Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH PERILAKU INDIVIDU DALAM ORGANISASI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perilaku Organisasi.


Dosen Dr. Ana Sriekaningsih.,S.E.,M.M

Disusung Oleh
Riza Fahlevi 501132805

PROGRAM STUDI
MAGISTER MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
UNIVERSITAS TERBUKA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya menyelesaikan makalah ini. Atas izin-Nyaxpulalahxkegiatan
membuatxmakalah denganxjudul “Pengaruh Perilaku Individu dalam Organisasi”
dapat diselesaikanxdengan baik.
Tujuan penulisan makalahxini adalah untuk melaksanakan tugas yang
diberikan olehxDosen Pengajar Mata Kuliah Perilaku Organisasi, makalah ini
disusun berdasarkanxdata yang penulis kumpulkan dari buku dan internet. Penulis
juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis akan dengan tulus dan terbuka menerima komentar dan kritik untuk
perbaikan makalah ini.
Akhir kata penulisxberharap semogaxmakalah ini memberikan manfaat
dan pelajaran bagi kita semua. Amin

Padang, 21 April 2023

Riza Fahlevi

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. 1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN................................................................................................... 3
1.3 Latar Belakang.......................................................................................... 3
1.4 Rumusan Masalah..................................................................................... 4
1.3 Tujuan........................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................... 6
2.1 Pengertian perilaku individu dalam organisasi......................................... 6
2.2 Pendekatan - pendekatan untuk memahami perilaku individu..................7
2.3 Karakteristik individu................................................................................8
2.4 Faktor berpengaruh terhadap perilaku individu dalam organisasi.......... 11
BAB III.................................................................................................................. 13
PENUTUP..............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 14

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.3 Latar Belakang


Memahami perilakuxindividu sangatlah penting,xdengan mengerti
perilaku individuxyang lain di dalam lingkungan kerja maka kita akan dapat
berfikir,xbersikap danxbertindak dengan benar, akan menghasilkan
komunikasi yang efektifxdanxefisien, sehingga organisasixdapat mencapai
tujuannya. Untukxmengatasi individuxdengan efektif di tempat kerja,
diperlukanxsuatu kerangkaxkerja untukxmemahami perilakunya.
Kerangka kerjaxmemberikan dasar untuk mengetahuixmengapa individu
berperilaku seperti yang mereka lakukan. Tidak ada kerangka kerja yang
dapat memberikan jawaban dan prediksi yang sempurna. Tetapi kerangka
kerja yang logis dan sistematis dapat dipraktikkan saat memikirkan tentang
apa yang harus kita cari saat mencoba memahami perbedaan dalam kinerja
individu karyawan. Untuk memahami sepenuhnya perilaku individu,
pertama-tama seseorang harus memahamixkarakteristik yangxmelekat pada
individu tersebut. . Menurut (Winardi, 2004) tiga kelompok variabel yang
secara langsungxmempengaruhi perilakuxindividu atauxapa yangxdilakukan
seorang karyawan yaitu variabel psikologikal, variabel individualx dan
variabelxkeorganisasian.
Menurut Anwar.xP (2010) individuxyang normalxadalah individu yang
memiliki integritas yangxtinggi antaraxfungsi psikis dan fisiknya. Dengan
integritasxyang kuat antaraxfungsi mental danxfisik, individuxtersebut
memiliki kemampuan konsentrasi yangxbaik. Adapunxdimensi darixindividu
adalah: (Riyadi & Widiastuti, 2013)
1. Individu yangxmemiliki integritas yang tinggi;
2. Fungsixpsikis;
3. Fungsixfisiknya.
Dalam berorganisasi setiapxindividu dapatxberinteraksi denganxsemua
struktur yang terkaitxbaik itu secaraxlangsung maupunxsecara tidak

