PENDAHULUAN
Dark Triad
Dengan pengecualian atas uring-uringan, fitur-fitur lima besar adalah apa
yang kita sebut diinginkan secara sosial, berarti kita akan senang untuk memiliki
skor tinggi padanya. Para peneliti telah menemukan bahwa tiga fitur yang tidak
diinginkan sosial lainnya, yang kita punyai dalam tingkatan yang beragam dan
relevan terhadap perilaku organisasi, yaitu Machiavellianisme, narsisme, dan
psikopat. Merujuk pada sifat negatifnya, para peneliti telah melabel ketiganya
sebagai Dark Triad. Meskipun tentu saja mereka tidak selalu terjadi bersamaan.
1) Machiavellianisme, karakter kepribadian ini dinamai sesuai nama Niccolo
Machiavelli, yang menulis pada abad ke-16 bagaimana memperoleh dan
menggunakan kekuasaan. Seorang indvidu yang dominan
Machiavellianisme pragmatis, mempertahankan jarak emosional, dan
percaya bahwa hasil dapat membenarkan cara. “Jika itu berhasil,
gunakanlah,” konsisten dengan perspektif Mach. Mereka cenderung
berperilaku agresif dan terikat dengan perilaku kerja konterproduktif.
Tinjauan literatur baru-baru ini menjelaskan bahwa Machiavellianisme
bukan alat prediksi yang signifikan terhadap tingkat kinerja secara
Pekerjaan-pekerjaan dengan skor tinggi (sifat-sifat disini seharusnya memprediksi perilaku dalam pekerjaan-pekerjaan ini)
Pemandu lalu lintas Ulama Pelatih/pandu Aktor Petugas penjara/ Analis siaran berita
udara lapas
Akuntan Terapis Manajer keuangan Analis sistem Telemarketer Editor
Sekretaris hukum Petugas hotel Sales Penulis iklan Pramugari Pilot Pesawat terbang
Pekerjaan dengan skor rendah (sifat-sifat yang didaftarkan disini seharusnya tidak memprediksi perilaku dalam pekerjaan-pekerjaan ini)
Pekerja hutan Insinyur perangkat lunak Pegawai pos Notulen pengadilan Komposer Spesialis perawatan
kulit
Ahli pijat Operator pompa Sejarahwan Petugas arsip Ahli biologi Matematikawan
Model Teknisi siaran Operator reaktor nuklir Teknisi medis Petugas statistik Pelatih kebugaran
Pekerjaan dengan skor tinggi mengaktivasi sifat-sifat ini (membuat mereka lebih relevan dalam memprediksi perilaku)
Kehati-hatian (+) Ekstraversi (+) Ekstraversi (+) Keterbukaan (+) Ekstraversi (+) Kehati-hatian (+)
Keramahan (+) Keramahan (-) Keramahan (+) Narsisme (-)
Uring-uringan
(neuroticism) (-)
Catatan : sebuah tanda tambah (+) berarti individu dengan skor tinggi pada sifat
ini seharusnya lebih baik dalam pekerjaan ini. Sebuah tanda minus (-) berarti
individu dengan skor rendah dalam sifat ini seharusnya lebih baik dalam
pekerjaan ini.
2.2 Nilai
Nilai (value) mengandung elemen penilaian karena mengandung ide-ide
seorang individu mengenai apa yang benar, baik, atau diinginkan. Ia memiliki
atribut isi maupun intensitas. Atribut isi mengatakan sebuah mode tindakan atau
akhir keberadaan penting. Atribut intensitas menspesifikasikan seberapa
pentingnya. Ketika memperingkatkan nilai dari sisi intensitas, kita memperoleh
sistem nilai (value system) orang tersebut. Kita semua memiliki sebuah hierarki
nilai menurut kepentingan relatif yang kita berikan pada nilai-nilai seperti
kebebasan, kesenangan, hormat diri, kejujuran, kepatuhan, dan kesamaan.
Nilai cenderung relatif stabil dan bertahan. Banyak dari nilai yang kita
pegang dibentuk saat kita masih kecil oleh orang tua, guru, teman, dan yang
lainnya. Sebagai anak, kita diberitahu mana perilaku atau tujuan yang selalu
diinginkan atau selalu tidak diinginkan, dengan sedikit area abu-abu. Misalnya,
tidak pernah diajarkan untuk hanya menjadi sedikit jujur atau sedikit bertanggung
jawab. Jadi, karakteristik-karakteristik hitam atau putih dari nilai adalah bersifat
3.1 Kesimpulan
Kepribadian berarti bagi perilaku organisasi. Ia tidak menjelaskan semua
perilaku, tetapi ia menetapkan tahapannya. Teori dan riset yang berkembang
mengungkapkan bagaimana kepribadian berarti lebih dalam beberapa situasi
dibandingkan yang lainnya. Lima Besar telah menjadi kemajuan yang cukup
penting, meskipun Dark Triad dan sifat-sifat lainnya juga berarti. Lebih jauh lagi,
setiap sifat memiliki keuntungan dan kelemahan bagi perilaku kerja. Tidak ada
konstelasi yang sempurna dari sifat-sifat yang ideal untuk setiap situasi.
Kepribadian dapat membantu untuk memahami mengapa orang-orang bertindak,
berpikir, dan merasa sebagaimana yang kita lakukan, dan manajer yang cerdas
dapat menempatkan pemahaman itu untuk digunakan dengan hati-hati
menempatkan pekerja dalam situasi yang paling cocok dengan kepribadiannya.
3.2 Saran
Sebagai seorang manajer dalam organisasi selaku pengambil keputusan,
hendaklah mengevaluasi pekerjaan dari para pekerja, kelompok kerjanya, dan
organisasi untuk mencocokkan kepribadian yang optimal. Serta membantu
pekerja lebih baik memahami dirinya, membantu anggota tim lebih baik
memahami satu sama lain, membuka komunikasi dalam kelompok kerja, dan
mungkin mengurangi konflik.