Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

A.Pengertian Pengambilan Keputusan

1. Pengertian Keputusan
a. Menurut Ralp C.Darwis. Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang
dihadapinya dengan tegas.
b. Menurut Mary Follet. Keputusan adalah suatu atau sebagai hukum situasi.
c. Menurut James A. F.Stoner. Keputusan adalah pemilihan di antara alternatif-
alternatif
d. Menurut Prof. Dr. Prayudi Atmo Sudirjo,SH.Keputusan adalah suatu
pengakhiran dari proses tentang suatu masalah atau problema untuk
menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah
tersebut, dengan menjatuhkan pilihan pada suatu alternatif.

Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan adalah
suatu pemecahan masalah sebagai suatu hukum situasi yang dilakukan melalui
pemilihan satu alternatif dari beberapa alternatif.

2. Pengertian Pengambilan Keputusan


a. Menurut George R. Terry. Pengambilan keputusan adalah pemilihan
alternatif perilaku tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
b. Menurut S.P.Siagian. Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang
sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan
yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
c. Menurut James A.F.Stoner. Pengambilan keputusan adalah proses yang
digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.

Dari pengertian beberapa pendapat di atas bahwa Pengambilan keputusan


merupakan suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif secara
sistematis untuk ditindak lanjuti sebagai suatu cara pemecahan masalah.

1
3. Pengertian Teori Pengambilan Keputusan Teori pengambilan keputusan
adalah teori-teori atau teknik-teknik atau pendekatan yang digunakan dalam
suatu proses pengambilan keputusan.

B.Fungsi dan Tujuan Pengambilan Keputusan

1. Fungsi Pengambilan keputusan


a. Pangkal permulaan dari semua aktivitas manusia yang sadar dan terarah,
baik secara individual maupun secara kelompok, baik institusional
maupun secara organisasional.
b. Sesuatu yang bersifat futuristik, artinya bersangkut paut dengan hari
depan, masa yang akan datang , dimana efeknya atau pengaruhnya
berlangsung cukup lama.
2. Tujuan Pengambilan Keputusan ditinjau dari sifatnya dibedakan menjadi dua.
a. Tujuan yang bersifat tunggal, jika keputusan yang diambil hanya
menyangkut satu masalah, artinya bahwa sekali diputuskan tidak ada
kaitannya dengan masalah lain.
b. Tujuan yang bersifat ganda, apabila keputusan yang diambil menyangkut
lebih dari satu masalah, artinya bahwa satu keputusan dapat
menyelesaikan dua masalah atu lebih yang bersifat kontradiktif maupun
tidak kontradiktif.

C.Tingkat-tingkat Keputusan

Menurut Brinklou bahwa ada empat tingkat keputusan


1. Keputusan otomatis (automatic decesions) , keputusan ini sangat sederhana,
namun tetap perlu informasi.
2. Keputusan berdasarkan informasi (expected information), informasi lebih
lengkap untuk mengambil keputusan.
3. Keputusan berdasarkan berbagai pertimbangan (factor weighting decesion),
informasi yang tersedia dianalisis secara cermat.
4. Keputusan berdasarkan ketidakpastian(dual-uncertainty decesion), keputusan
paling kompleks dan tidak pasti karena banyak hal yang sulit diperkirakan.

2
Latihan.

1. Apa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan, jelaskan!


2. Jelaskan fungsi pengambilan keputusan!
3. Tujuan pengambilan keputusan ada yang bersifat ganda, jelaskan dan berikan
contohnya!
4. Apa yang Anda ketahui tentang Dual Uncertainty Decesion, jelaskan!
5. Pengambilan keputusan itu penting, jelaskan alasannya!

3
BAB II

UNSUR DAN DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN

A. Unsur-Unsur Pengambilan Keputusan

Agar pengambilan keputusan dapat lebih terarah perlu diketahui unsur-


unsur/komponennya.Adapun unsur-unsurnya sebagai berikut:

1. Tujuan, yaitu tujuan pengambilan keputusan itu secara khusus, misalnya


ingin membeli mobil untuk kepentingan kelancaran tugas atau untuk
angkutan barang tentu berbeda
2. Identifikasi, alternatif keputusan untuk memecahkan masalah perlu
membuat daftar macam-macam tindakan pemecahan masalah, hal ini
dikaitkan dengan dananya, sebab akibat adanya faktor-faktor yang
mempengaruhi dan sebagainya.
3. Perhitungan faktor-faktor di luar jangkauan manusia, yaitu berbagai
faktor yang tidak bisa diketahui secara pasti, misalnya kenaikan inflasi,
keamanan, iklim dan sebagainya.
4. Sarana atau alat untuk evaluasi hasil pengambilan keputusan, misalnya
dengan pembanding keputusan lain, atau dengan standar
tertentu.sehingga akan diketahui apakah memenuhi standar atau lebih
baik/buruk dibanding yang lainnya.

B. Dasar-dasar pengambilan keputusan


Menurut George R.Terry bahwa dasar pengambilan keputusan yang berlaku
secara umum adalah:
1. Intuisi, yaitu pengambilan keputusan atas dasar perasaan sehingga
bersifat subyektif, sehingga memiliki beberapa kelemahan disamping
mempunyai kelebihan antara lain:
a. Kelebihannya : waktu yang digunakan relatif singkat, memberikan
kepuasan bagi pengambil keputusan, dan meningkatkan peran
pengambil keputusan.
b. Kelemahannya : Hasil kurang baik, sulit mencari pembanding, dasar
lain sering diabaikan.

4
2. Pengalaman, pengalaman seseorang dapat memperkirakan suatu keadaan,
dapat memperhitungkan untung ruginya, dapat menduga
penyelesaiannya.
3. Fakta, hasil keputusan dengan dasar ini lebih sehat, solid, dan baik.
Tingkat kepercayaan orang lain termasuk bawahan lebih tingi dan dengan
rela menerimanya.
4. Wewenang, dilakukan oleh pimpinan yang definitif/sah ada landasan
hukumnya. Dasar ini memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:
a. Kelebihan: diterima oleh bawahan dengan rela maupun terpaksa,
bertahan lebih lama, dan memiliki landasan hukum yang sah.
b. Kelemahan: bersifat rutinitas, cenderung diktaktor, kadang-kadang
mengabaikan suatu permasalahan penting.
5. Rasional, yang ideal seperti tergambar di bawah ini:
a. Kejelasan masalah, tidak ragu atau kabur masalahnya.
b. Orientasi tujuan, adanya kesatuan tujuan yang ingin dicapai.
c. Pengatahuan tentang alternatif, dikeahui jenis dan konskuensinya.
d. Preferensi yang jelas, prioritas urutannya sesuai kriteria.
e. Hasil maksimal, alternatif terbaik atas hasil ekonomis yg maksimal.