3
langsungxkepadaxorganisasi yang merekaxpilih (Winkel, 1997). Untuk bisa
berkomunikasi secara efisien, setiap orang dapat ikut serta dalam organisasi
yang relevan. Melalui partisipasi, setiap orang dapat memperoleh pemahaman
yang lebih baik tentang tindakan apa yang harus diambil.
Manusia adalahxfaktor utama yangxsangat pentingxdidalam organisasi
apapun bentuknya. Ketikaxmanusia mendudukixdunia organisasixmaka
itulahxawal perilakuxmanusia yang beradaxdalamxorganisasixitu
(Widiansyah, 2018) . Olehxkarena itu permasalahan manusia selalu
berkembang sesuai dengan keadaan dan kondisi serta menjadi semakin sulit
dikendalikan,xmaka masalah organisasi dan terutama masalah perilaku
organisasi semakinxberkembang.
Konsepxperilaku darixindividu perluxdipelajari, karenaxkepribadian
pada hakekatnya merupakan ciri psikologis dan tingkah laku dari seorang
individu yang bersifat tetap, yang membedakanxsatu individu dengan
individu lainnya. Pimpinanxorganisasi harus memahamixkepribadian
masing-masing individu sehingga tim pimpinan mengetahui cara terbaik
untuk bersikap dan menempatkan merekaxpada tempatxyang tepat, walau
dalamxkenyataannya dalam hal kesesuaianxtenaga kerja yang diperlukan
terkait dengan faktorxindividu sebagaixtenaga kerja. Organisasixtidak
selalu benar untukxmemperoleh dan mempekerjakan tenaga kerja
yangxbenar-benar sesuaixdengan harapan danxtuntutan dalam pekerjaan.
Halxtersebut biasa karenaxindividu benar-benarxtidak sempurna

1.4 Rumusan Masalah


1. Apa itu perilaku individu dalam organisasi?
2. Apa saja pendekatanxuntuk memahamixperilaku individu?
3. Apa karakteristik individu ?
4. Apa faktor yang mempengaruhi efektivitas individu dalam organisasi?

4
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahuixdan memahami perilakuxindividu dalam organisasi.
2. Untuk mengetahui pendekatan apa saja dalam memahamixperilaku
individu.
3. Untuk mengetahui karakteristik individu.
4. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi efektivitas individuxdalam
organisasi.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian perilaku individu dalamxorganisasi


Perilakuxindividu dalam organisasixadalah tindakan atau respons yang
dilakukan olehxindividu dalam konteks organisasi. alam suatu perusahaan,
semuanya memiliki perilaku yang berbeda-beda, dan perilaku tersebut
dipengaruhi oleh lingkungan masing-masing. Individu membawa kemampuan,
keyakinan pribadi, harapan kebutuhan, serta pengalaman masa lalunya ke
dalam organisasi. Sifat-sifat ini diadopsi saat individu bergabung dengan
lingkungan baru seperti organisasi atau tempat lainnya. Organisasi juga
merupakan lingkungan yang memiliki karakteristik keteraturan melalui
wewenang, pekerjaan,xtanggung jawab, tugas,xsistem upah, sistem
pengawasan, hierarki, dan sebagainya.
Menurut (Robbins & Judge, 2019) , perilaku individuxdalamxorganisasi
dapat dipengaruhixoleh faktor-faktorxinternal, seperti sikap, kepribadian,
motivasi, dan persepsi, serta faktor-faktor eksternal, seperti struktur organisasi,
budaya organisasi, dan lingkungan kerja.
Salah satu teori yang relevan dalam perilaku individu dalam organisasi
adalah teori tindakan (Theory of Planned Behavior) yang dikemukakan oleh
Ajzen (1991). Teori ini menyatakan bahwa perilaku individu dalam organisasi
dipengaruhi oleh niat perilaku, yang dipengaruhi oleh sikap individu terhadap
perilaku tersebut, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku.
Menurut Sopiahxuntuk dapatxmemahami perilaku individuxdengan baik,
terlebihxdahulu kita harusxmemahami karakteristikxyang melekat pada
indvidu. Adapunxkarakteristik yangxdimaksud adalahxciri-ciri biografis,
kepribadian, persepsixdan sikap (Sopiah, 2008) .Manusiaxmerupakan salah
satu dimensixdalam organisasixyang amat penting, merupakanxsalah satu
faktor danxpendukung organisasi (Ratih, 2018) . Perilakuxorganisasi pada
hakikatnya adalahxhasil-hasil interaksixantara individu-individuxdalam
organisasinya. Olehxkarena itu untuk memahamixperilaku organisasi

6
sebaiknya diketahuixterlebih dahuluxindividu-individuxsebagai pendukung
organisasixtersebut (Thoha, 2012).

