PENDAHULUAN
1|Page
kalau tidak dapat berkomunikasi dengan efektif antar anggota tim. Jadi komunikasi terjadi
apabila terdapat kesamaan makna antara kedua aktor komunikasi, maka komunikasi tidak
terjadi(tidak komunikatif).dengan adanya fenomena seperti ini,maka komunikasi yang
efektif perlu dibangun dalam suatu tindak karena jika seseorang salah dalam
berkomunikasi,maka orang yang dijadikan sasaran akan mengalami salah persepsi, yang
pada gilirannya terjadi salah interpretasi,kemudian akan menimbulkan salah
pengertian.dalam hal-hal tertentu salah pengertian ini dapat menimbulkan salah perilaku.
1.2 Tujuan
Memberikan informasi kepada pembaca khususnya dikalangan mahasiswa agar
memahami tentang perilaku kelompok dan teamwork..
Agar pembaca dapat membedakan antara perilaku kelompok dengan teamwork.
Agar pembaca dapat mengaplikasikan ke dunia nyata.
Untuk dapat membangun kegiatan yang sinergi dalam sebuah tim.
1.3 Manfaat
Lebih memahami tentang perilaku kelompok dan teamwork.
Dapat membedakan perilaku kelompok dengan teamwork.
Pembaca bisa mengaplikasikan ke dunia nyata.
Mahasiswa dapat membangun kegiatan yang sinergi dalam sebuah tim
2|Page
BAB II
PEMBAHASAN
5|Page
tinggi situasi normany.Bila kekompakan dan norma kenerjanya rendah, maka
tidak aka nada pengaruh yang signifikan terhadap produktifitas.
6. Komposisi
Kebanyakan aktivitas kelompok memerlukan berbagai kemampuan dan
pengetahuan. Dengan syarat tersebut, maka akan lebih logis untuk menyimpulkan
bahwa kelompok-kelompok heterogen (terdiri dari individu-individu yang tidak
sama) mungkin akan lebih memiliki kemampuan dan informasi yang beragam dan
mestinya lebih efektif dibandingkan dengan kelompok-kelompok yang homogen.
Namun kelompak yang heterogen secara cultural lebih bnyak memiliki
kesulitandalam mempelajari cara bekerja antara yang satu dengan yang lainnya
dsn juga dalam pemecahan masalah.
6|Page
untuk menghasilkan ide – ide.Dua teknik berikut ini merupakan metode yang
actual hingga sampai pada solusi yang diinginkan.
2. Teknik kelompok nominal
Kelompok nominal membatasi diskusi atau komunikasi interpersonal
selama proses pengambilan keputusan.Keuntungan utama dari teknik ini adalah
teknik ini menyediakan waktu bagi para anggota kelompok untuk bertemu secara
formal, namun tidak membatasi pemikiran – pemikiran independen, sebagaimana
yang sering terjadi dalam interaksi kelompok secara tradisional.
3. Pertemuan Elektronik
Pertemuan elektronik merupakan pendekatan terbaru untuk pengambilan
keputusan kelompok adalah mencampurkan teknik kelompok nominal dengan
teknologi computer canggih.Keuntungan utama adalah penghilangan identitas
individu,kejujuran,dan kecepatan.Peserta ayng tidak diketahui identitasnya dapat
mengetik pesan apa pun yang mereka inginkan.cara ini menyediakan kesempatan
bagi para peserta untuk berkata benar – benar jujur. Cara ini juga cepat, karena
mengobrol dihilangkan, diskusi tidak melantur, dan banyak peserta dapat
“berbicara” sekaligus tanpa menyingung perasaan peserta lainnya.
7|Page
tingkat kinerja keseluruhan yang lebih beasr daripada jumlah input-input
tersebut.
Kelompokmerupakan interaksi sejumlah orang yang tersusun secara
sosial atau terorganisir dan memiliki ciri :
1. Adanya jaringan relasi yang luas saling berintervensi antar anggota
2. Adanya norma-norma tertentu yang diikuti oleh anggota
3. Adanya kaidah-kaidah perilaku yang mengatur hubungan anggota satu
dengan yang lainnya
4. Adanya beberapa tugas yang dilakukan oleh anggota pada tahap-tahap
tertentu
5. Adanya sejumlah perasaan dan indera bagi sebagian anggota yang lain
8|Page
Untuk dapat tampil secara efektif, sebuah tim memerlukan jenis
keterampilan yang berbeda-beda. Pertama-tama tim tersebut memerlukan orang-
orang dengan keahlian teknis. Kedua tim tersebut membutuhkan keterampilan
memecahkan masalah dan pengambilan keputusan agar mampu mengidentifikasi
masalah, menghasilkan alternatif, mengevaluasi alternatif tersebut, dan membuat
pilihan yang kompeten. Terakhir tim membutuhkan orang-orang dengan keahlian
dan kemampuan untuk mendengar yang baik, memberi umpan balik, mengatasi
konflik dan keterampilan interpersonal lainnya.
