KELAS G
BAB 13
KEKUASAAN dan POLITIK
Latar Belakang
Suatu organisasi harus mampu mengajak anggotanya untuk selalu bersikap dengan caracara yang bermanfaat bagi organisasi misalnya bersikap adaptif terhadap masalah di sekitar
organisasi agar dapat bertahan lama. Dalam sebuah organisasi cara yang bermanfaat ini
dilaksanakan dengan pengendalian kekuasaan. Dengan kata lain, usaha yang dilakukan
dikendalikan oleh sebuah kekuasaan yang dimiliki pemimpin organisasi.
Bagi sebagian orang, situasi kerja merupakan satu-satunya tempat dimana mereka dapat
memperoleh dan menggunakan kekuasaan. Perebutan kekuasaan dan basis kekuatan muncul
dalam lingkungan kerja bila orang-orang dan kelompok-kelompok berlomba untuk dapat
mengendalikan perilaku orang dan kelompok lain. Dan bila orang-orang atau kelompokkelompok berinteraksi dalam suatu kontes kekuasaan, terciptalah kemudian apa yang disebut
dengan politik. Golongan mulai dibentuk dan dikembangkan, orang-orang bersekutu dalam
kelompok-kelompok formal, berkoalisi, mengadakan perjanjian-perjanjian, di mana orang dan
kelompok yang satu menang dan yang lain kalah. Penggunaan kekuasaan dan politik dalam
organisasi menentukan keberhasilan organisasi.
Definisi
Kekuasaan
- Merupakan kapasitas yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi perilaku orang lain,
sehingga orang lain tersebut melakukan sesuai keinginannya.
Ketergantungan
- Adalah aspek paling penting dari kekuasaan
- Orang tidak akan dapat berkuasa atas orang lain apabila orang lain tersebut tidak
memiliki ketergantungan atasnya.
- Merupakan hubungan seseorang dengan orang lain, dimana seseorang tersbut memiliki
apa yang dibutuhkan oleh orang lain.
Contoh : Wall Street Ping Jiang yang dituduh telah memaksa seorang analisnya, Andrew Tong,
untuk bertingkah laku seperti perempuan. Diduga karena Jiang memiliki kendali atas akses Tong
melakukan perdagangan saham harian.
Riset
Kepemimpinan
Memerlukan kesesuaian antara
tujuan-tujuan pemimpin dengan
yang dipimpin
Menitikberatkan pada pengaruh
kearah bawah kepada para
pengikut, yang dapat
meminimalkan pentingnya pola
pengaruh yang lateral kea rah
bawah
Menitikberatkan pada gaya,
yang mencari jawaban atas :
- Seberapa sportif para
pemimpin seharusnya ?
- Berapa banyak pengambilan
keputusan yang harus
dibagikan kepada pengikut ?
Kekuasaan
Tidak memerlukan kesesuaian
tujuan, hanya ketergantungan
semata
Tidak seperti dalam
kepmimpinan
Dasar Kekuasaan
Kekuasaan Formal
Kekuasaan pasaan
- Bergantung pada ketakutan atas hasil yang negative akibat kegagalan
- Bertumpu pada penerapan / ancaman pnerapan atas sanksi fisik (missal rasa sakit,
frustasi atas hambatan pergerakan, mengendalikan dengan kekuatan dasar
psikologis / kebutuhan keamanan
Kekuasaan imbalan
- Pencapaian kepatuhan yang didasarkan pada kemampuan untuk mendistribusikan
imbalan dimana orang lain memandangnya berharga
Kekuasaan legitimasi
- Merupakan kekuasaan yang diterima oleh seseorang sebagai hasil dari posisinya di
dalam hierarki formal suatu organisasi
- Merepresentasikan wewenang formal untuk menggunakan dan mengendsalikan
sumber daya organisasi yang didasarkan pada posisi structural di dalam organisasi
- Lebih luas daripada kekuasaan memaksa dan kekuasaan imbalan, yang secara
spesifik meliputi penerimaan dari para anggota atas wewenang posisi
Kekuasaan Pribadi
Kekuasaan karena keahlian (expert power)
- Pengaruh yang didasarkan pada keahlian atau pengetahuan khusus.
- Seiring dengan pekerjaan yang lebih terspesialisasi, semakin kita bergantung pada
para ahli untuk mencapai tujuan
Kekuasaan acuan (referent power)
Perilaku Organisasi| Iva Nike Rikha Paranti Bentar Wibisono
(Stephen Robbins & Timothy Judge / Edisi 16)
Didasarkan pada identifikasi dengan seseorang yang memiliki sumber daya / sifat
pribadi yang diinginkan
- Berkembang dari kekaguman lain dan keinginan untuk menjadi seperti orang
tersebut
- Contoh : endorse artis untuk meningkatkan penjualan produk, karena mereka
memiliki kemampuan untuk disukai, dinamisme karismatik, dan efek secara
emosional terhadap orang lain
Dasar kekuaasaan yang paling efektif :
- Dasar kekuasaan pribadi, dimana kekuasaan karena keahlian dan kekuasaan acuan,
keduanya, berpengaruh positif (+) terkait kepuasan dari pekerja dengan supervise,
komitmen organisasi dan kinerja.
