NIM :2010090811029
PERILAKU ORGANISASI
A. Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi juga dikenal sebagai Studi tentang organisasi. Studi ini adalah
sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi, dengan
memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi dan
psikologi. Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah studi tentang
Sumber daya manusia dan psikologi industri serta perilaku organisasi.
Perilaku organisasi saat ini merupakan bidang studi yang berkembang. Jurusan
studi organisasi pada umumnya ditempatkan dalam sekolah-sekolah bisnis, meskipun
banyak universitas yang juga mempunyai program psikologi industri dan ekonomi
industri pula. Bidang ini sangat berpengaruh dalam dunia bisnis dengan para praktisi
seperti Peter Drucker dan Peter Senge yang mengubah penelitian akademik menjadi
praktik bisnis.
Perilaku organisasi menjadi semakin penting dalam ekonomi global ketika orang
dengan berbagai latar belakang dan nilai budaya harus bekerja bersama-sama secara
efektif dan efisien. Namun bidang ini juga semakin dikritik sebagai suatu bidang studi
karena asumsi-asumsinya yang etnosentris dan pro-kapitalis. Perilaku manusia sangat
berbeda antara satu dengan lainnya. Perilaku itu sendiri adalah suatu fungsi dari
interaksi antara seseorang individu dengan lingkungannya. Ditilik dari sifatnya,
perbedaan perilaku manusia itu disebabkan karena kemampuan, kebutuhan, cara
berpikir untuk menentukan pilihan perilaku, pengalaman, dan reaksi affektifnya
berbeda satu sama lain. Pendekatan yang sering dipergunakan untuk memahami
perilaku manusia adalah pendekatan kognitif, reinforcement, dan psikoanalitis.
B. KONSEP PERILAKU
Perilaku dapat diartikan sebagai tindakan atau perbuatan yang berasal dari dalam
diri individu maupun dari lingkungan (Hartini dkk, 2021, hlm. 2). Perilaku pertama
kali dikenalkan oleh John B. Watson pada tahun 1941. Pendekatan perilaku ini mulai
banyak diminati dalam dunia psikologi pada sekitar 1920-an.
Dalam penelitiannya, Watson memasukan sebuah pendekatan sebagai salah satu
alternatif dalam memahami perilaku sosial, pikiran, kesadaran, serta imajinasi. Fokus
pada pendekatan perilaku adalah sesuatu yang dapat diamati, dan apa yang dapat
dilakukan. Perilaku serta proses mental yang dapat diamati memiliki peranan penting
dalam menjelaskan perilaku sosial pula (Mustafa, 2011 dalam Hartini dkk, 2021, hlm.
2 ).
Perilaku dibedakan menjadi dua jenis, yakni perilaku alami dan perilaku operan.
Perilaku alami merupakan bawaan sejak individu lahir yang berupa insting,
sedangkan perilaku operan merupakan perilaku yang dibentuk atau dikendalikan oleh
pusat kesadaran
Selain memiliki jenis yang berbeda, perilaku juga akan terpicu dengan cara yang
berbeda pula. Perilaku yang terpicu oleh stimulus atau cara-cara tertentu ini disebut
sebagai respons. Notoatmojo (dalam Hartini dkk, 2021, hlm. 2) membedakan respon
manusia terhadap rangsangan atau stimulus menjadi dua bagian, yaitu:
Reflexive respons, yakni reaksi secara spontan sebagai akibat dari adanya
stimulus dari luar diri manusia. Contohnya, saat tangan terkena api maka kita akan
menjauhkan tangan kita dari sana.
instrumental respons, yakni reaksi yang timbul sebagai akibat adanya rangsangan
atau stimulus penguat. Misalnya, seorang yang berdedikasi tinggi terhadap
organisasi diberikan reward berupa jabatan dan gaji yang lebih tinggi, maka
karyawan akan meresponsnya dengan menjadi lebih giat lagi dalam bekerja.
Dengan demikian, dapat dilihat jelas bahwa perilaku memiliki banyak keunggulan
dan keutuhan yang membuatnya dapat menjadi indikator konkret untuk mengevaluasi
dan meningkatkan potensi seseorang. Dalam hubungannya dengan perilaku
organisasi, perlaku dapat dibedakan atas perilaku individu, dan perilaku kelompok
serta pengorganisasiannya