Anda di halaman 1dari 17

Apa itu Perilaku Organisasi

Dr. Limgiani, M.Pd


Konsep Dasar
Perilaku organisasi hakikatnya mendasarkan pada ilmu perilaku itu
sendiri yang dikembangkan dengan pusat perhatiannya pada tingkah
laku manusia dalam suatu organisasi. Kerangka dasar bidang
pengetahuan ini didukung paling sedikit dua komponen, yakni individu-
individu yang berperilaku dan organisasi formal sebagai wadah dari
perilaku tersebut. Ciri peradaban manusia bermasyarakat senantiasa
ditandai dengan keterlibatannya dalam suatu organisasi tertentu. Hal ini
berarti bahwa manusia tidak dapat melepaskan dirinya untuk tidak
terlibat dalam kegiatan-kegiatan berorganisasi.
Tujuan
1. Memahami perilaku yang terjadi dalam organisasi
Tujuan pertama perilaku organisasi adalah untuk dapat memahami dan
menjelaskan kejadian-kejadian yang terjadi dalam organisasi. Dengan
demikian kita dapat mengembangkan cara berpikir tentang kejadian-
kejadian di dalam lingkungan organisasi. Memahami perilaku yang
terjadi di dalam lingkungan organisasi saja belum cukup, sehingga
tujuan yang ke dua mempelajari perilaku organisasi adalah agar kita
dapat meramalkan kejadian- kejadian tersebut.
Tujuan
2. Meramalkan kejadian-kejadian yang terjadi dalam organisasi
Setelah kita memahami perilaku-perilaku yang terjadi dalam organisasi,
maka selanjutnya kita harus mampu untuk meramalkan dan menjelaskan
kejadian-kejadian yang terjadi dalam organisasi. Jika kita menjumpai
pola kejadian yang berulang-ulang dalam organisasi, kita tentu ingin
mengidentifikasi kekuatan-kekuatan dan faktor-faktor kelemahan yang
menyebabkan perilaku tertentu terjadi. Hal ini penting karena dengan
demikian kita akan dapat meramalkan apa yang akan terjadi kemudian
hari jika kondisi yang sama muncul, sehingga membuat lingkungan
organisasi menjadi lebih stabil.
Ruang Lingkup Perilaku Organisasi
McShane and Glinow (2008), menyatakan bahwa
dalam mempelajari perilaku organisasi perhatian
dipusatkan pada tiga karakteristik yaitu; perilaku,
struktur dan proses.
1. Perilaku
Karakteristik pertama dalam mempelajari perilaku organisasi adalah
perilaku. Fokus dari perilaku keorganisasian adalah perilaku individu dalam
organisasi. Untuk dapat memahami perilaku keorganisasian maka harus mampu
memahami perilaku berbagai individu dalam organisasi.
Tujuan pertama dari mempelajari perilaku keorganisasian adalah untuk
dapat memahami dan menjelaskan kejadian-kejadian yang terjadi dalam
organisasi. Dengan demikian kita dapat mengembangkan cara berpikir tentang
kejadian-kejadian. Tujuan kedua mempelajari perilaku organisasi adalah, kita
harus mampu untuk meramalkan dan menjelaskan kejadiankejadian yang
terjadi dalam organisasi. Dan tujuan ketiga yang paling penting dalam
mempelajari perilaku organisasi adalah mengendalikan perilaku-perilaku dalam
organisasi.
2. Struktur
Karakteristik yang kedua dalam mempelajari perilaku
keorganisasian adalah struktur dari organisasi dan kelompok.
Struktur berkaitan dengan hubungan yang bersifat tetap dalam
organisasi, bagaimana pekerjaan-pekerjaan dalam organisasi
dirancang, bagaimana pekerjaan-pekerjaan itu diatur dalam
organisasi. Struktur organisasi berpengaruh besar terhadap
perilaku organisasi atau orang-orang dalam organisasi serta
efektivitas dari organisasi tersebut.
3. Proses
Karakteristik yang ketiga dari perilaku keorganisasian
adalah proses organisasi. Proses organisasi berkaitan dengan
interaksi yang terjadi antara anggota organisasi. Proses organisasi
antara lain meliputi komunikasi, kepemimpinan, proses
pengambilan keputusan dan kekuasaan. Salah satu pertimbangan
utama dalam merancang struktur organisasi yang efektif adalah
agar berbagai proses tersebut dapat dilakukan dengan efisien dan
efektif.
Definisi Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi (organizational behavior [OB]) merupakan sebuah
bidang studi yang menginvestasi pengaruh individu, kelompok, dan struktur
terhadap perilaku didalam organisasi, untuk tujuan penerapan pengetahuan
demi peningkatan efektivitas organisasi.
Jika diuraikan, perilaku organisasi adalah sebuah bidang studi, berarti
ia merupakan area keterampilan yang jelas dengan tubuh keilmuan yang
umum. Hal ini mempelajari tiga penentu perilaku dalam organisasi, yaitu
individu, kelompok, dan struktur. Selain itu, perilaku organisasi menerapkan
pengetahuan yang diperoleh mengenai individu, kelompok dan efek dari
struktur terhadap perilaku untuk membuat organisasi bekerja dengan lebih
efektif.
Perilaku organisasi mencakup topik-topik inti

