Anda di halaman 1dari 16

RIVIEW

Disusun Oleh :
Anakhu Fujiyama Gravitya
NIM : 202045016

UNIVERSITAS PATTIMURA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

MATA KULIAH : PERILAKU ORGANISASI


DOSEN : Beatrix Tomasila, S. Pd., M. Pd
RIVIEW
Pertemuan 1-7

KONSEP PERILAKU DAN ORGANISASI

Ilmu Perilaku Organisasi


Suatu bidang tentang perilaku tiap individu dan kelompok serta pengaruh tiap individu dari
kelompok terhadap organisasi, maupun perilaku interaksi antara individu dengan individu,
individu dengan kelompok dengan kelompok dalam organisasi demi kemanfaatan suatu
organisasi.

Pengertian Perilaku Organisasi


Menurut Joy Kelly, perilaku organisasi merupakan suatu bidang yang mempelajari sifat-
sifat organisasi, termasuk bagaimana organisasi dibentuk, tumbuh dan berkembang. Menurut
Adam Indrawijaya, suatu bidang studi yang mempelajari semua aspek yang berkaitan dengan
tindakan manusia, baik aspek pengaruh anggota terhadap organisasi maupun pengaruh organisasi
terhadap anggota. Menurut Sutrisna Hari, suatu bidang studi yang mempelajari dinamika
organisasi, sebagai hasil interaksi dari sifat khusus ( karakteristik ) organisasi dan sifat khusus para
anggotannya dan pengaruh lingkungan. Sedangkan menurut Kath Daus, perilaku organisasi adalah
telaah dan penerapan pengetahuan tentang bagaimana orang-orang bertindak dalam organisasi.

Perilaku Organisasi ( OB )
Telaah dan penerapan pengertahuan tentang bagaimana orang bertindak dalam organisasi,
menyelidiki dampak individu, kelompok dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi, fokus
kepada memperbaiki produktivitas, mengurangi tingkat kemangkiran, keluarnya karyawan dan
meningkatkan kepuasan kerja, serta memperbaiki keterampilan manajer dalam menangani orang.
Pendekatan ( OB )
Antar disiplin, perilaku organisasi memadukan berbagai ilmu social dan berbagai disiplin
ilmu yang lain. SDM ( suportif ), pertumbuhan dan perkembangan orang-orang untuk mencapai
kemampuan kerja , dorongan, sumbangan. Kontingensi ( situasional / kemungkinan ) , perilaku
bersifat situasional, secara sederhana dapat dipandang sebagai hubungan fungsional.
Disiplin Ilmu yang Menyumbang OB
Psikologi, ilmu yang berupaya mengukur, menjelaskan dan kadang-kadang mengubah
perilaku manusia dan binatang. Sosiologi, studi tentang orang-orang dalam hubungan dengan
manusia lain. Psikologi social, suatu bidang di dalam psikologi yang memadukan konsep dengan
baik dari segi psikologi maupun social yang memusatkan perhatian oada saling mempengaruhi
antar orang-orang. Antropologi, studi tentang masyarakat untuk mempelajari mengenai manusia
dan kegiatan. Ilmu politik, suatu studi tentang perilaku individu dengan kelompok dan suatu
lingkungan politik manajemen terpadu.
Pendekatan Manajemen
Manajemen Tradisional, setiap individu memiliki perilaku tertentu dalam tiap proses
perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan dan pengawasa, kelompok atau unit kerja itu juga
memiliki karakteristik tertentu dalam berinteraksi di dalam maupun antar kelompok. Manajemen
berdasarkan sasaran, setiap individu mempunyai inters tertentu dalam menentukan sasaran kerja
tiap unit dan bahkan pencapaian sasaran organisasi. Manajemen Strategi, tiap individu atau
kelompok memiliki pandangan yang berbeda dalam menganalisis lingkungan, penentuan visi dan
misi, perumusan strategi, implementasi strategi maupun pengendalian strategi . Manajemen mutu
terpadu, tiap individu atau kelompok memiliki tolak ukur mutu yang berbeda dan memiliki
komitmen mutu yang berbeda pula.
Unsur-unsur Perilaku Organisasi
Orang, dalam suatu organisasi orang-orang yang membentuk system social intern
organisasi terdiri dari orang-orang dan kelompok, kelompok-kelompok besar, termasuk juga
kelompok kecil. Struktur, struktur dalam suatu organisasi dapat menentukan suatu hubungan
individu seperti perbedaan jabatan antaratasan dan bawahan, serta adanya hubungan antara orang-
orang resmi seperti pimpinan dan pimpinan dalam organisasi. Teknologi, merupakan hal yang
dibutuhkan dalam suatu organisasi untuk menjalankan tugas yang diberikan oleh atasan agar
tujuan organisasi dapat tercapai. Lingkungan, menjadi salah satu unsur dalam perilaku organisasi
karena dapat mempengaruhi kondisi kerja dan dapat menimbulkan persaingan untuk memperoleh
sumber daya serta kekuasaan.

