai individu dan apakah hal tersebut sesuai dengan kultur organisasi.
Kesesuaian antara nilai karyawan dengan kultur organisasi mereka menjadi dasar kepuasan kerja,
komitmen terhadap organisasi, dan tingkat perputaran karyawan yang lebih rendah.
7. JENIS – JENIS NILAI
a) Nilai Terminal (terminal value)
adalah hasil akhir yang diinginkan dari keberadaan, sasaran yang ingin dicapai seseorang dalam
hidupnya. • Contohnya ; (kehidupan yang nyaman, kehidupan yang memotivasi/aktif, rasa pencapaian,
dunia dalam perdamaian, dunia keindahan, kesetaraan, keamanan keluarga, kebebasan,
kebahagian/kepuasan).

b) Nilai Instrumental (instrumental value)


adalah hasil mode perilaku yang lebih disukai, atau alat untuk mencapai nilai terminal seseorang. •
Contohnya : (ambisius/pekerja keras, berpandangan luas/terbuka, berkemampuan/kompeten,
ceria/ringan hati, bersih, penuh keberanian, pemaaf, penolong, jujur.
8. Nilai – nilai pada generasi
Kesimpulan
Kepribadian berarti bagi perilaku organisasi. la tidak menjelaskan semua perilaku, tetapi
ia menetapkan tahapannya. Teori dan riset yang berkembang mengungkapkan bagaimana
kepribadian berarti lebih dalam beberapa situasi dibandingkan yang lainnya. Lima Besar
telah menjadi kemajuan yang cukup penting. meskipun Dark Triad dan sifat-sifat lainnya
juga berarti. Lebih jauh lagi, setiap sifat memiliki keuntungan dan kelemahan bagi
perilaku kerja. Tidak ada konstelasi yang sempurna dari sifat-sifat yang ideal untuk setiap
situasi. Kepribadian dapat membantu. kita untuk memahami mengapa seseorang
bertindak, berpikir, dan merasa sebagaimana yang kita lakukan, dan manajer yang cerdas
dapat menempatkan pemahaman itu untuk digunakan dengan hati-hati menempatkan
pekerja dalam situasi yang paling cocok dengan kepribadiannya.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai