ORGANISASI
Kelompok 7
MANAJEMEN KINERJA
KELAS A
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada awalnya, organisasi merupakan suatu jembatan dalam membentuk suatu
komponen yang dapat dijadikan anggota untuk memecahkan suatu masalah. Inti
organisasi belajar adalah kemampuan organisasi untuk memanfaatkan kapasitas
mental dari semua anggotanya guna menciptakan sejenis proses yang akan
menyempurnakan itu.
Organisasi dimana orang-orangnya secara terus-menerus mengembangkan
kapasitasnya guna menciptakan hasil yang benar-benar mereka inginkan, di mana
pola-pola berpikir baru dan berkembang dipupuk, di mana aspirasi kelompok
diberi kebebasan, dan di mana orang-orang secara terus-menerus belajar
mempelajari (learning to learn) sesuatu secara bersama, Akan tetapi secara umum
organisasi sempat menjadi wacana dalam aktifitas yang dapat dijadikan sebagai
bagian dari kelompok. pada dasarnya adalah karena manusia adalah makhluk
sosial yang dalam konteks ini adalah homo socius . Fakta tersebut adalah sebuah
sifat kodrati.
Manusia tidak mungkin dapat hidup seorang diri, lepas dari masyarakat,
kelompok maupun kehidupan bersama komunitasnya. Manusia adalah makhluk
yang berfikir dan dapat berkembang. Setiap manusia memiliki naluri untuk hidup
bermasyarakat. Untuk mmemenuhi berbagai macam kebutuhan tersebut maka
manusia harus melakukan kerjasama karena dia tidak akan mampu memenuhi
kebutuhan dirinya sendiri. Di situlah tingkat keterbatasan manusia yang
merupakan cerminan bahwa manusia memerlukan kerjasama dan wadah itu
terdapat dalam organisasi.
B. Perumusan Masalah
1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi Pengaruh Perilaku Individu
terhadap organisasi?
2. Apa saja aspek-aspek Pengaruh perilaku individu/manusia terhadap
organisasi.
C. Tujuan
.1. Untuk mengetahui faktor-faktor pengaruh perilaku individu/manusia terhadap
organisasi
2. Untuk mengetahui aspek-aspek pengaruh perilaku individu/manusia terhadap
organisasi
BAB II
PEMBAHASAN
Perilaku individu adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antara individu
dengan lingkungannya. Individu membawa tatanan dalam organisasi berupa
kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan, kebutuhan, dan pengalaman masa
lainnya.
2. Dasar – Dasar Perilaku Individu
Semua perilaku individu pada dasarnya dibentuk oleh kepribadian dan
pengalamannya. Sajian berikut ini akan diarahkan pada empat variable tingkat –
individual, yaitu karakter biografis, kemampuan, kepribadian, dan pembelajaran.
a. Karakter biogarfis
Karakter biografis merupakan karakteristik pribadi terdiri dari :
Usia
Jenis kelamin
Status perkawinan
Masa kerja
b. Kemampuan
Kemampuan dibagi menjadi 2 : yaitu kemampuan fisik, adalah kemampuan
tugas-tugas yang menuntut stamina, keterampilan, kekuatan, dan karakteristik
serupa, dan kemampuan intelektual adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk
melakukan berbagai aktivitas mental, menalar, dan memecahkan masalah.
Individu dalam sebagian besar masyarakat menempatkan kecerdasan, dan untuk
alasan yang tepat, pada nilai yang tinggi. Individu yang cerdas juga lebih mungkin
menjadi pemimpin dalam suatu kelompok. Tujuh dimensi yang paling sering
disebutkan yang membentuk kemampuan intelektual adalah : kecerdasan angka,
pemahaman verbal, kecepatan persepsi, penalaran induktif, penalaran deduktif,
visualisasi parsial.
c. Kepribadian
Himpunan karakteristik dan kecendrungan yang stabil serta menentukan
sifat umum dan perbedaan dalam perilaku seseorang.
d. Pembelajaran
Setiap perubahan yang relative permanen dari perilaku yang terjadi sebagai
hasil pengalaman.
1. Motif Kekuasaan
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa factor-faktor yang berpengaruh
terhadap komiten Perilaku Individu dan Pengaruhnya terhadap organisasi
diantaranya adalah kejujuran dalam pekerjaan,perhatian,kepedulian dan
kepercayaan terhadap karyawan,perbedaan karakteristik individu (usia,tingkat
pendidikan ,jenis kelamin, , karakteristik yang berhubungan dengan pekerjaan,
karakteristik struktural (formalitas, desentralisasi), pengalaman dalam kerja,
kepercayaan dan penerimaan yang penuh atas nilai-nilai dan tujuan organisasi,
keinginan bekerja keras demi kepentingan organisasi, dan keinginan untuk
mempertahankan diri agar tetap menjadi anggota organisasi.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek komitmen
Perilaku Individu dan Pengaruhnya terhadap organisasi meliputi kemauan yang
kuat untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi yang ditandai
dengan kesetiaan pada organisasi atau perusahaan, kemampuan yang kuat
berusaha semaksimal mungkin demi kemajuan dengan ikut mendukung kegiatan-
kegiatan yang sesuai dengan sasaran organisasi serta adanya penerimaan nilai,
tujuan dan sasaran organisasi. Aspek-aspek yang akan dijadikan alat ukur adalah
perasaan manunggal dengan organisasi, perasaan terlibat pada Perilaku Individu
dan Pengaruhnya terhadap organisasi, dan perasaan setia dan loyal pada
perusahaan.
REVIEW JURNAL