Terdapat 4 unsur utama pandangan perilaku yaitu pandangan psikologi,yang berarti


pandangan tentang perilaku seseorang uang mempengaruhi organisasi itu. Jika dalam organisasi
individu tidak mempunyai perilaku yagn baik, contohnya ketidakdisiplinan dalam melaksanakan
tugas maka akan berpengaruh kepada organisasi tersebut. Pandangan ekonomi, organisasi harus
mampu menyesuaikan dan mengatur perekonomian yang diperlukan dalam organisasi itu.
Pandangan bahwa individu dipengaruhi satuan organisasi atau pemimpinnya dan pandangan
tentang penekanan kepada tuntunan manajer untuk mencapai tujuan organisasi yang berarti wajib
menjalankan tugas tersebut tepat pada waktunya.
Dasar Perilaku Individu
Dasar perilaku individu merupakan dasar yang mempelajari tentang perbuatan dari setiap
individu. Perilaku individu mempengaruhi kinerja dalam berorganisasi dan dapat dilihat dari
berbagai aspek diantaranya yaitu,
1. Karakteristik Biografis / Pribadi
Karakteristik biografis adalah karakteristik individu yang dengan mudah didapatkan
melalui data diri pribadi contohnya usia, jenis kelamin, status, tanggungan keluarga dan
masa kerja ).
2. Kemampuan
Dasar perilaku individu yang mempengaruhi kinerja juga dapat dilihat melalui
kemampuan. Kemampuan yang dimaksud yaitu seberapa mampu individu menyelesaikan
tugas atau pekerjaan yagn diberikan dengan hasil yang memuaskan atau maksimal.
Kemampuan terbagi menjadi dua, yang pertama adalah kemampuan intelektual,
kemampuan ini diperlukan untuk menjalankan kegiaan mental yang berkaitan dengan
kecerdasan individu dalam menyelesaikan pekerjaan. Sebagai contoh dalam pemahaman
membaca, mendengar, menggunakan logika dan membayangkan suatu objek. Sedangakn
kemampuan fisik berkaitan dengan kekuatan, keterampilan, stamina dan kecekatan
individu dalam organisasi. Jika dalam organisasi, setiap individu mempunyai kemampuan
intelektual dan fisik yang tidak sesuai, itu akan menjadi kendala untuk mencapai tujaun
dalam organisasi.
3. Kepribadian
Kepibadian mengarah pada sifat individu dalam berinteraksi. Kepribadian seseorang dalam
berinteraksi dapat dibentuk dari keturunan yang mempengaruhi perbuatan baik atau buruk
hal yang akan dilakukaan seseorang dalam berinteraksi. Selain itu, lingkungan juga
berpengaruh besar bagi kepribadian karena melalui lingkungan, seseorang dapat
menemuka nbudaya, norma dan nilai. Kepribadian seseorang juga dapat berubah-ubah
contohnya dalam pendidikan.
4. Persepsi
Persepsi merupakan pendapat atau pandangan seseorang dalam menyampaikan apa yang
mereka lihat atau yang dirasakan untuk mengartikan keadaan lingkungan, tetapi dapat
berbeda dari kenyataan yang objektif.
5. Teori Atribut
Teori atribut merupakan cara untuk menilai perilaku seseorang yang berbeda, disebabkan
karena factor eksternal maupun internal.
6. Elemen

