Peranan manusia dalam organisasi memiliki kedudukan yang sangat penting dan strategis di
dalam organisasi untuk mencapai tujuan. Sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam
mengelola, mengatur, dan memanage pegawai, sehingga dapat berfungsi secara produktif untuk
tercapainya tujuan perusahaan. Sumber Daya Manusia sebagai pengerak organisasi dalam mencapai
tujuannya, maka upaya-upaya organisasi dalam mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik harus
terus dilakukan, dengan adanya karyawan-karyawan yang bekerja secara baik ini, maka di harapkan hasil
kerja (kinerja karyawan) yang baik juga tercapai oleh karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya tergantung pada peralatan modern,sarana dan
prasarana yang lengkap, tetapi justru lebih tergantung pada manusia yang melaksanakan pekerjaan
tersebut. Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja individu karyawannya. Setiap
organisasi maupun perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan, dengan
harapan apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tercapai. Beberapa cara untuk mewujudkan kinerja
yang baik dapat dicapai dengan melalui pendidikan, pelatihan, pemberian kompensasi yang layak,
menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan pemberian motivasi.
Manusia pada dasarnya merupakan makhluk sosial yg selalu hidup berkelompok bersama
dengan manusia yang lain, untuk memenuhi kebutuhan mereka harus bekerjasama dengan orang lain,
kemudian menimbulkan adanya ketergantungan antara individu atau masyarakat yang datu dengan
yang lainnya. Artinya bagian yang satu dengan yang lain saling memenuhi atau melengkapi agar aktivitas
manusia berjalan sesuai dengan harapan, maka perlu diatur atau diorganisasikan agar masing-masing
dapat, menjalankan fungsinya dengan baik.
Hakikat Manusia
Manusia adalah faktor utama yang sangat penting dalam organisasi atau bentuknya, ketika
manusia memasuki dunia organisasi dan dia beraktivitas maka itulah awal perilaku manusia yang
senantiasa berkembang berdasarkan situasi dan kondisi dan semakin sulit dikendalikan, maka persoalan
perilaku organisasi samakin hari semakin berkembang.
Manusia menjalani hidup dan kehidupan yang kompleks dan unik, salah satu keunikannya
adalah Hakikat Kemanusiaan (manusiawi) yang terdiri dari:
1. Hakikat Individu
Dalam perspektif inilah maka tidak seorangpun manusia sebagai.individu yang menginginkan perlakuan
tidak manusiawi, baik dalam status atau kedudukan di dalam masyarakat. Misalnya tidak seorangpun
menyukai di caci, dimaki, dan di hina di depan orang banyak, atau tidak ada yang menyenangi di
lecehkan, di curigai, diabaikan, disisihkan dari pergaulan dan sebagainya.
2. Hakikat Sosialitas
Di dalam beraktifitas sehari-hari di muka bumi ini setiap manusia sebagai individu memerlukan
individu yang lain. Tidak seorang pun manusia yang dapat hidup sendiri dan menyendiri tanpa interaksi
dengan sesama manusia. Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki hakikat sosialitas (kebersamaan)
berupa kecenderungan untuk berada bersama pada satu tempat dan waktu yang sama dengan saling
berinteraksi. Kecenderungan inilah yang mendorong manusia hidup berkelompok yang disebut
masyarakat. Semakin besar kelompoknya disebut bangsa, yang merasa bersatu dengan identitas yang
sama atau memiliki kesamaan.
Kecenderungan itu dilakukan manusia juga dengan membentuk kelompok-kelompok yang lebih kecil,
untuk mencapai tujuan bersama dan di sebut organisasi.
3. Hakikat Moralitas
Pada hakikatnya setiap manusia sebagai individu maka didalam beraktifitas didalam masyarakat
menginginkan untuk hidup secara harmonis bersama individu yang lain. Suatu hal yang tidak bisa
dipungkiri manusia sebagai ciptaan Tuhan YME yang memiliki hakikat moralitas berupa kecenderungan
pada norma-norma dan nilai-nilai, yang memungkinkan hidup sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai manusia. Kecenderungan pada norma-norma inilah yang mendasari kemampuan manusia untuk
mengenali batas-batas yang harus dihormati dan di wujudkannya untuk dapat hidup bersama di dalam
masarakat, termasuk juga dalam bentuk organisasi. Norma-norma tersebut berkembang dari waktu ke
waktu. Usaha untuk mencari norma sering mencapai tertinggi dan absolut bahkan ada diantara menjadi
suatu kepercayaan yang secara turun temurun diwariskan pada generasi berikut sehingga menjadi
agama nenek moyangnya. Namun ada pula kelompok lain memperoleh norma bukan karena usaha
pencaharian, tetapi kerna petunjuk sang pencipta alam semesta melalui para Nabi dan Rasul. Norma-
norma inilah sengat besar pengaruhnya dalam aktifitas manusia dan kemanusiaan didalam mewujudkan
eksistensinya baik dalam hakikat individu maupun sosialitasnya di dalam berbangsa dan bernegara
sebagai perwujudan suatu organisasi.
Pengertian Organisasi
Berikut ini bebrapa pentingnya organisasi menurut para ahli sebagai berikut:
a. Stephen P. Robbin
Organisasi adalah menyatakan bahwa Organisasi yaitu kesatuan (entity) sosial uyang
dikoordinisasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relative dapat diidentifikasikan, yang
bekerja atas dasar relative terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Organisasi adalah setiap persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama secara
formal terkait dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan, didalamnya terdapat ikatan
beberapa orang yang disebut bawahan.