- Kekuasaan paksaan dalam kekuasaan formal dapat menjadi umerang karena secara
negative (-) terkait dengan kepuasan dan komitmen dari pekerja
- Contoh : perusahaan Translation oleh Steve Stoute yang memasangkan Gwen Stefani
dengan HP, Justin Timberlake dengan McDonalds, Beyonce Knowles dengan Tommy
Hilfinger, Jay-Z dengan Reebok. Ia memanfaatkan Kekuasaan Acuan untuk
mempromosikan merek dagang tersebut
Kebergantungan
Semakin tinggi kebergantungan B pada A, maka akan semakin tinggi kekuasaan yang dimiliki
oleh A atas B
Jika sesuatu hal jumlahnya melimpah, maka dengan memilikinya pun tidak akan meningkatkan
kekuasaan kita.
Sebaliknya, jika suatu hal tersebut jumlahnya sedikit / jarang, maka dengan memilikinya akan
meningkatkan kekuasaan kita.
Hal yang Menciptakan Kebergantungan
Kebergantungan akan meningkat jika sumber daya yang Anda kendalikan adalah hal yang
sangat penting, langka, dan tidak dapat tergantikan
3 hal itu :
a. Pentingnya
- Organisasi secara aktif berupaya menghindari ketidakpastian, sehingga berharap
bahwa ada kelompok / individu yang dapat menyerap ketidakpastian itu dan
menjadi pengendalian sumber daya yang penting.
- Ketika kelompok / individu tersebut dianggap penting oleh perusahaan, maka
perusahaan bergantung pada mereka, sehingga secara tidak langsung mereka
memiliki kekuasaan, meskipun tidaklah amat besar
b. Kelangkaan
- Individu / kelompok yang memiliki keahlian unik dan dibutuhkan bagi banyak
orang akan menimbulkan ketergantungan terhadapnya.
Pengaruh ke Bawah
Bujukan secara rasional
Pengaruh Lateral
Bujukan secara rasional
Konsultasi
Menjilat
Pertukaran
Legitimasi
Daya tarik pribadi
Koalisi
nyaman.
Organisasi pada umumnya membuat kemajuan dengan membatasi bentuk nyata pelecehan
seksual.
Pelecehan seksual meliputi sentuhan fisik yang tidak diinginkan, permintaan kencan yang
berulang ketika telah dijelaskan bahwa orang tersebut tidak tertarik, dan ancaman yang
memaksa bahwa seseorang akan kehilangan pekerjaannya apabila menolak sebuah proposisi
seksual.
Perilaku Organisasi| Iva Nike Rikha Paranti Bentar Wibisono
(Stephen Robbins & Timothy Judge / Edisi 16)
Sebagian besar riset menjelaskan bahwa konsep kekuasaan penting untuk memahami
pelecah seksual. Hal ini mungkin benar apakah pelecehan berasal dari supervisor, rekan
sekerja, atau pekerja. Pelecehan seksual lebih cenderung terjadi ketika terdapat perbedaan
atau supervisor.
Perihal kekuasaan, para pekerja meremehkan wanita dengan menyoroti gender secara
stereotip tradisional yang mencerminkan secara negatif terhadapnya, biasanya dalam upaya
menyebutkan para korban mereka sendiri, tetapi hal ini dapat dihindari.
Beberapa cara yang dilakukan oleh para manajer agar dapat melindungi diri mereka sendiri
dan para pekerja mereka dari pelecehan seksual:
1 Memastikan suatu kebijakan aktif yang mendefinisikan apa yang merupakan pelecehan
2
seksual.
Meyakinkan para pekerja bahwa mereka tidak akan berhadapan dengan pembalasan jika
4
5
lingkungan kerja yang tidak nyaman, tetapi juga perlu untuk melindungi diri mereka sendiri.
Jika para penyelidik meyakini bahwa manajer telah mengetahui mengenai pelecehan, baik
manajer maupun perusahaan akan diminta pertanggungjawabannya.
organisasi.
Banyak manajer yang melaporkan beberapa penggunaan dari perilaku politik etis dan
gaji.
