Ahli : Perilaku Organisasi merupakan sebuah disiplin ilmu yang mempelajari tentang prilaku
individu dan tingkat kelompok dalam organisasi serta dampak terhadap kinerja (baik kinerja
organisasi, kelompok ataupun individual).
Seperti halnya pada semua ilmu sosial, perilaku organisasi berusaha untuk mengontrol,
menjelaskan, serta memprediksikan. Tetapi ada sejumlah kontroversi tentang dampak etis
dari pemusatan perhatian pada prilaku pekerja. Sebab itu, prilaku organisasi (serta studi yang
dekat, yaitu psikologi industri) terkadang dituduh sudah menjadi alat ilmmiah untuk pihak
yang berkuasa. Terlepas dari tuduhan itu, Perilaku Organisasi bisa memainkan peranan
penting dalam perkembangan organisasi serta keberasilan kerja.
Bidang ilmu yang mempelajari tentang interaksi manusia dalam organisasi yang meliputi
studi secara sistematis tentang perilaku struktur dan proses dalam organisasi.
Bidang studi yang mencangkup teori, metode dan prinsip-prinsip dari berbagai disiplin guna
mempelajari persepsi individu, nilai-nilai, dan tindakan-tindakan saat bekerja dalam
kelompok dan dalam organisasi secara keseluruhan, menganalisa akibat lingkungan eksternal
terhadap organisasi studinya, misi dna sasaran serta strategi.
1
Bidang yang menyelidiki pengaruh yang ditimbulkan oleh individu, kelompok dan struktur
terhadap perilaku (manusia) di dalam organisasi dengan tujuan menerapkan pengetahuan
yang dapat untuk meningkatkan efektivitas organisasi.
Kesimpulannya yang dapat diambil dari uraian di muka adalah bahwa perilaku
keorganisasian adalah suatu studi tentang apa yang dikerjakan oleh orang-orang dalam
organisasi dan bagaimana perilaku orang-orang tersebut dapat mempengaruhi kinerja
organisasi dengan bahan kajiannya adalah sikap manusia terhadap pekerjaan, terhadap rekan
kerja, imbalan , kerjasama dan yang lainnya.
Fred Luthan
Menurut Fred Luthan, Perilaku organisasi didefinisikan sebagai Studi dan aplikasi dari
pengetahuan tentang bagaimana orang, individu dan kelompok bertindak dalam organisasi.
“Organizational Behavior (OB) is the study and application of knowledge about how people,
individuals, and groups act in organizations”
Ia menafsirkan hubungan manusia dan organisasi dalam bentuk keseluruhan dari seorang
manusia, Selurh kelompok, dan seluruh organisasi dan seluruh sistim sosial (system
approach). Sikap organisasi sangat penting bagi manajemen sumber daya manusia, karena
sikap ini akan mempengaruhi perilaku –perilaku organisasi. Sikap – sikap yang berkaitan
dengan kepuasan kerja dan memfokuskan pada sikap karyawan terhadap keseluruhan
(Luthan, 1985).
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Lembaga Pendidikan : Pengertian, Macam
Dan 6 Fungsi Lengkap
Mathis-John H. Jackson,
Perilaku organisasi adalah bagaimana anggota organisasi yakin dan menerima tujuan
organisasional, serta berkeinginan untuk tinggal bersama atau meninggalkan perusahaan yang
tercermin dalam tindak tanduk dalam organisasi tersebut.
2
Komitmen normatif (normative commiment): Perasaan wajib untuk tetap berada dalam
organisasi karena memang harus begitu; tindakan tersebut merupakan hal benar yang harus
dilakukan.
Perilaku Oganisasi adalah ilmu tentang individu dan kelompok dalam suatu organisasi.
Setelah Perang Dunia I, fokus dari studi organisasi bergeser kepada analisis terhadap
bagaimana faktor-faktor manusia serta psikologi mempengaruhi organisasi. Ini merupakan
sebuah transformasi yang didorong oleh penemuan Dampak Hawthorne. Gerakan hubungan
antar manusia ini lebih terpusat pada tim serta katialsasi tujuan individu di dalam organisasi.
Bidang tersebut sangat mempunyai pengaruh terhadap dunia bisnis dengan para praktisi
seperti Peter Drucker dan Peter Sange yang mengubah penelitian akademik menjadi prktek
bisnis. Prilaku organisasi menjadi sangant penting dalam ekonomi global saat orang dengan
berbagai latar belakang serta nilai budaya harus bekerja bersama-sama dengan efektif dan
efisien.
3
Analisis Perilaku Keorganisasian
1) Tingkat individu artinya terkait dengan perilaku, nilai saat berinteraksi.
2) Tingkat kelompok artinya pengaruh terhadap perilaku anggota ole dinamika anggota
kelompok, norma dan nilai kelompok.
3) Tingkat organisasi artinya proses pengambilan keputusan manajemen.
Dalam menganalisis perilaku individu, kelompok dan organisasi sangat penting
mempertimbangkan faktor lingkungan eksternal seperti : ekonomi, politik, sosial budaya,
teknologi globalisasi dan lain-lain.
4
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Hak Angket DPR Republik
Indonesia Beserta Pengajuan Menurut UU
Psikologi Sosial
Psikologi Sosial adalah salah satu bidang dalam psikologi, yang memadukan konsep-konsep
baik dari psikologi maupun sosiologi dan memusatkan perhatian pada saling keterpengaruhan
antara orang-orang. Kontribusi dari ilmu ini kepada perilaku keorganisasian meliputi:
perubahan perilaku, perubahan sikap, komunikasi, proses kelompok, pengambilan keputusan
kelompok.
Sosiologi
Sosiologi adalah studi tentang orang-orang dalam hubungannya dengan sesama. Terkait
pemahaman tentang system sosial dan interaksi manusia dalam suatu system sosial.
Sumbangannya meliputi: dinamika kelompok, tim-tim kerja, kekuasaan, konflik, perilaku
antar kelompok, teori organisasi formal, perubahan organisasi, budaya organisasi.
Antropologi
Antropologi adalah studi tentang masyarakat khususnya tentang manusia beserta kegiatannya.
Jadi sumbangannya yang tidak kecil terhadap Perilaku Keorganisasian adalah dalam hal: nilai
kpmparatif, analisis lintas budaya, lingkungan organisasional.
Ilmu Politik
Ilmu politik adalah pengetahuan tentang perilaku individu dan kelompok dalam suatu
lingkungan politik. Sumbangannya yang saat kentara dalam hal ini adalah seperti konflik,
politik intra-organisasional dan kekuasaan.
5
Perilaku Organisasi (Organizational behavior) adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari
tentang perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatu organisasi serta
dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi).
Perilaku organisasi juga dikenal sebagai studi tentang organisasi. Studi ini adalah sebuah
bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode-
metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi dan psikologi.
Persoalan yang tidak kalah sentralnya di dalam mengkaji organisasi adalah mengenai
perilaku organisasi (organization behavior). Menurut Robbins, perilaku organisasi adalah
suatu bidang studi yang menyelidiki dampak perorangan, kelompok, dan struktur pada
perilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan semacam itu untuk
memperbaiki keefektivan organisasi.
“Bahwa perilaku organisasi secara langsung berhubungan dengan pengertian, ramalan, dan
pengendalian terhadap tingkah laku orang- orang di dalam organisasi, dan bagaimana
perilaku orang-orang tersebut mempengaruhi usaha-usaha pencapaian tujuan organisasi.”
Raymond Miles dalam Thoha lebih menekankan aspek hubungan kemanusiaan, yang
menempatkan karyawan sebagai manusia, bukan sebagai mesin yang dipergunakan dalam
berproduksi.
Perilaku organisasi adalah suatu studi untuk mengetahui pengaruh determinan perorangan,
kelompok, dan struktur organisasi dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan
bersama, lebih menekankan kepada produktivitas yang berlandaskan pada efisiensi dan
efektivitas.
6
Menurut Thoha, berbagai definisi tentang perilaku organisasi selalu bermula dari perilaku
manusia dan atau lebih banyak menekankan pada aspek-aspek psikologi dari tingkah laku
individu.
Hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan, menurut Duncan, adalah sebagai berikut :
Perbedaan perilaku organisasi dengan teori organisasi didasarkan pada unit analisis dan pusat
variabel tak bebas, Perilaku organisasi dirumuskan sebagai suatu studi dari tingkah laku
individu dan kelompok di dalam suatu organisasi dan penerapan dari ilmupengetahuan
tertentu. Teori organisasi adalah studi tentang susunan, proses, dan hasil-hasil dari organisasi
itu sendiri.
7
permukaan antara organisasi dan individu dengan menekankan pada pengembangan dan
pelaksanaan sistem pengangkatan, pengembangan, dan motivasi dari individu-individu dalam
organisasi.
Larry L. Cummings juga menekankan bahwa perilaku organisasi adalah suatu cara berpikir,
penemuan beserta tindakan-tindakan pemecahan. Larry L. Cumming juga menyarankan
beberapa sifat dari ilmu perilaku organisasi sebagai refleksi pendapat tersebut, yaitu:
Menurut Joe Kelly, perilaku organisasi dapat dipahami lewat suatu penelaahan dari
bagaimana organisasi itu dimulai, tumbuh, dan berkembang, dan bagaimana pula suatu
struktur, proses, dan nilai dari suatu sistem tumbuh bersama-sama yang memungkinkan
mereka dipelajari dan disesuaikan pada lingkungan. Pandangan ini memperlakukan
organisasi sebagai suatu sistem tempat tinggal ( a living system ), sebagai suatu raksasa
“amoeba” yang hidup di tempat tinggalnya sendiri.
Titik berat dari pemahaman perilaku organisasi adalah pada tingkah laku dari organisasi, dan
bagaimana perilaku dari anggota-anggota organisasi mempengaruhi organisasi. Hal ini seperti
dikemukakan Joe Kelly, bahwa perilaku organisasi dapat dirumuskan sebagai
suatu sistem studi dari sifat organisasi seperti misalnya: bagaimana organisasi dimulai,
tumbuh, dan berkembang, serta bagaimana pengaruhya terhadap anggota-anggota sebagai
individu, kelompok- kelompok pemilih, organisasi-organisasi lainnya, dan institusi-institusi
yang lebih besar.
Pengertian dari rumusan Kelly menjelaskan bahwa perilaku organisasi didalamnya terdapat
interaksi dan hubungan antara organisasi di satu pihak dan perilaku individu di pihak lain.
Selain hal tersebut, untuk memahami perilaku organisasi sementara sarjana berpendapat,
sebaiknya diketahui dari ilmu perilaku itu sendiri ( behavioral science ). Ilmu ini mencoba
menelaah perilaku secara sistematis. Secara umum dikatakan bahwa ilmu perilaku merupakan
salah satu dari tiga divisi penelaahan keilmuan yang dua diantaranya ialah ilmu fisik dan
biologi. Walaupun dibandingkan dengan biologi dan ilmu fisik, ilmu perilaku masih jauh
lebih muda sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan.
8
Karakteristik Perilaku Organisasi
Dalam mempelajari perilaku organisasi, dipusatkan dalam tiga karakteristik yaitu:
1. Perilaku
Fokus dari perilaku organisasi adalah perilaku individu dalam organisasi, sehingga
untuk memahami perilaku organisasi maka terlebih dulu harus dipahami perilaku
berbagai individu di dalam organisasi.
2. Struktur
Struktur berkaitan dengan hubungan yang bersifat tetap dalam organisasi, bagaimana
pekerjaan-pekerjaan dalam organisai dirancang, bagaimana pekerjaan itu diatur dalam
bagan organisasi. Struktur organisasi berpengaruh besar terhadap perilaku individu
atau orang-orang dalam organisasi serta efektivitas dari organisasi tersebut.
3. Proses
Proses organisasi berkaitan dengan interaksi yang terjadi antara anggota organisasi.
Proses organisasi antara lain meliputi komunikasi, kepemimpinan,
proses pengambilan keputusan dan kekuasaan. Salah satu pertimbangan utama dalam
merancang struktur organisasi yang efektif adalah agar berbagai proses organisasi
tersebut dapat dilakukan dengan efisien dan efektif.
Ilmu perilaku organisasi merupakan bidang ilmu yang relatif baru yang bersifat
multidisipliner. Beberapa bidang ilmu yang memberikan kontribusi dalam perkembangan
ilmu perilaku organisasi adalah:
1. Psikologi
Ilmu psikologi memberikan sumbangannya terhadap perilaku organisasi terutama
dalam hal pemahaman tentang perilaku individu dalam organisasi. Psikologi, terutama
psikologi organisasi mencoba untuk memahami, meramalkan dan mengendalikan
perilaku seseorang dalam organisasi.
2. Sosiologi
Ilmu Sosiologi membahas tentang sistem sosial dan interaksi manusia dalam suatu
sistem sosial. Sumbangan ilmu sosiologi terhadap perilaku organisasi terutama
pemahaman tentang perilaku kelompok di dalam organisasi.
3. Antropologi
Ilmu Antropologi mempelajari tentang interaksi antara manusia dan lingkungannya.
Manusia hidup dalam kelompok dan memiliki kebiasaan- kebiasaan dan nilai-nilai
yang dianutnya, yang disebut dengan kultur atau budaya. Budaya diwujudkan dalam
simbol-simbol kebersamaan kelompok yang direfleksikan dalam bentuk bahasa dan
keyakinan. Demikian juga organisasi membentuk budaya tertentu untuk
mempengaruhi pola pikir dan perilaku anggota organisasi.
9
model ekonomi tersebut memberikan sumbangan yang berarti terutama dalam
proses pengambilan keputusan.
10