Latihan

1. Sebutkan komponen-komponen pengambilan keputusan!


2. Berikan contoh faktor diluar jangkauan manusia sebuah masalah yang ingin
dipecahkan melalaui pengambilan keputusan!
3. Jelaskan kelebihan dan kelemahan pengambilan keputusan berdasarkan
intuisi!
4. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang memiliki kelebihan,
sebutkan!
5. Pengambilan keputusan secara rasional hasilnya lebih baik, jelaskan
alasannya

5
BAB III

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Dalam pengambilan keputusan ada beberapa faktor yang mempengaruhinya antara


lain sebagai berikut:

A. Posisi/kedudukan
Dalam kerangka pengambilan keputusan, kedudukan seseorang dapat dilihat
dalam hal:
1. Letak/ posisi, sebagai pembuat keputusan (decision maker), penentu
keputusan (decesion taker), atau staf (staffer).
2. Tingkatan/ posisi, peran strategi, police, peraturan, organisasional,
operasional, teknis.
B. Masalah
Masalah adalah adanya perbedaan/kesenjangan antara harapan
dengankenyataan. Masalah tidak selalu dapat dikenal dengan segera, ada
yang memerlukan analisis, bahkan ada yang perlu observasi. Paling tidak
ada dua macam masalah:
1. Masalah terstruktur (well structured problem), yaitu masalah yang logis,
dikenal dan mudah diidentifikasi.
2. Masalah yang tidak terstruktur (ill structured problem), yaitu masalah
yang baru , tidak biasa, informasinya tidak lengkap.

Dapat juga dibedakan menjadi masalah rutin (sifatnya tetap dan dijumpai
sehari-hari) dan masalah insidental (tidak tetap, sewaktu-waktu)

C. Situasi dan kondisi


Situasi dan kondisi adalah keseluruhan faktor dalam keadaan yang berkaitan
satu dengan yang lain bahkan secara bersama-sama dapat mempengaruhi/
turut menentukan daya gerak suatu organisasi , dibedakan atas dua macam:

6
1. Faktor yang konstan, yaitu faktor yang sifatnya tidak berubah-ubah.
2. Faktor yang tidak konstan,, bersifat berubah-ubah.

Faktor-faktor tersebut ada yang bisa dikendalikan dan ada yang tidak dapat
dikendalikan, bahkan ada yang masuk dalam katagori di luar jangkauan
manusia

D. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan perseorangan maupun organisasi
umumnya telah ditentukan sebelumnya, sering disebut dengan tujuan
obyektif.

Iqbal Hasan (2002: 14) menyebutkan faktor yang mempengaruhi keputusan:

A. Keadaan Intern organisasi, bersangkut paut dengan hal-hal dalam organisasi,


misalnya ketersediaan dana, sumber daya manusia, kemampuan karyawan,
struktur organisasi.
B. Keadaan ekstern organisasi, misalnya ekonomi, politik, sosial, keamanan,
budaya dan sebbagainya.
C. Tersedianya informasi yang diperlukan, misalnya:
1. Informasi yang akurat, sesuai dengan data yang sebenarnya..
2. Up to date, tepat waktu
3. Komprehensif, dapat mewakili
4. Relevan, kesesuaian.
D. Kepribadian dan Kecakapan Pengambil Keputusan
Meliputi inteligensi, ketrampilan, kapasitas,cara penilaiandan sebagainya..

George R.Terry membedakan faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan:

1. Hal yang berwujud dan tidak berwujud, emosional maupun rasional.


2. Tujuan organisasi, sebagai bahan pencapaian tujuan dari organisasi.
3. Orientasi, berorientasi kepada kepentingan organisasi.
4. Alternatif-alternatif tandingan, sebagai pembanding prioritas.
5. Tindakan, implementasi dari tindakan mental ke tindakan fisik.
6. Waktu, digunakan untuk proses pengambilan keputusan.
7. Kepraktisan, praktis untuk memperoleh hasil yang maksimal.
8. Pelembagaan, untuk dapat mengetahui tingkat kebenarannya.

7
9. Tindak lanjut, pengambilan keputusan diimplementasikan secara nyata.

Sedangkan John D. Millet membagi menjadi tiga faktor yang dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan yaitu:

1. Jenis kelamin (Pria dan Wanita), Pria biasanya lebih cepat, tegas dan berani
mengambil keputusan, sedangkan Wanita lebih lambat dan ragu-ragu.
2. Peranan Pengambil Keputusan, mencakup kemampuan mengumpulkan
informasi, menganalisis, menginterprestasikan, memprediksi masa depan.
3. Keterbatasan kemampuan, keterbatasan bidang manajemen yang bersifat
institusional maupun bersifat pribadi.

Latihan:

1. Jelaskan perbedaan masalah rutin dan masalah insidental sebagai faktor yang
dapat mempengaruhi pengambilan kepututsan!
2. Berikan contoh keadaan intern dan ekstern yang dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan!
3. Kepribadian dan kecakapan pengambil keputusan dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan, jelaskan alasannya!

8
BAB IV

JENIS-JENIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN

A. Berdasarkan programnya pengambilan keputusan dibedakan menjadi dua :


1. Pengambilan keputusan terprogram, yaitu pengambilan keputusan yang
sifatnya rutinitas, berulang-ulang, cara menanganinya telah ditentukan.
Pengambilan keputusan yang terprogram untuk menyelesaikan masalah
terstruktur melalui hal-hal sbb:
a. Prosedur, berurutan langkah-langkahnya
b. Aturan, mengikuti berbagai ketentuan yang berlaku
c. Kebijakan, pedoman yang menentukan parameter untuk membuat
keputusan.
2. Pengambilan keputusan tidak terprogram, yaitu pengambilan keputusan yang
tidak rutinitas dan sifatnya unik sehingga memerlukan pemecahan yang
khusus dan tidak terstruktur.
Contohnya model pemasaran online yang sebelumnya dengan cara langsung,
penanggulangan gempa, dan lain sebagainya.

B. Berdasarkan lingkungannya pengambilan keputusan dibedakan menjadi


empat macam, yaitu:
1. Pengambilan Keputusan dalam kondisi pasti.
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti adalah pengambilan keputusan
dimana berlangsung hal-hal sbb:
a. Alternatif yang harus dipilih hanya memiliki satu konsekuensi, berarti
bahwa setiap alternatif tindakan dapat ditentukan dengan pasti.
b. Keputusan yang diambil didukung oleh informasi lengkap,sehingga
dapat diramalkan hasilnya.
c. Dalam kondisi ini pengambil keputusan secara pasti mengetahui yang
akan terjadi.
d. Biasanya dihubungkan dengan masalah yang bersifat rutin.
e. Teknik penyelesaiannya biasa menggunakan model penugasan, model
antrian, program linier.
f.