Konsep Dasar Perilaku Organisasi


Hakikat Manusia :
- Perbedaan individu ( banyak kesamaan, senang, sedih ) tetapi secara individual berbeda.
- Orang seutuhnya ( semua aspek )
- Perilaku termotivasi ( sebab )
- Nilai orang ( berbeda dengan factor produksi lain )
Hakikat organisasi yang paling penting adalah bahwa organisasi merupakan system social yang
dibentuk atas kepentingan bersama. Sistem social, dari sosiologi kita mengetahui bahwa organisasi
adalah system social, konsekuensinya aktivitas organisasi diatur oleh hokum social dan psikologi.
Kepentingan bersama dibentuk dan pertahankan atas dasar kepentingan bersama.
Perilaku yang ada dalam organisasi memberikan manfaat bagi pimpinan maupun anggotanya.
Manfaat secara umum yaitu untuk menentukan kebijaksanaan, dalam menetapkan kebijaksanaan
yang akan dilaksanakan oleh anggota organisasi, pemimpin perlu menyesuaikannya dengan
perilaku yang ada dalam organisasi, aturan yang dibuatpun disesuaikan dan untuk memecahkan
masalah.
Pengertian Organisasi
Organisasi adalah kumpulan dari orang-orang yang saling bekerja sama, saling
berkomunikasi untuk mencapai tujuan bersama. Untuk membentuk komunikasi dibutuhkan dua
orang atau lebih dengan menjalin komunikasi serta kerja sama yang saling berkaitan untuk
menccapai tujuan bersama.

Komuditas Sosial
Organisasi dikatakan sebagai komuditas social karena organisasi mempunyai hubungan
timbal balik dengan anggota organisasi yang dilakukan secara vertical, horizontal maupun
diagonal. Aturan yang telah dibuat menentukan bagaimana mereka melakukan tugasnya sesuai
dengan fungsi dan jabatan yang telah ditetapkan. Mengutamakan kepentingan organisasi diatas
kepentingan bersama akan dengan mudah bagi organisasi untuk mencapai tujuan bersama
sehingga dalam organisasi itu setiap anggota merasa mempunyai keterikatan satu sama lain dan
yang dilakukan oleh bagian atau unitpun akan berdampak bagi semua anggota organisasi.
Riview
Pertemuan 9-15

PENGERTIAN MOTIVASI MENURUT PARA AHLI

Menurut pendapat Hamalik, motivasi merupakan perubahan energy dalam diri atau pribadi
seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Sadirman
menyatakan bahwa motivasi merupakan sebuah energy dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya felling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Victor H. Vroom juga
menyatakan bahwa motivasi merupakan akibat dari suatu hasil yang ingin diraih atau dicapai oleh
seseorang dan sebuah perkiraan bahwa apa yang ingin dicapai oleh seseorang dan sebuah perkiraan
bahwa apa yang dilakukannya akan mengarah pada hasil yang diinginkan.
Secara umum, motivasi merupakan keadaan atau kondisi yang mendorong, merangsang
atau menggerakan seseorang untuk melakukan kegiatan yang dilakukannya hingga mencapai
tujuan.