Motivasi

Perilaku dan kekuasaan pemimpin

Komunikasi interpersonal

Struktur dan proses kelompok

Pengembangan dan presepsi sikap

Proses perubahan

Konflik dan negosiasi

Rancangan kerja
Disiplin yang Berkontribusi dalam Bidang Perilaku
Keorganisasian
Perilaku organisasi merupakan sebuah ilmu perilaku terapan
yang dibangun atas kontribusi sejumlah disiplin perilaku,
terutama psikologi dan psikologi sosial, sosiologi, serta
antropologi. Kontribusi psikologi terutama pada individu atau
analisis tingkat mikro, sedangkan disiplin lainnya berkontribusi
dalam pemahaman konsep-konsep makro, seperti proses
kelompok dan organisasi.
1. Psikologi
Psikologi mencoba untuk mengukur, menjelaskan, serta kadang-
kadang mengubah perilaku manusia dan hewan-hewan lainnya. Pihak-pihak
yang telah berkontribusi dan terus menambah pengetahuan tentang perilaku
organisasi adalah ahli teori pembelajaran, ahli teori kepribadian, psikologi
konseling, serta yang paling penting psikologi industri dan organisasi.
Psikologi industri/organisasi awal mempelajari masalah kelesuan,
kebosanan, dan kondisi pekerjaan lainnya yang dapat mengurangi kinerja
yang efisien. Kontribusi mereka telah meningkat dan mencakup
pembelajaran, persepsi, kepribadian, emosi, pelatihan, efektivitas
kepemimpinan, kebutuhan dan penggerak motivasional, kepuasan kerja,
proses pengambilan keputusan, penilaian kinerja, pengukuran sikap, teknik
pemilihan pekerja, desain kerja, serta stress kerja.
2. Psikologi Sosial
Psikologi Sosial, umumnya dianggap cabang psikologi,
menggabungkan konsep psikologi dan sosiologi untuk fokus pada
pengaruh manusia terhadap sesamanya. Satu era kajian utama adalah
perubahan – bagaimana mengimplementasikannya dan bagaimana
mengurangi rintangan untuk menerimanya. Psikolog sosial juga
berkontribusi untuk mengukur, memahami, dan mengubah perilaku;
mengidentifikasi pola komunikasi; serta membangun kepercayaan.
Terakhir, mereka telah memberikan kontribusi penting pada ilmu
perilaku kelompok, kekuasaan, dan konflik.
3. Sosiologi
Jika psikolog fokus pada individu, sosiologi mempelajari manusia dalam
kaitannya dengan lingkungan sosial atau budayanya. Sosiologi berkontribusi pada
perilaku organisasi melalui kajian perilaku kelompok dalam organisasi, terutama
organisasi formal dan kompleks. Mengkin yang paling penting, sosiologi telah
mempelajari budaya organisasi, teori dan struktur organisasi formal, teknologi
organisasi, komunikasi, kekuasaan, serta konflik.
4. Antropologi
Antropologi, adalah ilmu tentang masyarakat untuk mempelajari keberadaan
manusia dan aktivitasnya. Pekerjaan antropolog pada budaya dan lingkungan
membantu kita memahami perbedan dalam nilai-nilai dasar, sikap, dan perilaku antara
orang-orang di negara-negara yang berbeda dan dalam organisasi yang berbeda.
Kebanyakan pemahaman kita saat ini tentang budaya organisasi, lingkungan
organisasi, dan perbedaan antara budaya-budaya negara adalah hasil pekerjaan
antropolog atau pihak yang menggunakan metodenya.
Beberapa Hal Mutlak dalam Perilaku Organisasi
Seorang pengamat perilaku terkenal berkata, “Tuhan memberikan semua masalah yang mudah
pada fisikawan”. Manusia itu kompleks, serta sedikit, jika ada, prinsip yang sederhana dan universal
yang menjelaskan perilaku organisasi. Oleh karena kita tidak serupa, kemampuan kita untuk
membuat generalisasi yang sederhana, akurat, dan berlaku umum menjadi terbatas. Dua orang sering
bertindak sangat berbeda dalam situasi yang sama. Tidak semua orang termotivasi oleh uang, serta
orang-orang yang dapat berperilaku berbeda dalam sebuah ibadah keagamaan dibandingkan yang
mereka lakukan di sebuah pesta.
Ini berarti bahwa konsep perilaku organisasi harus merefleksikan kondisi yang situasional atau
kebetulan. Ilmu perilaku organisasi dikembangkan dengan menerapkan konsep-konsep umum dalam
situasi, orang, atau kelompok tertentu. Misalnya, siswa perilaku organisasi akan menghindari
menyatakan bahwa setiap orang menyukai pekerjaan yang kompleks dan menantang (konsep umum).
Sebab tidak semua orang menginginkan pekerjaan yang menantang. Beberapa orang lebih menyukai
pekerjaan yang rutin dibandingkan yang bervariasi, sederhana dibandingkan kompleks. Sebuah
pekerjaan yang menarik bagi seseorang bisa saja tidak menarik bagi orang lain; daya tariknya
bergantung pada orang yang menghadapinya.
Tantangan dan Peluang dalam Perilaku Organisasi

1 •Merespon tekanan Ekonomi

2 •Merespon Globalisasi

3 •Meningkatnya Penugasan ke Luar Negeri

4 •Bekerja dengan Orang-Orang dari Budaya Berbeda

5 •Mengawasi Perpindahan Pekerja ke Negara dengan Upah Buruh yang Rendah

6 •Beradaptasi dengan Budaya yang Berbeda dan Norma-Norma Peraturan

7 •Mengelola Keragaman Tenaga Kerja


Tantangan dan Peluang dalam Perilaku Organisasi

8 •Meningkatkan Layanan Pelanggan

9 •Meningkatkan Keterampilan Bermasyarakat

10 •Bekerja dalam Organisasi Jaringan

11 •Meningkatkan Kesejahteraan Pekerja saat Bekerja

12 •Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif

13 •Meningkatkan Perilaku Etis

Anda mungkin juga menyukai