9
2. Pengambilan keputusan dalam kondisi berisiko
Pengambilan keputusan dalam kondisi berisiko dimana berlangsung hal-hal:
a. Alternatif yang harus dipilih mengandung lebih dari satu kemungkinan.
b. Pengambilan keputusan memiliki lebih dari satu alternatif.
c. Diasumsikan bahwa pengambil keputusan mengetahui peluang yang
akan terjadi terhadap berbagai tindakan.
d. Risiko terjadi karena hasil pengambilan keputusan tidak dapat diketahui
dengan pasti. Pada kondisi ini, alamnya sama dengan kondisi tidak pasti.
3. Pengambilan Keputusan dalam kondisi tidak pasti, ditandai hal-hal sbb:
a. Tidak diketahui kondisi yang memungkinkan timbulnya kondisi tsb.
b. Pengambil keputusan tidak bisa mengetahui/memperkirakan hasilnya.
c. Pengambil keputusan kurang tahu peluang karena lemahnya informasi.
d. Keputusan yang dibuat belum/jarang terjadi.
e. Cara menanggulangi antara lain dengan mencari informasi yang lebih
banyak, melakukan riset/penelitian, menggunakan probabilitas subyektif.
4. Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik, ditandai hal-hal sbb:
a. Dua atau lebih pengambil keputusan saling bertentangan.
b. Pengambil keputusan bersaing untuk memenangkan persaingan.
c. Pengambil keputusan bermain dalam permainan
d. Teknik pemecahan dengan teori permainan

Latihan :

1. Sebutkan dua jenis pengambilan keputusan berdasarkan programnya dan


mana yang lebih mudah membuatnya, jelaskan!
2. Apa yang dimaksud pengambilan keputusan dalam kondisi pasti, berikan
contohnya!
3. Bagaimana mengatasi pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti!
4. Berikan dua contoh pengambilan keputusan dalam kondisi konflik

10
BAB V

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pendapat beberapa ahli tentang proses pengambilan keputusan antara lain:

A. Menurut Iqbal Hasan 2002 membagi menjadi tiga tahap/proses:


1. Penemuan masalah, yaitu mulai mendefinisikan masalah yang dihadapi.
2. Pemecahan masalah, meliputi identifikasi masalahnya, memperhitungkan
faktor di luar jangkauan manusia, membuat alat evaluasi, pemilihan
teknik/model yang digunakan.
3. Pengambilan keputusan, berdasarkan berbagai kondisi, misalnya kondisi
pasti, tidak pasti, berisiko, atau kondisi konflik.

B. Menurut Herbert A.Simon membedakan menjadi tiga fase:


1. Fase Intelegensia, penelusuran informasi yang kemudian diproses.
2. Fase desain, analisis kemungkinan yang meliputi identifikasi masalah dan
formulasi masalah (meliputi batasan masalah, menguji perubahan,
memerinci masalah ke sub pokok masalah.
3. Fase pemilihan, seleksi dari beberapa alternatif kemudian dipilih
alternatif yang terbaik unuk dapat dilaksanakan.

C. Menurut Ricahrad I. Levin dkk. membagi menjadi enam tahap:


1. Observasi, kunjungan lapangan, observasi, riset untuk memperoleh
informasi.
2. Analisis dan pengenalan masalah, penentuan tujuan, batasan yang
dibutuhkan.
3. Pengembangan model, menentukan model yang paling tepat
4. Memilih data masukan yang sesuai, data internal, eksternal, pendapat dsb.
5. Perumusan, pemecahan yang dapat membantu tercapainya tujuan.
6. Penerapan pemecahan, penjelasan dari manajemen untuk menunjang
operasionalnya.

11
D. Menurut Sir Francis Bacon ada enam tahap sbb:
1. Mendefinisikan masalah, merupakan suatu usaha untuk mencari
permasalahan sebenarnya.
2. Pengumpulan informasi, merupakan pencarian faktor-faktor yang
mungkin terjadi sehingga dapat diketahui penyebab timbulnya masalah.
3. Mencari alternatif, merupakan pencarian kemungkinan yang dapat
ditempuh berdasarkan data dan permasalahan yang ada.
4. Analisis alternatif, merupakan penganalisaan setiap alternatif menurut
kriteria tertentu yang sifatnya kualitatif atau kuantitaif.
5. Memilih alternatif terbaik, dilakukan atas kriteria tertentu dan skala
prioritas.
6. Melaksanakan keputusan, tahap pengambilan tindakan yang dituangkan
ke dalam rencana kegiatan. Sedangkan evaluasi hasilnya sebagai bentuk
umpan balik untuk perbaikan di masa mendatang.

E. Menurut Prayudi Atmosudirjo membedakan :


1. Menempatkan diri sebagai pimpinan yang bertanggung jawab harus
mengambil keputusan untuk pemecahan masalah.
2. Menelaah/ menganalisis masalah yang sifat dan bentuknya komplek.
3. Menganalisis situasi yang mempengaruhi organisasi.
4. Menelaah alternatif dengan konskuensinya kemudian memilih alternatif
yang terbaik.
5. Melaksanakan dan mengevaluasi. Keberhasilannya dipengaruhi oleh jiwa
dan manajemen pemimpin yang bersangkutan.
F. Menurut Irham Fahmi, pengambilan keputusan meliputi delapan langkah:
1. Mengidentifikasikan (merumuskan) masalah
2. Mengidentifikasikan kriteria keputusan
3. Memberi bobot pada kriteria
4. Mengembangkan alternatif
5. Menganalisis alternatif
6. Memilih salah satu alternatif
7. Melaksanakan alternatif
8. Mengevaluasi efektivitas keputusan

12
Latihan :

1. Sebutkan proses pengambilan keputusan menurut Iqbal Hasan, jelaskan


secara singkat!
2. Menurut Herbert A. Simon proses pengambilan keputusan meliputi fase
inteligensia, fase desain, fase pemilihan, jelaskan masing-masing!
3. Dari beberapa pendapat tentang tahapan, proses, langkah ataupun fase
pengambilan keputusan, Anda tertarik pada tahapan yang mana, jelaskan
tahapan tersebut!

