023154091
Chapter 5
1. Kepribadian adalah keseluruhan dari sifat dan cara yang ditampilkan oleh
seorang individu yang dapat diukur dalam beraksi dan berinteraksi kepada
seseorang.
Umumnya kepribadian dapat diukur melalu 2 tipe survei, yaitu Survei
Laporan Diri dan Survei Peringkat Pengamat.
Hereditas atau faktor-faktor yang menentukan kepribadian adalah faktor
biologis, faktor fisik dan pembentukan psikologis inheren/bawaan.
2. Indikator Tipe Myers-Briggs adalah sebuah tes kepribadian yang
mengelompokkan empat karakteristik dan mengklasifikasikan orang dalam 1
tipe dari 16 tipe kepribadian.
Kelebihan dari MBTI ini adalah mampu mengukur seorang individu dan
mempermudah penyeleksi untuk mengkategorikan seorang individu dalam
kelompok tipe kepribadian. Kekurangan dari MBTI ini adalah tes tersebut
memaksakan bahwa seseorang hanya memiliki 1 kesimpulan kepribadian
dimana hal tersebut sangat bertentangan dengan sifat kepribadian secara
spesifik.
3. Sifat-sifat utama dalam model kepribadian Lima Besar adalah Ekstraversi
(mampu bersosialisasi), Keramahan, Kehati-hatian, Stabilitas Emosional, dan
Keterbukaan pada Pengalaman.
4. Kesesuaian perilaku dan kepribadian yang di harapkan dalam lingkungan
kerja bersumber dari sifat-sifat Lima Besar. Sebagai contoh, sifat stabilitas
emosional dan ekstraversi sangat di butuhkan dalam lingkungan kerja,
dimana seluruh perkerja dapat bersosialisasi dan menjaga stabilitas
emosional dalam perkerjaan sehari-hari. Ketika 2 hal tersebut telah berjalan
dengan baik, maka 3 dari sifat Lima Besar dapat di prediksi. Karena 3 hal
tersebut merupakan dampak dari 2 sifat Lima Besar tersebut.
5. Ketika suatu situasi atau lingkungan telah menentukan norma-norma,
petunjuk, atau standar mendikte perilaku yang pantas, maka situasi akan
memaksa kita untuk menampilkan perilaku sesuai dengan ketentuan dari
situasi tersebut. Begitu juga sebaliknya, jika situasi tersebut tidak membatasi
kita untuk menampilkan perilaku, maka kita akan dengan bebas
menampilkan kepribadian yang kita miliki.
6. Perbedaan nilai terminal dengan nilai instrumental terletak pada letak
sifatnya. Dimana sifat dari nilai terminal ada pencapaian keadaan akhir yang
ingin seseorang capai, sedangkan nilai instrumental adalah alat untuk
mewujudkan dari nilai nominal tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa
kedua nilai tersebut harus berjalan secara berkesinambungan.
7. Nilai-nilai berbeda pada lintas generasi terjadi akibat dari dampak perbedaan
situasi dan keadaan lingkungan yang secara mayoritas memengaruhi
kelompok individu yang tumbuh dan kembang pada era masanya tersebut.
Tentunya hal tesebut akan memengaruhi dari nilai-nilai kerja dominan,
dimana setiap generasi akan memiliki perbedaan ketertarikan pada nilai yang
akan mereka capai.
8. Lima dimensi Hofstede dari budaya nasional yaitu jarak kekuasaan,
individualisme versus kolektivisme, maskulinitas versus femininitas,
penghindaran ketidakpastian, dan orientasi jangka panjang versus jangka
pendek
Chapter 6
1. Presepsi
adalah
sebuah
proses
individu
mengorganisasikan
dan
menginterpretasikan kesan sensoris untuk memberikan pengertian pada
lingkungannya.
Faktor yang memengaruhi presepsi ada 3, yaitu faktor pada penilai, faktor
pada situasi, dan faktor pada target.
2. Teori atribusi adalah sebuah percobaan untuk menentukan apakah perilaku
seorang individu disebabkan dari internal atau eksternal. Tiga penentu
atribusi yaitu perbedaan, konsensus, dan konsistensi.
Implikasi atribusi menjelaskan perilaku organisasi dengan cara mengenali
perilaku seseorang. Dimana perilaku yang terjadi pada suatu organisasi itu
baik atau buruk. Jika perilaku baik tentunya akan memudahkan manajemen
untuk memberikan reward yang sesuai. Namun jika perilaku buruk yang
terjadi, maka manajemen akan menilai perilaku itu berdasarkan tingkat
perbedaan, konsensus, dan konsistensi dari masalah tersebut. Selanjutnya
masalah itu akan diukur apakah terjadi dari permasalahan internal atau
eksternal.
3. Jalan pintas yang sering digunakan dalam membuat penilaian mengenai
orang lain yaitu presepsi selektif, efek halo, efek kontras, dan stereotip
4. Presepsi adalah kemampuan respon seseorang dalam menilai sesuatu,
sehingga bila dikaitkan dengan pengambilan keputusan maka dalam
pengambilan keputusan memerlukan pandangan presepsi yang beragam.
Dimana biasanya pengambilan keputusan biasanya menyesuaikan objetivitas
dan subjektivitas.
Contoh salah satu dari kedua hal tersebut saling memengaruhi yaitu, dimana
suatu keputusan dibutuhkan berdasarkan nilai objektif, akan tetapi karena
manusia pasti memiliki hubungan kekerabatan maka tingkat independensi
keputusan akan gugur oleh keputusan subjektif. Hal tersebut di karenakan
penilai memiliki presepsi yang baik terhadap hal tersebut.
5. Model rasional pengambilan keputusan adalah sebuah model pengambilan
keputusan yang menjelaskan bagaimana individu seharusnya berperilaku
untuk memaksimalkan hasil
Bagaimana model ini berbeda dengan rasional terbatas dan intuitif, karena
rasional terbatas hanya berdasarkan penyederhanaan esensial dari masalah
yang tidak merepresentasikan dari keseluruhan masalah. Sedangkan intuitif
itu sendiri lebih berdasarkan pengalaman dan apa yang dikatakan oleh hati,
dimana hal tersebut semakin tidak memperhatikan elemen-elemen yang
relevan dari suatu masalah.