Organisasi adalah Organisasi (Perusahaan) yang dengan adanya orang-orang yang usahanya
harus dikoordinasikan, tersusun dari sejumlah subsisten yang paling berhubungan dan saling
tergantung, bekerjasama atas dasar pembagian kerja, peran dan wewenang, serta memiliki tujuan
tertentu yang hendak dicapai.
Unsur-unsur Organisasi
a. Manusia
Bahwa manusia merupakan unsur yang paling utama dalam aktivitas organisasi, berbagai tujuan
organisasi hanya dapat tercapai berkat aktivitas manusia dalam menggunakan berbagai sumber dalam
organisasi.
b. Kerja sama
c. Tujuan Bersama
Setiap organisasi dibentuk pada dasarnya memiliki tujuan bersama, tujuan ini dirumuskan
dengan pembentukan visi dan misi.
d. Lingkungan
Organisasi sebagai sistem social yang memiliki berbagai lingkungan internal dan eksternal.
e. Sistem
Di dalam organisasi sistem diperlukan sebagai alat untuk mengukur seluruh aktivitas organisasi
dapat berupa berbagai aturan atau kebijakan organisasi.
f. Teknologi (peralatan)
Teknologi pada dasarnya sarana peralatan yang digunakan dalam mempermudah cara kerja
manusia dalam aktivitas organisasi.
Perilaku Keorganisasional
Cara menilai efektivitas organisasi dapat dilakukan dengan empat kriteria yaitu:
a. Pencapaian Tujuan
Dapat dilakukan dengan cara membandingkan antara hasil atau output dengan tujuan atau
sasaran yang sudah ditetapkan oleh organisasi
Apabila organisasi dapat memperoleh input atau faktor-faktor produk yang dibutuhkan seperti
bahan baku, modal, keahlian teknis dan manajerial.
c. Proses internal
Memiliki sistem yang sehat jika informasi mengalir dengan lancar, adanya komitmen,
kepercayaan, loyalitas dan kepuasan karyawan.
Konstituensi Strategis adalah sekelompok individu yang memiliki andil dalam organisasi seperti
penyedia sumber daya, pengguna produk, produsen output organisasi, kelompok-kelompok yang
bekerjasamanya penting untuk kelangsungan hidup organisasi.
Perilaku organisasi merupakan bidang ilmu terapan yang didukung oleh berbagai macam bidang
ilmu, adapun kontribusi masing-masing disiplin ilmu terhadap perilaku organisasi nasional adalah:
a. Ilmu psikologi adalah ilmu pengetahuan yang berupaya mengukur menjelaskan dan mengubah
perilaku manusia, fokusnya mempelajari perilaku individu kontribusinya psikologi terhadap perilaku
organisasi antara lain kepribadian, persepsi, sikap dan motivasi.
b. Ilmu psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan untuk memadukan konsep psikologi dan sosiologi
berfokus pada pengaruh seseorang terhadap individu lainnya, kontribusinya adalah antara lain
perubahan perilaku, perubahan sikap, komunikasi, proses-proses kelompok dan pembuatan keputusan
kelompok.
c. Ilmu sosiologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam kaitannya dengan lingkungan sosial dan
budaya mereka.
d. Ilmu antropologi antropologi adalah studi kemasyarakatan yang mempelajari manusia dan aktivitas-
aktivitas mereka, kontribusinya antara lain nilai-nilai komperatif sikap-sikap komparatif analisis lintas
budaya dan budaya organisasi.
Faktor penentu perilaku dalam organisasi
Tiga tingkatan Analisis untuk memahami perilaku dalam kondisi organisasi yang begitu
kompleks, yaitu:
1. Tingkat Individu
Setiap individu yang memasuki suatu organisasi akan membawa perubahan perubahan dan di
pengaruhi variable yang diantara lain kemampuan, pembelajaran, kepribadian, persepsi, nilai, sikap,
emosi, motivasi dan stres perbedaan ini akan mempengaruhi perilaku di dalam organisasi khususnya
kinerja
2. Tingkat Kelompok
Individu-individu bergantung dengan kelompok dipengaruhi oleh pola-pola perilaku, Jadi apa
yang dianggap standar perilaku yang dapat diterima oleh kelompok dan anggota kelompok saling
tertarik meliputi komunikasi, kekuasaan dan politik, dinamika kelompok, konflik dan negosiasi serta
kepemimpinan.
3. Tingkat Organisasi
Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja secara keseluruhan antara lain desain dan struktur
organisasi, budaya organisasi, kebijakan dan sumber daya manusia, perubahan organisasi.
Daftar Pustaka
Miftah Thoha. 2019, Perilaku Organisasi Konsep dasar dan Aplikasi, Jakarta, PT. Raja Gravindo Persada.
Suharsono. 2012, Pengetahuan dasar Organisasi, Konsep-Konsep dasar, Teori, Struktur dan Perilaku,
Jakarta, Penerbit Universitas Atma Jaya.
Sofyandi, Herman dan Iwa Gamiwa, 2007, Perilaku Organisasional, Graha Ilmu, Yogyakarta.