13
BAB VI
PENTINGNYA ANALISIS SWOT
UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

A. Arti dan pentingnya analisis SWOT

SWOT terdiri dari faktor internal Strengths=Kekuatan dan Weaknesses=kelemahan


serta faktor ekternal Opportunities=peluang dan Threats=ancaman. Analisis SWOT
sebagai suatu cara untuk menganilisis faktor-faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan. Usaha untuk menganilisis SWOT pada organisasi publik
mungkin tidak selancar dibandingkan pada organisasi bisnis. Pengambilan keputusan
pada organisasi publik pada umumnya terjadi dalam kondisi ambiguitas
kebijaksanaan yang tidak dirumuskan dengan tajam sehingga menimbulkan
interprestasi yang berbeda pada masing-masing orang, akibatnya hasil yang didapat
juga tidak sama.

B.Kebijakan Organisasi Dalam Berbagai Situasi

Analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan
peluang, disisi lain secara bersamaan harus dapat meminimalkan kelemahan dan
ancaman. Ada empat macam kebijakan berkenaan dengan pengambilan keputusan
sesuai dengan situasi yang dapat terjadi:

1. Situasi yang paling menguntungkan ketika organisasi memiliki kekuatan


internal dan ada peluang di ekternal. Pada situasi ini sangat baik kebijakan
mendukung pertumbahan.
2. Situasi organisasi di internal kekuatan baik, tetapi di ekternal ada ancaman
atau berbagai kendala/hambatan. Pada situasi ini kekuatan digunakan untuk
mendukung peluang jangka panjang dengan tetap waspada terhadap ancaman
dan hambatan yang dihadapi melalui kebijakan pasar atau produk.
3. Situasi organisasi internal memiliki kelemahan, tetapi peluang bagus. Pada
situasi ini perusahaan berusaha meminimalisir berbagai kelemahan dan
berusaha memperbaiki kelemahan yang ada, misalnya menciptakan produk
baru dengan teknologi yang baru.

14
4. Situasi perusahaan yang kurang menguntugkan di internal terdapat berbagai
kelemahan, disisi ekternal ancaman dan hambatan menghadang organisasi.
Pada situasi ini kebijakan yang bisa dilakukan bertahan dengan tetap
meminimalkan kelemahan dan berupaya mencari solusi untuk perbaikan serta
waspada terhadap berbagai ancaman yang dihadapi.

Analisis SWOT adalah suatu pekerjaan yang cukup berat karena hanya dengan
alternatif alternatif yang didukung data lengkap, logis dan obyektif untuk
menghasilkan pengambilan keputusan yang bermutu. Analisis dengan menggunakan
SWOT menjadi tanggung jawab eselon atas atau manajer strategik.

Pertanyaan:

1. Jelaskan pentingnya analisis SWOT dalam pengambilan keputusan?


2. Berikan contoh faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan?
3. Kebijakan apa yang tepat pada situasi organisasi kekuatan baik, tetapi
terdapat ancaman dari ekternal?

15
BAB VII
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

HASIL ANALISIS SWOT

Kegagalan dalam mempresentasikan hasil analisis SWOT dapat mempengaruh hasil


pengambilan keputusan, hal ini antara lain oleh beberapa faktor:

1. The missing problem, atau masalah hilangnya salah satu atau beberapa unsur
yang saling berkaitan.
2. The blue sky problem, masalah langit biru, cerah, menggembirakan,
pengambil keputusan menganggap mudah terhadap suatu masalah.
3. The silver lining problem, suatu harapan yang kurang menggembirakan
(pesimis).
4. The all things to all problem, adalah suatu falsafah yang mendorong
pengambil keputusan cenderung melihat sisi kelemahan.
5. The putting the cart before the horse problem, menempatkan kereta di depan
kuda, pengambil keputusan langsung ingin mengembangkan tindak lanjut,
sementara itu yang harus mendahului justru diabaikan (terbalik).

Keputusan buruk dapat disebabkan oleh prosesnya kurang tepat antara lain:

1. Perhatian yang salah pada suatu masalah


2. Tidak mmberi kesempatan peran serta
3. Sering terganggu oleh desakan alternatif yang dipaksa
4. Desakan oleh waktudan stres
5. Terlalu banyak menggunakan intuisi dan penghakiman
6. Gagal memberiperhatian pada nilai-nilai
7. Gagal menganalisis

Kunci Keunggulan analisis SWOT non profit:

1. Visi dan Misi


2. Kepemimpinan yang efektif dan efisien
3. Badan pengurus yang dinamis
4. Program pengembangan yang bermutu
5. Kualitas implementasi program

16
Contoh analisis SWOT pengembangan pariwisata di suatu kota/daerah:

1. Kekuatan (strengths)
a. Budayanya sangat menarik
b. Alamnya indah
c. Antusiasme yang besar dari berbagai golongan
d. Tersedianya hotel-hotel yang berbintang
e. Penduduknya ramah
2. Kelemahan (Weaknesses)
a. Belum tersedianya perencanaan yang terintegrasi
b. Kurang tenaga profesional
c. Kurang tersedianya dana yang memadai
d. Insfrastruktur banyak yang rusak
e. Kurangnya sarana tranportasi.
3. Peluang (Opportunities)
a. Komitmen pemerintah untuk pengembangan wisata sebagai salah satu
sumber devisa utama
b. Semakin banyaknya masyarakat regional,nasional bahkan internasional
untuk melakukan kunjungan wisata.
c. Masuknya obyek wisata kedalam agenda kepariwisataan internasional
d. Sering diselenggarakan konferensi tingkat internasioal di tanah air
4. Ancaman (Threats)
a. Bertambahnya obyek wisata di daerah lain.
b. Adanya unsur masarakat yang ingin merusak budaya daerah
c. Kompetisi negara negara ASEAN
d. Kemungkinan terbawanya penyakit aids oleh wisatawan yang datang

Latihan:

1. Pengmbilan keputusan menggunakan anlisis SWOT merupakan tugas berat


bagi para pimpinan ,jelaskan alasannya!
2. Apa yang Anda ketahui tentang The missing link problem,jelaskan!
3. Sebutkan dan jelaskan lima faktor utama keunggulan CEO menggunakan
analisis SWOT
4. Buatlah analisis SWOT untuk pengembangan sebuah Perguruan Tinggi

17
BAB VIII

KEPUTUSAN STRATEGIK

A. Hakikat Keputusan Strategik


Keputusan strategik biasanya mencakup persoalan-persoalan yang bersangkut
paut dengan usaha menciptakan, mengalokasikan dan menghasilkan sumber
daya yang hakikatnya:
1. Wewenang eselon atas.
2. Memerlukan daya nalar tinggi
3. Frekuensi keputusan kecil.
B. Karakteristik Keputusan Strategik
Karakteristik utama dari keputusan strategik adalah:
1. Tidak terstruktur dan tidak rutin (insidental)
2. Memegang peranan sentral bagi organisasi.
3. Umumnya sangat komplek.
4. Memiliki kekhususan (kelainan)
5. Melibatkan sumber daya yang besar
6. Memiliki konsekuensi yang besar menyangkut kehidupan organisasi
secara keseluruhan.
7. Selalu mendahului atau menjadi dasar keputusan lainnya.
C. Domain Keputusan strategik.
Pada tingkat yang mendasar, keputusan strategik haruslah:
1. Mempersoalkan misi sentral atau fundamental
2. Target group, yaitu masyarakat yang akan dilayani
3. Tujuan umum (goals), khusus dan sasaran
4. Program dan layanan.
5. Wilayah pelayanan (geografis)
6. Keunggulan komperatif.
D. Komponen-Komponen Keputusan Strategik
Ada beberapa komponen yang memberi makna bagi keputusan strategik:
1. Pembuat keputusan tingkat tingi.
2. Untuk mencapai tujuan.