2.2 Pendekatan - pendekatanxuntuk memahami perilaku individu


a. Pendekatanxkognitif
Pendekatanxkognitif menekankan pemahamanxterhadapxperilaku
seseorang padaxsifat mentalxinternal. Penafsiran individuxtentang
lingkungan lebih dipertimbangkanxdaripada persepsi lingkungan itu
sendiri. Dalam pendekatan ini, pengetahuan dan pengalaman individu
merupakan proses mental yangxdisempurnakan dengan struktur kognitif
yang ada. Akibat dari ketidakseimbangan dalam struktur menghasilkan
perilaku yang dapat mengurangi ketidaksesuaian dalam pendekatan
tersebut.
b. Pendekatanxreinforcement
Pendekatanxpenguatanxmenekankanxpemahamanxterhadap perilaku
seseorang padaxperanan lingkunganxdalam kehidupannya. Lingkungan
dipandangxsebagaixsuatu sumberxyang dapat menghasilkan dan
memperkuatxresponsxperilaku. Pendekatan penguatan ini memandang
bahwa perilaku manusia ditentukan oleh lingkungan. Lingkungan tempat
individu berada mengundang suatu respons yang ditentukan oleh
keturunan dan sejarah masa lalunya.
c. Pendekatan Psikoanalitis
Dalam pendekatan psikoanalytis, yang ditekankan adalah peranan
sistem kepribadian dalam menentukan suatu perilaku. Dalam proses
tersebut, lingkungan dipertimbangkan dapat memuaskan keinginan
individu. Adapun perilaku itu timbul dari ketegangan yang dihasilkan
oleh tidakxtercapainya keinginanxyang berasal darixide masing-masing
individu. Dalam pendekatan ini, keinginan dan harapan dihasilkan dalam
ide dan kemudian diproses, dikerjakan oleh masing-masing individu.

7
2.3 Karakteristikxindividu
Perilaku individu juga dapatxdipahami dengan mempelajarixkarakteristik
individu. Imran (2004) menjelaskanxkarakteristik yang melekatxpada
individu terdiri dari ciri-cirixbiografis, kepribadian,xpersepsi danxsikap.
Berikut adalah penjelasanxdari masing-masing karakteristik tersebut.
a. Ciri - ciri biografis, yaitu ciri -ciri yang melekat pada individu. Antara
lain:
1. Usia
Secara empiris menjelaskan bahwa usia mempengaruhi bagaimana
perilaku seseorang, termasuk kemampuannya untuk bekerja, bereaksi
terhadap rangsangan yang diprakarsai oleh orang lain.
Setidaknyaxada tigaxalasan mengapa usiaxpentingxuntuk belajar .
2. Jenisxkelamin
Penelitian telah membuktikanxbahwaxkinerja laki-laki dan
perempuan dalam menjalanixpekerjaan sebenarnya relatif setara.
Keduanyaxhampir sama dalam konsistensi dalam memecahkan
masalah, doronganxuntuk bersaing, motivasi, kemampuan sosial,
keterampilan analitis, dan kemampuan belajar.
3. Statusxperkawinan,
Interpretasi mengenai pekerjaan akanxberbeda antara pegawai yang
belum menikah dengan pegawai yang sudah menikah. Studi
menunjukkan bahwa individu yang sudah menikah cenderung lebih
unggul dari segi ketidakhadiran, pergantian pekerjaan, dan kepuasan
kerja. Jumlah tanggungan juga memainkan peran penting dalam
produktivitas kerja pegawai, seperti yang ditunjukkan oleh banyak
penelitian.
4. Masaxkerja
Hubungan antara masa kerja dan senioritas dalam pekerjaan sangatlah
penting. Oleh karena itu, tidaklah tepat jika dibandingkan antara pria
dan wanita, orang tua dan muda, dan lain sebagainya karena hasil