Teori Hierarki Kebutuhan


Menurut Abraham Maslow terdapat lima tingkat kebutuhan, yang pertama kebuthan fisiologis
yang menyangkut kebutuhan untuk bertahan hidup seperti makanan, minuman, tempat berteduh,
tidur dan oksigen yang merupakan kebutuhan paling mendasar. Yang kedua kebutuhan akan rasa
aman seperti aman fisik, stabilitas, ketergantungan, perlindungan dan kebebasan dari hal yang
tidak diinginkan. Menurut Maslow, orang yang merasa tidak aman akan bertingkah laku seakan-
akan mendapat ancaman besar. Kebutuhan yang ketiga yaitu kebutuhan akan rasa memiliki dan
kasih sayang seperti persahabatan, keluarga, memberi dan menerima cinta. Yang keempat
kebutuhan akan penghargaan, setiap orang selalu ingin dihargai seperti akan status, ketenaran,
kemuliaan, pengakuan, perhatian, reputasi, apresiasi, martabat bahkan dominasi. Dan kebutuhan
yang terakhir adalah kebutuhan akan aktulisasi diri yang digambarkan Maslow sebagai hasrat
untuk semakin menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri.
Teori Dua Faktor
Kebutuhan akan pencapaian (nAch) adalah dorongan untuk berprestasi, utuk pencapaian
yang berhubungan dengan serangkaian dengan serangkaian standar. Kebutuhan akan kekuasaan
(nPow) adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dengan cara yang tidak akan
dilakukan tanpa dirinya. Kebutuhan akan afiliasi (nAff) adalah keinginan untuk hubungan yang
penuh persahabatan dan interpersonal yang dekat.
Terdapat beberapa teori kontemporer motivasi yaitu Teori ERG satu atau lebih kebutuhan
dapat berjalan pada saat yang sama. Sedangkan menurut Maslow, individu akan tetap pada tingkat
kebutuhan tertentu sampai kebutuhan tersebut terpenuhi. Dalam teori ERG, jika kepuasan pada
kebutuhan tingkat lebih tinggi tertahan (prustasi), akan mendorong untuk memenuhi kebutuhan
lebih rendah lebih tinggi (meningkat). Yang kedua adalah Teori Kebutuhan McClelland,
kebutuhan akan prestasi, disebut juga nAch (achievement need). Kebutuhan akan prestasi ini
merupakan dorongan untuk mengungguli, berprestasi berdasarkan seperangkat standar dan
berusaha keras supaya sukses. Kebutuhan akan kekuasaan, disebut juga nPow (need for power).
Kebutuhan untuk membuat orang-orang lain berprilaku dalam suatu cara yang orang-orang itu
(tanpa dipaksa) tidak akan berprilaku demikian. Kebutuhan akan kelompok pertemanan, disebut
juga nAff (need for affiliation), yaitu hasrat akan hubungan antarpribadi yang ramah dan akrab.
Yang ketiga Teori Penetapan Sasaran, menurut teori ini “sasaran khusus dan sulit akan
menghasilkan kinerja lebih tinggi”. Sasaran khusus ini dapat diungkapkan dalam berbagai bentuk,
sesuai dengan tujuan dari pekerjaan masing-masing. Dan yang terakhir Teori penguatan
merupakan lawan dari pendapat teori penetapan sasaran. Beranggapan bahwa perilaku individu
dipengaruhi oleh lingkungan.
KOMUNIKASI ORGANISASI

Pengertian Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu ‘Communis’ berarti ‘sama’; ‘Communicatio’
yang berarti ‘membuat sama’. Komunikasi merupakan suatu proses upaya membangun pengertian
antara yang satu dengan yang lainnya, agar terjadi kesamaan pemahaman mengenai suatu hal.
Sedangkan komunikasi menurut William F. Glueck terbagi menjadi 2 bentuk yaitu Interpersonal
Communications: Interpersonal communications atau komunikasi antarpribadi ialah proses
pertukaran informasi dan pemindahan pengertian antara dua orang ataupun lebih dalam suatu
kelompok kecil manusia. Dan Organization Communications: Organization communications ialah
proses dimana pembicara secara sistematis memberikan informasi serta memindahkan pengertian
kepada orang yang banyak dalam suatu organisasi dan kepada pribadi-pribadi dan juga lembaga-
lembaga di luar yang berkaitan. Proses berkomunikasi mempunyai beberapa unsur yang saling
berkaitan seperti dengan siapa pengirimnya (komunikator), apa yang dikatakan atau dikirimkan
(pesan), saluran komunikasi apa yang digunakan (media), ditujukan untuk siapa (komunikan), dan
apa akibat yang akan ditimbulkannya (efek). Dalam komunikasi yang dilakukan pada suatu
organisasi pasti terdapat hambatan seperti perbedaan status, perbedaan bahasa dan budaya yang
dipercaya, perbedaan persepsi, gangguan terhadap komunikasi, tidak adanya respon komunikan
atau penerima pesan serta Physical Distractions.
KELOMPOK DAN TIM KERJA

Definisi Kelompok
Menurut Robbin, kelompok adalah dua atau lebih individu yang berinteraksi dan saling
bergantung, yang saling bergabung untuk mencapai sasaran tertentu. Sedangkan menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia kelompok adalah golongan tertentu (profesi, aliran, lapisan masyarakat,
dan sebagainya).