Tidak ada tim yang dapat mencapai kinerja potensial tanpa
mengembangkan ketiga jenis keterampilan tersebut. Kombinasi yang tepat dari
ketiganya merupakan hal yang penting. Satu tipe keterampilan yang terlalu
menonjol dari yang lainnya akan membuat kinerja tim menjadi rendah. Namun tim-
tim tidak harus memiliki semua keterampilan tambahan tersebut pada awal
pembentukannya. Tidak heran jika satu atau lebih anggota memikul tanggung
jawab untuk mempelajari keterampilan yang merupakan kelemahan dari kelompok
tersebut, karena dengan cara demikian memungkinkan tim tersebut mencapai
potensi sepenuhnya.
3. Memiliki Satu Komitmen untuk Suatu Tujuan yang Sama
Tujuan ini merupakan suatu visi.Visi lebih daripada sekedar tujuan
tertentu. Tim efektif memiliki tujuan yang sama da bermakna yang memberikan
arah, momentum, dan komitmen bagi para anggotanya.
4. Mengembangkan Tujuan - tujuan yang Spesifik
Tim yang berhasil menerjemahkan tujuan mereka yang sama menjadi
sasaran kinerja yang spesifik, dapat diukur, dan realistis. Sasaran akan menggiring
individu menuju kinerja yang lebih baik. Sasaran yang spesifik ini memfasilitasi
komunikasi yang jelas. Sasaran itu juga membantu tim untuk mempertahankan
fokus mereka pada hasil yang ingin dicapai.
5. Kepemimpinan dan Struktur
Sasaran mendefinisikan target akhir tim. Namun, tim yang kinerjanya
tinggi juga membutuhkan kepemimpinan dan struktur untuk memberikan fokus dan
arah. Mendefinisikan dan menyepakatipendekatan yang sama. Para anggota tim
harus sepakat tentang siapa yang mengerjakan apa dan harus memastikan bahwa
beban kerja para anggota sama. Lalu, tim harus menentukan bagaimana menyusun
jadwal, bagaimana kelompok tersebut akan menyelesaikan konflik dan bagaimana
9|Page
bagaimana kelompok tersebut akan membuat keputusan. Kesepakatan mengenai
spesifikasi pekerjaan dan bagaimana pekerjaan itu sesuai untuk semua dalam
mengintegrasikan keterampilan individu , memerlukan kepemimpinan dan struktur
tim.
6. Kemalasan Sosial dan Akuntabilitas
Kemalasan sosial dan akuntabilitasi dapat mengendalikan usaha-usaha
kelompok karena kontribusi individu mereka tidak dapat diidentifikasi. Tim yang
kinerjanya tinggi mengurangi kecenderungan semacam ini dengan tetap memberi
mereka tanggung jawab baik ditingkat individu maupun ditingkat tim. Tim yang
sukses memberikan tanggung jawab individu dan tanggung jawab bersama demi
tujuan sasaran dan pendekatan tim. Tim tertsebut menunjukkan tanggung jawab
indiviudu maupun tanggung jawab bersama dengan jelas.
7. Sistem Penilaian dan penghargaan Kinerja yang Tepat
Sistem penilaian dan sistem penghargaan tradisional yang berorientasi
individu harus dimodifikasi agar dapat merefleksikan kinerja tim. Evaluasi kinerja
individu, gaji per jam yang sudah ditetapkan, inseftif individu, dan sejenisnya tidak
konsisten dengan perkembangan tim yang berkinerja tinggi.
8. Mengembangkan Rasa Saling Percaya yang Tinggi
Tim yang bekerja tinggi dicarikan dengan adanya kepercayaan yang
tinggi antar sesama anggotanya. Yakni, para anggota percaya akan integritas,
karakter, dan kemampuan satu sama lain.
9. Tantangan
Poin sebelumnya dimaksudkan untuk mendramatisir bahwa salah satu
halangan yang substansial dalam menggunakan tim kerja adalah resistensi individu.
Untuk tampil baik sebagai anggota tim, para individu harus dapat berkomunikasi
secara terbuka dan jujur, menghadapi perbedaan dan menyelesaikan konflik, dan
memperkecil tujuan pribadi untuk kebaikan tim .kebanyakan karyawan kemampuan
ini terasa sulit terkadang tidak mungkin untuk dicapai. Tantangan dalam
menciptakan pemain tim akan sangat besar jika : (1) budaya nasional merupakan
budaya yang sangat indidualistik dan (2) tim diperkenalakan pada organisasi yang
telah mapan dan memiliki nilai-nilai prestasi individu secara historis.