8
penelitian menunjukkan bahwa produktivitas tidak selalu terkait
dengan lama masa kerja seseorang.
b. Kepribadian
Gordon Allport (1937)xmengemukakan, ” personality is the
dynamic organizationawithin the individual ofxthose psychophycal
systems thatxdetermine his unique adjustment to this environment.
Menurut Nimran (2004) , ”kepribadianxsebagai pengorganisasian yang
dinamis darixsistemxpsikofisikadalam dirixindividu yangxmenentukan
penyesuaian diri dengan lingkungannya” dia menyatakan bahwa
kepribadianxmerujuk pada keseluruhan caraxindividu bertindak dan
berhubungan dengan orangxlain.x(Robbins & Judge, 2008) mengartikan
kepribadianasebagai caraxdenganxmana seseorangxbereaksi dan
berinteraksi denganxorang lain. Adapunxkarakteristikxkepribadian yang
popular dixantaranya adalah pasrah, malu,xmalas, agresif, ambisius,
jujur, dan setia. Semakinakonsistenakarakteristik tersebutxdisaat
merepons lingkungan, halxitu menunjukkan faktorxketurunan atas
pembawaan merupakan faktorayang pentingxdalam
membentukakeribadian seseorang.
(Kunarto, 1997) menyebutkanxbahwa temperamentawe are born
with, sedangkanacharacter we havexto make. Berangkatxdarixpendapat
ini, pribadiaseseorang selalu diwarnaixoleh temperamenadan sekaligus
karakter.xSifat-sifat bawaan yangadiperoleh dari keturunan disebut
sebagaixtemperamen, sedangkanxkarakterxterbentuk dari pengaruh
lingkungan danxsituasi. Kepribadian seseorang terbentuk melalui
interaksi antara temperamenxdan karakter. Individu yang terbentuk
karakternya dalam lingkunganxdanxbudaya kerja yang tinggixcenderung
menunjukkan sifat serius,xambisius, danxagresif. Sementara itu, individu
yang hidup dalam lingkunganxdanxbudaya yang menekankan pentingnya
bergaulxbaikxdengan orang lain akanxmemprioritaskan keluarga
dibandingkanxkarier dan pekerjaan.

9
c. Sikap (Attitude)
Pemahaman terhadap sikap merupakan elemen penting untuk
memahamixperilaku orangxlain. Dengan saling memahami,
individu-individu dapat bekerja sama secara efektif dalam suatu
organisasi. Definisi sikap dibagi menjadi tiga komponen, yaitu afektif,
kognitif, dan psikomotorik. Komponen afektif menyangkut perasaan dan
emosi seseorang, sedangkan komponen kognitif berfokus pada proses
berpikir yang rasional dan logis. Komponen psikomotorik mengacu pada
kecenderungan seseorang dalam bertindak terhadap lingkungannya.
d. Kemampuan
Yang dimaksud dengan istilah kemampuan adalah kapasitas
seseorang untuk menjalankan beberapa tugas dalam satu pekerjaan
disebut kapasitas. Sukses dalam mencapai tujuan organisasi atau
manajemen tergantung pada kemampuan seorang pemimpin untuk
memanfaatkan kelebihan individu sebaik mungkin sambil menekankan
kekurangan mereka untuk meningkatkan produktivitas bersama.
Kemampuan dibagi menjadixdua kategori, yaitu :
 Kemampuan intelektualxadalah ketrampilanxuntuk mengevaluasi
kemampuan mental yang diperlukan dalam berbagai aktivitas. Tes
IQ digunakan untuk mengeksplorasi dimensi kecerdasan numerik,
pemahaman verbal, kecepatan perseptual, penalaran induktif,
penalaran deduktif, visualisasi ruang, serta ingatan. Meskipun IQ
yang tinggi tidak relevan dengan pekerjaan
yangxmemerlukanxrutinitas tinggixdanxtidak membutuhkan
kecerdasan yang tinggi, namun pemahaman verbal, kecepatan
perseptual, visualisasi ruang, dan ingatan sangat penting dalam
berbagaixbidang pekerjaan. Oleh karena itu, tesxIQ masih
diperlukan untuk mengevaluasi kemampuan mental yang
dibutuhkan dalam berbagai aktivitas.
 Kemampuan fisik adalah ketrampilan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan tugas-tugasxyang membutuhkan daya tahan,

10
kekuatan, ketepatan, danxkeahlian. Karyawan yang memiliki
kecerdasan dan kebugaran yang tidakxsesuaixdengan persyaratan
pekerjaan pasti akan menghambat pencapaianxtujuan kinerjaxatau
produktivitas..
e. Persepsi
(Gitosudarmo, 1997) memberikan pengertian persepsi sebagai suatu
roses pengamatan dan seleksi, pengaturan, dan interpretasi rangsangan
lingkungan. Dia menambahkanxbahwa adaxsejumlahxfaktor yang
mempengaruhixpersepsi :
 Ukuran
 Intensitas. Semakin kuat rangsangan yang diterima, semakin besar
kemungkinan ia akan terpersepsi.
 Frekuensi. Semakin sering suatu rangsangan diterima, maka semakin
kuat presepsi yang dihasilkan. Sebagai contoh, perusahaan yang rajin
mempromosikan produknya dixberbagai platform..
 Kontras. Stimulus yangxkontrasxdengan lingkungannyaxakan
semakin dipersepsikan orang. Seseorangxyang memiliki penampilan
fisik yang unik akan semakin diperhatikan oleh banyak orang.
 Gerakan. Stimulusxyang lebih intens akan lebih terlihat oleh orang
dibandingkan dengan stimulus yangxkurang intens. Sebagai contoh,
dalam sebuah ruangan yang sunyi dan sepi, ketika adaxseseorang
yang tiba-tiba bergerak, semuaxorang di dalam ruangan akan fokus
pada orang yangxbergerak tersebut.