Klasifikasi Kelompok

Kelompok formal (formal group), adalah kelompok yang sengaja dibentuk dengan
keputusan manager melalui bagan organisasi untuk menyelesaikan suatu keputusan manager
melalui bagan organisasi untuk menyelesaikan suatu tugas secara efisien dan efektif. Kelompok
informal (informal group), adalah kelompok yang tidak dibentuk secara formal melalui struktur
organisasi, yang muncul karena adanya kebutuhan akan kontak sosial. Kelompok komando
(command group), adalah bagian dari kelompok formal. Kelompok komando memiliki definisi
yaitu kelompok yang ditentukan oleh bagan organisasi dan melaksanakan tugas-tugas rutin
organisasi. Kelompok tugas (task group), adalah suatu kelompok yang bekerja sama untuk
menyelesaikan suatu tugas atau proyek tertentu. Kelompok kepentingan, merupakan kelompok
yang berafiliasi untuk mencapai sasaran yang sama. Kelompok persahabatan, merupakan bagian
dari kelompok informal. Kelompok ini terbentuk karena adanya kesamaan-kesamaan tentang suatu
hal.
Keunggulan keputusan kelompok yaitu informasi dan pengetahuan lebih lengkap,
keragaman pandangan lebih banyak, penerimaan keputusan lebih besar, legimitasi keputusan lebih
kuat. Kelemahan keputusan kelompok yaitu memakan waktu, tekanan untuk sependapat, dominasi
oleh minoritas dan tanggung jawab yang kabur.
Teamwork adalah Usaha individual mereka menghasilkan satu tingkat kinerja yang lebih
tinggi daripada jumlah masukan individual. Sedangkan tim work menurut Tracy (2006)
menyatakan bahwa teamwork merupakan kegiatan yang dikelola dan dilakukan sekelompok orang
yang tergabung dalam satu organisasi. Dan Dewi (2007) kerja tim (teamwork) adalah bentuk kerja
dalam kelompok yang harus diorganisasi dan dikelola dengan baik.
TIM KERJA YANG EFEKTIF

Memiliki karakteristik yang sama. Mereka memiliki sumber daya yang memadai,
kepemimpinan yang efektif, iklim kepercayaan, dan sistem penilaian kinerja dan penghargaan
yang mencerminkan kontribusi tim. Tim ini memiliki individu dengan keahlian teknis serta
pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan keterampilan interpersonal dan sifat yang tepat,
terutama kesadaran dan keterbukaan. Cenderung kecil - dengan kurang dari 10 orang, lebih disukai
dari berbagai latar belakang. Mereka memiliki anggota yang memenuhi tuntutan peran dan yang
lebih memilih menjadi bagian dari kelompok. Dan pekerjaan yang diberikan anggota memberikan
kebebasan dan otonomi, kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan bakat yang berbeda,
kemampuan untuk menyelesaikan tugas dan produk yang utuh dan dapat diidentifikasi, dan
pekerjaan yang memiliki dampak besar pada orang lain. Memiliki anggota yang percaya pada
kemampuan tim dan berkomitmen terhadap rencana dan tujuan bersama, model mental bersama
yang akurat tentang apa yang harus dicapai, tujuan tim yang spesifik, tingkat konflik yang dapat
diatur, dan tingkat sosial.
KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin. Pemimpin adalah suatu peran atau ketua dalam
sistem di suatu organisasi atua kelompok. Sedangkan kepemiminan merupakan kemampuan yang
dimiliki seseorang untuk memengaruhi orang-orang untuk bekerja mencapai tujuan dan sasaran.
Sedangkan menurut Terry, kepemimpinan sebagai aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang
supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi
dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan,
mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Kepemimpinan merupakan cara
seorang pemimpin dalam mempengaruhi bawahan dengan karakteristik tententu sehingga dapat
mencapai tujuan yang diinginkan. Faktor keberhasilan seorang pemimpin diantaranya tergantung
pada teknik kepemimpinan dalam menciptakan situasi sehingga menyebabkan orang yang
dipimpinnya timbul kesadarannya untuk melaksanakan apa yang dikehendaki.