18
3. Memperhitungkan kemampuan internal dan ekternal.
4. Memperhitungkan nilai dan karakter pengambil keputusan.
5. Ada hubungan antata variabel internal dan ekternal.
6. Dipilih dari beberapa alternatif.
7. Mengandung makna persaingan (kompetisi)
E. Model Keputusan strategik
Allision menampilkan beberapa model keputusan strategik:
1. The ratioonal actor model, menganggap bahwa organisasi negara
berperilaku seperti individu yang rasional.
2. The organizational process model, menekankan pada proses pengambilan
keputusan yang berlangsung wajar.
3. Goverment politics model , hasil permainan politik
4. The small group process model, hasil dari proses kelompok kecil
5. The dominant leader model, didominasi oleh peran seorang pemimpin
6. The cognitive process model, yaitu kemampuan para aktor politik
menyelesaikan masalah yang komplek.
F. Latihan:
1. Apa hakikat keputusan strategik, jelaskan!
2. Jelaskan yang dimaksud keputusan strategik memegang peranan sentral!
3. Sebutkan komponen keputusan strategik (5) dan jelaskan secara singkat!
4. Allision menyodorkan beberapa model pengambilan keputusan trategik,
antara lain The dominant leader model, jelaskan model tersebut!

19
BAB IX

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARANORGANISASI

A.Visi Organisasi

Visi yang ditetapkan suatu organisasi pemerintah, swasta, bidang bisnis, sosial dan
sebagainya harus menggambarkan masa depan yang lebih baik, memberi harapan,
mimpi, tetapi juga menggambarkan hasil-hasil yang memuaskan. Visi yang obyektif
adalah visi yang hidup, menantang, menghargai prestasi masa lampau dan harapan
untuk masa depan

B.Misi Organisasi

1. Unsur misi:Produk apa atau Pelayanan apa yang akan ditawarkan.


a. Apakah mampu memenuhi kebutuhan yang diperlukan/dicari
b. Misi harus tegas publik mana yang akan dilayani
c. Kualitas barang atau pelayanan yang hendak ditawarkan
d. Aspirasi apa diinginkan di masa mendatang
2. Peran misi dalam organisasi
Setiap organisasi harus memiliki misi, bahkan misi dibuat pertama kali,
Misi merupakan alat yang sangat berharga bagi organisasi.
3. Misi dan cita-cita
Misi berbeda dengan cita-cita . Cita-cita sangat umum dan sering abstrak,
sulit terwujud, tetapi merupakan titik tolak sebuah misi.
4. Misi harus mendarat, dipahami secara baik oleh semua komponen yang ada
dalam organisasi.
5. Misi memuat jangka waktu, antara tiga sampai lima tahun, setelah itu
diperbaharui lagi.
6. Proses perumusan misi, melalui kelompok kerja atau komisi yang
ditunjuk/dipercaya dengan seorang penanggungjawabnya.
7. Pedoman perumusan misi, misi disusun cukup singkat dan jelas dengan
rumusan KISS (keep it short and simple). Ringkas: dua atau tiga kalimat
=satu paragraf, realistik: sesuai kemampuan, spesifik: mudah dikembangkan
dan rasional: mudah diukur.

20
B. Tujuan Organisasi
Tujuan diturunkan dari misi, sasaran diturunkan dari tujuan. Tujuan
sesungguhnya merupakan suatu gejala yang komplek. Tujuan dibedakan
dengan sasaran yang menghendaki hasil akhir yang lebih spesifik.Ditinjau
dari sudut ilmu sosial, goals dapat dibagi dalam enam katagori:
1. Societal goals, tujuan masyarakat
2. Out put goals, tujuan yang berorientasi luaran
3. Investor goals, tujuan berorientasi pada investor
4. System goals, tujuan sistem
5. Product goals, tujuan produk
6. Divered goals, tujuan bersumber pada organisasi
C. Sasaran organisasi
Sasaran dikatakan baik apabila minimal memenuhi kriteria sbb:
1. Mengandung arti atau makna
2. Masuk akal (logika dan rasional)
3. Menantang
4. Dikaitkan dengan sistem ganjaran
5. Spesifik dan dapat diukur
6. Konsisten terhadap yang lainnya
D. Latihan
1. Berikan contoh Visi organisasi yang bergerak bidang pendidikan!
2. Sebutkan unsur-unsur misi sebuah organisasi!
3. Ada beberapa katagori tujuan organisasi, sebutkan 3 diantaranya dan
jelaskan!
4. Sasaran yang baik antara lain memiliki kriteria sasaran harus menantang,
jelaskan maksudnya!

21
BAB X

PEMBUAT KEPUTUSAN STRATEGIK

A.Siapa yang harus membuat keputusan?

Ada dua teori yang mengandung konflik yaitu:

1. Teori pluralis menganggap bahwa kekuasaan itu tersebar diantara banyak


kelompok dalam masyarakat, sehingga konsekuensinya ialah keputusan
masyarakat adalah hasil dari konflik kelompok, dalam mana pemerintah
berperan sebagai arbiter (kesepakatan) di antara kepentingan kelompok-
kelompok itu.
2. Teori elit, memberikan tekanan pada konsentrasi kekuasaan pada kelompok
minoritas yang cenderung membuat keputusan untuk sebagian besar
kepentingan mereka.

B.Siapa yang tidak boleh mengambil keputusan?

Yang tidak boleh mengambil keputusan adalah orang yang tidak


mempunyaikewenangan, yang tidak memiliki tanggungjawab untuk itu.
Kewenangan harus dilegalisasikan. Apabila yang berwewenang berhalangan maka
ditunjuk yang lain untuk mewakilinya secara legal.