10. Membentuk Pemain Tim
Berikut ini diterangkan pilihan-pilihan yang dimiliki oleh para manajer
dalam usahanya untuk mengubah individu menjadi anggota tim.
10 | P a g e
1. Penyeleksian
Beberapa orang telah memiliki keahlian interpersonal untuk menjadi
tim yang efektif. Jika merekrut anggota tim, para manajer harus berhati-hati
untuk memastikan bahwa calon tersebut mampu memenuhi perannya sebagai
pemain tim sekaligus memiliki keterampilan teknis yang dibutuhkan untuk
melakukan pekerjaan tersebut.
2. Pelatihan
Dalam catatan yang lebih optimis, sejumlah besar orang yang
dibesarkan dalam lingkungan yang menghargai pentingnya penyelesaian tugas
secara individu dapat dilatih menjadi pemain tim. Spesialis pelatihan
mengadakan latihan yang dapat membuat para karyawan mengalami kepuasan
yang dapat diberikan oleh tim kerja.
3. Penghargaan
Sistem penghargaan harus diperbaiki kembali untuk mendorong usaha
kerjasama daripada usaha kompetitif. Promosi kenaikan gaji dan bentuk2
penghargaan lainnya harus diberikan kepada individu berdasarkan sberapa
efektif mereka bekerja sebagai anggota tim.
13 | P a g e
Salah satu tantangan berat yang sering dihadapi pimpinan tim adalah
bagaimana ia dapat menggerakkan anggotanya agar senantiasa mau dan bersedia
mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk kepentingan organisasi. Salah satu usaha
ke arah itu ialah menimbulkan motivasi pada mereka. Dalam memotivasi orang agar
mau melakukan sesuatu yang positif untuk pribadi dan organisasinya atau sosial
menjadi cara yang ampuh. Motivasi itu bisa berupa rasa takut kalau tidak mengerjakan,
Motivasi yang paling baik adalah melakukan sesuatu karena menyenangi dan
mencintainya diawali dari proses pemahaman atas sesuatu yang dikerjakan.Yang paling
sederhana memotivasi anggota agar mau mengerjakan sesuatu ialah dengan
menyediakan kebutuhannya,
Membangun keyakinan dan kesadaran dalam team work
Untuk dapat melakukan sesuatu dengan baik diperlukan keyakinan dan
kesadaran penuh mengenai apa yang dikerjakan dan untuk apa sesuatu itu dikerjakan.
Kita mengenal konsep Lillahi Ta’ala, yakni keyakinan seseorang dalam mengerjakan
sesuatu dengan disertai niat karena Allah sebagai puncak segala kebaikan dan inti dari
keberadaan yang hakiki agar hasil dari pekerjaanya tidak hanya bermanfaat di dunia
saja tetapi juga berharap menuai manfaat di akhirat.Kesadaran dan keyakinan memang
tidak bisa dipaksakan, tapi harus muncul dari lubuk hati.Kita juga mengenal konsep
Zikr dan Pikr, secara harfiah Zikr berarti mengingat Allah, mebersihkan hati, sementara
Pikir berarti meberdayakan akal, mencerahkan nalar.
Faktor-faktor penghambat kesuksesan team :
1. Identitas pribadi anggota, anggota tidak sepenuh hati meleburkan diri dalam
tim dikarenakan masih mencoba-coba cocok atau tidak cocok keberadaannya
dalam tim.
2. Hubungan antar anggota tim, anggota tim yang tidak saling mengenal dan
kurang bahkan tidak harmonis.
3. Identitas tim dalam organisasi, faktor ini terdiri dari dua aspek; pertama:
kesesuaian atau kecocokan tim dalam organisasi, apakah misi yang dijalankan
merupakan prioritas dalam organisasi?, apakah tim memeperoleh dukungan
dari pimpinan organisasi?, kedua: pengaruh keanggotaan dalam tim tertentu
terhadap hubungan dengan anggota di luar tim.
14 | P a g e
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari materi yang kami bahas diatas maka kami dapat simpulkan bahwa
terdapat perbedaan antara perilaku kelompok dan teamwork.kelompok menghasilkan
sebuah sarana yang sangat bagus untuk mengerjakan langkah-langkah dalam proses
pengambilan keputusan.
Suatu Tim Kerja (teamwork) menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang
terkoordinasi. Usaha-usaha individu memberikan tingkat kinerja yang lebih besar dari
pada jumlah input individu tersebut.Teamwork merupakan kelompok yang bersama-
sama karena mempunyai kesamaan karakter.
3.2. Saran
Dengan dibuatnya makalah ini, maka Kami menyarankan supaya pembaca
dapat membedakan antara perilaku kelompok dengan teamwork serta dapat
mengaplikasikannya pada kehindupan sehari – hari khususnya dalam kegiatan
berorganisasi.
15 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
16 | P a g e