Teori-teori Kepemimpinan
Terdapat empat teori kepemimpinan yaitu Teori Sifat yang menitikberatkan pada
karakteristik yang melekat pada diri seorang pemimpin sehingga dapat membedakan antara
pemimpin atau bukan. Teori yang kedua yaitu Teori Perilaku yang berpandang bahwa
kepemimpinan merupakan hal utama bagi kinerja, dalam hubungan ini kepemimpinan dilihat dari
perilaku seseorang dalam menjalankan perannya sebagai pemimpin. Yang ketiga Teori Kontigensi
yang berpandangan bahwa gaya kepemimpinan yang cocok bergantung pada situasi. Dan yang
keempat adalah Transformasional dengan gaya kepemimpinan yang mampu mentransformasikan
organisasi dalam menghadapi perubahan.
PENJELASAN KASUS

Pandemi Covid-19 merupakan sebuah ancaman bagi manusia. Peristiwa ini berawal dari
Wuhan-Tiongkok di penghujung tahun 2019, virus ini telah menyebar ke seluruh dunia yang
membawa dampak di segala aspek kehidupan dan harus segera disikapi.
Pandemi ini telah mengganggu stabilitas negara, jika tidak ditanggulangi dengan baik
sehingga bisa mendorong terjadinya krisis politik, seperti kasus yang terjadi pada pertengahan
tahun 2020 yaitu penanganan covid 19 yang terseret ke dalam kepentingan politik.
Sehubungan dengan hal tersebut, penanganan pandemi covid-19 masih belum
meninggalkan kepentingan politik. Akibatnya, pandangan masyarakat terhadap pemerintah pusat
dan daerah tidak sejalan dan proses kebijakannya cenderung tidak sama. Dalam hal ini, pemerintah
pusat maupun daerah tidak fokus bekerja dalam penyelesaian masalah, bahkan kebijakan yang
dikeluarkan cenderung menjadi lebih politis dengan segala konsekuensi yang ditimbulkan.
Pandemi covid-19 ini membawa dampak terkait kepentingan politik yang dapat dilihat dari
sisi postif dengan adanya bantuan sosial dari pemerintah yang dapat meringankan masyarakat
dalam pemenuhan perekonomian. Namun, di sisi lain juga bantuan sosial ini menjadi sebuah
permasalahan besar yang dilakukan dengan tindakan korupsi sehingga penyaluran bantuan sosial
tidak berjalan dengan lancar. Bantuan sosial berupa uang digunakan para koruptor untuk
memperoleh dukungan dari masyarakat dalam kampanye atau untuk kepentingan pribadi.
ALASAN MEMILIH KASUS
Dalam kasus penanganan covid-19 ini, ada beberapa alasan mengapa kasus ini dipilih oleh
kelompok antara lain :
1. Kasus ini cukup menarik untuk di diskusikan oleh kalangan mahasiswa mengenai
kepentingan politik yang tidak sepenuhnya peduli terhadap kasus covid-19.
2. Penanganan covid-19 melalui penyaluran bansos bagi pemerintah yang disalurkan untuk
masyarakat tidak digunakan secara baik, karena adanya ketidakakuratan data. Hal itu
membuat pemerintah memanfaatkan hal tersebut.
Dengan adanya kasus virus covid -19 ini membuat masyarakat mendapatkan berbagai bantuan
yang di salurkan dari pemerintah pusat, kepada pemerintah daerah dan langsung di salurkan
kepada masyarakat yang membutuhkan,namun ada penyelewengan dana tersebut sehingga
membuat masyarakat tidak mendapatkan dana bantuan tersebut .Covid -19 adalah virus yang
berbahaya kepada setiap manusia ,namun pada pihak kesehatan semena-mena membuat rekayasa
terhadap pasien yang tidak positif covid-19 di karenakan dengan cara seperti itulah mereka
mendapatkan dana tambahan dari pemerintah pusat, dengan demikian kita sebagai mahasiswa coba
kita bersama -sama menyikapi hal tersebut.