C.Pembuat keputusan strategik

Pembuat keputusan strategik adalah pejabat tingkat atas atau eselon atas,misalnya
Kepala Cabang, Pimpinan Unit Bisnis, Brach Manager

D. Manajemen Eksekutif Puncak (MEP)=Chief Elected Offiser=Chief Executive


Offiser (CEO)

MEP atau CEO adalah pejabat tertinggi dalam organisasi yang dipilih atau diangkat.
Tim manager puncak beranggotakan para manager, administrator, yaitu pejabat-
pejabat yang bertanggung jawab suksesnya organisasi, tetapi tanggung jawab
terakhir adalah CEO. Mengingat keputusan strategik tidak pernah dibuat oleh satu
orang maka MEP lah yang berperan besar merumuskan.

22
Visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi dirumuskan oleh anggota MEP dapat pula
melibatkan tenaga ahli lalu diputuskan melalui sidang MEP secara lengkap

E.Manajer manajer strategik

Manajer strategik adalah kelompok manajer yang menjadi anggota MEP. Mereka
bukan saja hanya manajer biasa, tetapi terlibat dalam proses manajemen strategik
dan dalam pengambilan keputusan strategik. Para manajer strategik sebaiknya
memiliki 5 K yatu: Kompetensi, Komunikatif, Kepedulian, Keberanian, dan
Kreativitas.

F.Tanggung jawab CEO(MEP)

Seorang CEO harus menerima tanggungjawab untuk meningkatkan kemampuan


strategik yang dipimpinnya secara keseluruhan. Sebagai manajer strategik ia bekerja
sekarang untuk masa depan., tahu membaca masa depan sekaligus sebagai arsitek
visi dan misi organisasi. Ada beberapa hal perlu diperhatikan oleh para CEO:

1. Kelangkaan strategik
Suatu organisasi dikatakan mengalami kelangkaan strategik apabila para
managernya kurang memilikipertimbangan yang baik untuk mengidentifika
si dan menilai konsekuensi jangka panjang dari suatu masalah.
2. Faktor-faktor strategik
Faktor strategik adalah faktor pembatas dan karena kelalainnya membuat
pekerjaan manajemen terhalang sehingga sasaran organisasi tidak dapat
tercapai. Apabila satu faktor selesai maka akan dicari faktor baru yang
mempunyai dampak terhadap organisasi.
3. Kewaspadaan strategik
Seorang CEO harus mewaspadai para managernya, jangan sampai karena
tidak jelas sebuah keputusan kemudian para manager tidak tertarik,kemudian
mengalihkannya ke masalah lain yang sifatnya rutin
4. Peranan kunci CEO
Peranan kunci CEO menurut Mintzhberg ada 10 yaitu:
a. sebagai simbol,
b. motivator,
c. mempertahankan jaringan dan informasi,

23
d. memantau melalui laporan-laporan,
e. menyebarkan informasi ke anggota,
f. menyebarkan informasi ke para pejabat dalam organisasi,
g. menumbuhkan=mengembangkan organisasi,
h. mengambil langkah tepat saat kirtis,
i. mengalokasikan SDM, SDA dan SDK dan sumber daya lainnyaserta
j. sebagai wakil organisasi.
G. Keputusan Strategis dan Kepemimpinan strategis
Untuk menghasilkan Keputusan strategis, pemimpin harus memahami
sepuluh hukum human relations sbb:
1. Adanya sinkronisasi antara tujuan organisasi dengan tujuan anggotanya.
2. Suasana dan iklim kerja yang menyenangkan dan persahabatan.
3. Ketepaduan antara informalitas dengan formalitas.
4. Perlakuan yang manusiawi bukan seperti mesin.
5. Pengembangan karier yang wajar dan maksimal.
6. Pekerjaan yang menarik dan menantang.
7. Pengakuan dan penghargaan atas prestasi.
8. Sarana dan prasarana yang memadai.
9. Penempatan sesuai keahlian, ketrampilan dan pengalaman.
10. Balas jasa yang setimpal dan adil.

Latihan

1. Jelaskan teori pluralis tentang siapa membuat keputusan


2. Siapa tidak boleh membuat keputusan, jelaskan?
3. Siapa pembuat Keputusan Strategik.?
4. Jelaskan tanggung jawab CEO!
5. Apa yang Anda ketahui tentang kelangkaan strategik!

24
BAB XI

MANAJEMEN EKSEKUTIF PUNCAK (MEP=CEO)

A.Beberapa masalah CEO

Dalam organisasi pemerintahan,CEO atau para eksekutif sering menghadapi berbagai


masalah yang pelik dalam usaha membuat keputusan strategik yang memenangkan
keinginan masyarakat, terutama menyangkut kebijakan publik. Masalah
masalahtersebut antara lain:
1. Konflik nilai, kesepadanan atau kesamaan mana yang diprioritaskan, kemu
dian masalah lain publik atau swasta mana yang tepat, hal apa saja yang da
pat diserahkan kepada swasta
2. Perumusan masalah, tidak pernah ada perumusan masalah kemasyarakatan
yang definitif, sehingga CEO menghadapi banyaknya alternatif sehingga
sulit untuk memilih alternatif yang paling tepat, tidak ada istilah berhenti
menghadapai dan menyelesaikan masalah sesulit apapun. Serta tidak ada hak
untuk bersalah
3. Struktur organisasi, Kekuasaan dalam pemerintahan umumnya dibagi
menjadi empat yaitu legislatif, eksekutif, yudikatif dan birokrasi
pemerintahan. Dalam implementasinya masing masing ingin lebih dominan
dalam membuat keputusan strategik.
Kemudian masalah kesenjangan pemakai-penyandang dana, pengawasan
dari masyarakat, kesulitan dalam menilai hasil akhir, serta adanya
kepentingan ganda.
4. Pemikiran strategik, Setiap CEO yang memimpin suatuorganisasi lazimnya
memiliki satu konsep atau visi tentang bagaimana organisasi yang
dipimpinya beberapa tahun yang akan datang, membayangkan apabila
berhasil seperti apa dan sebaliknya jika tidak berhasil bagaimana wujudnya.
Seorang CEO harus bisa membayangkan kondisi beberapa tahun kemudian
dan berusaha untuk mewujudkan yang terbaik untuk organisasi.