Mungkin faktor-faktor yang paling penting yang mengarah pada politik di dalam
organisasi adalah realisasi bahwa sebagian besar dari kenyataan digunakan untuk
Faktor-Faktor Individu
- Pengawasan diri sendiri
Faktor-Faktor yang Memengaruhi
yang tinggi
- Faktor-Faktor
Tempat kendali
secara
Organisasi
- internal
Realokasi sumber daya
- Kepribadian
Mach yang
Peluang promosi
- tinggi
Kepercayaan yang rendah
- Investasi
organisasional
Peranan yang
tidak jelas
Perilaku Politik
Hasil Dikehendaki
- Alternatif
pekerjaan
yang
Sistem evaluasi
kinerja
- Imbalan
yang tidak jelas
Rendah
- Hukuman yang
- Pelaksanaan pemberian
Tinggi
dihindari
imbalan yang tidak berisiko
- Pengambilan keputusan
secara demokratis
Perilaku Organisasi| Iva Nike Rikha Paranti Bentar Wibisono 8
- Tekanan kinerja yang tinggi
(Stephen Robbins & Timothy Judge / Edisi 16)
- Para manajer senior yang
mementingkan diri sendiri
Faktor-Faktor Individu
Pada level individu, para peneliti telah mengidentifikasi sifat-sifat kepribadian tertentu,
kebutuhan, dan faktor-faktor lain biasanya berkaitan dengan perilaku politik.
Faktor-Faktor Organisasi
Meskipun kita mengakui bahwa peran individual dapat terjadi, bukti-bukti yang lebih
kuat menunjukkan bahwa situasi-situasi dan budaya tertentu dapat mempromosikan
politik. Secara spesifik, ketika sumber daya sebuah organisasi mengalami penurunan,
ketika pola sumber daya yang ada berubah, dan ketika terdapat peluang untuk promosi,
maka bermain politik akan lebih bermunculan.
bahwa bidang politik tidak adil dan menurunkan motivasi kerja mereka.
Pelaporan naiknya tingkat penderitaan pekerja menyebabkan ketidakjelasannya politik yang
meningkatk
an tingkat
perputaran
pekerja
Politik
organisasi
dapat
menganca
m pekerja
menurunka
n kinerja
Manajemen Kesan
Merupakan suatu proses individu berupaya untuk mengendalikan kesan lainnya yang
membentuk mereka.
Ketika orang terlibat dalam manajemen kesan mereka mungkin saja akan mengirimkan
pesan yang salah yang mungkin saja benar bila disampaikan pada kondisi lainnya.
Contoh, saat perusahaan memutuskan memasang iklan, mungkin saja dapat meningkatkan
penjualan pada perusahaan. Namun, jika salah dalam penyajian maka akan menyebabkan
melalui manajemen kesan, sehingga taktik tersebut harus dilakukan dengan hati-hati.
Pada beberapa kajian, manajemen kesan terbagi menjadi dua kriteria.
1. Wawancara yang berhasil;
Menggunakan manajemen kesan untuk hasil yang lebih baik pada wawancara.
Manajemen kesan digunakan untuk menitikberatkan promosi kemampuan
mereka.
Kompetensi lebih ditonjolkan
Memuji pewawancara dan menyesuaikan pendapatnya
Perilaku Organisasi| Iva Nike Rikha Paranti Bentar Wibisono
(Stephen Robbins & Timothy Judge / Edisi 16)
10
rendah.
Kemampuan politik mempengaruhi penerapan manajemen kesan.
prinsip-prinsip etika.
Etikalah yang akan mengarahkan kearah yang lebih baik karena etika akan berperan sebagai
pengendali setiap gerak langkah.
berikut;
1. Karier dalam organisasi sudah sampai level mana?
2. Apa yang menjadi ambisi dalam mencapai karier?
3. Apakah passion anda?
4. Sudah sejauh mana usaha anda untuk meraihnya?
5. Siapa yang memiliki kekuasaan untuk dapat membantu anda mencapai tujuan?
6. Bagaimana hubungan anda dengan orang tersebut?
Pada poin keenam dapat dijawab menggunakan peta politik yang menggambarkan hubungan
anda dengan orang-orang dalam organisasi dan menilai seberapa besar peluang anda saat
menggunakan mereka dalam berpolitik.
Perilaku Organisasi| Iva Nike Rikha Paranti Bentar Wibisono
(Stephen Robbins & Timothy Judge / Edisi 16)
11
Kesimpulan
Politik dan kekuasaan seharusnya digunakan untuk mengelola suatu organisasi sangat
menentukan arah dari organisasi yang bersangkutan. Kaitan antara organisasi, politik, dan
kekuasaan menunjukkan adanya pengaruh kuat dari politik, kekuasaan dari dominant coalition di
suatu organisasi menjadikan kasus dan masalah yang menghalangi organisasi dapat diatasi.
12