TANGGAPAN KELOMPOK MENGENAI KASUS

Terkait dengan kasus penanganan COVID-19 yang terseret dalam kepentingan politik ini
adalah salah satu kasus yang menurut kami nyata dan fakta. Dimana, hal seperti ini sudah sering
terjadi selama masa pandemi Covid-19 ini masih ada dan dapat dilihat pada masyarakat sekitarnya
bagaimana pandemi ini benar-benar berpengaruh oleh politik. Contohnya, hal ini bisa kita lihat
pada penyaluran bansos yang nyatanya memang disalurkan untuk masyarakat yang dimana bansos
ini diselenggarakan atas dasar kondisi dan situasi Covid-19 yang di alami oleh daerah-daerah
tersebut.

Tetapi pada kenyataannya juga keadaan atau kondisi covid ini juga menguntungkan bagi
berbagai pihak politikus. Salah satucontoh misalnya, penyaluran kepada calon penerima fiktif, atau
penyaluran kepada kroni-kroni pejabat publik dengan tujuan agar denda bansos masuk ke rekening
pribadi atau bahkan kelompok-kelompok tertentu. Selain itu, sekarang ini ada juga kebijakan dari
pemerintah dalam membuat peraturan terhadap pembuatan rapid tes dalam perjalanan mudik atau
perjalanan sehari-harinya dan itupun di iringi dengan anggaran yang akan di keluarkan dan itu di
bayar atau membayar rapid tes tersebut. Nah, kenapa masalah ini dikaitkan dengan politik? Karena
ini merupakan sebuah keuntungan juga bagi politik. Dimana, hal ini bukan karena dalam Covid-
19 lalu peraturan rapid nya dibayar, tetapi anggaran-anggaran yang keluarkan untuk rapidpun
selain itu berguna untuk bansos ke masyarakat yang membutuhkan ternyata hal itu juga digunakan
untuk hal lain salah satunya terhadap politik itu sendiri. Salah satu yang kita lihat bahwasanya
pada pencalonan kepala daerah kemarin dengan menyuap masyarakat untuk mendukungnya agar
menjadi kepala daerah, itu adalah hasil anggaran yang di keluarkan untuk kebijakan pembuatan
rapid dalam pandemi COVID-19. Dan pada akhirnya waktu bansos yang di dapat tepat waktu, ia
terhalang oleh masalah kekuasaan politik yang akhirnya harus menunggu bansos ke depannya.
Kesimpulan dari tanggapan ini, bahwasanya masalah atau kasus ini benar-benar fakta
adanya. Dan itupun sudah terjadi dan terlihat selama COVID-19 ini terjadi. Jadi, seharusnya
pemerintah tidak melibatkan keegoisan dan kepentingan golongan mereka sendiri, tetapi harus
melihat hasil akhir baik apa yang akan dicapai untuk kebijakan yang dilakukan, lalu diterapkannya.
Pemahaman Terkait Kasus

A. Defenisi Kekuasaan dalam Organisasi


Secara umum kekuasaan dalam organisasi merupakan kewenangan yang diberikan untuk
seseorang guna menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diberikan tanpa melebihi
kewenangan tersebut.
Menurut pemahaman kelompok kami terkait defenisi kekuasaan dalam organisasi jika
dikaitkan dengan kasus yang diambil, maka dapat disimpulkan bahwa kekuasaan merupakan
kewengan yang dimiliki oleh pmerintah pusat yang kemudian diberikan tanggung jawab pada
pemerintah daerah untuk menyalurkan bansos kepada masyarakat.
B. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Politik
Faktor² yang mempengaruhi perilaku politik yaitu seperti :
A. Lingkungan sosial politik tak langsung seperti masih adanya budaya apatis di kalangan
pemerintahan.
B. Lingkungan sosial politik langsung yang membentuk kepribadian seseorang seperti sikap
yang cenderung menyalahkan orang lain.
C. Struktur kepribadian seperti sikap individu yang di miliki pihak pemerintah masih
mementingkan kepentingan pribadi dibandingkan kepentingan kelompok dalam hal ini
kepentingan masyarakat.
D. Lingkungan sosial politik langsung seperti kendala yang dihadapi dari segala bentuk.

Anda mungkin juga menyukai