25
5. Proses berpikir strategik
Kendala-kendala yang diuraikan di atas perlu dijauhkan/dihindari untuk
memungkinkan para eksekutif memfokuskan pikiran dan tenaga mereka pada
usaha menggambarkan suatu profil strategik organisasinya.
Ada beberapa kekuatan pendorong strategik yang perlu dipikirkan oleh setiap
CEO dan para eksekutif.
a. Dorongan untuk meningkatkan produk.
b. Usaha keras untuk memenuhi keinginan konsumen
c. Meningkatkan kemampuan organisasi dengan memanfaatkan berbagai
sumber daya yang ada baik untuk peningkatan produk maupun pelayanan.
d. Pemanfaatan teknologi.
e. Penggunaan metode distribusi yang eksklusif.
f. Meningkatkan keuntungan
6. Kelompok sebagai Pembuat keputusan strategik
Ada tiga kelompok :
a. Large latent group, mempunyai anggota sangat banyak.(negara)
b. Intermediate group, tidak memiliki jenjang kekuasaan (DPR)
c. Small group, paling berperan
7. Ada dua unsur utama pengambilan keputusan
a. Keputusan yang lebih dapat diterima
b. Keputusan yang lebih baik.

Latihan:

1. Jelaskan pengertian kesepadanan dalam pengambilan keputusan


2. Kelompok CEO tidak pernah berhenti menghadapai dan menyelesaikan
masalah dan tidak ada hak untuk bersalah, coba jelaskan!
3. Sebutkan beberapa kekuatan pendorong strategik yang perlu dilakukan para
CEO maupun Eksekutif!
4. Salah satu kelompok pembuat keputusan strategik adalah intermediate group,
berikan contoh dan jelaskan kinerjanya!

26
BAB XII

PERAN SERTA

DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGIK

A. Konsep peran serta


Peran serta dalam pengambilan keputusan menunjukkan suatu proses antara
dua atau lebih pihak yang mempengaruhi satu sama lainnya dalam membuat
rencana, kebijaksanaan, dan keputusan. Hasil keputusan itu akan mempenga
ruhi pihak pembuat keputusan dan pihak-pihak lain bahkan lingkungannya.
Tuntutan peran serta tidak hanya timbul dari perseorangan, tetapi organisasi
pun mensyaratkan bahwa keputusan keputusan itu harus memperhitungkan
pendapat orang orang yang ada didalam organisasi tersebut. Dengan demiki
an maksud peran serta adalah mempertemukan kepentingan yang berbeda
dalam suatu proses pengambilan keputusan tanpa mempertahankan sifat dan
pentingnya keputusan itu.
Pentingnya peran serta dalam pengambilan keputusan berarti adanya kontrol
atas keputusan itu, sebaliknya apabila tidak ada kontrol maka peran serta
anggota juga tidak ada, akibatnya akan merugikan organisasi. Bahkan sikap
diam orang yang diundang dalam PK. sudah bagian dari peran serta.
B. Jenis peran serta dalam proses pengambilan keputusan
Peran serta tidaklah mutlak harus menghadirkan seseorang pada proses
pengambilan keputusan, tetapi lebih tertuju pada proses komunikasi tidak
terputus antara top manager dengan para pelaksana teknis di lapangan. Arus
informasi harus terpelihara dengan baik, jangan sampai mis komunikasi dan
mis informasi yang dapat berdampak negatif.
Peran serta dalam pengambilan keputusan strategik dapat digolongkan
menjadi dua yaitu:
1. Secara fisik turut hadir dalam pengambilan keputusan strategik dan
berpartisipasi langsung melalui pertemuan.
2. Turut berpartisipasi di luar pertemuan proses pengambilan keputusan
strategik, misalnya dengan memberikan data pendukung hal hal yang
berhubungan dengan masalahnya secara tertulis.

27
C. Keuntungan peran serta
Peran serta dalam pengambilan kepututusan memberi keuntungan bagi
organisasi dan bagi pihak yang ikut peran serta.
Bagi organisasi keuntungannya antara lain:
1. Hasilnya lebih baik, lebih bermutu, karena semakin banyak informasi..
2. Lebih kuat kedudukannya dan mampu bertahan lama
3. Menjadi tanggung jawab bersama.
4. Meningkatkan produktivitas organisasi

Bagi pihak yang berperan serta :

1. Membangkitkan kerja sama para anggotanya


2. Meningkatkan kemampuan dan kepuasan anggota peran serta
3. Memberikan pengakuan peserta atas perannya terhadap organisasi
D. Kelemahan peran serta
1. Dapat menggeser sasaran yang ditetapakan CEO, jika pihak peran serta
diberi kebebasan dalam peran serta.
2. Apabila latar belakang kemampuan dan pendidikan sangat berbeda sulit
mendapatkan keputusan yang baik.
3. Memakan waktu lebih lama
4. Biaya lebih besar
E. Pendekatan peran serta dalam pengambilan keputusan strategik.
Salah satu pendekatan peran serta yang paling umum digunakan adalah
melalui pendekatan kepanitiaan. Apabila jumlahnya besar bisa dibentuk
panitia kecil sebagai tim perumus, hal ini akan lebih efesien. Hasil tim
perumus atau panitia kecil dibawa kerapat anggota CEO untuk diputuskan.

Latihan

1. Jelaskan konsep peran serta dalam pengambilan keputusan strategik!


2. Sebutkan jenis jenis peran serta dan jelaskan!
3. Sebutkan keuntungan dan kelemahan peran serta dalam pengambilan
keputusan!
4. Jelaskan salah satu pendekatan peran serta yang sering digunakan!

28
BAB XIII

PENDEKATAN TEKNIK PERAN SERTA

DALAM PEGAMBILAN KEPUTUSAN

Teknik yang paling umum dipergunakan dalam proses pengambilan keputusan


strategik ialah melalui interaksi pemikiran melalui persidangan. Apabila jumlahnya
besar, biasanya kurang efektif, namun jumlah peserta yang sedikit akan lebih efektif.
Oleh karena itu jika jumlahnya besar sebagaimana dijelaskan di atas dapat
menggunakan panitia kecil sebagai tim perumus. Untuk lebih jelasnya akan
dikemukakan beberapa teknik seperti di bawah ini:

A.Teknik Brainstorming (sumbang saran)

Teknik sumbang saran mengutamakan demokratisasi dalam menyampaikan pendapat


melalui suatu persidanganyang relatif kecil baik kelompok maupun kepanitiaan.

Kelebihan teknik sumbang saran adalah adanya kebebasan untuk menyampaikan ide
karena tidak ada kekhawatiran untuk dikritik ataupun dihentikan oleh pembicara.
Selain itu jumlah ide semakin banyak sehingga keputusan akan lebih bermutu.

Disamping ada kelebihan, teknik sumbang saran juga memiliki kelemahan antara
lain: Sulit untuk mengontrol pembicara yang menyimpang dari sasaran maupun
tujuan organisasi, bahkan menyimpang yang tidak ada hubungannya dengan
keputusan yang akan diambil.

B.Teknik Delpi

Teknik delpi menghindari tatap muka langsung dalam proses pengambilan keputusan
sekaligus mencegah meluasnya pembicaraan yang dapat mengakibatkan konfrontasi
sesama CEO/ manajer karena adanya perdebatan yang tidak bisa dikendalikan
dengan baik.