2.4 Faktor yangxberpengaruh terhadapaperilaku individu dalam organisasi


a. Kepuasanxkerja
Kepuasan kerjaxmemberikan pengaruh bagi kinerjaxatau
produktivitasxkaryawan. Semakin tinggixkepuasan kerja seorangxindividu,
maka akan semakinxbetah dan semakin senang pulaxindividu tersebut
dalam bekerja. Sebaliknya, apabila individuxtersebut tidak mendapatkan

11
kepuasanxkerja, maka produktivitasnya bisa menurunxdan bahkanxbisa
berhenti dari pekerjaan.
b. Lingkunganx
Lingkungan ada berbagai macamxdan dapatxmempengaruhi
perilaku individu, contohnya sepertixlingkungan biologis, lingkungan fisik,
maupun lingkunganxsosial. Lingkungan dapat menjadixlawan dan
tantangan bagixindividu sehinggaxmemilikixpotensi untukxmengubah
perilaku dan sifatxseorang individu.

12
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Perilaku individuxdalam organisasi dipengaruhixoleh persepsi, kepribadian
dan emosi individu tersebut, dimana kita dapat mengevaluasi atau menjelaskan
perilaku dengan mengamati kebiasaanxdan aturan yang ada. Perilaku setiap
individu berbeda-beda, sehingga perlu adanya pendekatanxuntuk mempertemukan
individu-individu tersebutxagar dapat mencapai tujuan bersama-sama, selain itu
menginterpretasikanxperilaku individuxuntuk mengetahuixtujuan dari
individu-individu tersebut, komunikasixdapat digunakan sebagai sarana untuk
menemukan orang-orang ini.
Terdapat beberapa perbedaanxkarakteristik yangxterdapat pada setiap
individu. Di antara karakteristik tersebut adalah perbedaan kecerdasan dan potensi
posesif setiap individu. Beberapa pendekatanxyang digunakanxuntuk memahami
sifat manusia telahxdijelaskan di atas.

13
DAFTAR PUSTAKA

1. Gitosudarmo, I. (1997, April 2023). Terbentuknya Perilaku Individu oleh


Pribadi, Kelompok, dan Organisasi. Retrieved from Kompasiana.com:
https://www.kompasiana.com/aas28679/6155171a2881751dfb4bf8b2/terbent
uknya-perilaku-individu-oleh-pribadi-kelompok-dan-organisasi?page=8&pag
e_images=2
2. Kunarto. (1997). Perilaku organisasi Polri. Jakarta: Cipta Manunggal.
3. Ratih, N. (2018). Perilaku Organisasi Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai
Pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat. study Kasus Sub
Dinas.
4. Riyadi, S., & Widiastuti, T. (2013). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perilaku Individu. Jurnal Ilmiah Aset, 15, 33-41.
5. Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2008). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba
Empat.
6. Robbins, S., & Judge, T. (2019). Organizational Behavior. Harlow: Pearson.
7. Sopiah. (2008). Perilaku Organisasional. Yogyakarta: CV Andi Offset.
8. Sopiah, S. (2008). Perilaku Organisasional. Yogyakarta: PT Andi.
9. Thoha, M. (2012). Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya (22
ed.). Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
10. Widiansyah, A. (2018). Peranan sumber daya pendidikan sebagai faktor
penentu dalam manajemen sistem pendidikan. Cakrawala: Jurnal Humaniora
Bina Sarana Informatika, 18(2), 229–234.
11. Winardi, J. (2004). Manajemen Perilaku Organisasi (Revisi Cetakan ke 3
ed.). Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
12. Winkel, W. (1997). Psikologi pendidikan dan evaluasi balajar. Jakarta:
Gramedia.

14

Anda mungkin juga menyukai