Teknik delpi sering digunakan pada tingkat manajemen puncak yang biasanya sangat
sibuk dengan berbagai kegiatan. Teknik dilakukan dengan cara menyebar

29
kuesionerberisi hal hal yang erat hubungan dengan masalah yang ingin diputuskan.
Kuesioner harus diisi oleh angota CEO dan kemudian dikumpulkan untuk
dirangkum selanjutnya dianalisis lalu diputuskan. Langkah-langkah lengkapnya
sebagai berikut:

1. Tim ahli membicarakan dengan para pengambil keputusan tentang


rumusan kuesioneryang akan disebarkan kepada anggota.
2. Semua anggota menjawab /mengisi kuesioner dengan sungguh-sungguh
dan mengembalikan segera kepada tim.
3. Tim mengumpulkan semua kuesioner yang telah diisi, mengedit dan
menganalisanya, kemudian menyebarkan kembali untuk mendapat
tanggapan berikutnya.
4. Tiap peserta mengevaluasi hasil dan mengembalikan ke tim.
5. Tim menyusun kesimpulan dan dikirim ke anggota untuk dilaksanakan.

C.Kelompok Mutu (Quality Circles)

Dalam kajian Manajemen Mutu kita kenal Gugus Kendali Mutu (GKM) atau Quality
Controll Circles (QCC). Kelompok mutu adalah suatu kelompok kecil yang terdiri
atas pengawas dengan sejumlah karyawan yang bekerja di bagian tertentu. Mereka
bertemu secara reguler untuk mempelajari teknik teknik pengendalian mutu dan
penyempurnaan produktivitas, mengidentifikasikan serta menyelesaikan masalah
masalah yang dihadapinya.

Kelompok mutu memiliki karakteristik sbb:

1. Sasaran , untuk menyempurnakan hubungan antara karyawan lini dengan


manajer, terutama dalam menyelesaikan dan mengidentifikasi masalah.
2. Organisasi, bersifat longgar bahkan tidak berkantor.
3. Keanggotaan, bersifat sukarela
4. Ruang lingkup, masalah memilih /.menentukan sendiri dan mengatasinya
5. Latihan, mengadakan program latihan tentang cara pemecahan masalah.
6. Rapat, rapat biasanya sekali dalam seminggu. Pimpinan tidak memiliki
otoritas tetapi lebih sebagai moderator.
7. Penghargaan, upah, imbalan bukan tujuan utama, pengakuan dan makna
hasil kerja yang diperolehnya.

30
8. (lihat buku MSDM karangan Hasibuan tentang GKM atau QCC bab XI
halaman 232-242)

D.Peran serta pengambilan Keputusan di Perguruan Tinggi

Alokasi wewenang dalam pengambilan keputusan di Perguruan Tinggi


terbagimenjadi lima zona:

1. Administrative Dominance, dominasi administratif, dosen lebih banyak


hanya diberi tahu tentang berbagai kebijakan kampus
2. Administrative primacy, kewenangan di pihak administratif tetapi
konsultasi dengan Dosen dilakukan.
3. Shared Authority, wewenang terbagi, administrator dengan dosen sama
sama berpengaruh.
4. Faculty primacy, wewenang dosen lebih dominan, konsultasi dengan
pihak administrator tetap ada.
5. Faculty dominance, kewenangan ada pada dosen, misalnya berhubungan
kegiatan di kelas, laboratorium, penelitian, pengembangan kurikulum

Latihan:

1. Jelaskan keuntungan dan kerugian pengambilan keputusan dengan teknik


peran serta melalui sumbang saran!
2. Bagaimana langkah langkah pengambilan keputusan dengan teknik delpi
3. Jelaskan dan sebutkan ciri-ciri kerja Kelompok Mutu dalam pengambilan
keputusan.
4. Zona mana yang terbaik teknik pengambilan keputusan di Perguruan
Tinggi menurut Anda, jelaskan alasannya!

31
BAB XIV

TEORI X DAN Y DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

A. Definisi Teori X dan Y


Menurut Douglas Mc Gregor ada dua katagori tipe manusia yaitu:
1.Tipe Manusia Teori X cenderung memiliki motivasi rendah dan malas.
2.Tipe Manusia Teori Y memiliki motivasi tinggi dansenang berjuang.

B. Perbedaan Teori X dan Y pada tipe karyawan sbb.

1.Teori X Karyawan memiliki beberapa ciri:

a. Ketergantungan karyawan pada pimpinan sangat tinggi

b. Ingin kerja ringan, penghasilan tinggi

c. Karyawan mudah gusar, bingung, pusing dalam menghadapi masalah

d. Perlu perintah yang keras dan tegas

e. Perlu pengawasan yang ketat

f. Perlu dorongan atau motivasi yang kuat dari eksternal

g. Mudah tersinggung dan sulit menerima pendapat orang lain

2. Teori Y Karyawan memiliki ciri:

a. Karyawan mampu dan mau bekerja secara maksimal

b. Menyukai tantangan dalam bekerja

c. Memiliki sifat tenang, stabil dalam menghadapi berbagai masalah

d. Mengedapankan konsep pendekatan saat minta bantuan orang lain

e. Perlu adanya pengakuan atas tanggung jawab dan kinerjanya

f. Perlu kebebasan dalam bertindak dan berinisiatif untuk maju

g. Sifat keterbukaan dan berpikir jangka panjang

32
C. Mengubah Tipe X menjadi Tipe Y

Karyawan yang termasuk ke dalam Tipe Teori X dapat diubah ke Teori Y

Dengan memperhatikan berbagai ciri khas di atas antara lain:

1.Beri motivasi dengan berbagai contoh orang yang sukses.


2.Ketegasan pentingnya disiplin dan kemandirian.
3.Pentingnya perubahan untuk masa depan

Latihan:
1.Jelaskan perbedaan manusia Tipe Teori X dengan Teori Y!
2.Bagaimana mengatasi karyawan yang tergolong tipe X, jelaskan!
3.Bagaimana mengembangkan karyawan tipe Y, jelaskan!

33
DAFTAR PUSTAKA

1. Fahmi, Irham. 2016 Teori dan Praktek Pengambilan Keputusan. Jakarta:


Rajagrafindo Persada.
2. Hasan, Iqbal. 2012. Teori Pengambilan Keputusan. Jakarta: Ghelia Indonesia
3. Hasibuan. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
4. Rangkuti, Freddy.2003. Analisis SWOT. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
5. Siagian.2013. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta:Rineka Cipta

34
35

Anda mungkin juga menyukai